NovelToon NovelToon
Luka Di Balik Senyum

Luka Di Balik Senyum

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pelakor
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: retnosari

Laluna: 'Aku mengira jika suamiku benar-benar mencintaiku, tetapi aku salah besar. Yang mengira jika aku adalah wanita satu-satunya yang bertahta di hatinya'.


Jika itu orang lain, mungkin akan memilih menyerah. Namun, berbeda dengan Luna. Dengan polosnya Dia tetap mempertahankan pernikahan palsu itu, dan hidup bertiga dengan mantan muridnya. Berharap semua baik-baik saja, tetapi hatinya tak sekuat baja.


Bak batu diterjang air laut, kuat dan kokoh. Pada akhirnya ia terseret juga dan terbawa oleh ombak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon retnosari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhirnya bercerai

Siang hari dan masih berada di kediaman Aruna. Suara ketukan pintu membuat kedua orang saling tatap. Mengira itu adalah Aroon, karena semalaman lelaki itu tidak pulang. Itulah yang diketahui oleh keponakannya, karena mobilnya pun tak ada di garasi.

“Mungkin itu paman,” ucap Aruna dan menanggapi ketukan itu dengan santai.

“Jika benar itu dia, suara ketukan tidak akan terus menerus.” Jawab Luna.

Sedikit berpikir dan ucapan Luna sangat masuk akal. Secara Aroon tidak pernah mengetuk pintu selain tamu yang datang.

Setelah berpikir, Aruna memutuskan untuk melihat dan membuka pintunya. Bisa terlihat punggung kekar itu, ia tahu siapa tamu tersebut. “Masuklah!” titah Aruna setelah mengetahui siapa orang yang bertamu.

Orang itu pun langsung masuk setelah menyapa tuan rumah dengan seulas senyuman. Lalu, netranya fokus pada seseorang dengan tatapan sendu.

“Lun, jika dengan ini aku bisa mendapatkan permintaan maafmu, aku akan memberikannya.” Orang itu adalah Arindra, ia berdiri di hadapan Luna, memberikannya secarik kertas bernamakan ‘Pengadilan Agama’ kepada istrinya.

“Terima kasih atas pengertianmu, aku harap kalian akan menjadi pasangan yang bahagia. Maaf jika aku pernah menjadi orang ketiga,” ucap Luna kepada Arindra setelah menerima surat tersebut.

Seharusnya yang mengatakan itu adalah Emi, seharusnya yang meminta maaf adalah Arindra karena terus menerus menyakiti hati Luna. Namun, yang tak habis pikir. Kenapa dia—istri yang tersakiti mengatakan kata maaf, seolah dirinya jugalah yang bersalah atas rumah tangganya.

“Tidak Lun, aku yang meminta maaf karena sudah membuatmu begitu kesakitan atas duri yang aku tancapkan. Maaf karena aku bersalah padamu,” ucap Arindra penuh dengan sejuta penyesalan.

“Sudahlah, di masa depan. Hargai pasanganmu dan jangan terjebak pada masa lalu, karena penyesalan akan selalu datang terlambat.” Ucapan Luna bak tamparan, faktanya memang seperti itulah yang dirasakan oleh Arindra.

Mendengar ucapan Luna, Arindra langsung mengusap air matanya. Berdiri dari bawah kaki istrinya karena akan pamit untuk pulang.

“Lun, jaga baik-baik dirimu. Aku harap meski kita tak lagi bersama, akan terus menjadi saudara, bahkan teman. Jangan benci aku karena kesalahanku,” ucap Arindra yang bersiap untuk pergi.

Disaksikan oleh Aruna, Arindra pun mulai berjalan. Namun, suara panggilan Luna seketika menghentikan langkahnya.

“Tunggu!”

Orang yang ditahan itu pun langsung menoleh.

“Aku tidak membencimu, aku hanya benci sifat dan cara berpikirmu. Kelak dikemudian hari, kita bisa menjadi teman, atau saudara.” Kata Luna lagi dan membuat Arindra tersenyum diiringi tangis bahagia, karena dari awal hingga akhir, ia pun tak pernah sedikitpun memiliki dendam kepada Arindra serta kekasih dari suaminya.

Pada akhirnya mereka bercerai, tetapi di antara mereka tidak ada yang menyimpan dendam satu sama lain. Itu sebabnya Arindra bahagia karena merasa benar-benar beruntung. Terlebih Luna memperbaiki sebuah hubungan baik usai bercerai.

“Lun, apa aku boleh memelukmu untuk yang terakhir kalinya?” Arindra pun meminta izin karena menginginkan sebuah pelukan terakhir.

“Maka datanglah dan aku akan menyambutmu.” Jawab Luna seraya merentangkan satu tangannya.

Tangisan sedih bercampur bahagia menjadi satu. Pada akhirnya mereka harus melepaskan satu sama lain. Berdamai dari luka walau perih, setidaknya. Luna berhasil demi dirinya sendiri dan kebahagiaannya, agar bisa lepas dari belenggu cinta bertepuk sebelah tangannya itu.

“Terima kasih kamu sempat menyematkan cincin ini, sedikit memberikan cintamu walau itu hanya sesaat terhadapku.” Luna pun melepaskan pelukannya, lalu memberikan cincin pernikahannya kepada Arindra.

“Tidak Lun, simpan saja. Anggap ini hadiah dariku,” tolak Arindra dan meyodorkan cincin itu lagi.

“Maaf, aku tidak bisa lagi menerima. Jika tetap menyimpannya, itu sama halnya tidak bisa berdamai dengan kisah ini. Kisah yang seharusnya selesai dan kembali menulis cerita baru,” ucap Luna dan ia benar-benar tidak bisa menerima apa yang diberikan oleh Arindra.

“Maaf, kalau begitu aku akan mengambilnya dan menjualnya. Lalu uangnya bisa gunakan untuk makan rawon,” timpal Arindra.

Alhasil Luna dan Aruna tertawa karena Arindra berhasil memecahkan kesedihan ini.

“Itu tidak buruk. Jika sudah dijual, mari kita merayakannya.” Jawab Luna seraya mengusap butiran air mata yang sempat menetes.

Tanpa ketiganya sadari, jika ada Aroon yang tengah mengintai dari balik dinding. Tidak ingin merusak momen itu, membiarkan mereka menyelesaikan masalahnya dan berdamai. Kembali menata kisah baru sesuai harapan masing-masing. Nyatanya semalam Aroon pulang diantar oleh rekannya, lalu mobilnya itu pun ikut terbawa.

Setelah sedikit bercanda agar tidak larut dalam kesedihan. Arindra berjalan dan membelakangi Luna, pandangannya tertuju pada ruangan yang setengah terbuka.

“Aku tahu kamu juga mendengarnya, setelah cincin ini berhasil di jual. Mari kita rayakan untuk mempererat persaudaraan kita!” Ucapan Arindra sontak saja membuat pintu itu semakin terbuka lebar.

Setelah beberapa detik kemudian. Lelaki blasteran itu pun keluar dengan menggelengkan kepalanya. “Sungguh tidak masuk akal,” batin Aroon dengan wajah tampan dan terlihat begitu berkarisma.

“Dasar gila, sungguh betapa tidak tahu malunya kamu! Mengajak kita merayakan pelepasan status dengan cara menjual cincin,” ucap Aroon, berpura-pura tidak suka, nyatanya ia begitu terharu pada kedua pasangan yang sebentar lagi menjadi mantan.

“Ayolah, kasihan jika dibuang. Toh Luna juga bersedia untuk ini, lagi pula jika ini masuk toko ada kamu yang menggantinya.” Jawab Arindra seraya mengangkat cincin itu sedikit tinggi.

“Kamu yang menjual, kenapa aku yang harus menggantinya?” Dengan tidak terima Aroon berbicara.

“Betul, kamu harus menggantinya. Gantikan cincin ini dengan kebahagiaan, berikan dia tempat tertinggi di hatimu. Jaga dia dan cintai dia,” balas Arindra dengan memberi sebuah pukulan tepat di dada Aroon sebagai bentuk pertemanan.

“Kalau begitu kenapa tidak sekarang saja? Kebetulan aku sedang tidak sibuk,” kata Aroon sambil mengangkat kedua tangan serta sedikit memainkan matanya.

“Sialan, bahkan akibat pengaruh alkohol saja masih terasa!”

Suara Arindra yang meleking. Mengundang perhatian Luna dan wanita itu pun menoleh. Menatap satu persatu lelaki yang terlihat begitu akrab untuk saat ini.

“Sudahlah aku akan pulang dulu, masih ada pekerjaan yang belum selesai.” Tambah Arindra dengan gugup, setelahnya ia pun dengan langkah tergesa-gesa meninggalkan rumah Aruna.

……………………….

Sedangkan di lain tempat, kini. Seorang wanita muda tengah menatap hamparan sawah yang luas. Semilir angin berhembus cukup lumayan sehingga beberapa kali rambutnya tertiup. Benar, dia adalah Emilia—yang sedang melepaskan kegundahan di hatinya sendirian.

1
Rizky Sandy
g ada mantan jadi saudara,,, mending pergi menjauh,,,,
🤗🤗: ada, bahkan dunia nyata pun ada. tinggal kitanya yang harus melupakan masa lalu biar gak terjebak.
total 1 replies
Soraya
knp paman sama bibinya luna gak gak dikabarin klo aluna kecelakaan
🤗🤗: di sini dia gak punya keluarga kak, dari sejak muda mereka sudah tiada.
total 1 replies
Blu Lovfres
akur novel yg menyebalkan bikin emosi dgn peran wanita nya yg jdi mayat hidup
Soraya
bingung mau komen apa
🤗🤗: komen aja yang pengen kakak ungkapin😄
total 1 replies
Soraya
mampir thor
🤗🤗: makasih akak🥰
total 1 replies
Azlin Hamid
Luar biasa
Atika Sari
bsa dijual,trus bli rumah lgi
🤗🤗: yups bener kak. nanti bagi dua.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!