Agares Everett adalah salah satu iblis yang tidak memiliki inti sihir, karena tidak memiliki inti sihir membuat Agares tidak bisa menggunakan sihir seperti iblis pada umumnya.
karena tidak bisa menggunakan sihir Agares menjadi iblis yang sangat lemah, ia sampai di khianati oleh pacarnya sendiri dan di buang ke hutan.
siapa sangka di hutan itu, Agares mendapatkan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan dalam hidupnya, yaitu darah Kraken sosok monster yang di anggap mitos namun ternyata benar benar ada.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perebutan Cincin Nirmala yang sangat sengit!
Tak!
Tak!
Tak!
Bunyi serpihan dari bola hitam kemerahan yang jatuh ke tanah, tampak seperti cangkang telur yang baru saja pecah.
Agares terlihat melayang di udara dalam wujud Kraken Ekor 4, sayap naganya semakin besar dan lebar namun bedanya sayap naga miliknya kini hanya berwarna hitam pekat bagaikan bayangan.
Luka sayatan yang berbentuk silang di dada Agares tiba tiba mengeluarkan uap panas dan detik berikutnya luka itu menutup dengan sendirinya.
Keempat ekor gurita Agares dan rambut panjang Agares berkibar dan melayang layang bagaikan bayangan api di atas lilin.
"GRRRRRROOOOOOOOOAAARRRR!!!!" Agares meraung dengan ruangan yang sangat memekakkan telinga.
Walaupun Agares dalam mode Kraken Ekor 4 namun sejatinya Agares masih mampu mengendalikan kesadarannya, "Aku tidak boleh terlalu lama dalam wujud Kraken Ekor 4 ini, bisa bisa Kraken mampu menguasai diriku!" Batin Agares.
Tampak Arash dan Arizh menggertakan giginya melihat perubahan wujud Agares, "Sepertinya ini akan menjadi pertarungan yang sangat panjang, Arash." Ucap Arizh.
"Ya benar, ini akan menjadi pertarungan yang sangat panjang, Arizh gunakan teknik terlarang itu!" Ucap Arash.
Arizh menganggukan kepalanya. Kedua iblis veteran itu kemudian melepaskan pedang di tangan mereka, tampak kedua pedang kembar itu melayang di udara dan tidak terjatuh. Mereka berdua kemudian melebarkan kaki mereka dan menyatukan kedua telapak tangannya, tidak lupa mulut mereka komat kamit membaca mantra teknik terlarang. angin berhembus kencang seiring dengan kibaran energi sihir berwarna merah darah menyelimuti tubuh Arash dan Arizh.
"Sihir apa itu?" Tanya Agares dalam hatinya. "Energi sihir kedua iblis ini semakin lama semakin membesar, mereka berdua benar benar iblis yang merepotkan!" Ucap Agares.
Kedua iblis veteran itu kembali mengambil pedang mereka yang melayang di udara, kemudian mengusap bilah pedang mereka menggunakan tangan mereka, seketika itu juga pedang mereka terselimuti sihir merah darah, membuat pedang mereka lebih tajam berkali kali lipat dari sebelumnya.
Wus...
Wus...
Wus...
Ketiga iblis itu kembali melesat di udara, punggung tangan kanan dan kiri Agares tiba tiba mencuat sisik hitam melengkung dan terlihat sangat tajam.
Dentang!
Dentang!
Kedua pedang itu berhasil di tangkis oleh sisik sisik di tangan Agares.
Tampak tangan Arash dan Arizh bergetar ketika menahan tekanan tenaga dari Agares yang memang Agares memiliki kekuatan fisik di atas rata rata para iblis.
Di tambah lagi dengan mode Kraken Ekor 4, tidak heran apabila Arash dan Arizh bergetar menahan serangan Agares.
Agares menyeringai melihat hal itu, ia melesatkan serangannya kembali dengan tempo yang lebih cepat.
Dentang!
Dentang!
Dentang!
Entah sudah ratusan bunyi dentingan beradu di udara tidak ada yang tahu, Agares terus menerus menyerang kedua iblis veteran itu tanpa memberikan jeda.
Sementara itu tampak Morgan menyelinap secara diam diam hendak memasuki pintu yang berada tidak jauh darinya.
"Masuklah Tuan Morgan, aku akan menghalangi jalan iblis dengan sihir Kraken itu!" Ucap Golem Lava itu.
Morgan menganggukan kepalanya, dia kemudian berjalan cepat menuju ke pintu itu dengan tubuh kamuflasenya.
Bam!
Bam!
Siapa sangka ketika Morgan baru sampai di depan pintu secara bersamaan tubuh Arash dan Arizh melesat tajam ke bawah akibat tendangan dari Agares.
DDDRRRTTTTT... DUARGH!
Tubuh keduanya menggerus tanah sebelum akhirnya berhenti ketika menabrak bebatuan.
Agares dengan cepat terbang menuju ke pintu itu, "cincin Nirmala itu adalah milikku!" Ucapnya.
Wus...
Namun Golem Lava tidak membiarkan Agares lewat begitu saja, dia menghadang Agares dengan tubuhnya yang sangat besar.
Golem Lava itu mengayunkan kedua tangannya hendak menapuk Agares seperti menapuk nyampuk.
Namun ketika kedua telapak tangan golem itu sudah hampir menggepengkan tubuh Agares, tubuh Agares tiba tiba berubah menjadi bayangan fatamorgana kemudian menghilang begitu saja.
Detik berikutnya, terlihat kilatan kilatan bayangan hitam yang melesat memutari tubuh golem lava itu.
Slash!
Slash!
Slash!
Tubuh golem lava itu berjatuhan di tanah akibat tebasan Agares. Agares menatap pintu masuk itu, namun Agares sudah tidak melihat morgan di sana, jelas Morgan sudah masuk ke dalam.
Wus...
Dengan cepat Agares melesat hendak menyusul Morgan.
Duargh!
Agares menabrak pintu itu hingga pintu itu hancur porak poranda, Agares tidak perduli ia masuk ke dalam tanpa memperdulikan apapun yang menghalangi jalannya.
Baik bebatuan lava, bara atau apapun itu di tabrak Agares.
"Sihir elemen tanah, jeratan tanah!" Tampak Arash berada di jalur pintu ini sembari menempelkan satu tangannya di atas tanah, sebuah pola sihir tercipta di bawah telapak tangan Arash.
Crak!
Crak!
Crak!
Tiba tiba tanah tanah di sekitar Agares merambat membentuk balok balok kotak dan menghimpit Agares dengan tekanan yang sangat mengerikan.
Wus...
Arizh terbang melewati Arash yang berjongkok di atas tanah, Arizh menempelkan bilah pedangnya ke dahinya kemudian menebas nebas udara dengan gerakan horisontal dan vertikal.
Slash!
Slash!
Slash!
Puluhan tebasan energi sihir berbentuk bulan sabit berwarna merah darah melesat cepat ke arah Agares.
Agares menggertakan giginya, ia mengeluarkan energi sihir yang sangat besar hingga membuat jeratan tanah di sekelilingnya remuk.
Agares langsung berbalik dan mengangkat tangannya ke atas. Tampak bola api hitam raksasa tercipta di atas kepala Agares.
"Sihir elemen api! Bola api hitam pemusnah!" Teriaknya seraya melemparkannya ke arah Arash dan Arizh.
bola api itu melesat dan menabrak puluhan tebasan itu, tampak puluhan tebasan sihir itu menghilang begitu saja ketika menabrak bola api hitam raksasa itu.
"Sihir summon, golem crystal Guardian!" Ucap Arizh, sebuah pola sihir tercipta di udara tepatnya di depan Arizh tidak lama kemudian mencuat keluar golem yang terbuat dari crystal dan batu batu berwarna perak.
Golem Crystal itu merentangkan tangannya menerima serangan bola api hitam raksasa itu.
Blar!
Tampak golem itu terbakar dengan api hitam.
"Cih, kedua iblis veteran ini benar benar pintar. Mereka tahu mereka tidak bisa menangkis atau menghindari serangan itu, namun mereka tidak kehabisan cara mereka mengorbankan golem pengikut mereka untuk di jadikan tameng!" Batin Agares.
Sementara itu terlihat Morgan merangkak di balik bebatuan dan kerikil, tubuhnya kini berubah warna seperti bebatuan itu sendiri benar benar sulit untuk di deteksi.
"Ini tidak bisa di biarkan, angin di Pulau ini terus mengikis energi sihir Tuan Arash dan Tuan Arizh jika pertarungan ini terus berlanjut mereka berdua bisa tewas. Belum lagi Iblis dengan sihir Kraken itu, dia belum mengeluarkan kekuatan sepenuhnya sementara Tuan Arash dan Tuan Arizh sudah mengeluarkan segalanya demi menahannya, bahkan teknik terlarang peningkat sihir.
Aku tidak boleh bersembunyi saja aku harus bergerak dan mengambil cincin Nirmala itu." Ucap Morgan dia kemudian melirik ke tempat penyimpanan cincin Nirmala seketika itu juga rahang Morgan terjatuh dengan mata melotot, "hah? Arwah manusia! Sialan berani sekali dia mencuri Cincin Nirmala sementara di sini sedang terjadi pertarungan hidup dan mati!" Ucap Morgan dengan geram.