Hidupku bergantung pada diriku sendiri bukan orang lain. orang lain hanya mendengarkan mu sesaat tapi dirimu mendengarkan mu setiap saat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kaka Tatok's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Anak-anak ibu mau kalian semua harus berhati-hatilah. karna cairan ini berbahaya sekali buat kita semua. dan ibu ngak mau kalian kenapa-kenapa. hati-hati tolong yah. " ucap bu Ana.
" iyaa Bu kami akan hati-hati." ucap anwa.
" iyaa." ucap Riana menganggukkan kepalanya.
" guys kita buatkan sup buat bu ana yuk." ajak anwa.
" yukk.." ucap refa .
keduanya segera beranjak. dan Riana tetap duduk menjaga bu ana.
" Riana . kok ibu bisa sadar yah. gimana ceritanya.?." tanya bu ana.
Riana segera mengeluarkan cincin dari saku bajunya.
" cincin ini yang ngebangun ibu tadi " ucap Riana menunjukkan cincin itu.
membuat bu ana tertegun dan sedih.
" ini cincin apa yah bu ? kayanya punya kekuatan yang besar deh." ucap Riana.
" ee..ngak ngak tau ibu " ucap bu ana gugup.
" mungkin kebetulan saja." ucap bu ana memaksa senyum.
" ngak mungkin bu, cincin ini yang memberitahu keberadaan bu ana tadi . " ucap Riana.
" ahh..ngak..ngak ..ibu rasa mungkin ini hanya kebetulan.ngak ada hubungan sama apa-apa. " ucap bu ana berusaha tenang.
Riana tidak percaya dan mulai bimbang.
" aku yakin banget bu ana itu duyung. ahh kita gagal lagi buktiinnya." ucap marsya kesal.
" pasti Karna cincin itu." ujar Tante tuti.
" cincin punya siapa ma." tanya marsya.
" kalian ngak pernah lihat yah, cincin sakti milik ratu duyung." ujar Tante tuti.
" akhir-akhir ini mama sedang meneliti lebih dalam tentang putri duyung. jadi ada satu cincin sakti milik putri duyung . cincin itu lah yang memberi tahu mereka apapun dan mereka bisa melarikan diri. makanya kita susah menangkap mereka.jadi selama mereka masih punya cincin itu ,kita tidak akan bisa menangkap mereka." ujar Tante tuti menjelaskan.
" jadi kalau kita mau mengalahkan mereka kita harus mendapatkan cincin itu." ujar andre.
" thats right." ujar Tante tuti menyeringai.
mereka tersenyum menyeringai jahat .
" Bi gimana ? cincin nya udah ketemu belum.? " tanya papa Anwa.
" udah saya cari-cari tapi cincin itu ngak ketemu-ketemu pak." ujar bibi.
" yaudah tolong dicariin sampai ketemu." pesannya.
" permisi." pamit bibi pergi.
" paa.." panggil anwa .
" papa kenapa.? tanya anwa.
" cincin papa ilang Nwa. ngak tau kemana! papa ngerti tapi tanpa cincin itu seperti nya ada yang beda sama diiri papa. soalnya cincin itu sudah menyatu dengan papa. jadi kalau papa ngak pakai cincin itu rasanya seperti kehilangan nyawa papa hilang separuh. percaya ngak percaya seperti itu kenyataan nya." ucap papanya menjelaskan kesedihan nya.
" emang kapan papa terakhir pakai cincin itu ? " tanya anwa.
" kemarin. tapi entah sekarang dimana .? " ucap papanya putus asa.
" ahhh.mm..yasudhalah." ujar papanya pergi.
" kaya gue tau cincin itu dimana.? papa terakhir pake kemarin dan gue lihat Riana bawa cincin itu tadi " batin Anwa.
"hahahhahaa...hahahaha" riana dan refa tertawa bahagia sekali
" guyss.." panggil anwa yang baru nongol. mendekati mereka.
" haiii...haii..." ujar Riana dan Refa.
anwa menampikkan senyum nya.
" gue boleh Nanya sesuatu ngak sama lo." tanya anwa
dengan suara dibuat-buat riana menjawab
" iyaa ."
" naanya aja kali ngak usah ke gitu." ujar Riana tertawa.
" iaiaa gini.. kemarin kan pas nyelamatin Bu ana, lo pegang cincin kan." ujar anwa.
" ooh iya, gue lupa kestau ke kalian." seru Riana segera mengambil cincin itu
" ini kan." ujar Riana menunjukkan cincin itu.
" iyaa, yang ini ni. ini lo dapat darimana.?." ujar anwa tanya.
" mana gue tahu. tiba-tiba cincin ini ada ditas gue dan cincin ini yang menyembuhkan bu ana kemarin yang pas pingsan. gue yakin ini cincin bukan cincin sembarangan dan cincin ini ada pengaruh besar dengan bu ana." ucap Riana.
" sebenarnya cincin itu punya bokap gue." ujar anwa cengengesan.
" haa..? " Riana terkejut bukan main.
" sorry anwa, gue ngak bermaksud ..gue hanya nemuin sja." ucap Riana panik
" udah udah ngak apa-apa . tapi yang gue pikirin ada hubungan apa bokap gue sama bu ana." ujar anwa.
" benar jug yah." ujar refa.
" coba deh lu kan bilang tadi cincin ini yang nyelamatin bu ana , berarti cincin ini punya ikatan yang kuat dengan bu ana. berarti bu ana juga punya ikatan juga dong dengan bokap lo " ungkap Refa.
" gue ngak tau,abisnya bokap gue ngak pernah cerita itu ke gue." ujar anwa Jujur.
" berarti kita harus mencari tahu." ujar Refa.
Anwa manggut-manggut. mereka saling bersitatap.
" saatnya kita menjalani misi kita.kalian sudah tau kan tugas kalian masing-masing" ujar Tante tuti.
" siapp." ujar Andre tersenyum .
" tujuan utama kita,kita rebut cincin itu dari Mereka " ucap Tante Tuti.
" oke.." ucap Andre.
" oke.." ujar Siska.
" kita mau kemana sih.? " tanya anwa.
" ibu ingat ngak kita kemarin mengadakan misi. dan saya disana menemukan fenomena yang menarik dan menakjubkan tentang bulan purnama dan kita putri duyung,dan saya ingin menunjukkan itu bu.." ujar Anwa.
" sekarang begini, ibu saja yang ratu duyung ngak tau soal itu ,gimana kamu tau." tanya bu ana.
" udahlah bu,bu ikut saya aja,yuk ." ujar anwa segera menaiki speed boat nya
" anwa tunggu,kamu mau kemana.? tanya bu ana.
" kamu mau naik speedboat terus kamu kena air trus kamu berubah. gitu.? " tanya bu ana . anwa terdiam.
" udah . udah . sini sini..ikut ibu." ujar bu ana .
mereka segera mengganti pakaian mereka dengan pakaian renang.
" sekarang kita sudah aman." ujar Bu Ana.
mereka segera menaiki speedboat mereka masing-masing.
mereka segera meluncur ke tujuan mereka.
" Refa refa..kita mau kemana.? tanya papa anwa .
" aduh om,om ikut aku aja. kita mau ketemu anwa juga kok. lagian anwa jugga yang suruh aku jemput om.ayok." ajak Refa.
akhirnya refa berhasil membawa papa Anwa pergi ke sana .
mereka segera menaiki mobil refa dan meluncur.
" refa ,om Benar-benar ngak tau kita mau kemana.? " ujar papa anwa.
" anwa memangnya meminta jemput dimana.? tanya papa anwa lagi.
" om lagi nyari cincin punya om kan. nah kita mau balikin cincin itu ke om. dan anwa sudah menemukan cincin itu." ucap Refa memberitahu dan membuat papa anwa tersenyum.
Dani sedang bermain skateboard miliknya melintas masuk ke dalam sekolah.
dan berhenti tepat di hadapan Marsya.
" ngapain lo ke sini.? " tanya Dani tidak suka.
" ehh tunggu..tunggu.." tahan Marsya.
" gue mau minta maaf sama lo ,soal kemarin yang udah nyulik bu ana. gue juga minta maaf atas nama andre dan siska. gue terpaksa melakukan itu semua. karna gue dipaksa nyokap gue. gue ngak tau sejak kapan nyokap gue berubah jadi aneh begitu,dia terobsesi sama putri duyung dan gue di ancam untuk bisa membuktikan bahwa bu ana itu adalah duyung. " ujar Marsya pura-pura sedih.
" putri duyung.?udah pada gila kali ye ,mana ada putri duyung itu cuma dongeng. " ucap Dani
" iya gue tau,tapi mo gimana. nyokap gue terobsesi dengan duyung. makanya terpaksa gue minta bantuan sama siska dan Andre. " ujar Marsya memelas agar Dani percaya dengan nya.
" gue minta maaf banget sama lo ,gue nyesel." ucap marsya .
" seharusnya lo minta maaf ke bu ana bukan sama gue. kan lo jahat sama dia bukan gue.kalo bu ana udah maafin lo,ngak ada alasan gue untuk tidak memaafkan lo. " ujar Dani.
" iyaa. gue bakal minta maaf sama bu ana. makasih yah." ujar Marsya segera pamit.
" iyaa sama-sama." ujar Dani.
tiba-tiba marsya tertabrak siswa lain di atas tangga dan membuat dia terjatuh.
" ehh kamu ngak apa-apa.?" tanya Dani berjalan mendekati Marsya.
" aduhh duhh.. kayanya kaki gue keseleo deh " ujar Marsya.
segera dani memapah kaki marsya dan memijitnya.
" aduhh..pelan pelan sakit .." cicit Marsya.
" yasudah sini aku bantu papah kamu ke uks " ujar Dani segera memapah Marsya.
dan semua itu dilihat oleh Siska dan Riana,membuat siska cemburu dan Riana merasa sesak di dada.
" rencana pertama sudah selesai, sekarang rencana kedua." batin siska menyeringai.