NovelToon NovelToon
MADU (Istri Kedua)

MADU (Istri Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Poligami / Anak Yatim Piatu / Teen Angst
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: selvi serman

Tumbuh di lingkungan panti asuhan membuat gadis bernama Kafisha Angraeni memimpikan kehidupan bahagia setelah dewasa nanti, mendapatkan pendamping yang mencintai dan menerima keadaannya yang hanya dibesarkan di sebuah panti asuhan. namun semua mimpi Fisha begitu biasa di sapa, harus Kalam setelah seorang wanita berusia empat puluh tahun, Irin Trisnawati datang melamar dirinya untuk sang suami. sudah berbagai cara dan usaha dilakukan Kira untuk menolak lamaran tersebut, namun Irin tetap mencari cara hingga pada akhirnya Fisha tak dapat lagi menolaknya.


"Apa kamu sudah tidak waras, sayang???? bagaimana mungkin kamu meminta mas menikah lagi... sampai kapanpun mas tidak akan menikah lagi. mas tidak ingin menyakiti hati wanita yang sangat mas cintai." jawaban tegas tersebut terucap dari mulut pria bernama Ardian Baskoro ketika sang istri menyampaikan niatnya. penolakan keras di lakukan Ardi, hingga suatu hari dengan berat hati pria itu terpaksa mewujudkan keinginan sang istri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25.

Perlahan Ardian menarik diri dari pelukan Kafisha, menatap dalam wajah cantik yang kini tengah tersenyum lembut padanya. "Terima kasih." ucap Ardian dengan nada yang terdengar begitu lembut.

Dengan irama jantung yang berdetak lebih cepat Kafisha mengangguk pelan.

"Ya Tuhan...ada apa dengan jantungku?? Usiaku belum genap dua puluh tahun, masa iya aku sudah terkena penyakit jantung???." dalam hati Kafisha yang merasa ada keanehan pada organ tubuhnya yang berfungsi memompa darah tersebut.

"Ada apa, Hem???." sentuhan lembut jemari besar Ardian sekaligus menarik kesadaran Kafisha dari lamunannya.

"Bukan apa-apa, mas." sahut Kafisha. Bukannya ingin berdusta tapi Kafisha memang belum memahami apa yang sebenarnya terjadi padanya. Ya, beberapa bulan terakhir jantungnya selalu berdegup lebih kencang setiap kali berada dekat dengan Ardian. Mungkin karena belum pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya sehingga Kafisha belum sepenuhnya memahami perasaannya saat ini.

Ardian menuntun Kafisha duduk di sisi sofa yang kosong tepat disampingnya.

"Apa kau tidak banyak mengingat tentang kenangan bersama kedua orang tuamu?." pertanyaan Ardian sontak membuat wajah Kafisha berubah sendu. Ia menggelengkan kepala.

"Apa kau juga tidak ingat siapa yang membawamu ke panti saat itu?." lagi tanya Ardian dan Kafisha kembali menggelengkan kepala, pertanda tak mengingatnya.

"Aku hanya tahu dari cerita ibu panti bahwa saat itu ada seorang wanita muda yang membawaku ke panti, akan tetapi wanita itu langsung berlalu pergi setelah mengatakan jika orang tuaku telah meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan." Kafisha memberi jawaban sesuai dengan apa yang diceritakan oleh ibu panti kepadanya, setiap kali ia bertanya tentang orang tua kandungnya.

"Apa ibu Neti masih ingat ciri-ciri wanita itu?." sepertinya Ardian semakin penasaran dan ingin tahu banyak tentang istri keduanya itu.

"Wanita itu mengenakan masker sehingga ibu tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas. satu-satunya yang diingat ibu, wanita itu memiliki tahi lalat di bagian dada kirinya. Menurut cerita ibu, Tahi lalat tersebut terlihat kala aku terus menangis dan meronta hingga secara tidak sengaja blazer yang dikenakan waktu itu sedikit tersingkap saat aku enggan turun dari gendongannya."

Ardian terdiam sejenak, seperti sedang berpikir.

"Mungkin ini hanyalah sebuah kebetulan saja?." batin Ardian.

Cukup lama Ardian terdiam, sampai ia kepikiran dengan pria bernama Gandi. "Pria itu, dia pasti tahu banyak tentang Irin dan pria di masa lalunya" lagi, batin Ardian. Ya, meskipun kini ia telah mengetahui kebenaran jika mantan kekasih Irin tak lain adalah ayah kandung Kafisha, Ardian sama sekali tidak berpikiran buruk terhadap istri keduanya itu apalagi saat itu Kafisha pasti masih bocah dan tentunya belum tahu apa-apa.

"Jangan keluar rumah, katakan pada Bi Inah jika kau membutuhkan sesuatu!" pesan Ardian setelah pamit pada Kafisha.

"Baik, mas." sahut Kafisha.

"Mas ...."

Seruan Kafisha mampu menghentikan langkah Ardian, ia yang sudah hampir memutar handle pintu kembali menoleh pada istri keduanya itu.

"Take care!."

Ardian tersenyum lembut mendengarnya, sebelum sesaat kemudian kembali melanjutkan langkahnya.

Setelah Ardian benar-benar berlalu Kafisha kembali mendaratkan bobotnya di sofa seraya memegangi da-da kirinya. "Sepertinya jantungku benar-benar sedang bermasalah." gumamnya.

*

"Selamat siang tuan. Di luar ada tuan Ardian Baskoro, beliau ingin bertemu dengan anda." asisten pribadi Gandi tiba di ruangannya guna menyampaikan kedatangan tamu.

Gandi tak langsung menjawab, pria itu nampak menarik sudut bibirnya ke samping. Setelah berpikir sejenak, Gandi pun meminta pada asisten pribadinya mempersilahkan Ardian masuk ke ruang kerjanya. "Persilahkan beliau masuk!." titah Gandi.

"Baik, tuan."

Tak lama kemudian, asisten pribadinya kembali bersama Ardian. Gandi pun segera berdiri dari kursi kebesarannya menyambut kedatangan Ardian. "Selamat siang, tuan Ardian Baskoro... Kunjungan anda sebuah kehormatan bagi perusahaan kami, terutama untuk saya pribadi." Ucap Gandi dengan senyum ramah di wajahnya. Jujur saja, Gandi tidak benci pada Ardian, ia sadar jika pengusaha tampan berdarah blasteran tersebut merupakan salah satu korban dari ambisi seorang Irin Trisnawati. Mungkin karena besarnya rasa cintanya terhadap Irin sehingga kecerdasannya tidak berfungsi dengan sempurna sehingga dengan mudahnya tertipu oleh Irin.

Bukannya merespon perkataan Gandi, Ardian justru menatap pria yang telah mendonorkan darahnya untuk Irhan tersebut dengan tatapan menelisik.

"Silahkan duduk, tuan Ardian!." tanpa merasa tersinggung sedikit pun Gandi menarik uluran tangannya dan dengan ramah pria itu mempersilahkan Ardian menempati tempat duduk di depan meja kerjanya.

"Saya rasa anda sudah tahu atas maksud dan tujuan saya datang ke sini, tuan Gandi Wijaya." Tutur Ardian yang paling tidak suka berbasa-basi di saat-saat seperti ini.

Senyum di wajah Gandi perlahan surut. sebagai seorang pengusaha ia cukup kenal seperti apa watak Ardian dalam berbisnis, pria itu merupakan pengusaha serta pebisnis yang baik dan menjunjung tinggi profesionalitas dalam menjalin hubungan kerja, akan tetapi Gandi tetap merasa sedikit khawatir jika pertemuannya dengan Ardian siang ini akan berdampak pada hubungan kerja sama antara Intern Group yang dipimpin olehnya dengan Alexander Group, perusahaan milik keluarga besar Ardian. Alexander merupakan nama dari ayahnya Ardian sekaligus pendiri Alexander Group. Itulah mengapa nama lengkap Ardian adalah Ardian Baskoro Putra Alexander.

"Apa sebenarnya yang ingin anda ketahui dari saya, tuan Ardian?."

Gandi ingin tahu sejauh mana Ardian tahu perbuatan buruk istrinya pertamanya itu.

Bukannya menjawab, Ardian justru menyodorkan amplop coklat dihadapan Gandi.

"Bukalah!."

Dengan dahi berkerut, Gandi membuka amplop tersebut dan mulai membaca tulisan yang tercetak di atas lembar kertas putih tersebut.

Deg

Ini sangat mengejutkan, Gandi tidak pernah menyangka tindakan Ardian selangkah di depan darinya. apalagi saat ini pria itu masih terlihat tenang. Sungguh, kini Gandi benar-benar mengakui jika cara berpikir seorang Ardian Baskoro tidak dapat di tebak.

Ardian tersenyum penuh arti saat menyaksikan ekspresi wajah Gandi. "Pantas saja wajah anda sangat mirip dengan Irhan."

Gandi mengalihkan pandangannya dari lembaran kertas dihadapannya, kini ia sudah menatap pada Ardian.

Flash back On.

Di hari di mana Gandi mendonorkan darahnya untuk Irhan, Dokter Wisnu yang menaruh rasa curiga yang cukup besar terhadap Gandi, ternyata diam-diam mengambil Sempel darah milik pria itu guna melakukan uji tes DNA. begitu banyak kejanggalan yang terjadi sehingga Dokter Wisnu begitu yakin dengan feeling nya, mulai dari golongan darah Irhan hingga kemiripan wajah Gandi dan Irhan yang hampir mencapai delapan puluh lima persen.

Dua hari berlalu setelah ia mengajukan uji tes DNA tersebut, dokter Wisnu pun menceritakannya kepada Ardian. Awalnya Ardian tidak yakin dengan kecurigaan sahabatnya itu tentang hubungan Gandi dan Irhan, tetapi karena semua sudah terlanjur dilakukan oleh dokter Wisnu, apa boleh buat. begitu pikir Ardian kala itu.

Tetapi siapa sangka ketika ia mengunjungi Irhan di rumah sakit satu jam yang lalu, Ardian justru mendapatkan kejutan luar biasa atas hasil tes DNA antara Gandi dan Irhan. Ya, tadinya Ardian ingin menemui Gandi di perusahaannya, namun ditengah perjalanan tiba-tiba saja Irhan menghubungi dirinya guna menyampaikan kabar baik, ternyata dokter telah memperbolehkannya pulang ke rumah. Di tengah-tengah kesibukannya mengemas barang milik Irhan, dokter Wisnu meminta Ardian ke ruang prakteknya.

"Bagaimana mungkin hasil tesnya bisa sama, sedangkan dari informasi yang didapatkan anak buahku, pria itu sudah meninggal dunia belasan tahun lalu." Ardian seperti tak percaya dengan hasil tes DNA yang menunjukkan bahwa DNA Gandi dan Irhan sembilan puluh sembilan koma sembilan puluh sembilan persen memiliki kemiripan.

"Hanya satu kemungkinan Ardian..."

"Apa itu??." desak Ardian tak sabar.

"Kemungkinan besar keduanya merupakan saudara kembar identik yang hanya memiliki satu plasenta saat dilahirkan. Itulah mengapa hasil tes DNA antara tuan Gandi dan Irhan memiliki kesamaan, karena ayah kandung Irhan merupakan saudara kembar identik dari tuan Gandi."

Duar...

Jantung Ardian seperti dihantam batu besar mendengarnya, begitu mengejutkan.

Setelah mengantarkan Irhan kembali ke rumah, Ardian pun merealisasikan niatnya untuk menemui Gandi di perusahaannya.

Flash back Of.

1
Felycia R. Fernandez
Irin ini bisa dibilang tinggi hati kk Thor,
dia merasa diatas angin bisa melakukan apapun karena suaminya sangat mencintainya...merasa gak akan pernah dibantah
Felycia R. Fernandez
bener banget...
watashi tantides
Cie mulai cemburu nih BAPAK Ardian wkwk
watashi tantides
Fisha🥺
ria rosiana dewi tyastuti
cepet bertindak ardian, kafisa dlm bahaya.....
Anita Rosdiana
bagus
Iin Yuliana
𝗍ᥱrᥒᥡᥲ𝗍ᥲ sі іrіᥒ mᥲᥒіᥲk ȷg ᥡᥲᥲ... mᥲkᥲsіһ ძ᥆ᥙᑲᥣᥱ ᥙ⍴ ᥒᥡᥲ 𝗍һ᥆r

sᥱm᥆gᥲ ᥣᑲһ srg ᥙ⍴ ᥒᥡᥲ,, ᑲіᥲr mkіᥒ sᥱmᥲᥒgᥲ𝗍 ᑲᥲᥴᥲᥒᥡᥲ
Felycia R. Fernandez
pergi gih tes DNA untuk putri mu,ntar bukan anak mu juga lagi...
Felycia R. Fernandez
nah lho....
jangan jangan yang cewe juga bukan anak Ardian ya...😆😆😆😆
hebat Irin,sering berbagi peluh dengan Ardian dan Handi...wew 🤣🤣🤣🤣
Felycia R. Fernandez
jelaskan semua nya Gandi...
jelaskan juga gimana Irin dan keluarga nya
Iin Yuliana
sᥱm᥆gᥲ ძ᥆ᑲᥣᥱ ᥙ⍴ krᥒ ᥙ⍴ ᥒᥡᥲ ᥣᥲmᥲ ᑲᥱ𝗍ᥙᥣᥣ kᑲᥙrᥙ һіᥣᥲᥒg 𝖿ᥱᥱᥣ ᑲᥲᥴᥲᥒᥡᥲ
Rita Susanti
kelamaan thor upnya
Felycia R. Fernandez
heh Tante...
disini siapa yang licik ???
disini siapa gak tamak???
gak usah sok playing victim gtu donk...
nggak semua orang bisa kamu jadikan boneka,yang hidupnya bisa kamu mainkan
Felycia R. Fernandez
jangan lupa lanjutan Faras dan Inara ya kk ☺️
Felycia R. Fernandez
gak sangka Irin jahat banget...
ingin mengendalikan Ardian,tapi dia menyakiti Kafisha...
Iin Yuliana
sᥱm᥆gᥲ ᥙ⍴ ᥒᥡᥲ ᥣᑲһ srg ᥡᥲ kᥲk ᥲᥙ𝗍һ᥆r krᥒ kძg ᥲkᥙ ᥒgᥱᑲᥲᥴᥲ ᥒᥡᥲ sm⍴ᥱ ᥣᥙ⍴ᥲ іᥒі s⍴ᥲ.. іᥒі s⍴ᥲ

krᥒ ⍴ᥱᥒ᥆k᥆һᥲᥒ ᥒᥲmᥲᥒᥡᥲ һᥲm⍴іr mіrі⍴
sᥱmᥲᥒgᥲ𝗍 ᥡᥲ kᥲk ✍️
Erlin Sumyati
semakin seriuuu pemirsa,,,,lanjut Thor karyamu selalu ku tunggu SEMANGAT SUKSES
Felycia R. Fernandez
gimana nantinya pendapat Ardian jika dia tau istri muda nya anak mantan Irin,anak Handi...
Felycia R. Fernandez
naaah disini ketahuan nya,klo ternyata bukan anak nya ...😒
Felycia R. Fernandez
ya tuhan ternyata begitu...
Ternyata Irin tak sebaik yang di kira...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!