Saya berhasil mengalahkan raja iblis dan menyelamatkan dunia lain. Setelah itu, saya kembali ke Bumi dengan harapan dapat menjalani kehidupan normal. Namun, apa yang saya temukan bukanlah kehidupan normal.
Saya melihat kehancuran di mana-mana. Bangunan-bangunan runtuh, mobil-mobil terbakar, dan mayat-mayat berserakan di jalan. Saya tidak percaya apa yang saya lihat. Apa yang terjadi di Bumi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Richieus El Velerira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8
Kaito dan Lila memutuskan untuk menghadapi Ryker secara langsung. Mereka menuju ke lokasi Ryker, siap untuk berjuang dan menghentikan rencana jahatnya.
Ketika mereka tiba di lokasi Ryker, mereka melihat bahwa Ryker telah menyiapkan banyak penjaga untuk melindungi dirinya. Kaito dan Lila tidak gentar dan siap untuk menghadapi penjaga-penjaga itu.
"Ryker, kamu tidak akan pernah menguasai kota ini!" teriak Kaito.
Ryker tersenyum sinis. "Kamu tidak bisa menghentikan saya, Kaito. Saya telah mempersiapkan semuanya untuk menguasai kota ini."
Lila maju ke depan. "Kita tidak akan membiarkan kamu melakukannya, Ryker. Kita akan menghentikan kamu sebelum terlambat."
Pertempuran sengit pun terjadi. Kaito dan Lila berjuang melawan penjaga-penjaga Ryker, sementara Ryker sendiri menggunakan kekuatan sihirnya untuk menghadapi mereka.
Kaito dan Lila bekerja sama dengan baik, menggunakan kemampuan dan pengetahuan mereka untuk menghadapi Ryker dan penjaga-penjaga nya. Mereka berhasil mengalahkan beberapa penjaga, tapi Ryker masih belum terkalahkan.
"Ryker, kamu tidak akan pernah menang!" teriak Kaito.
Ryker kembali tersenyum sinis. "Kamu tidak bisa mengalahkan saya, Kaito. Saya telah menjadi terlalu kuat."
Lila maju ke depan. "Kita tidak akan menyerah, Ryker. Kita akan terus berjuang sampai kamu kalah."
Pertempuran terus berlanjut, dengan Kaito dan Lila berjuang untuk mengalahkan Ryker dan penjaga-penjaga nya. Mereka tidak akan menyerah sampai mereka berhasil menghentikan Ryker dan menyelamatkan kota.
Tiba-tiba, Kaito memiliki ide. "Lila, aku punya rencana. Kita bisa menggunakan kekuatan sihir kita untuk mengalahkan Ryker."
Lila tersenyum. "Saya setuju. Mari kita lakukan!"
Kaito dan Lila mulai menggunakan kekuatan sihir mereka untuk menghadapi Ryker. Mereka berhasil mengalahkan Ryker dan penjaga-penjaga nya, dan kota pun selamat.
Kaito dan Lila berdiri sebagai pahlawan, telah menyelamatkan kota dari rencana jahat Ryker. Mereka berdua saling menatap, merasa bangga dan puas dengan kemenangan mereka.
"Kita berhasil," kata Kaito.
Lila tersenyum. "Ya, kita berhasil. Kita telah menyelamatkan kota."
Kaito dan Lila berjalan pergi, meninggalkan Ryker dan penjaga-penjaga nya yang telah kalah. Mereka tahu bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang baik, dan mereka merasa bangga.
Kaito dan Lila berjalan kembali ke tempat Akane, yang telah menunggu mereka dengan penuh harap. Ketika mereka tiba, Akane langsung menyambut mereka dengan senyum lebar.
"Kaito! Lila! Apa kabar? Apakah kalian berhasil?" tanya Akane dengan penuh harap.
Kaito tersenyum. "Ya, kami berhasil. Kami telah menghentikan Ryker dan menyelamatkan kota."
Akane berteriak gembira. "Wah, itu luar biasa! Aku sangat bangga dengan kalian berdua!"
Lila tersenyum. "Terima kasih, Akane. Kami tidak bisa melakukannya tanpa kerja sama tim yang baik."
Akane mengangguk. "Aku tahu. Kalian berdua memang pasangan yang hebat. Sekarang, aku ingin menunjukkan sesuatu kepada kalian."
Akane mengeluarkan sebuah kain yang indah dari dalam tasnya. Kain itu memiliki motif yang unik dan warna yang cerah.
"Apa itu?" tanya Kaito dengan penasaran.
"Ini adalah kain yang aku buat sendiri," jawab Akane. "Aku ingin memberikannya kepada kalian sebagai hadiah atas keberhasilan kalian."
Lila tersenyum. "Terima kasih, Akane. Ini adalah hadiah yang sangat indah."
Kaito mengangguk. "Ya, terima kasih. Kami sangat menghargai hadiah ini."
Akane tersenyum. "Aku senang kalian menyukainya. Sekarang, mari kita rayakan keberhasilan kita dengan makan malam bersama!"
Kaito dan Lila mengangguk, dan mereka berempat berjalan menuju restoran untuk makan malam bersama. Mereka menikmati makanan dan percakapan yang menyenangkan, merasa bahagia dan puas dengan keberhasilan mereka.