Ingin melihat Tim Nasional Indonesia bermain di panggung Piala Dunia? Simaklah! Jalu akan membawa kalian ke dunia yang tidak pernah kalian bayangkan sama sekali.
Di saat karirnya sebagai presenter sedang naik daun, Jalu harus menerima pil pahit yaitu pemecatan kerja tanpa alasan yang jelas dari pihak perusahaan, hal ini membuat Jalu sangat frustasi dan mengalami kemunduran dalam hidup.
Jalu memutuskan untuk menjadi seorang agen sepak bola dan perjalanan karirnya sebagai agen sepak bola akhirnya berjalan sangat baik tapi suatu ketika, semuanya mulai berubah dengan dimulainya penolakan perpanjangan kontrak agen - pemain dan pemutusan kontrak dari para pemainnya.
Pil pahit kedua Jalu telan kembali dan membuat hidupnya hampir hancur tapi pertolongan dari sang Ibu membuat karir Jalu sebagai agen sepak bola mulai bangkit kembali sampai Jalu di kenal sebagai seorang legenda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon c a i n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
25.
Pada saat liga sedang bergulir, Jalu sebagai seorang agen tentu tidak berhenti bekerja dan menikmati waktu kosongnya.
Jalu menggunakan waktu nya untuk melakukan penelitian terhadap klub klub di luar negeri, entah itu untuk klub di kawasan Asia maupun Eropa.
Penelitian ini mengharuskan Jalu untuk melihat susunan pemain yang di miliki oleh klub klub tersebut dan mulai mencari tahu apakah ada kekurangan dan apakah ada celah untuk merekomendasikan pemain miliknya ke klub tersebut atau tidak.
Seraya melakukan penelitian terhadap berbagai klub sepak bola, Jalu tanpa sengaja membaca berita yang kurang mengenakan.
Berita itu tidak lain adalah berisikan mengenai pembatalan Piala Dunia U 20 yang di selenggarakan di Indonesia tahun ini.
Melihat berita pembatalan dari gelaran Piala Dunia U 20 tentu membuat Jalu sangat kecewa karena sebelumnya, Jalu telah merencanakan bahwa langkah ini bisa menjadi jalan pintas agar nama pemain pemainnya menjadi di kenal.
Dengan begitu, ketertarikan dan tawaran dari klub luar negeri untuk para pemainnya akan semakin besar dan semakin cepat bagi pemainnya untuk berkarir di luar negeri.
"Apa yang harus ku andalkan dan manfaatkan jika gelaran Piala Dunia U 20 ini di batalkan?"
Sudah beberapa hari mood Jalu sedikit berantakan, Jalu terus merenung dan memikirkan mengenai bagaimana caranya agar pemainnya memiliki jalan yang lebih mudah untuk berkarir di luar negeri.
"Apakah hanya mengandalkan kartu koneksi yang sebelumnya ku miliki?"
"Sudahlah, pikirkan saja nanti!"
Jalu akhirnya memutuskan untuk mengabaikan terlebih dulu mengenai rencana karir pemainnya ke luar negeri.
Ini bukan karena Jalu tidak peduli, tapi Jalu merasa mungkin kedepannya akan ada beberapa momen penting yang bisa dimanfaatkan lagi untuk karir para pemainnya agar bisa bermain di luar negeri.
.....
Di tengah ketenangan liga yang sedang bergulir, Jalu menerima kabar dari para pemainnya bahwa ada seseorang yang mendatangi mereka dalam beberapa hari terakhir.
Melalui berbagai penyeledikan, Jalu tahu bahwa orang yang mendatangi para pemainnya itu adalah seorang agen sepak bola juga, sama seperti dirinya.
Menurut pengalaman dan penilaian Jalu, Jalu tahu bahwa agen ini mendatangi para pemainnya karena performa mereka yang luar biasa di liga, kualitas yang menjamin dan potensi yang menjanjikan.
Dari 4 pertandingan Liga 2 Indonesia yang baru berjalan, catatan dan penampilan ketiga pemainnya itu sangat memuaskan untuk kategori pemain muda.
Noah bermain sebanyak 4 kali dengan catatan 3 gol, Milo bermain sebanyak 4 kali dengan catatan 1 gol 2 assist sementara Prabu bermain sebanyak 4 kali dengan catatan 2 assist.
Selain karena catatan mereka bertiga yang produktif dan berkontribusi untuk tim, penampilan mereka di atas lapangan patut di acungi jempol.
Ini jugalah yang menjadi alasan kenapa agen lain mulai melirik ketiga pemainnya.
Untungnya bagi Jalu sekarang adalah ketiga pemain yang lain belum di lirik oleh agen lainnya jika sudah, maka Jalu akan sedikit kesulitan karena harus mengurus masalah yang ada.
Memikirkan berbagai kerugian dan kebencian Jalu terhadap perampokan pemain sebelumnya, Jalu segera bergerak untuk menyelesaikan masalah yang ada ini.
Melalui informasi dari para pemainnya itu, Jalu mengetahui bahwa agen yang mendatangi para pemainnya itu adalah agen yang baru saja debut 2 tahun lalu kira kira.
Agen sepak bola itu ternyata mengoperasikan banyak pemain asing untuk bermain di Liga Indonesia dan sekarang dia mulai berniat untuk mengoperasikan pemain pemain muda berbakat dan ketiga pemain yang Jalu miliki sangat cocok dengan ambisi dan rencananya.
Dengan niatan untuk menyelesaikan masalah yang ada dan menghindari kejadian yang sebelumnya pernah terjadi, Jalu segera mendatangi agen sepak bola yang mendekati ketiga pemainnya itu.
Agen itu bernama Ressy dan memiliki tinggi badan di bawah Jalu sekitar 6 atau 7 cm.
Melihat pria di depannya yang terlihat murah senyum, Jalu ingin sekali merobek wajahnya karena jelas bahwa pihak lain sedang berpura pura saja.
"Aku tidak akan banyak basa basi, aku ingin kamu mengurungkan niatmu mengenai minatmu terhadap 3 pemain muda yang sebelumnya pernah kamu datangi."
"Mereka adalah milikku."
Jalu yang duduk berhadapan dengan Ressy itu segera mengutarakan tujuan kedatangannya tanpa banyak basa basi.
Meski agen bernama Ressy itu memiliki jumlah pemain yang lebih banyak darinya dan merupakan pemain asing, Jalu tidak akan takut terhadapnya.
Menurut pencarian Jalu terhadap Ressy sebelumnya, Ressy ini memiliki ±30 pemain yang berada di bawah naungan agensinya meski dia baru berkarir selama 2 tahun.
Itu tidak luput dari dirinya yang menjadi agen pemain asing dan pemain lokal dengan status veteran di Liga 1 Indonesia.
Jika di pikirkan kembali, menjadi agen pemain asing tentu sangat merugikan karena jika pemain asing itu keluar dari Liga 1 Indonesia, pemain akan memutuskan kerja sama kontrak dengan agennya dan mencari agen baru sesuai dengan agen yang berada di liga barunya.
Terkecuali jika pemain itu tetap bertahan di Liga 1 Indonesia, barulah mereka akan terbilang menguntungkan.
"Aku tidak tahu mengenai hal ini. Jadi ya maaf saja."
Mendengar jawaban dan permintaan pihak lain yang tampak seperti tidak tulus, Jalu menatap nya dengan tenang.
"Sebagai sesama agen, aku hanya ingin memberikan pesan dan mengingatkan bahwa kita memiliki area masing masing."
"Kamu fokus saja dengan pemain pemain asing dan pemain veteran toh pendapatan mereka pasti lebih tinggi di banding pemain muda."
"Selain itu, jika kamu ingin pergi ke area pemain muda, carilah pemain muda yang lain jangan mengambil milikku."
"Jika kamu ketahuan seperti ini lagi, berharap lah agar kamu tidak bertemu denganku lagi kedepannya."
Jalu berkata sambil secara perlahan menghembuskan asap rokoknya dan segera bangkit dari duduknya untuk meninggalkan pertemuan ini.
Berlama lama dengan orang seperti itu akan membuatmu kesal karena pihak lain terlalu banyak berpura pura dan seolah menganggap yang lain bodoh.
Sebelum berbalik pergi, Jalu melirik sedikit pada agen Ressy untuk memberinya peringatan bahwa apa yang dikatakan sebelumnya adalah nyata.
Sambil meninggalkan ruangan kantor dari agensi Ressy, Jalu menatap sebentar beberapa staf yang di miliki agen Ressy dan kemudian melanjutkannya tanpa mempedulikan lagi tatapan yang mereka berikan padanya.
Huh!
'Kuharap dia mengerti, jika kejadian ini terulang kembali, aku takkan segan untuk menghancurkan hidupnya.'
Jalu seperti ini karena pertama Jalu tidak ingin menerima dan mengalami kejadian yang sama lagi seperti sebelumnya.
Untuk yang kedua, Jalu sangat menyayangkan bahwa para pemain berbakat di miliki oleh agen lain.
Jujur saja, Jalu menjadi sangat egois terutama setelah pernah mengalami kejadian buruk sebelumnya. Jalu tidak ingin agen lain lebih sukses darinya dan memiliki pemain pemain muda berbakat atau berkualitas.
Jalu sendiri sebenarnya memiliki keinginan mengenai masa depannya nanti, bahwa dia ingin memonopoli sumber daya pemain Indonesia.