di salah satu pondok pesantren, ada seorang gadis cantik bernama Fatimah. Ayah nya Fatimah seorang pemilik pesantren bernama Ustad Zaidan,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon safitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kejutan
Setelah sampai di di puncak dia melihat Fatimah tertidur di mobil.
"Gimana ini aku tidak ingin menggangu tidur ya,"batin Naim sambil melihat ke arah Fatimah yang tertidur.
Tak lama Fatimah pun membuka mata nya dan melihat pemandangan sekitar nya.
"Apa kita sudah sampai mas?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Udah sayang,"jawab Naim sambil tersenyum lembut ke arah Fatimah.
Fatimah pun hendak keluar namun di hentikan oleh Naim.
"Aku ingin kamu menutup mata kamu dengan kain dulu,"ucap Naim sambil melihat ke arah Fatimah.
"Baiklah aku ikuti ke inginan kamu mas tapi awas aja kalau melaku kan hal yang aneh ya,"ucap Fatimah sambil berbalik membelakangi Naim.
"Iya dede aku tidak akan ngapai kamu kok,"ucap Naim sembari menutup mata Fatimah menggunakan kain.
Naim dan Fatimah keluar dari mobil, Naim sambil menggandeng Fatimah di sebuah Vila yang yang di mana ada teman ya Naim dan orang tua mereka. Sesampai nya di sana Naim berlutut di hadapan Fatimah salah seorang teman membuka penutup mata Fatimah.saat penutup mata Fatimah di situlah dia melihat Naim sedang berlutut di hadapan ya sambil memegang kotak cincin.
"Apakah kamu mau menikah denganku?"tanya Naim sambil berlutut dan membuka kotak cincin yang di pegang ya.
"Ya mas,"jawab Fatimah sambil tersenyum karena dia bisa mendengar kalimat itu dari mulut seseorang melamar ya apa lagi orang itu adalah dia cintai.
Naim pun memasangkan cincin itu ke jari manis Fatimah dan mereka pun saling berpelukan.
"Alhamdulilah mereka bisa menikah dengan dasar cinta,"ucap Ustad zidan sambil melirik ke istrinya.
"Ya tidak seperti kita yang lama terpisah namun kembali bersama,"ucap ibi Fatimah sambil melihat ke arah suaminya tersebut.
Mereka pun menghabiskan malam itu dengan acara memanggang daging dan melakukan banyak hal lainya. Beberapa orang pamit pulang karena ada urusan dan alasan yang lain nya.malam itu berlalu begitu saja .
Pagi pun tiba matahari terbit petani menanam padi di sana hawa dingin menusuk kulit namun tidak dengan Naim yang masih tertidur lelap di sofa dekat kasur. Dan di saat itu Fatimah habis keramas dan dia mengeringkan rambut nya tanpa sengaja tetesan air itu kena wajah Naim yang sedang tertidur.
"Apakah ada atap yang bocor ya,"batin Naim setelah kena air dari kebasan rambut Fatimah.
Tak lama air pun mengenai wajah ya Naim kembali itu membuat nya membuka kedua matanya dia melihat Fatimah sedang mengeringkan rambut dengan handuk
"Fatimah kamu sengaja apa gimana?"tanya Naim denga menatap tajam ke arah Fatimah melalu pantulan kaca.
"Astaga maaf kamu kenapa kamu cuman pake handuk?"tanya Naim sambil menutup matanya namun sedikit mengintip di sela sela jari nya.
"Aku baru mandi mas,"jawab Fatimah sambil berbalik ke arah Naim.
"Dan kenapa kamu bangun?"sambung Fatimah sambil berjalan mendekat ke arah Naim.
"Karena air mengenai wajah ku,"jawab Naim sambil melihat ke arah Fatimah yang sudah berada di hadapan ya.
"Air apa mas kan engga ada atap yang bocor?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
Naim pun menarik tangan Fatimah untuk menyentuh wajah ya.
"Air,maaf mas aku engga tau kalau saat aku mengibaskan rambutku air ya kena wajah kamu,"ucap Fatimah sambil menatap mata Naim.
Mata mereka bertemu dan di saat itu juga suara detak jantung berdegup dengan kencang seakan mau copot.
"Dede maaf bisakah segera pakai baju?"tanya Naim sambil menatap Fatimah.
Fatimah pun baru sadar kalau dia berada di depan Naim masih pakai handuk. Fatimah pun belari pergi ke kamar mandi untuk memakai baju. Karena Naim sudah bangun jadi dia merasa malu.
"Sabar Naim sabar dia walau udah jadi isteri lu dan ingat sama lu belum tentu dia mau di sentuh lu,"batin Naim sambil mengelus dada dan menarik napas nya.
Tak lama Naim pun mengganti bajunya ke baju khusus olahraga baju itu ketat dan memperlihatkan bentuk tubuh Naim yang elastis dan otot ya juga terlihat saat itu juga.tak lama Fatimah pun keluar dari kamar mandi dia melihat Naim menggunakan baju olahraga ketat nya.
"Mas kamu mau kemana?"tanya Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
"Aku mau jogging Dede,"jawab Naim sambil berbalik ke arah Fatimah.
Di saat itu Fatimah melihat otot perut Naim.
"M-mas k-kamu kan punya aku kan?"tanya Fatimah denga gagap sambil melihat ke arah Naim.
"Iya dede mas punya kamu,"jawab Naim dengan tersenyum.
"Jadi mas engga boleh pake baju itu,"ucap Fatimah sambil melihat ke arah Naim.
Apakah Naim mengganti baju yang dia pakai atau masih pakai baju yang di kenakan saat ini tunggu bab berikut ya.
Bersambung...♡♡♡♤
🖒❤🎁
semoga semangat up terus ya
salam kenal dari 'aku akan mencintaimu suamiku' jgn lupa mampir 🤗🤗
aku datang lagi kalo udh up up uphhh~
Awas kalau nanti lu jatuh cinta,🪓