Orang Ketiga

"Ya allah.. engkaulah yang bisa memberikan yang terbaik untuk ku.. Berikan kesembuhan dan juga kelancaran untuk operasi istri hamba. Lancarkan lah operasi caesar istri hamba sehatkan mereka " Ucap Dion yang kini terlihat menangis sesegukan.

Beberapa manit kemudian nampak Dion yang kini berjalan menuju ruangan di mana sang istri yang masih ada di dalam melakukan operasi

Dia pun melihat ibu dan juga ayah mertuanya yang sedang duduk dengan tangan yang memegang tasbih serta mulut yang selalu berdzikir.

Dion pun duduk di kursi tunggu, ia masih menatap pintu yang masih tertutup rasa khawatir serta takut masih ada di dalam benaknya namun tidak sebelum saat dia belum sholat. Saat ini hatinya masih takut namun ada rasa pasrah di dalam dirinya.

mulutnya pun ikut berDzikir menyebut melafazkan ayat-ayat suci Al-Qur'an

Dan tak lama kemudian lampu pertanda operasi pun mati yang artinya operasi sudah selesai.

Baik Dion ayah dan juga ibu mertuanya mengucapkan syukur.

Tak lama kemudian nampak dokter dan juga suster yang keluar

"Dokter bagaimana keadaan istri dan juga anak saya..?"tanya Dion yang kini menunggu jawaban dari sang dokter

"Iya dok.. bagaimana keadaan anak dan jugq cucu saya..? " tanya sang ibu dengan menatap dokter

sedangkan sang ayah mertua hanya diam menunggu sang dokter yang akan menjelaskan.

"Alhamdulillah.. kedua bayinya baik dan juga sehat walaupun mereka harus di dalam incubator karna usia yang belum cukup masih terlihat lemah." ucap sang dokter dengan memberikan penjelasan

"Alhamdulillah ya allah .. " ucap Dion dan juga mertuanya bersamaan

"Apakah mereka bisa dilihat dok dan bagaimana keadaan istri saya..?" ucap Dion dengan melihat dokter menunggu jawaban

"Dok.. bagaimana keadaan Dera bagaimana keadaan putri kami?" ucap sang ibu mertua yang terlihat menitihkan air mata

"Untuk keadaan sang ibu sangat kritis, semoga mukjizat ada untuk pasien.. Jangan pernah berhenti untuk terus berdo'a untuk Dera, pak bu.. Dia membutuhkan support kalian ." Ucap sang dokter

Dion yang mendengarkan ucapan sang dokter, seketika terduduk di lantai, kakinya lemas seakan tak bertenaga air mata yang ia tahan seketika keluar dengan sendirinya.

"Dia akan bisa melewati semuanya.. Dera adalah perempuan yang kuat Dion.." ucap sang ayah mertua dengan menyentuh pundak dion

"Dera kuat kan yah.. sungguh dion tidak akan pernah bisa tanpa dia.." Ucap Dion yang kini menatap pintu ruangan

Dan tak lama kemudian nampak 2 suster yang membawa kedua bayi Dion.

"Cucu nenek.." Ucap sang ibu mertua dengan menatap kedua bayi kembar laki-laki dan juga perempuan

Dion pun menoleh melihat kedua bayi mereka yang sedang tertidur dengan pulas air matanya menetes saat mengingat bagaimana kuatnya Sang istri yang menunggu dan juga bertahan demi bayi mereka

"Anak-anak ayah.." ucap Dion yang berjalan ke arah ruangan yang di tempati oleh kedua bayinya.

Air mata kembali menetes saat menatap keduanya wajah mereka sangat mirip seakan mereka adalan duplikat Dera kecil

"Sehat-sehat nak..Dan do'akan ibu kalian pun segera sadar dan kembali pulih agar kita bisa bermain bersama.." Ucap Dion dengan tangan yang mengelus tabung incubator.

Mata keduanya seakan memberikan ungkapan jika mereka seperti yang di inginkan oleh ayahnya. Tatapan mata yang sama-sama melihat Dion pun seketika hatinya terenyuh saat mata mereka berkedip

"Masyaallah.. kalian sungguh luar biasa, Ya Allah sembuhkan istri ku agar kami bisa berkumpul bersama dengan kedua anak kami.." Gumam Dion