Lola Anggraini siswi SMA Kumbang cewek paling terkenal karena sifat bar-bar dan cuek nya. pertemuan dengan Angga cinta pertama Lola dari sejak masih kelas 6 SD membuat hati nya berbunga dan menganggap Angga masih pacar nya.
Tapi Angga yang dulu bukan lah yang sekarang, Di cuekin digalakin dijutekin ditolak oleh Angga adalah hal yang sudah biasa dengan mental pedenya seperti Om Tukul Arwana Lola mengacuhkan semua hal itu.
Sampai suatu malam Angga dengan kata-kata kasar meminta agar Lola menjauh dari hidup nya, sehingga membuat Lola berjanji pada dirinya sendiri untuk off bucin terhadap Angga.
Daren cowok badboy yang selalu mengejar Lola memberikan warna tersendiri mengisi hari-hari Lola dengan perhatian dan tulus nya cinta dan persahabatan.
Bagaimana kisah selanjutnya Apakah Lola benar-benar bisa off jadi seorang bucin baca ya guys biar gak kepo
jadiin favorit ya kalau udah baca.
Happy reading
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seblak Lovers
Seperti yang Lola teriakan sebelum mereka berpencar kabur bahwa mereka akan bertemu di sebuah kedai seblak yang tak jauh dari komplek perumahan mereka tempati.
Kedai seblak lover adalah salah satu kedai seblak yang terkenal di kawasan perumahan mereka, hampir setiap waktu pulang sekolah kedai ini selalu ramai. Menu andalan yang mereka sajikan adalah seblak dengan berbagai varian rasa indomie.
Mereka berlima menempati bangku yang ada di lantai dua, alunan lagu Tri Suaka berjudul Kamu bukan jodohku membuat suasana kedai terasa hidup siang ini. Untung saja kedai tidak terlalu ramai.
"Gue yakin, pasti ada yang laporin soal tawuran tadi. Tapi siapa ya Cans?" tanya Ita pada keempat sahabatnya.
"Iya, siapa yang laporin? Lagian Apa untungnya sih dia ngelaporin kita, apalagi kalau dia nggak ada sangkut pautnya dalam masalah ini." timpal Ari.
"Udah jangan bahas, siapapun yang ngelaporin kejadian tadi itu nggak penting guys. Yang penting buat gue, Ayang Sayang kepala peyang udah tahu kalau gue itu punya kalian cukup kan? Iya enggak?" saut Lola dengan nada santai.
"Benar apa yang dikatakan oleh teman kita Lomut, tadi kalau kita lanjut tawuran terlalu banyak tenaga yang keluar untuk ngadepin mereka. Itu sangat tidak menyenangkan, aku takut kulitku akan semakin gosong karena terpapar sinar matahari. Aku sangat berterima kasih patroli datang untuk membubarkan kita," Ari mulai alay menirukan gaya artis tiktok.
"Lomut?" mata Lola mendelik ke arah Ari.
"Lola imut beb," ucap Ari memperjelas membuat Lola tertawa.
"Hahaha, kirain gue Lola lumutan," celetuk Juwi tertawa terpingkal.
"Dasar teman gada akhlak mana ada gue lumutan hah!" balas Lola pura-pura kesal sambil cemberut.
"Bukannya begitu kenyataannya Lomut. 5 tahun loh! Lu setia nunggu si Ucup nggak taunya hati lu dipotek gitu aja, dan lo jomblo selama itu apa namanya kalau nggak lumutan," sindir Ari ketus kepada Lola karena kesal melihat Lola yang masih saja bucin sama Angga.
"Gue nggak kek gitu Ar, gue cuma bu-," kalimat Lola terpotong saat pelayan kedai datang menghamapiri mereka.
"Pesanannya tulis aja di situ." ucap cewek yang lumayan manis tapi bermuka masam dan jutek.
Baru berapa langkah pelayan itu meninggalkan kan Lola CS, Juwi langsung nyeletuk
"Komoknya kek cucian mak gue yang habis diangkat dari mesin pengering kucel banget," celetuk Juwi dengan wajah sinis melirik ke arah pelayan kedai.
"Ssttt, lo tuh ya Cumi kalau ngomong enggak pernah salah hahaha." timpal Ita tertawa terbahak.
"Tos, bestiei," Juwi langsung mengajak tos ke Ita.
"Anjrit! Lu berdua bully orang di kandangnya. Awas lho ntar dia bales dendam bikinin lo seblak super-super pedes moncrot moncrot dah hahaha," teror Palupi menakuti Ita dan Juwi.
"Tenang aja, gue bawa ini kalau ampe dia macam-macam. Lihat aja bakal viral nih di kedai dikomplek kita dan gak bakal ada yang mau mampir di mari." saut Juwi sambil menunjukkan sebuah jangkrik di tangannya
"Hahaha, lu nemu di mana itu Beb?" tanya Lola terbahak melihat Juwi ya nggak pernah kehabisan akal jailnya.
"Barusan dia permisi ddibawah kolong meja langsung gue comot, lumayan kan buat partisipasi kalau dalam keadaan darurat," kata Juwi cuek sambil memasukkan jangkrik di kotak pensilnya.
"Antisipasi woiii! Bukan partisipasi." koreksi Ari sering geram mendengar Juwi yang sering salah kata.
"Nggak usah es mambo Bab. Sama aja sama-sama pakai si diakhir kata," Juwi ngeles dengan santai nya membuat Ari ingin sekali meradang tapi dia hanya mengelus dadanya.
Saat mereka sedang menunggu pesanan seblak sambil asyik dengan HP masing-masing tiba-tiba ada panggilan masuk ke HP Lola
"Ada di mana lu sekarang?" suara laki-laki dari seberang telepon
"Lagi jajan, emang kenapa?" tanya Lola penasaran pada si penelpon yang tak lain adalah Angga.
Klik
Sambungan telepon tiba-tiba diputus oleh Angga Lola tampak tersenyum sinis dengan mengangkat salah satu sudut bibirnya
"Suek amat nih orang," gumam Lola
keempat sahabatnya langsung tahu siapa sang penelepon
"Kalau menurut gue mendingan lupain Ucup deh." saran Palupi kepada Lola..
"Iya bener itu Lup Lup, Ucup itu plin-plan. Dia bilang nyuruh lu jauhin dia terus Dia bilang kalian seakan-akan nggak kenal satu sama lain. Tapi dia masih aja ngepoin lu. Gue enggak ngerti itu namanya cinta apa." nyinyir Ita kesal dengan sikap Angga yang plin plan dan gak jelas.
"Lah Bestie, Lu Gitu aja kok nggak tahu sih, itu cinta pus pus meong hahaha," jawab Juwi terkekeh.
"Hahaha hahaha" tawa yang lain pun pecah seketika membuat ruangan kedai lantai 2 terdengar berisik.
Beberapa orang pelanggan yang masih mengenakan seragam putih abu-abu seperti mereka menatap sinis dan kesel ke arah mereka.
"Woii, berisik tau!" teriak salah satu pelanggan kedai yang mejanya tepat di sebelah mereka berlima.
"Iri, bilang cok! wek." Lola membalas teriakan mereka sambil menjulurkan lidah.
keseruan dan kegokilan Lola beserta dengan sahabat-sahabat benar-benar membuat suasana kedai menjadi riuh oleh gelak tawa mereka. Palupi dan Ari yang duduk membelakangi kaca jendela dan menghadap ke arah tangga tiba-tiba matanya membulat saat melihat kehadiran Angga dan Anjani.
Palupi langsung menyenggol siku Ari membuat Ari menatap ke arahnya dan tatapan Ari dibalas dengan isyarat mata Palupi memandang lurus ke depan dimana pandangan mata Ari langsung menangkap sosok Angga dan Anjani yang duduk dekat tangga.
"Beb ada Ucup," kata Ari datar tapi membuat jantung Lola berdegup. dan mata nya membulat sempurna.
"Serius loh?" tanya Lola pada Ari berbarengan.
Lola masih belum yakin, dia paling tahu kalau Ari salah satu sahabat nya yang paling demen ngerjain dia. Lola mengambil kaca cermin berbentuk kotak mungil dari dalam tas slempang nya, dengan pantulan cermin itu lah Lola bisa melihat dengan dengan jelas pemandangan yang ada di belakang.
"Aseeem," gumam Lola lalu masukkan kembali cermin ke dalam tas.
Palupi, Ari, Ita dan Juwi melirik Lola dengan ujung mata masing-masing.
"Gue bilang juga apa? Udah stop, ngapain lu masih ngebucin ma dia. Cari yang baru lo harus move on beb. Bodoh jangan terlalu lama di pelihara," dengus Juwi sinis geregetan dengan Lola yang masih menyukai Angga sementara Angga sendiri sudah dingin dan cuek ke Lola.
"Iya beb, lu harus mulai buka hati dan lihat kenyataan kalau Ucup nggak bisa lo arepin. Kalau menurut gue lupain dia, sudah 5 tahun tahun lu setia dengan penantian kosong. Benar kata Juwi cinta itu bodoh tapi lu harus mulai belajar bukannya ada dalam kebodohan itu." nasehat Ita dengan kalimat bijak nya yang kena di hati Lola tapi bikin panas telinga.
"Iya Lomut, bener apa kata mereka. Lu itu masih muda, cantik, baik, perhatian gue yakin banyak cowok di luar sana yang suka sama lu bestie." Palupi menyemangati Lola.
"Betul betul betul," saut Ari menimpali.
Lola diam sedang mencerna perkataan Sahabat sahabatnya, tak lama pelayan datang mengantarkan pesanan mereka. Palupi yang selalu mengupdate setiap momen kebersamaan mereka siap dengan kamera mengambil gambar pesanan mereka dan mengirimkan ke WA grup kelasnya.
****
Markas BABIBU CEK COK.
Daren sedang Menatap layar HP memandangi beberapa pose Lola yang diambil secara diam-diam, seulas senyum tampak jelas di bibirnya. Sesekali jari-jemarinya menggosok layar HPnya.
Di mata anak buahnya Daren adalah sosok yang keras, berani, royal, setia kawan dan selalu ada di garis depan bila sedang terjadi tawuran atau perkelahian antar geng dengan sekolah lain. Sebagai anak korban broken home membuat Daren tidak pernah betah di rumah, Dia selalu menghabiskan hari-harinya bersama dengan teman-teman geng nya.
Dreeettt
Daren melihat notif masuk pesan di WA grup kelasnya, dia langsung tersenyum melihat postingan yang diunggah oleh Palupi yang sedang memamerkan seblak. Daren adalah teman sekelas Palupi yang duduk di kelas 12 IPS 3 SMU kusuma Bangsa atau biasa di sebut Kumbang.
"Pada lagi pesta mereka gak ngajak gue, awas aja gue palak tuh si Lobar," Daren tersenyum smirk lalu beranjak dari tempat duduk kebesaran nya.
Tiga orang anak buahnya ikut berdiri mereka adalah Abdul, Tria dan Erwin.
"Kalian stay di sini aja," perintah Daren kepada 3 anak buahnya.
Daren merogoh saku belakang celananya dan mengeluarkan dompet miliknya dia lalu mengeluarkan uang lembaran seratus ribu.
"Nih, panjul beli makanan noh," titah Daren lalu pergi keluar dari markas mereka yang berbentuk gudang kosong di kawasan pergudangan milik keluarga Daren.
Daren naik ke motor trail nya, Tria buru-buru membuka pintu gudang, motor Trail itupun keluar dari gudang dengan deru kenalpot yang nyaring bunyinya
....Orang yang egois biasanya hanya baik pada dirinya sendiri. Kemudian mereka terkejut ketika berakhir sendirian....
"Rugi gak tuh 🤔,"