Tuan Daniel, Saya Sudah Move On

Akhirnya malam peluncuran produk terbaru Guardian Group tiba,

Malam itu, Ballroom Hotel bintang lima yang digunakan sebagai tempat peluncuran produk mulai ramai oleh para tamu yang datang dengan undangan.

Meski Nama Guardian Group belum termasuk perusahaan raksasa seperti Salim Group, namun namanya juga sangat diperhitungkan, apalagi produk pertama mereka, G-I-P, begitu menggemparkan bahkan belum tersaingi sampai sekarang, menjadikan para tamu yang diundang menjadi semakin penasaran dengan produk baru yang akan mereka luncurkan saat ini.

Kania Tampil dengan balutan busana berwarna peach bercampur silver dengan bahu terbuka, menampakkan lehernya yang jenjang dan mulus tanpa cela. Wajahnya yang cantik tanpa noda.

Kania tampak seperti mutiara yang paling bersinar diantara semua wanita yang ada di sana.

Dari pintu masuk, Rombongan Daniel dan Serena juga telah tiba. Melihat penampilan Kania yang tengah menyambut para tamu membuat Serena tersenyum miring.

Kania memang terlihat cantik, tapi Dunia ini sudah mengakui bahwa Dia adalah yang terbaik. Bukan hanya cantik, Serena juga merasa dirinya lebih menawan dan berbakat dibandingkan Kania.

Kania bisa berada tempat ini karena di pungut oleh Alex setelah dibuang oleh Daniel. Apa hebatnya Dia, Jika bukan karena dukungan Alex, Kania masih jadi pegawai rendahan di kantor Salim Group.

"Ada apa?"

Suara Daniel mengembalikan pikiran Serena pada kenyataan. Serena berdehem sedikit, kemudian menjawab,

"Tidak apa-apa, Aku terpesona dengan konsep dan desain pesta peluncuran produk ini. Kania sangat beruntung" Ucapnya dengan lemah lembut.

"Kalau Kamu mau, saat pembukaan perusaahan baru nanti, Kamu yang atur temanya, bagaimana?"

"Benarkah? Kalau begitu Aku merasa terhormat jika Kamu mengizinkannya"

"Tentu saja, Lakukan apapun yang Kamu suka"

Serena tersenyum, seraya mengeratkan genggamannya pada lengan Daniel.

Pemandangan mesra itu tentu tertangkap mata Alex. Dia pun seketika merasa mual. Ada sedikit penyesalan, kenapa Dia mengundang dua setan gatal itu. Tidak tahu malu. Kalau Serena, Alex tidak heran karena Ibunya juga tidak tahu malu saat merebut suami orang. Tapi Daniel? Dia terkenal Jenius dan bermartabat, Tapi melihat betapa tidak tahu malunya pria itu, Alex merasa bahwa semua berita yang gencar memuji Daniel pasti hanyalah gosip. Pria itu tidak cerdas sama sekali. Dan... Tidak tahu malu.

Begitu Alex menoleh ke arah Kania, Ia melihat Kania bahkan tidak melirik ke arah dua makhluk yang baru saja datang itu. Dan itu membuatnya lega. Alex merasa, meskipun Kania terlihat biasa saja, Ia tahu bahwa dalam lubuk hatinya, Kania pasti masih merasa terluka.

Suaminya, yang belum resmi bercerai dengannya, membawa simpanannya di acara peluncuran produk hasil ciptaannya. Siapapun, pasti merasa terluka.

Alex secara refleks mengelus rambut Kania dengan lembut, matanya sedikit berkaca-kaca.

Kania melirik Alex dengan bingung, lalu dengan kesal berkata,

"Kak, Aku menata rambut ini selama satu jam lebih, jangan merusaknya!"

Mendengar Kania yang bersikap seperti itu, Alex pun tertawa. Syukurlah kalau Dia benar-benar baik-baik saja. Alex merasa lega.

Setelah beberapa saat, Daniel dan rombongannya menghampiri Kania dan Alex untuk mengucapkan selamat.

Alex segera merangkul pinggang Kania dan menyambut Mereka.

"Selamat Pak Alex, atas peluncuran produknya. Saya sangat menunggu inovasi terbaru dari Guardian Group yang selalu menakjubkan"

Daniel mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan, Alex pun membalasnya, namun segera melepaskannya dengan cepat pula.

"Terima kasih, tapi Produk ini bukan hasil ide Saya, Saya hanya membantu memberikan masukan dan saran"

"Benarkah? Kalau begitu, dari tim Programmer Anda pastinya?"

"Ya, tentu saja. Nanti juga Anda akan mengetahuinya"

Pungkas Alex dengan senyuman lebar. Kania hanya diam menyimak obrolan mereka berdua.

kemudian, giliran Serena yang mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Alex seraya mengucapkan selamat juga.

"Pak Alex, selamat.."

Alex pura-pura tidak melihat uluran tangan itu dan hanya mengangguk singkat.

Serena segera menarik tangannya dengan wajah memerah karena malu, meskipun tidak ada yang terlalu memperhatikan interaksi mereka, Namun Daniel, Dominic dan Blake jelas melihatnya.

Daniel datang sebagai perwakilan dari Salim Group

Dominic datang sebagai perwakilan dari perusahaan Ayahnya, Wijaya Group, sementara Blake datang mewakili Perusahaannya sendiri, In-tech Corporation.

Sementara Serena? Tentu saja datang sebagai wanita Daniel Salim.

Dominic sedikit kesal melihat sikap Alex terhadap temannya, Serena, sementara Blake lebih memilih diam. Blake memang tidak suka ikut campur urusan orang. Lagipula, Ia tidak memiliki kesan yang baik juga terhadap Serena.

Meski Blake dulunya juga tidak menyukai Kania karena menjebak sahabatnya, Daniel, untuk menikahi Kania, Tapi setidaknya Ia melihat bahwa Kania tidak banyak bertingkah selama menjadi istri Daniel. Malah sebenarnya, Wanita itu berusaha menjalin hubungan baik dengan teman-teman Daniel, tapi tidak pernah ada yang menyambutnya. selebihnya, Blake menganggap Kania lebih tahu diri dengan tidak sering mengikuti acara-acara pribadi Daniel dengan teman-temannya.

Sementara Serena, Dia tahu Daniel sudah beristri, tapi masih saja mau menjalin hubungan dengannya, bahkan akrab dengan anak Daniel dan Kania. Bersedia di bawa kemana-mana dengan label "kekasih" padahal sebenarnya adalah simpanan. Wanita seperti itu, Dimata Blake sangatlah tidak bermartabat. Tapi, itu adalah pilihan Daniel. Ia tidak berhak berkomentar, Tapi juga tidak mendukung. Jadi, Kalau Alex bersikap begitu dingin pada Serena, sudah pasti Dia tahu tentang hubungan Daniel dan Kania serta Serena. Sikapnya terhadap Serena sangatlah wajar. Blake bisa memahaminya.

Diam-diam, Pria ganteng itu melirik Kania. Kania memang sudah cantik, meskipun Ia tidak terlalu memperhatikan, tapi di beberapa waktu saat mereka bertemu, Blake bisa melihat bahwa Kania memang sangatlah cantik, Dia tidak terlalu mencolok seperti Serena karena terlalu pendiam saat bersama Daniel.

Tapi sekarang, Blake cukup terpesona dengan penampilan baru Kania. Benar-benar seperti mutiara yang bersinar terang.

Serena tidak sengaja menangkap pandangan mata Blake terhadap Kania, meski samar, Serena bisa melihat bahwa Blake terpesona pada Kania. Serena pun menundukkan kepalanya seraya menggigit bibirnya. Namun, begitu melihat Daniel yang fokus ke atas panggung menyimak sambutan dari pembawa acara, Serena diam-diam tersenyum. Tidak apa-apa jika Blake terpesona pada Kania, yang penting adalah Daniel. Daniel tidak akan terpesona pada Kania karena Serena yakin Daniel sudah jatuh sejatuh-jatuhnya pada dirinya yang begitu menawan.

Pembawa acara telah selesai memberi sambutan, para tamu undangan pun bertepuk tangan memberi penghargaan.

"Baiklah, tanpa menunggu lama, Ini Dia produk terbaru Guardian Group!! GIMC (Guardian Intellegence Moving Camera)!

"Berbeda dengan CCTV yang ada di pasaran saat ini, CCTV yang di beri nama GIMC (Guardian Intellegence Moving Camera) ini memiliki banyak keunggulan, selain produknya yang kokoh dan kuat, memiliki pilihan resolusi yang lengkap mulai dari 1080 p, 4K hingga 8K meski dari jarak jauh, IP rating yang tinggi sehingga bisa di gunakan selain di dalam ruangan, bisa juga di gunakan di luar ruangan, dan tahan terhadap cuaca extreme. Fiturnya sangat lengkap, mulai dari Teknologi Night Vision, Deteksi gerakan, pengenalan wajah, hingga penyimpanan audio dua arah yang secara otomatis akan tersimpan di iCloud atau penyimpanan google yang telah diatur. Dan yang paling penting GIMC ini tidak memerlukan instalasi listrik, karena Ia bisa otomatis mengisi daya dari cahaya matahari/cahaya lampu.

Ini tentu merupakan terobosan baru yang sangat menggiurkan. Proyek ini menjanjikan keuntungan yang besar, bahkan, Kami berani menargetkan bahwa Proyek ini bisa menggaet kerjasama dengan pemerintah untuk pengaturan lalu lintas dan juga Departemen militer dengan menggunakan GIMC pada drone-drone yang bertugas mengawasi perbatasan perairan maupun daratan dari ancaman negara lain"

Mendengar Penuturan pembawa acara itu, Semua audience tercengang, Melihat produk cctv dengan bentuk yang sangat unik, bahkan tadinya mereka mengira itu bukanlah cctv.

"Baiklah, Saya tahu Anda semua ingin tahu detail produk ini, serta keunggulannya. Maka dari itu, Saya persilahkan, Programmer inti dari Guardian Group yang telah menciptakan produk sehebat ini, Ibu Kania Ishaq!!"

Begitu nama Kania disebut, ruangan itu mendadak sepi, Mereka semua terkejut sekaligus bingung, karena belum pernah mendengar nama Kania Ishaq dimanapun. Namun Kania justru mengambil kesempatan itu untuk melangkah dengan yakin. Suara sepatu hak tingginya, serta penampilannya yang seperti dewi dari kahyangan itu menghipnotis semua orang.

Alex dengan semangat membara, memberikan tepuk tangan semeriah mungkin hingga para tamu yang berada di sana pun secara refleks ikut bertepuk tangan, kecuali Serena yang merasa jantungnya merosot ke tanah karena terkejut...

Bersambung....