NovelToon NovelToon
My Husband Is A Vampire

My Husband Is A Vampire

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Komedi / Vampire / Romansa Fantasi / Vampir / Tamat
Popularitas:6.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: ntaamelia

Warning 21++


Dia adalah orang nomor satu di wilayahnya. Pemilik perusahaan The King Group, yang pusaranya sudah merambah ke berbagai negara. Namun, siapa sangka, kalau ternyata dia adalah sosok makhluk penghisap darah.

Tidak ada yang berani mengusiknya, iblis sekaligus raja neraka di bumi jagat raya. Kecuali satu, Genk manusia serigala adalah satu-satunya kumpulan makhluk yang paling membenci Kaisar.


Makhluk penghisap darah paling kejam, sekaligus vampir yang sulit di taklukan. Darah suci menjadi satu-satunya objek utama yang mereka perebutkan.

Namun, di ujung penantiannya, Kaisar justru mencintai gadis pemilik darah suci tersebut. Darah yang mengalir di tubuh manusia setiap seribu tahun sekali.

Akankah cinta membuat sang Kaisar mempertahankan gadis itu? Atau justru memusnahkannya, dan menjadikan dirinya abadi selama-lamanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ntaamelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sebuah pulau

Pipi Airish tak berhenti untuk merona. Mengingat kejadian yang baru saja terjadi, bahkan denyutan di bawah sana masih sangat terasa.

Tetapi sepertinya tidak untuk lelaki itu. Lihat, dia malah bersantai sambil minum kopi, dengan wajah datar, seperti tidak habis melakukan sesuatu.

Sedangkan dua pengawal membereskan sisa percintaan mereka.

Ya punggung sofa yang tiba-tiba ambruk, akibat dibuat pegangan oleh Kaisar. Karena rasa nikmat yang tengah diperoleh, Airish sampai tidak memperdulikan hal itu.

Goncangan yang dahsyat, bahkan tak mampu membuat Airish berhenti untuk mendesaah karena basah.

Airish mengalihkan pikiran-pikiran itu dengan memandang ke arah laut. Bentangan yang luas dan terlihat sangat indah, airnya membiru, dan begitu jernih, hingga membuat ia ingin menceburkan diri.

Semilir angin berhembus kecil, menggelitik dan menampar wajah Airish. Gadis itu tersenyum, ia bangkit lalu berdiri di pinggiran kapal. Rambut panjang yang ia gerai berterbangan.

Membuat gadis itu terlihat semakin cantik, dari sudut pandang Kaisar.

Sekali lagi, dia merasakan ketenangan disini. Matanya terpejam, aroma air asin ini begitu menenangkan. Sinar matahari yang menghangat, membuat tubuh terbuka itu semakin memancar.

Hingga tak berapa lama kemudian, bola mata jernih itu, menangkap sebuah daratan. Daratan yang ditumbuhi pepohonan hijau. Ia yakin, itu adalah sebuah pulau.

Tapi, untuk apa Kaisar membawanya kemari? Pikiran Airish kembali berlarian kemana-mana.

Apa benar dia akan dibunuh dengan sadis, lalu ditinggalkan seorang diri di pulau itu, dengan tubuh yang sudah tercabik-cabik?

Atau mungkin hanya ditinggalkan, tanpa diberi makan, hingga ia mati karena kelaparan?

Hiii... Memikirkannya saja dia sudah sangat ngeri sendiri.

"Tuan, apa itu pulau?" Tanya Airish dengan mengeraskan suaranya. Memandang ke arah Kaisar yang tengah menyesap kopinya.

"Hem." Balas lelaki itu singkat.

"Lalu, apa disana ada orang?"

Kaisar menggeleng, seraya melipat tangannya di depan dada.

Makin kacaulah pikiran Airish. "Lalu untuk apa kita kesini?"

Mata Kaisar terlihat menajam. Tidak suka Airish banyak bertanya. "Kau mau diam atau mau ku lempar ke lautan?" Cetus Kaisar.

Mendengar itu, bibir Airish langsung mengatup. Ia hanya bisa menggerutu dalam hatinya.

Cih, aku kan hanya bertanya. Memang apa susahnya menjawab. Dia tidak ingat apa, dia habis melakukan apa padaku, malah mau seenaknya membuang ku ke laut.

Hingga tak terasa kapal mulai menepi. Menepi di sebuah pulau yang terletak di bagian tengah-tengah laut yang mereka seberangi.

Cuaca cukup terik siang ini. Seorang pengawal berjalan ke arah Airish, lalu menyerahkan payung hitam pada gadis itu.

Airish menautkan kedua alis, tidak mengerti maksud lelaki berbadan besar itu.

"Tuan tidak suka cuaca panas, Nona." Ucap seorang pengawal itu, menjawab kebingungan Airish.

Ah, iya Airish baru ingat. Lelaki satu inikan tidak sanggup menerima cahaya matahari secara langsung.

Benar-benar merepotkan. Pantas saja dari tadi dia hanya duduk-duduk disitu.

Lantas, Kaisar berjalan memimpin di depan, tentu saja dengan Airish yang berada di sampingnya. Memegang payung, menghalau sinar matahari menerpa tubuh lelaki tampan itu.

Para pengawal berbaris di belakang. Sedangkan Kaisar terus berjalan, semakin masuk ke dalam pulau.

"Tuan, kenapa mereka tidak ikut?" Tanya Airish disela-sela langkahnya yang terlihat kesulitan. Menyeimbangi kaki lebar Kaisar.

Mendengar pertanyaan gadisnya, sontak saja Kaisar berhenti. Menatap gadisnya dengan intens. Ditatap seperti itu, Airish reflek mundur ke belakang, dan Kaisar tidak berhenti begitu saja.

Sampai akhirnya, tubuh mungil itu menabrak pohon besar yang ada di sana. Tangan Kaisar mengunci pergerakan Airish. Lelaki itu menyeringai tipis.

Mencondongkan wajah tampannya, lalu tanpa aba-aba menyatukan kembali bibir mereka. Tubuh Airish yang kembali terasa lemas akibat perbuatan Kaisar, membuat payung itu jatuh ke atas tanah.

Namun, rindangnya pohon mampu memayungi tubuh Kaisar. Ia masih dengan posisi yang sama, melumaat habis bibir Airish yang terasa semakin manis.

"Mereka tidak mau mengganggu kita, Sweetie." Ucap Kaisar saat pagutan itu terlepas. Kembali berjalan hingga Airish langsung berlari, demi memayungi bedebah sialan itu!

Mata Airish tak henti-hentinya mengedarkan pandangan, ke seluruh penjuru arah. Terasa sangat sepi, mencekam sekaligus menyeramkan.

Suara-suara binatang, langkah kaki, ranting dan dedaunan yang terinjak. Ah, semua itu semakin membuat pikiran Airish kacau.

Dan tiba-tiba, netra gadis itu membulat, kala melihat seekor binatang buas melintas begitu saja.

Grep! Airish memeluk lengan Kaisar.

"Ada apa?"

Gadis itu meneguk ludahnya dengan susah payah. Nafasnya terengah dengan wajah yang mulai memucat, seperti tidak teraliri darah.

Sekali lagi, kedua netra Airish melihat binatang itu tengah berjalan-jalan dengan santai. Seperti disini adalah habitat binatang tersebut.

"Tuan, kenapa disini ada seekor singa?"

Kaisar mengulum senyum. Lalu mengusak puncak kepala gadisnya. "Jadi kau melihatnya?"

Pelan, Airish mengangguk dengan bibir yang sudah bergetar-getar. Ketakutan.

"Dia adalah Maxim. Peliharaanku."

"Peliharaan?" Beo Airish, tak habis pikir.

Yang benar saja. Apa dia benar-benar gila, memelihara seekor singa? Seperti tidak ada hewan lainnya saja.

"Ya, mau berkenalan dengannya?"

Airish menggeleng cepat, bisa mati berdiri dia kalau sampai singa jantan itu berlari ke arahnya.

"Tenang saja, dia sudah terlatih."

Terlatih sih terlatih. Tapi kalau dia lapar dan kau lupa memberi makan, dia pasti akan menerkammu, sialan!

Lantas, mereka kembali berjalan. Kembali ke posisi awal, beriringan dengan Airish yang masih setia memegang payung.

Namun, lagi-lagi netra itu kembali terbuka lebar, kini disertai mulut yang menganga dengan sempurna. "Arghhhh...." Airish berteriak kencang, dan langsung memeluk tubuh Kaisar.

"Hei, ada apa lagi?" Tanya Kaisar, tubuhnya sedikit terhuyung akibat pelukan dadakan Airish.

Gadis itu semakin gemetaran tidak karuan. Bahkan dada itu terasa naik turun. Ini si benar-benar menguji adrenalin. Di setiap langkah ia selalu sport jantung.

Kaisar tahu, apa yang dilihat gadis itu. Karena ia memang sengaja, meminta pengawal melepas mereka. Supaya Airish tidak bisa macam-macam dengannya. Sedikit memberinya rasa takut, bukankah bisa menjadikan dia lebih patuh?

Kaisar bersiul, membuat binatang itu berlari cepat ke arahnya. Dengan patuh, dia duduk di bawah kaki lelaki itu.

"Katty. Ini istriku, aku memanggilnya Sweetie, karena dia lebih manis darimu." Kaisar mengajak bicara, memperkenalkan Airish sebagai nyonya, pada binatang yang terkenal dengan kecepatan berlarinya itu.

Sedangkan Airish tak mampu lagi menampakkan wajahnya. Ia terus memeluk erat tubuh Kaisar, saat ia mendengar suaminya berbicara, dan suara khas dari binatang itu, cheetah.

Dan setelah binatang itu pergi, Kaisar merasakan tubuh gadisnya yang lunglai, dan ternyata Airish sudah pingsan.

Namun, hal itu justru membawa keuntungan bagi Kaisar. Karena tubuhnya yang tersengat sinar matahari, tak mampu dilihat oleh Airish.

Kilauan itu terlihat jelas, dengan cepat Kaisar menggendong tubuh gadisnya. Membawanya menjadi abu, untuk cepat masuk ke dalam pulau itu.

1
Puspa Rumaisha
Thor......sumpah demi apapun visualnya bikin ambyyaaarrrr imajinasiku /Panic//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/, sudah gagah dan cocok bgt kalo kaisar itu serupa EDWARD CULEN.
Puspa Rumaisha: assiappppp, rekues di tulisan mak nganu yg plissss nganunya yg lebh dassaattt lagih wkwkwk /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 2 replies
Puspa Rumaisha
wah pemain tenis nomor wahid pada masanya ngapa jadi nyasar ke dunia nganu /Sob/
maryani
kerennn,terus berkarya buat author
Wawa sakura Lavender
Aneeq Conda Tanson lah konon jadi Anak Conda Tension lah.
Dede Exis
Luar biasa
echa purin
👍🏻
Rohman Rohmanroh
Luar biasa
___ShAdOw____
bunuh oleh kaisar
___ShAdOw____
seharus nya kmu
___ShAdOw____
kamu tu yg jalang
___ShAdOw____
adanya mah kamu yg sok lugu
___ShAdOw____
benci bat gw sama jane
___ShAdOw____
kaya nya cuma aku yg baca di tahun 2025
Liie
Emang vampir bisa nafas ya Kok aku baru tahu dia kan hantu
Ricka Monika
mantab👍😎
Ricka Monika
kalau airis gak jd vampir yah paling lama hidupnya cuma 80thn tp kalau jd vampir beh bs sangat panjang samapi ratusan tahun
Ricka Monika
seharusbya digebukin sampai pingsan sm airis jangan ditolak doang
Ricka Monika
kurang seru berantamnya
Ricka Monika
ternyata vampir kuat sex ya 🤔 membayangkannya gak kuat aku 🙈🤭
Ricka Monika
kenapa di panggil sayang airis kan besar kepala dia,panggil aja kulkas 1000 pintu itu lebih cocok 🤣🤪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!