Siapa sih orangnya yang tidak mau mendapat jodoh dan menikah? Namun bagaimana jika memang sangat sulit mendapatkan jodoh karena suatu hal diluar nalar.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Degan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pocong rebahan
..."Aaaaaaa," teriak Bayu kesakitan berjongkok melihat kakinya yang diinjak oleh Rido. Meskipun memakai sepatu boot akan tetapi masih terasa juga sakitnya, karena jempol kaki Bayu memang sedang sakit gara-gara tersandung hingga terluka....
......Fahmi, Nano dan Rido pun ikut berteriak karena Bayu berteriak dan suasana menjadi remang-remang temaram di bawah sinar rembulan.......
..."Kenapa Bayy? Apa itu ko kamu teriak, ah aku jadi pengen pipi*s ini." teriak Fahmi panik....
..."Iya apa? Kenapa kamu teriak-teriak? Astaga jangkrik pun pada diem denger kamu teriak." kata Nano ikut berjongkok....
..."Kenapa juga ini senternya tiba-tiba mati."...
.......
...Mereka semua menjadi panik, mereka berempat berkerumun melihat keadaan Bayu yang sedang berjongkok....
..."Piye Bayy, kamu ga apa-apa kan?" tanya Nano lagi....
..."Iki loh No kakiku diinjak sama si Rido, padahal kakiku lagi sakit." ujar Bayu meringis....
..."Aduh maaf Bayy aku ga sengaja, mata kakiku nda lihat ada kaki kamu disitu." ucap Rido membela diri....
..."Hilih mata kaki mana bisa lihat Do," sambung Fahmi....
..."Aish iya iya aku kira kalian ga menyadarinya." ucap Rido terkekeh....
..."Masih bisa jalan kan Bayy?" tanya Nano....
..."Masih lah, yuk kita lanjut jalan." ajak Bayu. Kemudian Bayu berdiri kembali dan akan melangkahkan kakinya namun dihalangi oleh si Rido....
..."Ish tunggu dulu Bayy, itu mesti kamu lihat dulu di depan ada apa?" kata Rido, menahan langkah Bayu....
..."Aduh memangnga ada apa sih do?" kata Fahmi, "sumpah aku bener-bener takut ini."...
..."Iya ada apa sih Do?" sambung Nano....
..."Lihat dulu makanya, itu di depan sana ada putih-putih melintang menghalangi jalanan." tunjuk Rido, ia menunjuknya dengan lirikan mata yang terlihat berkaca-kaca menahan ketakutan....
..."Moso kamu ga lihat sih Mi?" tanyanya lagi....
..."Duh aku ga mau lihat, ini kenapa lagi senternya ko pada mati berjamaah sih." Kata Fahmi sambil menepuk-nepuk baterai senter yang ia pegang....
..."Apa sih putih putih?" Dengan sedikit ketakutan Nano memcoba melihat ke arah yang ditunjukan oleh Rido....
..."Astaga apa itu ya? Bayy, coba kamu lihat itu ... ih merinding aku." ucap Nano berigidig sendiri....
...Kemudian Bayu mendongak ke arah yang ditunjuk Nano, beberapa meter di depan sana sepertinya memang ada sesuatu yang tergeletak melintang menghalangi jalan setapak yang akan mereka lewati....
..."Hilih, itu pocong kenapa rebahan disana? Mau jadi polisi tidur kah?" gumam Bayu namun masih terdengar oleh telinga kawan-kawannya....
... "Hah pocong? Astaga kita terjebak." kata Rido....
..."Apanya yang terjebak Doo, ojo ngadi-ngadi." kata Fahmi mulai gelisah....
..."Mundur kena maju kena ini judulnya Mi." jawab Nano....
..."Hah aku ga ngerti, jangan bikin aku tambah bingung Noo ... aku takut beneran ini, astaga ngapain juga itu pocong rebahan disitu kaya ga ada tempat lain." ujar Fahmi, lengannya memegang sarung Bayu....
..."Hooh lah Noo, maju ada pocong mundur ada cewek yang nangis tadi minta tolong." kata Rido menjelaskan....
...Mereka betiga semakin merapat saja ke Bayu membuat Bayu merasa risih....
..."Ini kenapa tambah ganjet kaya gini, gimana aku mau bisa jalan kalo kaya gini." kata Bayu....
..."Takut Bayy, terus ini bagaimana masa kita disini saja? Aku jadi kangen istriku." kata Fahmi dengan polosnya....
..."Hilih bener-bener kamu Mi." Bayu dan yang lain malah terkekeh medengar ucapan Fahmi....
..."Ya maju saja kita, kita langkahi tuh pocong santui. Salah sendiri dia rebahan di jalan." kata Bayu....
..."Waduhh, emang ga apa-apa itu Bayy kita ngelangkahi pocong ...."...
..."Hooh ah, ko aku jadi ragu. Kita balik lagi aja yuk." ajak Rido....
..."Kamu mau ketemu cewek yang nangis tadi?" kata Bayu....
..."Aish aku emoh dua-duanya Bayy, aku wedii ..." Kata Fahmi masih berdiri bagai patung....
..."Lah terus piye Mi? Kamu mau nginap disini sampe pagi? Yang ada malahan pada berdatangan semua penunggu tanggul sini penasaran lihat empat lelaki tamfan lagi pada ngapain di tempat seperti ini." ledek Bayu....
..."Aish makin aneh saja ini, hayuk lah jalan." Ajak Nano diikuti Rido kemudian Fahmi pun menyusul sambil terus memegang sarung yang melilit di badan Bayu....
...Namun baru saja beberapa langkah, mereka berhenti kembali dan meminta Bayu untuk mendahului mereka melompati si pocong santui yang lagi rebahan itu....
..."Eh Bayy, kamu duluan ya ... kita takut, kira-kira itu si pocong bakal tiba-tiba bangun dan lompat-lompat ga ya nantinya." Kata Nano berbicara pelan sebab jarak mereka berempat dengan si pocong sudah sangat dekat....
..."Kenapa dia ga mau menghilang aja sih, haduuhh." sambung Fahmi sudah gelisah ga karuan....
..."Iya sudah aku duluan, jangan lupa kalian amit sebelum melompatinya." Kata Bayu dibalas anggukan oleh kawan-kawannya tersebut....
...Kemudian Bayu melangkah maju untuk melompati si pocong rebahan itu, akan tetapi lengan Fahmi tak mau melepaskan sarung yang melilit di badan Bayu sehingga Bayu menghentikan langkahnya....
..."Apa? Kenapa ga jadi Bayy? Duuh pocongnya marah ya?" tanya Nano....
..."Ini loh Mii tanganmu, lepas dulu, aku jadi susah mau melompatinya." kata Bayu menjelaskan....
..."Hilih kamu Miii ...." kata Rido dan Nano serempak bagai paduan suara upacara hari senin....
..."Oh iya maaf aku lupa," ucap Fahmi cengengesan....
...Akhirnya tangan Fahmi melepaskan pegangannya di sarung Bayu sehingga Bayu bisa dengan leluasa melompati pocong yang rebahan dijalan setapak bagai polisi tidur....
..."Ayo kalian lompati saja, ga apa-apa." ajak Bayu....
...Dengan ragu-ragu Nano mengikuti Bayu melompati pocong itu, kemudian disusul oleh Rido....
..."Aihh begini rasanya melompati pocong, serasa mau perang rasanya." kata Rido....
..."Hooh aku deg-degan tadi." sambung Nano....
...Mereka bertiga telah berhasil melompati si pocong dan melangkah sedikit menjauh karena bagaimanapun mereka masih merasa takut. Akan tetapi pada saat mereka melangkah menjauh tiba-tiba, gubrakkkk shrakkk .......
..."Bayyuu tolong hei kalian jangan tinggalkan aku ... aduuhhh tolongin aku ...." Terdengar suara Fahmi berteriak disana membuat Bayu dan yang lain berbalik dan berlari menghampiri Fahmi, ada sedikit khawatir namun juga sedikit menahan tawa setelah melihat kondisi temannya itu. Rupanya Fahmi tidak berhasil melompat dan jatuh tengkurap disana....
..."Bayy tolongin aku, kakiku ditarik dia Bayy." Dengan sedikit terisak Fahmi mendongak melihat Bayu....
..."Astaga kenapa kamu bisa jatuh Mi? Ini ga tinggi loh." kata Bayu....
..."Noo toloong, Doo tolongin aku." ...
..."Bangun Mi, kaki kamu ga ada yang megangi itu coba liat." kata Bayu....
..."Emoh Bayy, aku takut. Ini aku ngerasakan ko celanaku ditarik-tarik." Fahmi masih saja keras kepala merasa bahwa celananya ditarik oleh si pocong....
......................
^^^bersambung,^^^
𝙮𝙤𝙠 𝙠𝙞𝙩𝙖 𝙘𝙖𝙧𝙞 𝙟𝙤𝙙𝙤𝙝 𝙗𝙖𝙧𝙚𝙣𝙜
𝙠𝙖𝙡𝙞 𝙖𝙟𝙖 𝙣𝙚𝙢𝙪 𝙎𝙪𝙡𝙩𝙖𝙣 𝙩𝙖𝙟𝙞𝙧 melintir🤭🏃♀️
lain klaibhagti2 kali laggi m3elamun. aneh2 bayu... setab. banya. bekeeluaran disekitarmu..
Urusan jodoh, rezeki, dan inalilahi itu sudah ada yang mengatur,.
Klo yg makhluk halus wanita itu mungkin karena hanya dirimu yg bisa melihatnya🤭😁✌
Tuhan tuh menciptakan manusia berpasang-pasangan...
maybe jodoh kamuu masihh bersembunyi. 🤭