Marline Miller seorang pembunuh bayaran dan ahli peretas hanya sebuah pion yang dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang sangat membenci keluarga Smith.
Demi memanfaatkan dirinya untuk sebuah tujuan, sekelompok orang menghancurkan pernikahan Marline. Serum disuntikan membuat Marline melupakan kejadian itu.
Dia diperintahkan untuk mendekati Michael Smith dan mencuri Virus berbahaya yang sedang Michael kembangkan dan setelah itu dia ditugaskan untuk menghabisi seluruh klan Smith.
Musuh lama berkumpul untuk menghancurkan klan Smith. Dua kubu organisasi berbahaya dari Hongkong dan Jepang ikut terlibat karena mereka mencari orang yang membunuh ketua mereka.
Karena sebuah tugas yang diberikan, membuat Marline membunuh kedua ketua organisasi berbahaya itu. Ketika efek obat yang dia konsumsi habis, Marline mulai mengingat kejadian tragis yang dia alami dan yang membuatnya terpukul adalah, ternyata orang yang dekat dengannya terlibat dalam pembantaian di hari pernikahannya. Sang mantan Agen pun terlibat, membantu mengusut kasus itu untuk mengungkap seorang musuh dalam selimut. Apa mereka berhasil mengungkap siapa saja musuh yang mengincar mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Aku tidak akan menyerah
Pergi bekerja, itu yang dilakukan Michael setiap hari. Setelah selesai mandi, Michael berdiri di depan lemari dan mengambil sebuah kemeja dari sana.
Hari ini dia akan sibuk karena banyak pekerjaan. Semenjak kakaknya menangani permasalahan yang terjadi di kantor cabang, pekerjaannya menjadi menumpuk.
Setelah selesai, Michael keluar dari kamar dan menghampiri keluarganya yang ada di ruang makan.
"Morning Guys."
"Pagi, Sayang. Apa yang mau kau makan?" Kate menghampiri putranya dan mencium dahinya.
"Roti saja, Mom," jawab Michael.
Kate menyiapkan roti yang putranya inginkan, sedangkan Michael duduk di samping adiknya.
"Kak, apa hari ini kau sibuk?" tanya Ainsley.
"Ya, kenapa?"
"Tidak, jika tidak sibuk aku mau mengenalkan sahabatku yang lain pada Kakak," jawab Ainsley.
"Aku tidak mau!" tolak Michael.
"Oh ya? Apa kak Mich lebih tertarik pada gadis waktu itu?" goda Ainsley.
"Wow, gadis yang mana? Sepertinya Daddy melewatkan sesuatu," tanya Albert.
"Tidak ada, Dad. Ainsley hanya asal bicara," jawab Michael.
"Mich, jika kau sudah punya pacar dan sudah serius bawa dia pulang dan pertemukan kami dengannya," ucap Alice pula.
"Tidak Nek, aku tidak punya pacar."
"Kak, apa gadis itu sudah mengambil laptopnya?" tanya Ainsley penasaran.
Michael hanya menggeleng karena Marline memang belum datang mengambil laptop miliknya. Sudah dua hari berlalu semenjak pertemuannya dengan Marline di restoran, dia pikir Marline akan mendatanginya untuk mengambil laptop miliknya tapi ternyata gadis itu tidak muncul.
Hal itu membuat Michael heran dan penasaran, apa gadis itu takut untuk bertemu dengannya lagi? Mungkin seperti itu makanya dia tidak berani datang tapi Michael tidak tahu jika itu memang strategi baru Marline.
Marline memang sengaja tidak melakukan apapun selama dua hari belakang dan dia berada di rumah saja. Hal itu dia lakukan supaya Michael tidak curiga nantinya.
Laptopnya pasti akan dia dapatkan kembali jadi demi aksinya hari ini, dia sengaja berdiam diri selama dua hari dan tidak mencari gara-gara.
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah delapan saat itu, Marline sudah selesai menyamar menjadi Betty La Fea kembali. Dia bahkan sudah membeli kawat gigi yang bisa dia pasang dan lepaskan kapan saja dia mau.
Rambut sudah dikepang dua dan kawat gigi sudah dipasang. Dia akan membuat dirinya sejelek mungkin agar Michael tidak curiga. Wajahnya yang mulus dipenuhi dengan bintik-bintik hitam yang sengaja dia buat. Semakin jelek semakin bagus itulah yang diinginkan oleh Marline.
"Semangat Marline, hari ini kau harus mengganggunya dan mengacaukan harinya supaya dia mau menerimamu bekerja," ucap Marline pada dirinya sendiri.
Setelah yakin dengan penampilannya, Marline segera pergi sambil membawa sesuatu yang telah dia siapkan. Begitu tiba di Smith Corporation, Marline bertanya pada penjaga karena dia ingin tahu Michael sudah datang atau tidak dan beruntungnya Michael belum datang sehingga dia tidak terlambat.
Marline menunggu di depan gedung dan para karyawan yang datang melihat Marline dengan heran, mau apa wanita aneh itu di sana?
Michael sudah hampir tiba di kantor saat itu, dia tidak akan menyangka jika mulai hari ini harinya akan kacau gara-gara ulah Marline.
Marline cuek saja tidak memperdulikan orang-orang yang melihatnya dan ketika dia melihat Mobil Michael sudah tiba, Marline memastikan penampilannya dengan teliti.
Baiklah, dia akan mulai beraksi mendekati Michael agar dia bisa menyusup ke dalam perusahaannya.
Mobil yang dibawa oleh James berhenti dan ketika Michael keluar dari mobilnya, Marline segera berlari menghampiri Michael.
"Hy, good morning," sapa Marline sambil tersenyum dan memperlihatkan kawat gigi yang dia pakai.
Michael melihat Marline dari atas sampai ke bawah, bukankah wanita aneh itu yang pernah menabraknya waktu itu? Lalu untuk apa wanita itu ada di sana?
"Siapa kau?" tanya Michael dengan dingin.
"Aku putri sahabatnya dari sahabat ibumu dan sahabatnya lagi lalu sabatnya lagi dan sahabatnya lagi," jawab Marline sambil mengulurkan tangannya.
"What?" Michael tidak mengerti maksud Marline.
"Untuk apa kau di sini?" tanya Michael dan dia kembali melihat Marline dari atas sampai ke bawah. Dari suara tidak asing tapi penampilannya benar-benar aneh. Entah kenapa dia jadi curiga.
"Ibuku bilang aku bisa mendapatkan pekerjaan darimu jadi bisakah kau menerima aku bekerja di sini?" pinta Marline.
"Tidak! Jika kau mau bekerja sebaiknya ikuti aturan yang ada. Perusahaan ini tidak akan sembarangan menerima karyawan," jawab Michael.
Dia ingin masuk ke dalam tapi Marline segera mencegat langkahnya.
"Ayolah, demi persahabatan ibu kita dan aku bisa bekerja dengan baik," pinta Marline.
"No, aku tidak mengenal ibumu!" tolak Michael.
"Tapi aku mengenal ibumu," Marline memasang wajah memohon.
"I don't care!" ucap Michael sambil menatap Marline dengan tajam. Rasanya dia ingin memerintahkan James melempar wanita aneh itu dari hadapannya tapi James sedang memarkirkan mobilnya.
"Ayolah, beri aku pekerjaan jika tidak aku akan membicarakan hal ini pada ibumu nanti dan mengatakan padanya jika kau tidak mau memberikan aku pekerjaan," ancam Marline.
"Silahkan, tidak ada yang melarang!"
"Kau jangan menyesal," ucap Marline.
"Tidak akan!" Michael melewati Marline begitu saja. Dia yakin gadis aneh itu tidak mungkin melakukannya dan lagi pula, ibunya pasti tidak mengenal gadis aneh itu tapi dia tidak tahu jika Marline adalah gadis nekat.
Marline berlari masuk dan mencegat langkah Michael kembali, dia harus berusaha agar dia bisa bekerja di sana.
"Please, berikan aku pekerjaan jika tidak aku akan berada di sini selama seharian," ucap Marline.
"Sebaiknya jangan menguji kesabaranku, Nona!" Michael hendak melewati Marline lagi tapi Marline tidak membiarkannya lewat.
"Ayolah, aku hanya butuh pekerjaan."
Michael memijit pelipisnya, siapa sih wanita aneh ini? Rasanya ingin dia pukul tapi sebaiknya dia tidak menghabiskan waktunya dengan wanita itu karena dia sibuk.
"Please," Marline memasang wajah memohon dan tersenyum.
Dia harap Michael akan iba tapi nyatanya?
"Lempar dia keluar!" Michael memerintahkan anak buahnya yang berjaga di depan pintu.
"What? Hei, kau bercanda bukan?"
"Lempar dia!" perintah Michael.
"Ck, sial!" umpat Marline dalam hati apalagi anak buah Michael sudah berjalan menghampirinya.
"Baiklah, aku tidak akan menyerah dan akan kembali lagi," ucap Marline.
"Sebaiknya jangan!"
"Ayolah, jangan marah-marah nanti kau tidak tampan lagi dan ini untukmu," Marline memberikan barang yang dia bawa kepada Michael.
"Aku tidak butuh!" Michael ingin mengembalikannya tapi Marline sudah berjalan pergi.
"Dimakan ya," teriak Marline seraya berlari keluar. Walau dia gagal tapi dia tidak akan menyerah karena dia tahu misi yang sedang dia jalani tidak mudah.
Dia akan mengambil perhatian Michael sedikit demi sedikit supaya dia diterima bekerja di sana. Hanya itu yang bisa dia lakukan untuk mengambil laptopnya kembali dan mencuri Virus yang Zain inginkan.
Michael masih belum beranjak dan melihat kepergian Marline. Sungguh wanita aneh, mereka tidak saling mengenal tapi wanita itu sok akrab. Apa benar wanita itu putri sahabatnya dari sahabat ibunya?
Begitu James menghampirinya, Michael memberikan barang yang diberikan oleh Marline pada James.
"Ini dari penggemar beratmu," ucap Michael.
"What? Penggemar yang mana, Master?" tanya James.
"Memangnya kau punya berapa penggemar?" Michael balik bertanya.
"Tidak ada," jawab James.
"Jika begitu selamat, kau baru saja mendapat penggemar," ucap Michael.
Mareka berjalan menuju lift, Michael berharap wanita aneh itu tidak muncul lagi tapi sayangnya, Marline akan terus mengganggunya sampai tujuannya tercapai.