Tiffany adalah seorang gadis muda yang baru menginjak usia 17 tahun.
Dirinya terpaksa menerima tawaran pernikahan akibat keluarganya yang terlilit hutang yang cukup besar kepada keluarga Revando.
Revando adalah seorang COE tampan yang berusia 30 tahun, Revando merupakan seorang pengusaha muda yang sangat sukses, karena usia Revando yang saat ini lumayan dewasa dirinya terus di paksa menikah oleh orangtuanya, karena tidak mau dijodohkan oleh orangtuanya terpaksa Revando harus segera mencari pasangan hidupnya.
Akankah jodoh yang dicari oleh Revando lebih baik dari yang dipilihkan oleh orangtuanya ???
"Haruskah aku menikah di usia ku yang masih sangat muda ini ???" ujar Tiffany.
"Haruskah aku menerimanya sebagai calon istri ku ???" ujar Revando.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Racun
Revando yang melihatnya langsung masuk kedalam minimarket lalu menghampiri mereka berdua.
"Silakan ada yang bisa dibantu" Ryan yang tak mengenal Revando mengira jika dia hanya seorang pembeli bisa dan langsung menyapanya dengan begitu ramah.
Revando yang mendengar sapaan dari Ryan hanya tersenyum tipis dengan pandangan matanya yang tertuju tajam kepada Tiffany.
"Maaf cari apa ya mas, biar nanti saya bantu cari barangnya" ujar Ryan lagi dengan tersenyum ramah.
Ryan Raditya
"Saya sedang mencari Racun, racunnya ada di sebelah mana ?? " cetus Revando dengan nada suara yang sedikit tinggi.
"Racun apa ya?? " tanya Ryan dengan bingung.
"Yaa Racun apa aja, mau racun nyamuk, racun tikus atau racun kecoa juga boleh, saya mencari semua jenis racun serangga yang ada di toko ini dan saya akan memborong semuanya " ujar Revando sambil memandangi Tiffany dengan senyuman tipisnya yang terlihat begitu mengerikan.
"Racun serangganya ada disebelah sini mas" ujar Ryan sambil menunjukan arah racun serangganya.
"Sebenarnya dia sedang merencanakan apa, untuk apa dia memborong semua racun serangganya " ujar Tiffany dengan kebingungan.
"Atau jangan jangan " ujarnya lagi dari dalam hati yang mulai berpikiran negatif.
"Tiffany...Tiffany..., kamu harus tenang jangan berpikiran negatif dulu " sambungnya lagi sambil mencoba menenangkan dirinya kembali.
Revando memborong semua racun serangga yang ada di minimarket tersebut, saat sedang melakukan transaksi seperti biasa Revando membayarnya dengan menggunakan kartu black card miliknya, Ryan yang saat itu sedang fokus menghitung belanjaannya Revando, dirinya tak sadar jika Revando terus memandanginya dengan tatapan sinis.
Revando Wijaya
"Sebenarnya apa menariknya pria ini, dari mapan dan juga tampan saya masih merasa unggul darinya hanya saja usianya jauh lebih muda dari saya" ujar Revando di dalam hatinya.
Transaksi pun akhirnya selesai sebelum Revando meninggalkan minimarketnya, Tiffany yang saat itu sedang tidak enak badan mencoba menghampiri Revando lalu bertanya "Tuan muda membeli racun serangga begitu banyak ini sebenarnya mau tuan muda apakan" tanya Tiffany.
Mendengar pertanyaan Tiffany barusan Revando langsung tertawa dan menjawabnya"kamu tidak perlu tau racun serangga ini untuk apa"ujarnya yang lalu pergi meninggalkan minimarket tersebut.
Mendengar jawaban dari Revando barusan Tiffany sedikit shock ditambah lagi kesehatan nya saat itu juga kurang baik, kakinya pun melemah Ryan yang melihatnya seperti ingin terjatuh langsung bergegas menahannya, Revando yang juga melihatnya langsung masuk kembali ke dalam minimarketnya.
"Bisa singkirkan tanganmu dari bahunya sekarang " ujar Revando dengan nada suara sedikit tinggi.
"Saya tidak bermaksud menyentuhnya, saya melihatnya seperti ingin terjatuh mencoba untuk melindunginya hanya itu " ujar Ryan yang mencoba menjelaskan kepada Revando.
"Oh ya Tiffany kamu baik-baik saja kan??" tanya Ryan yang begitu mengkhawatirkan Tiffany.
"Saya baik-baik saja kak, terimakasih kak Ryan karena sudah menahan saya yang ingin terjatuh " ujar Tiffany.
"Dasar gadis kecil centil dia sepertinya senang disentuh sama pria ini" ujar Revando dari dalam hatinya.
"Tiffany hari ini kamu terlihat sakit, saya antar kamu ke rumah sakit sekarang " ujar Ryan.
"Tidak perlu, biar saya yang antar dia ke rumah sakit " ujar Revando sambil menarik tangan kanannya Tiffany.
"Emang kamu siapanya Tiffany " jawab Ryan sambil menarik tangan kirinya Tiffany.
"Saya Revando Wijaya" ujar Revando sambil menggenggam tangannya.
"Maaf bisa tolong lepaskan dulu tangan kalian berdua dari tangan saya" dan Tiffany pun langsung menarik kedua tangannya dari mereka.
"Revando Wijaya, rupanya kamu adalah tunangannya Tiffany " ujar Ryan dengan sedikit putus asa.
Revando yang mendengarnya langsung tersenyum.
"Sekali lagi terimakasih atas niat baiknya
kak Ryan terhadap saya, tapi sebaliknya saya pergi ke rumah sakitnya bareng tuan muda Revando saja karna Tiffany nggak mau merepotkan kak Ryan terus" ujar Tiffany.
Mendengar ucapan Tiffany barusan Ryan agak sedikit kecewa, sedangkan di sisi lain Ryan pun mulai berpikir dan melihat di sekitar tokonya bahwa kondisi minimarketnya saat ini sedang rame, dan akhirnya Ryan pun meng Iyakan permintaan Tiffany untuk di antar oleh Revando.
Tiffany dan Revando pun pergi meninggalkan minimarket 7 mart nya.
Didalam perjalanan menuju ke rumah sakit seperti biasa Revando dan Tiffany hanya diam satu sama lainnya suasana didalam mobil itu terdengar sangat hening.
Didalam keheningan tersebut tiba-tiba Tiffany berkata "Tuan muda tidak perlu mengantar saya ke rumah sakit tolong antar kan saja saya pulang ke rumah, saya tidak mau ke rumah sakit" ujar Tiffany dengan wajah pucat nya.
"Kamu jangan keras kepala saat ini kamu itu sedang sakit jadi harus di bawa ke rumah sakit, saya bukannya mengkhawatirkan kamu hanya saja saya nggak mau gara gara kamu sakit pernikahan kita nanti jadi tertunda" jelas Revando.
"Tapi saya baik baik aja kok tuan, setelah pulang ke rumah nanti saya bisa langsung meminum obat warung, bukannya saya takut atau nggak suka dibawa ke rumah sakit hanya saja uang saya tidak cukup untuk membayar biaya tagihannya nanti" jelas Tiffany.
"Sudah jangan bawel, cepat turun karna kita sudah sampai" ujar Revando.
Tiffany seperti tidak ingin turun dari mobilnya Revando, dirinya kelihatan bingung memikirkan berapa biaya pengobatan yang harus iya bayar jika dirinya berobat di rumah sakit ini.
"Tiffany kamu tidak perlu takut karna dokter sama perawat di rumah sakit ini akan menyembuhkan mu jadi cepat turun dari mobilnya " ujar Revando yang memaksa Tiffany untuk segera berobat ke rumah sakit itu.
Tiffany pun akhirnya turun dari dalam mobil Revando sekarang Tiffany sedang di periksa oleh dokter yang ada di rumah sakit tersebut.

Saat Tiffany sedang di periksa oleh dokter, Revando menunggunya di depan ruangan sambil menggenggam hanphone miliknya, dirinya seperti sedang menghubungi beberapa orang ternyata Revando sedang menghubungi mama Siska dan juga sekretaris Jang.
Revando memberi tahu mama Siska bahwa Tiffany sekarang sedang dirawat di rumah sakit, mendengar putrinya dirawat di rumah sakit mama Siska sangat terkejut, mama Siska pun lalu langsung bergegas menuju ke rumah sakit di mana tempat putrinya di rawat.
Setelah sampai di rumah sakit mama Siska tidak bisa lagi menahan air matanya melihat putrinya sedang terbaring pucat di rumah sakit.
"Ma udah jangan menangis ya, Tiffany baik baik aja kok" ujar Tiffany dengan tersenyum.
"Benar Bu, anak ibu baik baik saja, Tiffany hanya demam biasa dan sedikit kecapek'an, jadi di sarankan untuk tidak melakukan hal-hal yang begitu berat terlebih dahulu, akan tetapi pasien hari ini sudah bisa dibawa pulang, tapi ingat obatnya jangan lupa di minum dan dihabiskan ya Tiffany" ujar dokter yang merawat Tiffany.
"Baik dok terimakasih " ujar serentak mama Siska dan Tiffany.
"Oh ya ma, mama tau dari mana kalau Tiffany sekarang sedang di rumah sakit ??
seingat Tiffany, Fany belum ada beri tau mama " tanya Tiffany.
"Dari Revando Nak" jawab mama Siska.
"Tuan muda Revando, Oh iya ma dimana tuan muda Revando sekarang ?? " tanya Tiffany lagi.
"Iya nak, mama juga belum liat tuan muda Revando dari tadi, mungkin dia ada urusan makannya langsung pergi " ujar mama Siska.
"Mama pergi ke administrasinya dulu ya Nak" ujar mama Siska.
"Fany ikut ya ma" ujar Tiffany.
Mereka pun menuju ke ruangan administrasi.
"Berapa Nak biaya pengobatan anak saya tadi" tanya mama Siska.
"Atas nama siapa ya Bu?? " tanya balik perawat rumah sakit.
"Atas nama Tiffany" ujar mama Siska.
"Atas nama Tiffany tadi sudah di bayar semua oleh Pak Revando Bu" jelas perawat rumah sakit.
"Oleh Revando, ya sudah makasih banyak ya Nak" mendengar biaya tagihan rumah sakit sudah dibayar semua oleh Revando, Tiffany dan juga mama Siska sangat terkejut.
"Ternyata benar ma, tuan muda Revando tidak seburuk apa yang kita bayangkan " ujar Tiffany.
"Kamu benar nak, tuan muda Revando tidak seburuk apa yang kita pikirkan " ujar mama Siska.
Sekretaris Jang ternyata telah menunggu mereka didepan pintu rumah sakit dan bersiap mengantar mereka pulang kerumahnya.
Beberapa menit kemudian tibalah mereka di rumahnya.
"Ma Fany istirahat dulu ya ma" ujar Tiffany.
"Iya ya Nak, kalau kamu butuh sesuatu panggil mama ya Nak" ujar mama Siska.
"Okey siap ma" jawab Tiffany.
Merenung Tiffany di dalam kamarnya, dirinya bingung harus menerima pernikahan ini atau menolaknya.
"Haruskah aku menerima nya?? " ungkap Tiffany dengan bingung.
Assalamualaikum sobat setia "Mendadak Dinikahi CEO Sombong" Jangan pernah bosan untuk terus dukung karya ini dengan cara beri Like dan tinggalkan komentar yang positif supaya karya ini menjadi lebih baik lagi ya sobat..
Terimakasih 🙏😊
Bersambung..