NovelToon NovelToon
Dari Musuh Jadi Candu

Dari Musuh Jadi Candu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Martha ayunda

Clara Adelin, seorang gadis bar bar yang tidak bisa tunduk begitu saja terhadap siapapun kecuali kedua orangtuanya, harus menerima pinangan dari rekan kerja papanya.
Bastian putra Wijaya nama anak dari rekan sang papa, yang tak lain adalah musuh bebuyutannya sewaktu sama sama masih kuliah dulu.
akankah Clara dan Bastian bisa bersatu dalam satu atap? yuk simak alur ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Martha ayunda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

makan malam bersama calon istri.

Alisa berdiri di ambang pintu utama dengan senyum manis menghiasi bibirnya, tentu saja itu senyum palsu untuk menarik simpati mama tirinya, Marina yang baru saja pulang dari sebuah acara bersama Sofyan, langsung berjalan ke teras.

"bagaimana acaranya pa, ma, pasti meriah ya?." sapanya dengan suara di buat selembut mungkin.

"iya meriah dan cukup mewah." sahut Marina.

Alisa mengikuti Marina yang masuk ke dalam terlebih dahulu, wanita itu memberikan kode ke papanya agar jangan ikut masuk ke dalam kamar.

Marina meletakkan tasnya di sebuah lemari khusus untuk koleksi tas mewahnya, lalu duduk di kursi meja rias, satu persatu ia melepaskan perhiasan yang tadi ia pakai untuk menghadirkan sebuah pesta.

"loh papamu mana? Apa nggak gerah kok gak langsung bersih bersih badan?." tanya Marina sembari menoleh kearah pintu kamar.

"mungkin lagi di ruang tengah ma." jawab Alisa seraya berdiri di dekat meja rias Marina.

"ada apa kok kamu ngikutin mama? Ada yang perlu mama bantu atau kamu lagi butuh uang?." tanya Marina sambil melepaskan anting yang melekat di telinganya.

Iya ma, Alisa lagi butuh duit, tapi bukan itu permasalahan yang utama." jawab Alisa seraya meraih gelang emas bertatahkan berlian milik Marina lalu memainkannya.

"kamu ada masalah apa?." tanya Marina yang langsung menghentikan kegiatannya lalu menatap wajah Alisa dengan tatapan teduh khas seorang ibu.

"ini soal Bima ma, kok dia dengan enaknya nyerobot ke perusahaan dan langsung menggeser mama disana, padahal kan Alisa anak tertua di rumah ini!." ucap Alisa.

Marina menarik nafas dalam dalam lalu menatap wajahnya sendiri di cermin, wanita itu bingung mau menjawab apa, karena Bima lah sang pewaris perusahaan tersebut.

"aku sudah lama loh jadi anak mama, dari semenjak SMA, apa aku tidak punya hak atas perusahaan itu, masak anak pertama kedudukannya cuma sebagai sekretaris." imbuh Alisa.

"nak, Bima itu anak mama dan papa terdahulu, dia anak tunggal di keluarga kami, jadi otomatis semua aset peninggalan papanya pasti jatuh ke tangannya."

"itu kan dulu ma, papanya dia kan sudah meninggal! Apa mama tidak menghargai papa dan aku, yang meninggal ya sudah jangan di ingat ingat lagi!."

"aku masuk ke rumah ini sebagai anak tertua, itu artinya aku yang berhak mendapatkan kedudukan tertinggi di perusahaan kita!." protes Alisa yang nada suaranya mulai meninggi.

"tapi dari surat wasiat yang di pegang oleh pengacara, semua aset Atas nama Bima nak, mama disini juga numpang sama dia, karena semua harta kekayaan ini milik papanya Bima." jawab Marina dengan tegas.

"ck! Itu cuma buatan manusia ma! Mama kan bisa mendatangi pengacara itu untuk merubah isi surat wasiat itu!." desak Alisa.

"nggak bisa Alisa, semua surat surat lengkap atas harta kekayaan dan seluruh aset sudah di tanda tangani oleh Bima semenjak dia berusia 21 tahun, tinggal rumah ini yang masih belum ia tanda tangani, karena dia ingin rumah ini beralih atas nama mama."

"jadi Alisa nggak bisa menggantikan kedudukan dia?."

"tentu saja tidak bisa nak, tapi kan posisi kamu dan suami kamu sudah cukup bagus di perusahaan, kalian bisa bekerjasama untuk mengelola perusahaan kita itu."

"Alisa nggak mau ma! Alisa menginginkan kursi milik Bima, kalau memang mama nggak bisa minta kursi itu untuk Alisa, oke Alisa sama Bagas akan pergi dari rumah ini!." gertak Alisa seraya melemparkan gelang milik Marina keatas meja rias.

"Alisa! Apa maksudmu nak?." wajah Marina langsung menegang.

"Alisa nggak sadar jika selama ini mama itu pilih kasih! Alisa pikir mama benar benar sayang sama Alisa, Alisa kecewa sama mama!."

"daripada Alisa akan menjadi jongos selamanya di perusahaan itu, lebih baik Alisa pergi!." imbuh Alisa dengan tidak tahu diri.

Alisa melangkah hendak keluar dari kamar Marina, namun Marina lekas menghentikan langkahnya.

"tunggu dulu Alisa, mama akan coba bicarakan hal ini sama Bima, tolong jangan pergi nak, kamu salah kalau kamu bilang mama ini pilih kasih, kasih sayang mama dan perhatian mama salama ini cuma buat kamu, bahkan anak kandung mama sendiri mama abaikan demi kamu, itu karena kamu itu anak yang penurut dan juga baik sama mama!."

Alisa tersenyum licik sebelum membalikkan badan, triknya manjur juga untuk menggertak Marina, fitnah yang ia tebar tentang Bima benar benar berhasil untuk menghasut mama tirinya itu.

"jadi Alisa harus menunggu berapa lama?." Tanyanya sambil bersedekap dada.

"mama butuh waktu nak, tapi percayalah pasti mama akan lakukan itu demi kamu, tolong jangan tinggalkan rumah ini ya!." pinta Marina.

"baik ma, Alisa tunggu kabar baiknya." jawab Alisa seraya melengos pergi meninggalkan Marina yang duduk mematung di tempat.

"bagaimana cara mengatakan ini ke Bima, dia itu makin keras kepala semenjak aku menikah lagi." gumam Marina.

"tapi aku harus mencobanya, Alisa lebih sayang sama aku, bagaimana nanti hari tuaku tanpa Alisa, Bima tidak mungkin mau merawatku nantinya, aku lebih percaya sama Alisa." Marina menimbang nimbang sambil menatap kearah pintu kamarnya.

****

"cantik sekali anak papa!." puji Edy saat melihat Clara turun dari anak tangga dari lantai atas.

"iya dong, anak siapa dulu." sahut Clara sembari tersenyum manis.

"ya sudah ayo berangkat." ajak Edy yang langsung melangkah keluar rumah di ikuti oleh Clara.

Keduanya akan makan malam bersama keluarga Bastian, Hardi dan juga keluarganya akan turut serta karena hari ini mereka akan menentukan tempat acara pernikahan serta segala sesuatunya.

Clara yang menggunakan dres tanpa lengan sebatas lutut sangat terlihat cantik, apalagi rambut indahnya ia biarkan terurai.

Mereka pun sampai di restoran bintang lima pilihan keluarga Hardi, Burhan dan yang lain langsung menyambut kedatangan Edy dan Clara.

"Clara, kenapa dia makin cantik saja sih." gumam Bastian yang ikut berdiri menyambut kedatangan calon istri dan papa mertuanya.

"ma, Clara cantik banget ya! Sayang sekali dia dapat jodoh pria kaku kayak kanebo." Romy sengaja berkata cukup keras agar Bastian mendengar.

"pluk!."

Mulutnya itu di jaga!." tegur mamanya seraya menabok pelan mulut Romy.

"mampus!." cibir Bastian lalu tersenyum meledek.

"kanebo!." balas Romy mencibir sepupunya sambil memegangi bibirnya yang baru saja kena tabok sang mama.

"mari silahkan duduk." sambut Hardi dan Burhan dengan ramah.

"duh... Calon menantuku cantik sekali, duduk sini nak." Ratih memegangi tangan Clara agar duduk bersamanya.

"mama ini bagaimana sih, Clara ya duduknya sama Bastian dong!." tegur suaminya yang langsung membuat saudara saudaranya tersenyum.

"hehehehe... Habisnya mama sudah ngebet banget pengen punya anak cewek, Bastian itu kalau di rumah hanya diam saja, mau bicara pun kalau mama udah teriak teriak." ujar Ratih yang harus merelakan Clara duduk di sebelah Bastian.

Setelah berbasa basi mereka pun terlibat dalam perbincangan serius mengenai rencana pernikahan Bastian dan Clara, tak berselang lama makanan yang mereka pesan pun tiba.

akhirnya perbincangan berlanjut sambil menikmati makan malam, Burhan dan Edy pun sudah memutuskan dimana mereka akan menyewa gedung untuk acara pernikahan putra putri mereka.

"konsepnya kita serahkan ke calon pengantin saja." celetuk Burhan sambil memotong daging di piringnya.

"dari dulu kan memang begitu pa, kita sebagai orangtua cuma menyediakan gedung sama catering pernikahan saja." timpal Ratih.

"kamu mau konsep yang bagaimana sayang?." tanya Bastian sembari menoleh ke Clara.

"belum kepikiran, entar aku cari dulu di internet barangkali Nemu inspirasi yang bagus." jawab Clara.

"oke, nanti kita pikir bareng bareng ya! Makan dulu biar gemuk." Bastian berkata sambil terus menatap gadis cantik itu.

"katanya ogah punya calon istri gemuk?." cibir Romy yang masih teringat saat Bastian ketakutan di acara pertunangan dulu.

"kalau yang gemuk secantik ini sih sah sah saja kok.....

"auuwww!." pekik Bastian yang belum selesai bicara malah berteriak sambil mengusap lengannya yang baru saja di cubit oleh Clara.

Mereka semua langsung menatap Bastian dengan heran, tapi tak berselang lama suara tawa pun terdengar, Clara mendelik agar Bastian tidak berisik lagi.

(galak bener calon bini ku.) batin Bastian lalu terpaksa pura pura tersenyum manis.

1
Nur Halida
jadi soyan itu emang selingkuhan mamanya bima dari awal dan alisa mungkin m3mang anak kandung mamanya bima .. kasihan banget bima..semoga yg mendengar percakapan mereka langsung lapor ke bima biar bisa waspada..
Martha ayunda: masak sih begitu? 🤭
total 1 replies
Nur Halida
ini ni mama durhaka .. anak sendiri gak di anggap malah anak orang yg di sayang2
Nur Halida
siapa elooo..
Martha ayunda: gue? 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
aku suka bima tapi keluarga bima toxic.. kalo keluarga bastian keluarga cemara tapi aku gak suka sama bastiannya .. terus gimana dong ??? kok berasa aku yg jadi clara 🤭🤭🤭
Martha ayunda: langsung ngakak baca komentar kk 🤣🤣🤣
total 1 replies
Nur Halida
dasar alisa dan keluarganya lintah..
Martha ayunda: ho'o 🤭
total 1 replies
Permata_tanty
thor double up dong
Martha ayunda: insyaallah ya kak soalnya lagi sibuk 🙏
total 1 replies
Martha ayunda
insyaallah kk, author pemula disini jadi seneng banget ada yang kasih komentar 😊
Nur Halida
aku kasih like terus thor dari bab 1 . tapi aku baru nemu malam ini ceritanya .. semoga tetap seru dan authornya ngelanjutin ampe tamat .. soalnya aku kadang baca cerita yg on going tapi mandek gak di terusin sama authornya ..
Nur Halida
karakter bima lebih keren dari si bastian
Nur Halida
yahhh claranya jatuh cinta ma bastian.. ya emang sesuai judul sih .. tapi aku kasian ama bima jadi patah hatu
Nur Halida
kenapa aku leboh suka bima daripada bastian.. kayak clara juga lebih enjoy bareng bima deh ..taoi terserah authornya aja lah
Nur Halida
saingan bastian muncul .. rasain lo bastian mangkanaya jadi cowok harus tegas
Martha ayunda: hehehe iya kk
total 1 replies
Martha ayunda
ya, cinta terhalang gengsi 🤭
Nur Halida
bastian ini suka deh sama clara mangkanya usil terus.. cowok kan kalo suka ma cewek sering gitu bikin rusuh terus😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!