Sherly, gadis yang tiba-tiba merasuki seorang tuan putri yang berani dan blak-blakan. tapi sayang, baru pertama kali bertransmigrasi, dia sudah mendapatkan hukuman.
namun Sherly tidak merasa sedih, dia justru menyambut hukuman itu dan mendapatkan sebuah ruang yang penuh dengan bahan makanan atau sembako. sehingga dia tidak perlu susah lagi untuk memikirkan kehidupannya di zaman ini.
lalu bagaimanakah kehidupan Sherly yang merasuki putri dari kekaisaran Orion, yang bernama arela Arilea itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayu Nissa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
18. ikan panggang
ketika waktu sudah mulai sore, akhirnya Mario dan Darwin pun kembali ke istana dingin itu. mereka membawa banyak hewan buruan dari sungai. karena mereka tak bisa pergi jauh dan meninggalkan kedua gadis itu sendirian berlama-lama, mereka akhirnya lebih memutuskan untuk memburu ikan saja di dalam sungai. dan kebetulan, ikan-ikan di dalam sungai ini cukup mudah untuk didapatkan.
"kami pulang nona!!" seru Mario. Maya dan arela yang tampak sedang duduk sambil mengupas sesuatu itu langsung menoleh. Maya langsung kegirangan dan merasa senang dalam hati ketika melihat kakak nya pulang dengan selamat bersama dengan Tuan Darwin.
"kalian sudah pulang!!" serunya dengan mata yang berbinar-binar. dia mendekat seolah ingin menyapa keduanya karena telah kembali pulang.
"iya dek.. dan kami mendapatkan banyak ikan di sungai. ini juga sudah dibersihkan." arela yang melihat itu juga langsung ikut berbinar.
"wah beruntung sekali kalian ya?! ayo cepat kita olah ikan ini, agar menjadi sambal untuk makan malam nanti. oh ya..? kalian mau ikan ini dibikin apa..? ikan goreng, ikan rebus, ikan gulai, ikan panggang, atau ikan kuah kuning..?" tanya arela kepada ketiganya.
mendengar itu, mereka semua langsung menggaruk-garut kepala dan saling memandang satu sama lain. jujur saja, mereka tidak mengerti dari perbedaan nama-nama ikan yang diolah itu.
"terserah nona aja deh.. kita buat saja yang paling mudah dibuat. agar tidak terlalu merepotkan nona.." tutur Mario yang langsung dibalas dengan anggukan kepala dari Darwin. di sini, mereka bertiga tak ada yang menyadari kalau statusnya itu tidak biasa. Karena itulah dia merasa nyaman dan tidak merasa terancam.
"yang paling mudah..?"
"iya nona!! kita bikin yang paling mudah aja.?" tutur Maya.
"baiklah kalau begitu.. karena aku sedang mau makan ikan panggang, kita bikin ikan panggang aja ya. ayo berikan sini ikannya, kalian berdua langsung pergi membersihkan diri saja terlebih dahulu dan istirahat." ucap arela tanpa menoleh ke arah keduanya.
sementara dia dan Maya langsung mengambil alih ikan-ikan yang masih mereka genggam itu, dan membawanya ke dapur mini yang ada di ruangan terbuka. sementara di ruang dalam, dapur itu dikhususkan untuk tempat-tempat peralatan rumah tangga dan juga bahan sembako mereka. tapi kalau lagi hujan, mereka tentu akan lebih senang memasak di dalam daripada di luar.
begitu pula dengan Darwin dan Mario. mereka langsung bergegas pergi masuk ke dalam istana dingin yang sudah disulap menjadi rumah itu untuk membersihkan diri. di sana air juga mengalir deras, seolah-olah tempat ini bukanlah tempat eksekusi yang mengerikan.
******
malam harinya, cahaya dari lampu tenaga surya yang arela ambil dari ruang bayangannya itu tampak menyinari area sekitar. lagi-lagi, mereka makan di luar dengan suasana hembusan angin yang terasa sejuk.
di depan mereka juga sudah dihidangkan 2 menu makanan dari ikan. yaitu ikan goreng, dan juga ikan panggang. ikan panggang itu tentu saja dilumuri dengan bumbu ikan panggang yang sangat khas yang tentu saja sering arela makan di kehidupan pertamanya.
dan di kehidupan ini, dia juga ingin orang-orang di zaman ini menikmati ikan panggang yang memiliki ciri khas bumbu yang sangat memanjakan lidah.
Di sana juga ada beberapa sayuran, yang tentu saja bukan sayuran yang berasal dari kebun mereka. melainkan sayuran liar yang mereka petik dari hutan. Di sana juga ada sambal cocolan yang sangat diminati oleh arela.
"wah tampilan makanan ini benar-benar sangat menggugah selera.." ucap Darwin sambil mengusap kan kedua telapak tangannya. Mario juga menganggukkan kepalanya.
"betul tuan.. aromanya juga sangat wangi. kalau nona arela yang masak, memang tidak akan mengecewakan hehehe.." arela tersenyum mendengar pujian itu. sementara jauh dari lubuk hati Darwin ada sedikit perasaan tidak nyaman ketika mengingat pujian yang ditujukan kepada arela. bukan tidak suka, tetapi dia merasa kalau ada perasaan yang sulit ia jelaskan saat mendengar pujian itu. namun dengan cepat, dia menggelengkan kepalanya untuk menyingkirkan pikiran-pikiran tersebut.
"kalau begitu ayo makan.. makan pelan-pelan saja. ini sangat cukup untuk kita semua.." ucap arela. mereka semua pun langsung mengambil piring masing-masing dan kemudian mengisi nasinya di dalam piring tersebut. kemudian mereka menggeserkan masing-masing ikan panggang yang ukurannya cukup besar dan cukup untuk dinikmati oleh dua atau tiga orang.
"nona.. ini namanya ikan apa nona..?" tiba-tiba Mario bertanya kepada arela mengenai ikan yang sudah dicampur dengan warna merah. namun mengeluarkan aroma minyak yang khas dan juga rempah yang wangi.
"nah, ini namanya ikan goreng. ikan goreng ini sangat enak kalau dicampur dengan sambal. hati-hati ya, mana tahu sambalnya pedas.." ucapnya memperingatkan. mendengar itu mereka semua pun langsung berbondong mencoba, ketika merasakan ikan yang diolah seperti itu dan rasanya juga tak kalah enak, lagi-lagi mereka hanya bisa berekspresi penuh dengan keberuntungan.
"wah!! rasanya memang sedikit panas nona, tapi sangat nikmat sekali. perpaduan rempahnya sangat cocok di lidah saya.. Saya benar-benar tidak menyesal ikut dengan nona.." tutur Mario membuat Darwin lagi-lagi hanya bisa tersenyum.
"betul sekali nona.. aku juga sangat beruntung. pas masih menggoreng ikannya, aku sudah yakin nona kalau rasa dari makanan ini pasti tidak akan pernah gagal.." akhirnya Maya ikut bersuara. setelah tadi ia memilih untuk menyimak dan merasakan sendiri bagaimana masakan atau racikan bumbu dari nonanya ini.
"kalau begitu kalian tunggu apa lagi.. jangan ngomong terus keburu waktu semakin larut. ayo makan..!!" serunya lagi. mendengar itu, mereka semua pun langsung menganggukkan kepala. akhirnya mereka semua fokus menikmati makan malam mereka.
sementara Darwin yang memang memiliki ketajaman perasa, atau bisa merasakan aura keberadaan seseorang dari jarak jauh langsung mencuri-curi pandang. kemudian dengan suara pelan namun terkesan memerintah itu, langsung memerintahkan orang yang bersembunyi itu untuk keluar.
"keluarlah!" arela dan kedua pelayannya yang mendengar suara dingin yang berwibawa itu langsung menghentikan suapan mereka. mereka sudah setengah kenyang hanya tinggal menghabiskan lagi.
dan ketika baru saja Darwin berkata seperti itu, dua sosok yang berpakaian hitam langsung muncul di depan mereka. dan ketika penutup wajah mereka dibuka, ternyata itu adalah Karel dan juga pangeran Darrel.
"hah!! bukankah Anda pangeran Darrel..? Dan.."
"hehehe.. maafkan kami nona. kami lapar sekali. sudah satu minggu kami terngiang-ngiang dengan masakan anda. makanya kami memaksakan untuk datang.." tiba-tiba Karel langsung bersuara. karena dia tidak yakin kalau tuannya itu akan mengutarakan keinginan mereka.
arela yang mendengar itu langsung menganggukkan kepalanya.
"kebetulan sekali!! ini masih ada ikan goreng dan juga satu ayam bakar yang masih belum disentuh. kalian gabunglah.." ucapnya seolah mengajak ngobrol teman sebayanya. padahal yang di depannya itu adalah seorang pangeran dan pengawalnya.
lanjutkan Thor 🙏🙏🙏