Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sesil dan Roy
" ingat ya Sam, Lo gak perlu repot-repot buat terus hasut Roy, dan lo gak perlu ikut campur urusan rumah tangga gue, hanya 1 di antar kita yang akan hidup dengan kejayaan dan itu hanya gue " bisik Sela tepat di telinga Sam
Entah di dengar atau tidak oleh Sam bisikan Sela itu, namun Sam yang masih belum pulih tak merespon sedikitpun ucapan Sela yang tepat berbicara di dekat telinga nya
Belum selesai Sela berbicara dengan Sam terpaksa harus berhenti karna ponsel nya berdering yang menandakan bahwa ada panggilan masuk.
" Halo?, mau apa Lo telpon gue ? " tanya Sela pada seseorang yang menelpon nya
" Gak! Jangan gila! Lo gak bisa ketemu Zeline sekarang, nanti aja kita ketemu Di Bali gue bawa Zeline" kembali ucap Sela yang terlihat kesal hingga mematikan panggilan nya dan melirik sekilas ke arah Sam yang masih belum terbangun
" Sam denger gak ya gue ngomong di telpon tadi?" batin Sela yang khawatir akan Sam yang mendengar percakapan nya di telpon
" Kayaknya gak deh, dari tadi gue ngomong dia gak respon " kembali ucap batin Sela sambil melangkah keluar dari ruangan Sam.
.
" Mas, aku udah nurut sama kamu, barusan aku dari rumah sakit jenguk Sam, Alhamdulillah kondisi nya membaik " ucap Sela yang berbicara dengan Roy lewat panggilan suara
" Oya mas aku mau liat rumah yang baru kamu beli itu di bali, Zeline aku bawa ya,kamu kerja aja nanti kalo kerjaan kamu udah longgar baru kamu susul aku ke bali " kembali ucap Sela meminta izin kepada Roy
" Ya udah mas sore ini aku berangkat, tolong kirim uang 200 juta buat keperluan aku dan beli alat alat di rumah sana,gak usah banyak alasan mas, pake aja uang perusahaan lagi" belum selesai Roy berbicara namun Sela memutuskan panggilan nya dengan tiba tiba
.
" Sesil Tolong buat pengeluaran perusahaan senilai 200 juta " Ucap Roy yang baru saja masuk ke ruangan Sesil
Sesil yang sedang mengutak-atik laptop nya dengan spontan ia berdiri karna Roy masuk tanpa permisi membuat dirinya terkejut
" Maaf pak, tapi keperluan untuk apa ? " Tanya Sesil yang bingung dengan permintaan Roy
" Gak usah bantah cepat sekarang buat pengeluaran perusahaan 200 juta dan kirimkan ke rek pribadi Sela istri saya " tegas Roy
mendengar apa yang di katakan oleh Roy tentu membuat Sesil langsung berfikir bahwa Roy akan menggelapkan uang perusahaan nya sendiri, walaupun Roy sendiri pemilik perusahaan namun seharusnya Roy tau bahwa uang perusahaan seharusnya di gunakan untuk kepentingan perusahaan bukan untuk kepentingan pribadi
" Maaf pak, saya gak bisa lakukan itu, sesuai prosedur perusahaan jika ada pengeluaran harus ada keterangan resmi uang yang di gunakan untuk apa " Sahut Sesil sambil menundukkan kepalanya
" Lakukan apa yang aku perintahkan Sesil, jangan sampai aku memecat mu!! "
Mendengar kata memecat sontak membuat Sesil terkejut dan menatap kedua bola mata Roy
" Ternyata seperti ini pak Roy, pantas saja Pak Sam selalu bekerja keras karna pak Roy selalu memakai uang perusahaan, jika tidak ada pak Sam kemungkinan besar perusahaan ini akan bangkrut dan rugi banyak uang " ucap batin Sesil yang masih menatap Roy
" ngapain kamu liat saya ? Kamu bisa bekerja kan ? Kerjakan apa yang aku perintahkan" kembali tegas Sam yang kesal karna Sesil masih terdiam
" Maaf pak, saya tetap tidak bisa, untuk itu sebaiknya bapak tunggu pak Sam pulih karna saya tidak punya wewenang sebesar itu, hanya pak Sam yang memegang laporan keuangan" kembali sahut Sesil dan kembali menundukkan kepalanya
" Kau sangat berani padaku Sesil! " kembali ucap Roy sambil mencengkram kuat pipi lembut Sesil dengan tangan nya yang kekar
Cengkraman tangan Roy yang kuat hingga menarik pandangan Sesil menatap kedua mata Roy hingga tanpa sadar membuat Sesil kembali mengingat kejadian saat di mobil dulu
" Wajah ini begitu jelas, Pak Roy memang tidak punya hati, setelah dia merenggut kesucian ku sekarang ia kasar padaku " ucap batin Sesil sambil menatap mata Roy dan menahan sakit cengkraman tangan Roy
" Ingat ingat lagi wajah ini pak, apa saja yang telah bapak lakukan dengan wanita di hadapan bapak ini ? " tanya Sesil kepada Roy dengan nada yang bergetar menahan tangisnya kala ia mengingat perbuatan Roy