NovelToon NovelToon
Dunia Larashati

Dunia Larashati

Status: sedang berlangsung
Genre:Mata Batin / Pihak Ketiga / Tumbal / Kutukan / Spiritual / Iblis
Popularitas:855
Nilai: 5
Nama Author: Adiwibowo Zhen

perjalanan wanita tangguh yang sejak dalam kandunganya sudah harus melawan takdirnya untuk bertahan hidup

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adiwibowo Zhen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dosa dalam buaian kenikmatan

Senja perlahan menyingkir, meninggalkan garis merah di ufuk barat yang memudar ke ungu. Bayangan malam datang seperti kain hitam yang digelar dari langit, menutup segala yang suci maupun yang najis di bawahnya.

Bintang-bintang menggantung redup, seolah ikut menahan napas.

Mbah Saring berdiri di depan rumahnya, bersarung hitam, tangan kirinya memegang dupa yang mengepulkan asap beraroma getir.

“Waktunya sudah tiba,” katanya pelan. Senyum tuanya tak lagi sekadar senyum ,lebih menyerupai topeng yang menyembunyikan sesuatu.

Ratmono dan Suharti berdiri di belakangnya, berbalut jaket tipis, mata mereka menatap gelap di depan.

“Baik, Mbah,” ucap Ratmono sambil menunduk, suara beratnya nyaris tak terdengar di antara gesekan daun.

“Ingat,” ujar Mbah Saring lagi, “malam ini kalian harus berpisah. Temukan pasangan kalian masing-masing di tempat itu. Tak perlu memilih rupa, yang penting ada nafsu yang saling menjawab. Karena nafsu itu bukan milik manusia… tapi milik sang penguasa hasrat nyi lontar . Kalian hanya perantaranya.”

Suharti menelan ludah, tubuhnya sedikit bergetar. Dalam matanya ada ketakutan yang samar, tapi di dasar sorotnya terselip pula sesuatu yang lebih gelap: hasrat untuk percaya bahwa ini akan mengubah hidup mereka.

Ratmono menatapnya sekilas, lalu menatap tanah, seolah menimbang harga yang tak bisa dihitung dengan uang.

“Dan setelah malam ini,” lanjut Mbah Saring, suaranya kini lebih rendah, seperti mantra, “setiap bulan, kalian harus mengulangi laku itu. Tak harus di sini… cukup di mana pun kalian berada.

Pilih orang-orang sekitar kalian, siapa pun yang bisa kalian ‘tumbalkan’. Tapi ingat satu hal: sebelum kalian mencumbui target kalian ,kalian harus bercumbu dulu ,dan jangan cuci kemaluan kalian.

Biarkan sisa dunia itu menempel di tubuh kalian , karena di situlah roh kekayaan bersemayam.”

Ratmono mengangguk perlahan, sementara Suharti menggigit bibirnya.

Mereka saling melirik. Senyum yang lahir di antara mereka bukan lagi tanda cinta, melainkan tanda persekongkolan.

Ada semacam api baru di mata mereka , api yang lahir bukan dari cinta, tapi dari kerakusan yang sudah berwujud keyakinan.

“Baik, Mbah. Kami mengerti,” kata Ratmono.

Suharti ikut mengangguk, dengan senyum tipis yang sulit dibaca.

Mbah Saring hanya membalas dengan tawa lirih, lalu melangkah lebih dulu menuju mobil. Asap dupa mengepul dari tangannya, menari di antara rambutnya yang keputihan seperti kabut yang tak mau pergi.

Perjalanan menuju Gunung Kemukus terasa panjang. bukan karena jarak tapi rasa gugup di dada.

Di luar jendela, sawah-sawah tampak bagai lautan hitam. Lampu-lampu rumah desa berkerlip jauh seperti bintang yang terperangkap di bumi.

Tak ada yang berbicara. Hanya suara mesin mobil dan detak jantung yang makin berat.

Ketika sampai di kaki gunung, aroma dupa dan kemenyan sudah memenuhi udara ,seperti campuran bunga dan kematian.

Beberapa sosok tampak samar di kejauhan, berjalan pelan membawa kendi dan sesaji.

Malam itu, gunung seolah hidup.

“Ayo, ikut aku,” kata Mbah Saring sambil menuntun mereka masuk ke jalan setapak menuju hutan kecil di lereng.

Langkah mereka menimbulkan bunyi dedaunan kering. Di kejauhan, suara burung malam terdengar seperti bisikan yang tak selesai.

Di tengah hutan, berdirilah sebatang pohon besar.

Kulit batangnya hitam, penuh gurat, dan dari cabangnya meneteskan getah bening yang berkilau di bawah sinar bintang.

Di bawah pohon itu, terhampar tikar pandan, dengan sesaji yang tersusun rapi , bunga tujuh rupa, kemenyan, arak, dan beberapa kain berwarna merah tua.

Mbah Saring menunduk, membakar dupa, dan mulai berdoa dalam bahasa yang tak mereka pahami.

Suaranya bergetar seperti berasal dari tempat yang lebih dalam dari sekadar tenggorokan manusia.

Ratmono dan Suharti duduk bersila di belakangnya. Dingin mulai merayap dari tanah.

Asap dupa mengepul tebal, membentuk kabut yang mengalir pelan ke arah mereka.

Dalam kabut itu, Suharti seperti melihat bayangan tubuh-tubuh lain , samar, bergerak, memanggil.

Ia mengedipkan mata, dan bayangan itu menghilang. Tapi hawa di sekeliling terasa lebih berat, lebih padat, seperti ada banyak napas yang tak terlihat.

“Lakukan laku kalian di balik pohon itu keluarkan hasrat terbesar kalian ,” suara Mbah Saring memecah diam. “Satukan nafsu kalian, karena di situlah jagad membaca niat.

Sesudahnya, lumuri batang pohon dengan dan air mani kalian berdua, itu yang akan membuka jalan bagi rezeki kalian.”

Ratmono memejamkan mata, menunduk dalam-dalam. Suharti menatapnya, lalu menatap pohon itu.

Dalam hati mereka, rasa takut dan nafsu beradu seperti dua ombak yang saling menghancurkan.

Di udara, bau dupa berubah menjadi sesuatu yang lebih kuat , seperti bunga busuk yang tak sepenuhnya mati.

Dan di kejauhan, suara gamelan samar-samar terdengar… tanpa ada sumbernya.

Suharti dan Ratmono melangkah kebalik pohon besar sementara ,mbah saring bersemedi,bagai biksu tua.

Perlahan suharti melepas baju satu persatu begitu juga Ratmono ,lalu menjadikan alas.

Har ,ayo kita bertempur ,menambang kekayaan ,suara lirih menggoda,Ratmono berbisik di telinga suharti ,iya mas ,aku siap tubuhku sudah panas ,dua gunung ku sudah kencang ,dan pucuknya sudah runcing bagai ujung tombak ,dan gua bawah pusar sudah berkedut hebat.

Sungguh gairah yang luar bisa ,desah suharti pelan ,matanya sudah sayu ,iya har ayo kita mulai ,tombaku juga sudah sekeras batu karang ,siap menembus apapun.suharti terlentang ,ratmono membuka ,mengelus gua pelan ,sampai cairan pelumasnya suharti bocor.

Lalu menusukan tombak hitam ,dengan keyakinan penuh ,ah ah ah uh uh ,erangan suharti pelan tapi menggema di telinga Ratmono ,membuat api hasratnya semakin besar .

Tusuk lebih kencang mas ,erangan samar suharti ,menggema ,lebih kencang, usap kelinci kembarku mas ,ah ah mas mas ,terus mas ,merka berdua ,masuk dunia ,lain dunia hanya kenikmatan yang ada ,mas mas aku sudah mau keluar ,iya har aku juga ,lebih kencang mass iya ti siap siap ,peluruku keluar ,iya mas siap juga banjir bandang mau keluar ,ah oh ouh .

Akhirnya perang selesai ,lalu buru buru mengoleskan air kehidupan mereka ke pohon besar.

Setelah selesai mereka ,langsung memakai baju masing masing,lalu mereka pergi ke mbah saring ,sudah mbah seru Ratmono ,mbah saring membuka mata melirik dan tersenyum ,baiklah sekarang minum ini ,mbah saring menuang arak di dua gelas kecil ,lalu memberikan kepada suharti dan Ratmono.

Deguk deguk ,tanpa ragu ,suharti dan ratmono ,langung meminumnya,aliran hangat arak langsung ,membuat gairah mereka memuncak lagi .

Wah arak apa ini ,gila sekali ,bisa bisanya ,gairahku langsung ,naik bisa main sepuluh ronde ,dalam hati ratmono ,begitu juga seharti dalam hati ,arak yang luar biasa,membuat hidup indah ,bisa setiap hari bercumbu ,dan bercumbu ,tanpa kekurangan gairah , sambil melirik suaminya .tatapan mereka bertemu dan saling tersenyum misterius.

Baik lah kalian turun ,cari pasangan kalian masing masing ,ingat ambil air mani pasangn yang kalian temukan , lalu mbah saring memberikan selendag merah ke mereka masing masing ,lap dengan selendang ini ,dan bawa kemari aku akan menunggu disini .

Baik mbah ucap suharti dan ratmono lalu melangkah berpisah ,waktu berjalan cepat, tiga jam kemudian mereka kembali dengan misi yang sukses,wajah cerah dan mata berbinar suharti dan ratmono terlihat jelas.

Mbah kami sudah melaksanakan ,sambil mengulurkan selendang merah masing masing,lalu mbah saring membaca doa sambil memegang selendang itu.beberapa saat kemudian ,mbah saring membuka mata dan memberikan selendang itu kembali ke suharti dan ratmono.

Ingat setiap kalian bercumbu dengan target kalian ,lap mani mereka dengan selendang ini,dan simpan baik baik,selendang ini ,ucap mbah saring serius.

Baik mbah kami akan melakukan ,apa yang mbah perintahkan.ucap suharti dan ratmono ,dengan nada serius dan penuh semangat.

Malam itu, Gunung Kemukus menelan segala doa dan dosa yang berhembus di bawah pohon itu.

Dan ketika mereka kembali turun menjelang fajar, langkah Ratmono dan Suharti terasa lebih ringan… tapi di mata mereka, ada sesuatu yang baru , seperti bayangan yang tak bisa lagi dihapus.

1
Aura Angle
wuih ad hot hotnya
Ninik Listiyani
/Sweat//Sweat//Sweat/
Ninik Listiyani
ad y orang kaya Suharti kejam
Ninik Listiyani
kisahnya kya beneran terjadi
Ninik Listiyani
lanjutkan menulisnya
Ninik Listiyani
penasaran untuk cerita selanjutnya
penguasa univers
tak menyangka ,tapi masuk akal 🤭
penguasa univers
💪
cakrawala
terimakasih suportnya/Pray/
penguasa univers
sedih kisahnya
Ninik Listiyani
makin seru sepertinya. akan jadi wanita tangguh👍
Ninik Listiyani
semangat nulisnya kk aku akan jadi pembaca setiamu please jangan berhenti di tengah jalan
Ninik Listiyani
sungguh tragis💪
Ninik Listiyani
berkaca kaca
Ninik Listiyani
kisah yg bagus sepertinya mengerikan penderitaanya
Ninik Listiyani
kasihan sekali 🤣
Ninik Listiyani
semangat aku suka 🤣kisahnya
Ninik Listiyani
membuat terharu kisahnya🤣
Ninik Listiyani
mengharukan🤣
IRINA SHINING STAR
saya juga mampir kak... pas aku baca ceritanya nggak tau kenapa pengen nangis.. 🙏 semangat terus ya kak
cakrawala: ea tentu pemula harus saling suport 💪👍
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!