NovelToon NovelToon
Transmigrasi Ke Tubuh Pangeran Yang Sakit

Transmigrasi Ke Tubuh Pangeran Yang Sakit

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Murid Genius / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: NoxVerse

Sejak kecil Adrian Pratama Putra hidup di lingkungan keluarga yang menuntut kesempurnaan, dimana Orangtuanya selalu menetapkan standar yang sangat tinggi kepadanya, karena itulah Adrian setiap hari bekerja mati-matian agar bisa menjadi seorang anak yang diinginkan orangtuanya.

Hingga dimana Adrian telah berada dititik keputusasaan total — Telah menyerah dan tidak lagi mengejar dengan apa yang namanya keluarga. Di saat itulah dia mulai mengenal yang namanya novel yang selalu menjadi tempat hati Adrian yang dulunya retak kini mulai terpasang kembali berkat membaca novel.

Mungkin Akibat kebanyakan membaca sebuah novel Reyan tiba-tiba masuk kedalam salah satu novel yang pernah ia baca. Tapi masalahnya novel yang dia masuki itu ... dark fantasi!! Sebuah webnovel yang terakhir kali dia baca.

Terlebih lagi dia masuk kedalam tubuh lemah yang sebentar lagi akan menjemput ajalnya!?

Halo para readers. Ini karya pertamaku, jadi mohon maaf bila banyak kesalahan dan typo yang bersebaran😓

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NoxVerse, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Rencana dan kelelahan mental

Sean melirik jendela mengambang yang muncul di depannya. “Misi lagi, yah?”

Sean mengamati hutan disekitarnya, menganalisis terlebih dahulu sebelum memikirkan tindakan selanjutnya.

“Mari kita berpencar dengan kelompok yang lain dan memikirkan rencana selanjutnya,” ujar Sean.

Kayzen dan Luna berdua mengangguk dan pergi mengekori Sean masuk ke dalam hutan.

Kelompok lain juga tidak tinggal diam. Mereka juga mulai memasuki hutan dan mengambil rute berbeda dengan kelompok lainnya.

Di dalam hutan kematian.

Sean, Luna, dan Kayzen sudah berada jauh dengan titik awal. Kayzen melirik ke arah belakang dan menemukan tidak ada kelompok yang mengikuti mereka.

“Sepertinya di sekitar sini sudah aman,” kata Kayzen memberi tahu.

Mereka kemudian berhenti dan bersembunyi di pepohonan yang lebat, gunanya agar tempat mereka tidak diketahui oleh kelompok lain.

“Jadi, bagaimana rencananya sekarang?” tanya Luna.

“Kalian ingat yang di katakan instruktur Garrick kan? Dia menyebut hutan ini sebagai hutan kematian,” tanya Sean.

Kayzen dan Luna mengangguk. “Tentu saja, kami juga mendengar suara terakhir dari Instruktur Garrick.”

Sean memikirkan dan berungkap. “Aku merasa ada hal yang sengaja tidak diberitahukan oleh instruktur saat mengumumkan peraturan ujian ini.”

Sean merogoh kantung celananya dan mengambil alat tombol kecil yang di berikan oleh instruktur. Sambil memegangnya, dia berkata. “Instruktur Garrick memberikan kita satu alat ini pada setiap kelompok, katanya kalau ada yang tidak sanggup menjalankan ujian ini boleh menekan tombol ini sebagai tanda menyerah,

Berarti ujian ini kemungkinan akan bisa memakan korban, terlebih kita diharuskan bertarung dengan para iblis, dan itu tidak menutup kemungkinan bahwa akan ada murid yang mengalami cedera selama masa ujian,” tutur Sean.

Kayzen dan Luna juga memikirkan penjelasan Sean. Sangat masuk akal kalau instruktur Garrick memberikan mereka alat itu.

Sean menghela napas panjang dan kembali berkata, “kita kemungkinan akan terpaksa bertarung dengan kelompok lain demi memperebutkan poin tertinggi.”

Secara jelas, ujian bertahan hidup adalah ujian yang menyuruh kita untuk bertahan hidup selama 3 hari, 3 malam di dalam hutan kematian dan memaksa kita dalam keadaan bertarung selama ujian berlangsung untuk membunuh para iblis.

Meskipun semuanya mungkin iblis tingkat rendah, tapi … tetap saja, tidak peduli seberapa kuat atau lemah—Iblis tetaplah iblis, dan bahaya tetaplah bahaya.

Dugaan ini juga semakin menguat saat instruktur Garrick berkata, 'Tepat sekali. Di ujian kali ini kalian diwajibkan bertarung untuk memperebutkan material sebanyak mungkin. Semakin banyak material yang kalian dapatkan, maka poin kalian akan semakin tinggi.'

Percakapannya ada di Bab 20.

Secara tidak langsung, kita juga di perbolehkan bertarung dengan sesama murid dan bisa merampas material yang mereka miliki demi bisa, jika kita tidak melakukannya, maka yang menunggu mereka adalah kekalahan.

Kayzen serta Luna terkejut mengetahui ini, mereka tidak terpikirkan sampai sejauh ini.

Luna menutup mulutnya menggunakan tangannya, matanya terbelalak setelah mengetahui makna asli ujian ini. “Itu sangat kejam! Kita seperti keadaan dipaksa menjadi seorang pencuri dan mengambil resiko seperti ini!”

Kayzen mendecak lidah kesal. “Cih, kenapa ujiannya begitu merepotkan?!”

Setelah memikirkan sejenak, Sean kepikiran suatu hal yang ada di otaknya. “Aku mempunyai sebuah rencana.” Sean mengumumkan pada rekan-rekannya.

Sambil mencondongkan tubuhnya ke depan, Sean memberitahukan apa rencananya, mereka berdua diam dengan tenang saat Sean menjelaskan secara detail langkah apa yang akan dibuat selanjutnya.

Mereka berdua terkesima dan kagum dengan rencana matang Sean.

Mata Luna bersinar-sinar seperti cahaya.

“Waah, itu rencana yang brilian,” ujar Luna kagum.

Kayzen yang selalu malas menanggapi masalah, kini juga kagum dengan taktik yang Sean buat. “Lumayan,” pujinya singkat.

“Untuk sekarang kita akan memburu para iblis agar kita bisa menjalankan rencana ini. Kuharap kelompok lain belum sadar akan arti juian ini.”

Setelah Sean mengatakan ini, mereka bertiga keluar dari tempat persembunyian dan memburu para iblis.

Mereka bertiga membunuh setiap iblis tingkat rendah yang mereka temukan di setiap perjalanan.

Saat memburu iblis, Sean bisa mengatasinya dengan mudah berkat dia telah membangkitkan mananya lebih cepat daripada yang lain.

Kayzen dan Luna kembali di kejutkan dengan aksi Sean. Mereka berdua tidak perlu menggunakan mana kristal karena Sean telah mengatasinya.

"Kau sangat hebat, Sean. Kau bisa membangkitkan mana secepat ini," ujar Luna takjub. "Jangankan kita, mungkin seluruh murid di akademi ini pun belum ada yang berhasil membangkitkannya secepat dirimu."

Kayzen setuju dengan perkataan Luna. "Itu benar. Diam-diam kau ternyata seorang jenius yah?" tanya Kayzen dengan sedikit candaan.

Sean sedikit malu mendengar pujian Kayzen dan Luna. "Itu hal biasa kok, kalian tidak usah kegirangan seperti itu."

Kekaguman dan rasa hormat muncul dalam diri mereka melihat Sean bisa menggunakan mana dan rasa rendah diri yang dimilikinya.

Di sisi lain, kelompok Elias Von Himer.

“GAKKKHH … GHHH …”

“GROOOOAAARRGHH!”

"SKREEEEEEE!!!"

"KREEEEEEEAAAGGHHH!"

Suara lolongan kesakitan dari para iblis rendah memekik di sekitar.

Kelompok yang di ketuai Elias bersama dengan anggotanya yaitu Seraphine Frost dan Alec.

Mereka bertiga lah yang sudah membunuh banyak iblis tingkat rendah. Karena mereka belum membangunkan mana, mereka menggunakan kristal mana agar mereka bisa mengeluarkan sebuah sihir dan menyerang menjadi lebih mudah.

Mereka mengambil Material yang di jatuhkan saat iblis itu telah lenyap seperti debu. Sudah banyak sekali material yang mereka dapat, hampir memenuhi kantong besar mereka.

"Ugh ... Aku tidak suka melihat para iblis, wajah mereka ingin membuatku muntah," ucap jijik Seraphine. "Sampai kapan kita melakukan ini?"

Sepanjang jalan elias sudah jenuh selalu mendengar ocehan-ocehan Seraphine. "Hey wanita es, bisakah kau menyumbat mulutmu yang cerewet itu? Itu membuatku muak."

Seraphine mendengus dingin. "Memangnya kenapa? Masalah buatmu? Kalau memang iya, kau saja yang menutup telingamu. Lagian, jangan memanggilku dengan sebutan wanita es, aku punya nama."

"Kau!" geram Elias.

"Apa? Kau ingin berkelahi? Ayo sini saja, aku akan meladeni mu!" tantang Seraphine membuat konflik semakin tinggi.

Kilatan petir permusuhan mulai muncul saat mereka beradu tatapan dingin. Sebelum mereka mulai bertarung, Alec segera menghentikannya.

"Kumohon kalian jangan seperti ini. Kita bertiga adalah satu kelompok, seharusnya kita bekerjasama bukan menjadi terpecah belah seperti ini," keluh Alec sambil memijat kepalanya yang pening.

"Dia duluan yang memulainya!"

"Apa-apaan kau ini! Kaulah yang memulai duluan, seharusnya kau diam saja dan tidak banyak mengeluh! Dasar gadis cerewet!"

"Kau bilang aku gadis cerewet!? Dasar kau pria jelek dan maniak pertarungan!"

"Siapa yang kau bilang jelek? Wanita jelek dan cerewet!"

"Kau yang jelek maniak pertarungan!"

"Kau ...!"

Konflik mereka yang bukannya membaik malah menjadi lebih parah dari sebelumnya. Tidak ada yang ingin mengalah, mereka saling melemparkan hinaan satu sama lain.

Alec benar-benar sudah kelelahan setelah mental melihat pertengkaran dari temannya yang berbeda kelamin. Dewi Faethira, kumohon bantulah aku keluar dari situasi ini, batin Alec menangis.

1
Carolline2011
Ayo Thor, lanjut
ARFIAN
wah,seru juga ceritanya aku tunggu kelanjutannya ya...
NoxVerse: hehe, makasih kak. insyaallah aku akan terus updatenya
total 1 replies
Không có tên
Terperangkap dalam cerita 😱
NoxVerse: hehe, makasih sudah mampir kak/Determined/
total 1 replies
Hoa xương rồng
Aku udah baca beberapa cerita disini, tapi ini yang paling bikin saya excited!
NoxVerse: makasih banget kak😍 aku jadi semangat buat lanjutin ceritanya/Kiss/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!