NovelToon NovelToon
Reinkarnasi si Pelayan Setia

Reinkarnasi si Pelayan Setia

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kelahiran kembali menjadi kuat / Harem / Cinta Murni / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Di istana yang berkilauan, kebohongan adalah mata uang dan darah adalah harga dari kesetiaan. Seorang pelayan setia menyaksikan dosa tak terampuni yang dilakukan sang Permaisuri—dan dibungkam selamanya.
Atau begitulah yang Permaisuri pikirkan.

Langit yang menjadi saksi pilu mengembalikan Takdir si pelyan setia, mengembalikannya dari gerbang kematian, memberinya wajah baru, identitas baru—tubuh seorang selir rendahan yang terlupakan. Dengan jiwa yang terbakar dendam dan ingatan yang tak bisa dihapus, ia harus memainkan peran sebagai wanita lemah, sambil merajut jaring konspirasi paling mematikan yang pernah ada di istana. Tujuannya bukan lagi sekadar bertahan hidup, melainkan merenggut keadilan dari singgasana tertinggi.

Setiap bisikan adalah pertaruhan. Setiap senyuman adalah topeng. Di tengah intrik berdarah antara selir dan para menteri, mampukah ia meruntuhkan kekuasaan sang Permaisuri dari bayang-bayang sebelum identitas aslinya terungkap dan ia mati untuk kedua kalinya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Kepercayaan Raja Yang Tumbuh

Keputusan Raja Tien Long untuk memindahkan Selir Xia ke Istana Kehangatan, bekas kediaman Selir Hong, adalah lebih dari sekadar hadiah; itu adalah deklarasi publik. Istana Kehangatan adalah tempat di mana Raja Long pernah menemukan kebahagiaan terbesar, dan tempat di mana ia menderita kehilangan paling dalam. Memindahkannya ke sana menunjukkan bahwa Raja Long kini menaruh harapan barunya pada Selir Xia Fei.

Bagi Xiao Ling, yang kini sepenuhnya bersemayam dalam tubuh Selir Xia, ini adalah ziarah emosional. Saat ia melangkah melewati gerbang yang berdebu dan disegel itu, jiwanya bergetar. Udara terasa dingin, meskipun namanya adalah Istana Kehangatan. Setiap langkah membawa kenangan akan tawa Selir Hong, aroma teh lotus favoritnya, dan sudut-sudut di mana Xiao Ling muda dulu berlari melayani majikannya.

Raja Long, yang secara pribadi mengawasi pembukaan segel istana, memperhatikan wajah Xia. “Aku tahu ini mungkin terasa muram, Xia'er. Tempat ini menyimpan kenangan menyakitkan. Jika kau tidak nyaman, kita bisa memilih tempat lain.”

Xia Fei menoleh, menyembunyikan rasa sakitnya yang menusuk. Ia melihat ke sudut di mana Hong terakhir kali batuk darah. “Tidak, Yang Mulia. Tempat ini sangat nyaman, bagi Hamba. Hanya saja sekarang tempat ini, membutuhkan cinta yang setia dan tulus. Bukan kepalsuan. Biarkan hamba yang menghidupkan kembali kehangatan yang hilang. Hamba berjanji, hamba akan menjaganya seperti harta karun, yang Yang Mulia hargai."

Raja Long tersentuh oleh dedikasinya. “Kau selalu bijaksana. Aku akan memerintahkan perbendaharaan untuk memastikan Istana Kehangatan direnovasi menjadi yang termegah, melebihi Istana Keagungan sekalipun.”

“Kemegahan sejati bukanlah pada emas atau giok, Yang Mulia,” balas Xia, tatapannya tulus. “Tetapi pada ketenangan hati. Dan hamba sudah merasa tenang di sini.”

Selama seminggu berikutnya, Istana Kehangatan kembali bersinar. Lihua mengawasi para pekerja dengan mata elang, memastikan tidak ada mata-mata yang menanam sesuatu. Xia Fei, menggunakan pengetahuannya yang mendalam tentang selir Hong untuk mereplikasi tata letak yang dulu disukai majikannya, sebuah tindakan yang memperkuat ingatan Xiao Ling, sekaligus memuaskan jiwa Selir Hong yang mungkin masih bergentayangan di sana. Dan kembali memenangkan Hati Kaisar.

Kepercayaan Raja Long pada Xia Fei semakin intens, bukan hanya melalui hadiah fisik, tetapi melalui berbagi rahasia kekuasaan. Suatu malam, setelah perjamuan yang dihadiri oleh para menteri yang melelahkan, Raja Long kembali ke Istana Kehangatan, mencari ketenangan.

Ia menjatuhkan diri di kursi berlengan, menghela napas berat. “Kekaisaran ini adalah sarang ular, Xia'er, Setiap menteri memiliki agenda, setiap pejabat memiliki harga. Aku merasa sendirian di puncak ini.”

Xia Fei, mendekat, mengenakan jubah tidur sutra yang hanya menutupi sedikit kulitnya, tetapi memancarkan aura keanggunan yang tidak mungkin ditemui pada wanita lain. Ia memijat bahu Raja Long dengan lembut. “Bagaimana mungkin Raja Agung merasa sendirian, ketika Anda memiliki jutaan rakyat yang setia?”

“Kesetiaan rakyat berbeda dengan kesetiaan orang-orang di sekitarku,” bisik Raja Long. Ia meraih tangan Xia dan menciumnya. “Kau berbeda. Kau tidak meminta uang, kau meminta kain. Kau tidak meminta kekuasaan, kau meminta tanggung jawab.”

Ia mengeluarkan sebuah kotak kayu kecil dari jubahnya. “Aku telah memikirkan apa yang kau katakan tentang bangsawan selatan. Itu brilian. Aku telah mengumumkan pembangunan benteng baru di pelabuhan utama mereka. Ini akan menghabiskan biaya besar, tetapi aku tahu itu akan mengamankan perbatasan kita.”

Xia Fei merasakan sedikit kepuasan. Itu adalah pukulan tidak langsung terhadap Jenderal Lie, sekutu Xiu Feng, yang memiliki pengaruh besar di selatan. “Keputusan yang bijaksana, Yang Mulia.”

“Dan untukmu,” lanjut Raja Long, membuka kotak itu. Di dalamnya terdapat sebuah liontin giok yang diukir dengan naga kecil dan phoenix yang berdekatan. Giok itu bukan yang terbesar atau paling berkilauan, tetapi warnanya hijau tua, melambangkan kebijaksanaan dan umur panjang—bukan hanya kecantikan semata. Ini adalah simbol yang jauh lebih bermakna daripada perhiasan biasa.

“Liontin ini,” kata Raja Long, matanya menatap mata Xia dengan intensitas yang jarang ia tunjukkan pada siapa pun, bahkan Xiu Feng. “Ini adalah liontin yang hanya diberikan kepada mereka yang kukehendaki sebagai penasihat terdekat. Pakailah. Kau akan memiliki akses ke catatan kekaisaran yang biasanya terlarang bagi selir.”

Liontin giok. Hak istimewa kecil, namun dengan implikasi politik yang sangat besar. Xiu Feng hanya pernah menerima giok yang melambangkan kekuasaan Permaisuri, bukan akses rahasia. Xia Fei, menundukkan kepala, tetapi di dalam hatinya, Xiao Ling bersorak. Ini adalah kunci pertamanya ke ruang arsip rahasia.

“Hamba tidak tahu bagaimana harus berterima kasih, Yang Mulia,” kata Xia, membiarkan Raja Long memakaikan liontin itu di lehernya.

Saat giok dingin itu menyentuh kulitnya, getaran aneh menjalari tubuhnya. Raja Long mendekat, mencium lehernya, lalu membawanya ke kamar tidur, keintiman mereka malam itu dipenuhi dengan dialog mendalam yang lebih emosional daripada fisik. Xia membiarkan Raja Long melihat sisi dirinya yang lelah dan bijaksana, sisi yang hanya dimiliki oleh Xiao Ling. Ia memberinya kenyamanan, bukan hanya gairah. Ia memberinya kedamaian yang tidak bisa diberikan oleh Xiu Feng yang penuh tuntutan. Tapi kenyamanan yang paling mendamaikan dan menguatkan.

Keesokan paginya, kabar tentang hadiah liontin giok rahasia dan kepindahan Xia ke Istana Kehangatan menyebar seperti api. Istana Keagungan, yang merupakan pusat kekuasaan Permaisuri Xiu Feng, mendidih.

Xiu Feng, duduk di hadapan cermin perunggu yang besar, mendengar laporan dari Kasim Wei. Setiap kata yang keluar dari mulut kasim itu terasa seperti jarum yang ditusukkan ke harga dirinya.

“...Raja menghabiskan tiga malam berturut-turut di Istana Kehangatan, Yang Mulia. Dan dia memberikan Liontin Giok Penasihat. Itu berarti Raja mempercayainya secara politik.”

Xiu Feng menghancurkan cangkir teh porselen di tangannya. Pecahan keramik dan teh panas jatuh ke lantai, tetapi ia tidak merasakannya. “Liontin Penasihat? Itu hanya untuk pangeran dan menteri utama! Bagaimana mungkin wanita rendahan itu mendapatkan simbol kepercayaan tertinggi Raja?”

Wajahnya yang biasanya terkontrol kini dipelintir oleh amarah murni. Ini bukan lagi tentang Raja atau kecemburuan; ini adalah tentang otoritas yang dilanggar. Selir Xia—bekas Selir Xia yang depresi dan tidak penting—kini duduk di tempat Selir Hong dan menerima kepercayaan yang tidak pernah ia, Permaisuri Agung, terima.

“Dan Istana Kehangatan!” Xiu Feng bangkit, suaranya menggelegar di ruangan itu. “Dia berani tidur di ranjang yang dulu kubiarkan selir Hong mati? Dia merayakan kematian itu di depan wajahku!”

“Yang Mulia, Istana Kehangatan telah disegel sejak lama. Mungkin Raja hanya ingin memberinya kediaman yang lebih baik,” Kasim Wei mencoba meredakan.

“Jangan bodoh, Wei! Raja Tien Long tidak melakukan apa pun tanpa arti. Dia tahu persis apa yang dia lakukan. Dia membiarkan hantu selir Hong bangkit, dan dia menggunakan Xia Fei sebagai medium!” desis Xiu Feng, langkahnya mondar-mandir seperti harimau yang terperangkap.

Xiu Feng ingat pertemuan terakhirnya dengan Selir Xia. Ketegasan, kecerdasan, dan tatapan mata yang aneh. Itu bukan tatapan Selir Xia Fei, yang lemah. Itu adalah tatapan yang terlalu tua, terlalu dingin, dan terlalu penuh amarah yang terpendam.

“Dia telah mengumpulkan sekutu dan pengaruh terlalu cepat,” kata Xiu Feng. “Aku memberinya tugas mengurus Pesta Musim Semi. Itu harus menjadi aib baginya, tetapi dengan liontin itu, dia mungkin bisa mengakses dana dan membuat acaranya sukses. Kita tidak bisa membiarkan itu terjadi.”

Xiu Feng berjalan ke jendela, menatap ke arah Istana Kehangatan yang kini diselimuti cahaya lentera. Ia harus membalas, dan kali ini, tidak bisa hanya berupa jebakan kecil.

“Wei, dengarkan baik-baik. Kita akan mengirimkan hadiah ucapan selamat ke Istana Kehangatan, hadiah yang sangat mewah. Ini akan terlihat seperti keramahan, tetapi di dalamnya... aku ingin kau menanam sesuatu. Sesuatu yang akan menjebaknya dalam tuduhan yang tidak bisa dia sangkal.”

Xiu Feng menyeringai. “Selir Xia mungkin cerdas, tapi dia tidak tahu betapa liciknya aku. Dia mendapatkan hak istimewa kecil, tetapi dia tidak tahu betapa cepatnya hak istimewa itu bisa menjadi tali yang mencekiknya. Aku akan memberinya malam terakhir yang damai di Istana Kehangatan, sebelum aku mengirimnya kembali ke Istana Dingin—atau lebih buruk.”

Rencana itu mengerikan dan cepat. Kasim Wei mengangguk dengan takut, mengetahui bahwa Permaisuri kini telah memasuki mode tempur. Xia Fei, telah menarik perhatian harimau betina yang sedang tidur. Dan harimau betina itu kini bangun, siap meludahkan raungan dan koyakan mautnya. Tugas yang diberikan Xiu Feng kepada Xia, mengurus Pesta Musim Semi, kini menjadi medan pertempuran terbuka yang fatal.

Di Istana Kehangatan, Xia Fei, merasakan energi gelisah yang datang dari Istana Keagungan. Ia tahu Xiu Feng tidak akan diam. Ia mengelus liontin giok di lehernya, akses rahasia yang kini ia miliki. Ia melihat ke luar jendela, di mana pohon plum di halaman selir Hong mulai mekar. Di antara kelopak bunga yang indah itu, Xiao Ling melihat bayangan dendamnya yang semakin dekat. Ia siap. Ia akan menggunakan Pesta Musim Semi, yang dimaksudkan sebagai jebakan, sebagai panggungnya untuk memulai kehancuran Permaisuri.

Xia tersenyum dingin. “Biarkan dia siapkan permainan itu, tapi awal itu telah dimulai.”

1
Wida_Ast Jcy
keren certinya saling follow yuk kak
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: oke siap. udah aku folback ya kakak. Terima kasih banyak sudah mampir. lope lope sejagat😍🙏👍
total 1 replies
Ita Xiaomi
Kecerdikan utk melawan kelicikan.
Ita Xiaomi
Seramnya tinggal di lingkungan yg penuh intrik dan konspirasi.
Ita Xiaomi
Wah keren ceritanya. Menegangkan.
Ita Xiaomi: Sama-sama kk. Insyaa ALLAH. Tq kk. Berkah&Sukses selalu.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!