NovelToon NovelToon
Janda Melati

Janda Melati

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: santi damayanti

sebuah cerita sederhana seorang melati wanita sebatang kara yang memilih menjadi janda ketimbang mempertahankan rumah tangga.

jangan lupa like dan komentar
salam autor

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi damayanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jm 24

“Selamat, Arga,” ucap Ibu Mega dengan nada ceria.

Ekspresi Arga biasa saja, padahal barusan dia diangkat jadi manajer umum.

“Ini semua berkat Mawar, Arga,” lanjut Ibu Mega merasa bangga.

“Ya, Bu,” lirih Arga.

“Kenapa muka kamu kok kelihatan kusam?” Ibu tampak tidak senang dengan ekspresi Arga.

“Ya, Bu, kenaikan jabatan ini memang karena Mawar, tapi...” Arga berhenti sejenak.

“Tapi kenapa?” heran Ibu Mega.

“Tapi aku harus segera menikahinya.”

Ibu Mega bersedekap dada, mukanya cemberut, matanya melotot.

“Ya, bagus dong. Dia itu dari keluarga Sukmana, keluarga terhormat di kota ini. Karier kamu akan melesat cepat kalau kamu bersama Mawar.”

Arga tampak menggenggam botol Coca-Cola yang biasanya tidak ia minum. Hanya saja, semenjak bercerai dengan Melati, hanya rokok dan Coca-Cola yang bisa menenangkan dirinya.

“Dia terlalu dominan, Bu,” ucap Arga akhirnya mengungkapkan unek-uneknya. “Aku takut, Bu.”

“Takut kenapa?”

“Takut kena karma.” Arga memegang pensilnya, entah akan menulis apa, dia juga tidak tahu.

“Karma apa?”

“Karma karena kita dulu memperlakukan Melati dengan buruk, hanya karena Melati miskin dan berpendidikan rendah,” jawab Arga. “Sedangkan Mawar, dia calon doktor, dosen, dari keluarga terpandang. Dia juga menginginkan aku tinggal bersamanya. Aku takut dia terlalu mengendalikan hidupku.”

“Omong kosong,” ucap Ibu Mega marah. “Jangan memberikan alasan yang tidak masuk akal. Aku tahu kamu masih mengharapkan Melati, bukan?”

Dada Arga terasa sesak. Ingin sekali bilang, “Ya, Bu, aku masih sangat mencintai Melati,” tapi ucapan itu hanya dia ungkapkan dalam hati.

“Kamu jangan macam-macam, Arga. Aku menyuruh kamu menceraikan Melati dan segera menikahi Mawar itu untuk kebaikanmu, Arga. Masa depan kamu lebih terjamin jika kamu bersama Mawar.”

Arga menghirup napas dalam-dalam. “Ya, Bu, aku mau sukses, tapi aku juga mau bahagia, Bu.”

“Sudahlah, Arga, jangan melankolis begitu. Uang, jabatan, kehormatan adalah segalanya. Hanya dengan itu kamu bisa bahagia.”

“Kalau hanya harta dan jabatan bisa membuat orang bahagia, kenapa banyak orang kaya yang bunuh diri, Bu?”

“Kamu!” hardik Ibu Mega. “Semakin dewasa semakin bodoh, Arga. Hidup realistis, Arga! Yang bunuh diri tidak hanya orang kaya, orang miskin juga banyak yang bunuh diri. Setidaknya dengan harta dan jabatan kamu punya modal untuk bahagia.”

Arga terdiam. Percuma berdebat dengan ibunya. Ibunya selalu menginginkan dirinya bahagia menurut versinya, tanpa mau peduli isi hati Arga.

“Baiklah, Bu,” akhirnya Arga menyerah.

“Jadi kapan kamu akan menikahi Mawar?” tanya Ibu Mega.

“Akhir-akhir ini Mawar sibuk terus, Bu,” ucap Arga. “Sulit aku ketemu dengan dirinya.”

“Silakan minum, Pak,” ucap seorang perempuan seumuran Melati bernama Lilis. Dia adalah ART yang dipekerjakan oleh Arga karena Kartika tidak bisa diandalkan. Dengan perdebatan kencang, akhirnya Arga lagi yang harus berkorban. Indra mendiamkan Ibu Mega selama seminggu hanya karena Ibu Mega menuntut uang dapur.

Dan seperti biasa, Ibu Mega tidak tahan kalau ribut dengan Indra.

“Kamu harus secepatnya menikahi Mawar, Arga.”

“Baik, Bu,” ujar Arga.

Arga berdiri. “Bu, aku mau istirahat dulu.”

“Ya, sebagai manajer umum kamu harus banyak istirahat. Semakin tinggi jabatan, anginnya semakin kencang. Kamu harus siap mental, Arga.”

Arga menganggukkan kepala.

Ibu Mega masuk ke dalam kamarnya.

Sedari tadi pembicaraan mereka dikuping oleh Kartika.

Kartika menggeretakkan giginya. “Aku harus segera mendapatkan Arga. Mawar tidak boleh mendapatkan Arga. Biar aku punya lelaki dua, Mas Indra untuk kehormatanku, Arga untuk obsesiku,” tekad Kartika.

Menjadi penulis sukses, dapat uang dari menulis, adalah cita-cita Melati setelah cerai.

Tepat masa idah selesai, dirinya malah diblokir banyak media dan platform menulis.

“Hidup memang harus realistis,” akhirnya Melati mengambil keputusan.

Menjadi office girl memang bukan pekerjaan yang dia inginkan. Bukan karena gajinya rendah, tapi karena dia akan bekerja di lingkungan pendidikan.

Sekolah, kampus, adalah tempat yang selama ini dia hindari. Banyak kejadian buruk yang dia alami—hanya karena miskin, dia dibuli siswa dan diabaikan guru.

“Baiklah,” tekad Melati.

Dia mengambil ponsel dan menghubungi Sumi.

“Mbak, aku mau kerja di tempat Mbak.”

“Ok, besok bisa langsung kerja,” jawab Sumi.

“Secepat itu?” Melati selalu curiga kalau prosesnya terlalu mudah.

“Ya,” jawab Sumi terdengar antusias. “Kamu besok datang jam sepuluh pagi, ya.”

“Baik, Mbak,” jawab Melati.

Melati mengakhiri pembicaraan dengan Sumi.

Kembali pada Arga.

Arga membuka bajunya. Awalnya dia susah hidup tanpa Melati.

Dan tidak mungkin juga Lilis masuk terus ke kamarnya untuk menyiapkan baju, celana luar, celana dalam, dan kaus dalam. Untuk kebutuhan persiapan kerja, Arga sudah mulai terbiasa, hanya saja ada yang hilang.

Sepertiga malam, dia tidak mendengar lagi lantunan ayat suci dari Melati.

Tidak ada wanita yang menemani dia tidur.

Beberapa kali Mawar mengajak dia making love, tapi Arga menolak.

“Kita harus menikah dulu, Mawar,” ucap Arga waktu itu saat Mawar mengajaknya ke hotel.

“Aku janda, kamu duda, Arga. Tidak ada masalah, bukan?”

“Ini tidak bisa, Mawar.”

Waktu itu Mawar marah, dan hubungan mereka semakin renggang.

Komunikasi renggang.

Arga sempat senang karena akan lepas dari jeratan Mawar, tapi seminggu kemarin dia naik jabatan, bertepatan dengan pertemuan dia dengan Mawar.

“Ada yang aneh,” gumam Arga.

“Kalau karena Mawar aku naik jabatan, kenapa Mawar tidak tahu dan baru belakangan dia mengklaim kalau itu jasanya?”

Arga membuka celananya, berganti dengan celana bokser.

Melihat kasur terasa sepi.

“Melati,” gumamnya. Khayalannya melihat Melati di kasur itu.

“Oh Tuhan, kenapa Kamu menciptakan manusia peragu seperti aku? Aku masih sangat mencintai Melati, tapi bagaimana dengan Ibuku?”

Arga meremas rambutnya.

“Harusnya aku senang kembali dengan cinta masa laluku. Bukankah karena Mawar aku mau bunuh diri dan akhirnya ketemu Melati?” gumam Arga.

Arga memeluk guling.

“Melati, aku rindu,” gumamnya. Arga melengkungkan senyumnya.

Waktu tiga bulan ternyata bayangan Melati tak kunjung sirna dari Arga. Setiap sudut ruangan tersimpan memori tentang Melati.

Arga memandang ponselnya, melihat foto Melati begitu lekat.

Arga menciumi ponselnya seolah itu Melati.

“Ah… ini gila,” ucap Arga kesal, lalu dia membuang ponselnya.

Masih dengan celana bokser dan tanpa baju atasan, akhirnya Arga tertidur.

Waktu terus berlalu, tak terasa jam menunjukan jam 1 malam

Arga mimpi indah kali ini. Melati datang ke kamarnya

Wajahnya cantik, jilbabnya indah, tersenyum ceria pada arga

“Melati aku tahu kamu masih mencintaiku” ucap arga

Melati tidak menjawab mendekat ke arah arga lalu mendorong tubu arga hingga tertidur di kasur

“Melati kamu mebutuhkanku kan” gumam arga

Melati tak menjawab dia membuka celana boxer arga

Dengan tanpa aba-aba melati mengulum sosis arga

Arga mendesah

Mimpi itu terlalu nyata dan terlalu nikmat

Arga membuka matanya, matanya melotot

Saat sosis miliknya di lumat seorang wanita

“mba tika” hampir saja arga teriak

1
partini
ini bisa ujungnya main 🐴🐴 ma kakak iparnya
partini
sehhh langsung aja 100jt ,,jodoh ini
partini
busehhhh kaka ipar nasfu bungtt,,hemmmm bisa kena ini kena jebakan KK ipar obat perangsang biasanya di pakai
Isranjono Jono
mati aja bu jangan lama2 hidup nanti dosanya segunung 😄😄
Isranjono Jono
wanita bodoh kau lapar tapi makanan mu kau kasih mertua sungguh bodoh maaf thor aku jadi setan hari ini🤭
Isranjono Jono
lawan2 kalau aku iparku gak ada yang berani sama aku coba kalau berani aku hancurkan dapur menyala kan aku thor🤭🤭
Desi Belitong
balas jangan bodoh hanya diam ujung2nya nangis
partini
good story
partini
👍👍👍👍👍
santi damayanti
ini harusnya rumah Risma
santi damayanti
ini harusnya rumah risma
SOPYAN KAMALGrab
ini. saya ga ngertii
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!