Setelah hujan pasti ada pelangi.
Gadis jelek dan lugu bertemu dengan Pria Tampan Dari Keluarga konglomerat yang terdampar setelah mengalami kecelakaan.
Suatu kesalah pahaman menyuruh mereka melakukan pernikahan rahasia yang mana pria itu sudah memiliki tunangan.
Gimana Selanjutnya,yuk Di simak Sampai tamat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EBYzana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keras hati tidak baik
Vanisa berdiri menatap Juan yang sudah ada di depan nya.
"Wah...tampan sekali malaikat nya..."
"Dia mirip seperti suamiku waktu muda,sangat tampan sekali"
"Hei...berhentilah menganggu nya,dia akan risih karna Kalian terus menganggu nya"
Nenek nenek di sana sangat senang dengan kehadiran Juan.
"Siapa nama mu"
"Nama ku Juanda Halim,apa Vanisa tidak menceritakan aku kepada kalian?"
"Vanisa...kamu dan pria ini saling kenal?"
"ah...dia..."
"Aku pacar nya"
Vanisa terkejut karna Juan mengatakan mereka sedang pacaran.
"Wah ..Vanisa,kamu punya pacar yang sangat tampan dan juga baik hati,kalian pasangan yang serasi,semoga kalian tetap bersama selama nya"semua nenek di sana berdo'a dan berharap yang terbaik untuk Vanisa dan Juan.
"Dia bukan pacar ku"sangkal Vanisa.
"Ayolah sayang kita sudahi saja pertengkaran kita ini,sampai kapan kamu mau marahan"bujuk Juan di depan semua nenek nenek,karna Juan ingin mendapatkan simpati dari mereka.
"Berhentilah bersandiwara"gumam Vanisa menatap Juan dengan tajam.juan malah tersenyum Tampa bersalah.
"Tidak baik marah terus Vanisa,kamu jangan bertengkar dengan pasangan, masalah itu hal yang biasa,kalo bisa di selesaikan dengan baik baik kenapa harus melarikan diri"
"Benar Vanisa,maafkan lah Juan,dia sangat peduli kepada mu"
Vanisa menatap Juan dengan kesal karna dia berhasil mengambil hati nenek nenek ini.
"Eh,ayo kita makan bersama"ajak Seorang nenek.
"Ayo makan bersama kami"seorang nenek mengajak Juan.
"Juan..."panggil Vanisa yang di cuekin Juan.
"Kenapa dia ada di sini"Vanisa merasa jengkel.
Mereka duduk bersama menikmati makan yang di bawa juan.dari arah lain seorang anak kecil bermain bola bersama kakek nya.anak kecil itu menendang bola dengan kencang mengarah ke Vanisa.juan yang melihat itu,dengan cepat Juan menunduduk kan kepala Vanisa dan melindungi kepala nya agar tidak terkena bola.
Vanisa terdiam dengan tindakan Juan yang menolong nya dari bola anak kecil itu.
"Kamu tidak apa apa?"tanya Juan dengan wajah sedikit cemas.
"Ia,terimakasih"Vanisa pindah duduk agak menjauh dari Juan dan bergabung bersama nenek nenek yang sedang asik bermain catur.
"wah...nenek Ayu hebat bangat...."kata Vanisa bertepuk tangan.
"Sekarang kita main putar botol yah,yang di tunjuk boleh pilih juju atau tantangan"
"Itu permainan anak muda,kita ini sudah tua"ujar seorang nenek.
"Emang nya kenapa,nenek nenek juga bisa main ini.juan!....ayo gabung di sini"
Juan datang dan duduk di sebelah kursi Vanisa.
"aku nggak ikut main"Kata Vanisa yang berdiri,tapi Juan menarik tangan Vanisa yang membuat wanita itu kembali duduk.
"Kamu takut yah Vanisa,tidak apa apa,ini hanya permainan"
Vanisa tidak bisa mengelak lagi dan menurut dengan patuh.
Saat putaran pertama botol nya mengarah ke arah Juan.
"Juan,kamu pilih jujur atau tantangan?"
"Jujur"
"Biar aku yang memberikan pertanyaan.Seberapa besar cinta mu kepada Vanisa"
"Em....kalo seandai nya dunia punya ujung,maka sebatas itu juga aku mencintai Vanisa"ungkap Juan menatap Vanisa dengan tatapan dalam.
Nenek nenek di sana bertepuk tangan mendengar jawaban Juan yang sangat mengagumkan.
Putaran botol kedua mengarah ke arah Vanisa.
"Vanisa,kamu pilih jujur atau tantangan?"
"Aku pilih tantangan"
Nenek ayu mengambil satu kartu dan tersenyum"Cium lah orang yang ada di sisi kiri mu"
Mereka semua malu malu dengan tantangan yang Vanisa terima.
Vanisa terdiam menatap karna Juan duduk di sebelah kiri nya.
"Ayolah Vanisa,apa kamu akan mengingkari tantangan mu"kata Nenek ayu yang mengoda Vanisa dengan senyum.
-Aku terjebak di permainan ini-suara hati Vanisa.
"kalo Vanisa tidak mau jangan di paksa nek,biarkan saja"kata Juan.
"Permainan nya jadi nggak seru kalo begini"kesal mereka semua.
"Baiklah"pasrah Vanisa menuruti permintaan mereka,Vanisa mendekatkan diri nya dan hendak mencium pipi Juan,justru Juan mengalihkan wajah nya membuat bibir mereka saling menempel.
Vanisa terkejut dan menjauhkan diri nya dengan cepat.
"Wah....mereka berdua ini manis sekali...teringat waktu aku pacaran dulu"
"Ia....kamu benar ayu,mereka sangat romantis"
Vanisa dan Juan yang romantis tapi nenek nenek di sana yang merasa malu malu meong.
Lama kemudian Vanisa keluar dari panti jompo dan Juan mengikuti nya dari belakang.
"Kalo nggak bawa mobil,nebeng saja sma aku"ketus Juan pada Vanisa,padahal hati nya sangat ingin Vanisa pulang bersama nya.
"Tidak terimakasih"
Juan menahan tangan Vanisa yang hendak pergi.
"Keras hati itu tidak baik,jangan menolak kebaikan yang datang kepada mu"
Vanisa melepaskan mu tangan nya.
"Tapi sayang nya Aku tidak perlu"
"Vanisa!...."Refan datang dan menatap Juan dengan tidak senang.
"Apa kak Juan ada urusan kerja di sini? atau ada urusan pribadi?"
"Apa aku perlu minta ijin pada mu? Aku mau kemana itu bukan urusan kamu"
"Sudahlah,itu urusan kak juan.ayo Vanisa,kita pulang,urusan kamu sudah selesaikan?"
"Ia"
Refan dan Vanisa pergi masuk ke mobil dan meninggalkan Juan yang merasa sangat kesal karna Refan dekat dengan Vanisa.
***
Maya melihat ibu mertua nya duduk santai di kamar,dia pun mengetuk pintu kamar yang terbuka.
"Patma..."
"Boleh aku masuk ma?.."
"Masuk saja"
Maya duduk bersama mertua nya lalu ia menarik nafas kemudian menghembus nya.
"Kamu ingin mengatakan apa?"Patma the poin karna dia sudah mengerti Kelakuan Maya.
"Refan menyukai Vanisa,Aku ingin melamar dia untuk refan,apa mama setuju?...kalo Refan dan Vanisa menikah,Vanisa akan tetap tinggal di sini,mama sayang bangat kan sama Vanisa? Mama juga tidak ingin kan Vanisa pergi meninggalkan rumah ini saat dia menikah nanti dengan orang lain?"
"Mama lihat Refan sangat perhatian juga kepada Vanisa,tapi aku tidak ingin memaksa Vanisa menikah dengan siapapun,aku akan bicara dengan nya dulu,apa dia mau atau tidak?"
"Baiklah kalo gitu aku keluar dulu"Maya pun keluar dari kamar Patma.
Jangan lupa like yah