NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Suamimu

Akan Kurebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Madumanis

Mora mendapatkan tawaran menarik untuk menggoda pria beristri. Jika berhasil bayaran sejumlah 100 juta akan ia dapatkan.

Tapi ternyata tawaran itu sangat tidak mudah untuk Mora laksanakan. Pria yang harus ia goda memiliki sikap yang dingin dan juga sangat setia dengan sang istri.

Lalu apakah Mora akan berhasil merebut pria dari istrinya? atau bahkan justru hubungan mereka semakin dekat karna pria tertarik pada Mora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKS 24

*

*

Sepanjang meeting pikiran Adam terus saja mengarah pada Kimora. Sosok sekretaris pribadi magang di perusahaannya.

Pikiran Adam mengarah pada kejanggalan yang banyak terjadi. Terutama pada kejadian yang menimpa Asher, ia yakin ada sesuatu hal yang telah Mora lakukan.

“Mengingat banyaknya permintaan konsumen, kami akan melakukan semua yang terbaik. Hanya saja banyak para karyawan yang mengeluh akan bonusnya, Tuan.”

Ucapan salah satu Manager sama sekali tidak di gubris Adam. Justru pria itu malah asik terus saja menatap Mora yang tengah duduk berhadapan dengannya.

Sebagai sosok yang terus saja diperhatikan oleh Adam membuat Mora menjadi tidak nyaman sendiri. Terlebih lagi beberapa orang yang menanti keputusannya terus saja menatapnya bingung.

Tidak biasanya bagi mereka Adam bersikap tidak fokus seperti ini saat tengah meeting penting. Bahkan seringnya Adam sendiri yang akan marah besar di ruangan meeting jika ada yang mengabaikan apa yang ia jelaskan.

“Tuan,” Mora memanggil dengan berbisik.

Melihat kesana-kemari memastikan tidak ada para staf atau bahkan manager yang memperhatikannya. Sialnya Adam masih juga belum sadar.

Terpaksa Mora mengambil jalan yang kedua. Yaitu menendang kecil kedua kaki Adam dari bawah meja, barulah pria nan tampan itu tersadar.

“Iya, ada apa?” tanyanya dengan ekspresi wajah bingung.

Sampai para staf dan juga para manager saling tatap satu sama lain. Adam menghela napas pelan, ia sadar akan kecerobohannya saat ini.

“Begini… serahkan segala dokumen keluhan karyawan pada Asher. Nanti saya akan mempetimbangkannya bersama Kimora.”

“Baik, Tuan.”

“Segera kembali ke ruangan masing-masing. Meeting sudah cukup sampai disini,” ucap Adam sembari bangkit dari bangku pimpinannya.

Sontak semua orang juga bangkit, menunduk hormat pada Adam yang sudah mau meninggalkan ruangan rapat.

Cepat-cepat Mora menyusun berbagai barang penting yang digunakan saat meeting tadi, lalu mengikuti langkah cepat Adam yang mulai tidak terlihat dari pandangannya.

“Tuan, tunggu!” teriak Mora dikala Adam mulai menekan tombol lift.

Sontak Adam menoleh kearahnya. Terlihat jika Mora tengah berlari mengejarnya, bahkan cara berlari Mora saat ini sama dengan seperti cara Adam melangkah biasa saja.

“Dia memang seperti siput,” ucapnya pelan.

Mora lega sekali sudah berhasil mengejar Adam. Dengan napas tersenggal Mora memegang pundak Adam, sampai pria itu menatap bingung tangan Mora yang berada dilengannya.

“Kenapa langkahmu cepat sekali, Tuan? Apa kau tidak bisa jalan biasa saja? Aku kewalahan mengejar langkah cepatmu itu,” katanya dengan napas ngos-ngosan.

“Kau yang lambat seperti siput. Lain kali tumbuh lebih tinggi lagi… agar langkah kakimu tidak pendek seperti tinggi badanmu,” Respon Adam sungguh ketus dan juga kejam.

Malah mengata-ngatai Mora yang sebenarnya memiliki tinggi badan yang seimbang. Tapi jika dibandingkan dengan tinggi badan Adam yang jangkung tentu saja kalah.

“Ck, sempatnya dia berkata pedas sekarang,” gumam Mora didalam hati.

Adam menyingkirkan tangan Mora yang memegang lengannya. Lalu melangkah masuk menuju pintu lift yang terbuka, tindakannya itu mendapatkan senyuman sinis dari Mora.

“Yaelah… dasar!”

Kalau bukan karena tugas Mora juga ogah-ogahan dekat terus dengan Adam. Meskipun tetap saja magang di Perusahaan pria itu tapi Mora akan menjaga jarak sebisa mungkin.

Tapi untuk tugas saat ini tentunya tidak akan bisa. Untuk bisa merebut Adam dari istrinya mereka harus dekat dan bahkan intim.

Mora menghela napas panjang dulu sebelum menyusul Adam masuk kedalam lift. Saat itu kedua tangannya penuh dengan berbagai berkas sementara Adam santai saja.

Bahkan kedua tangannya tersimpan di kantong celana. Menatap kearah lurus depan menunggu lift sampai membawanya menuju lantai paling atas dimana ruangannya berada.

Berdua saja didalam lift membuat keadaan seakan sengit bagi Mora. Tapi susah payah ia untuk biasa saja, Mora jadi kepikiran Asher jika sudah membawa banyaknya barang ditangannya.

“Andai ada Asher… pastinya aku tidak akan kesulitan membawa semua barang-barang ini,” gumamnya pelan didalam hati.

Ting!

Pintu lift terbuka maka Adam dan Mora mulai melangkah bersama. Saat itu secara tiba-tiba Adam melangkah cepat dan berdiri dihadapannya hingga langkah Mora mendadak terhenti.

“Ada apa, Tuan?” tanya Mora dengan ekspresi lugunya.

Mora merasa tidak ada membuat ulah apapun. Kenapa tatapan mata Adam seolah menemukan sebuah rahasia darinya.

“Kau mungkin bisa menipu Asher, tapi kau tidak akan bisa menipuku, Mora.”

Ucapan Adam barusan semakin membuat Mora bingung. “Maksudnya?”

“Kau yang menakuti Asher kemarin malam bukan? Kau lah kuntilanak itu.”

Seketika jantung Mora berpacu cepat sekali. Dan wajahnya pucat pasi, spontan langkahnya mundur sedikit saja karna tatapan maut dari Adam yang tidak kunjung memudar untuknya.

“Kau adalah ulah dari ketakutan Asher kemarin malam. Kau adalah… kuntilanak jadi-jadian yang mengganggu Asher, iyakan?”

1
Popo Hanipo
wkkkk part terlucu katanya kamu tidak takut hantu asheer
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!