Ditindas, dijual oleh keluarga sendiri, dimanja dan dibela oleh keluarga suami
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24. Tertabrak
Kedua anak buah juragan Sofyan langsung berhenti, karena suara Pak Alan.
Juragan Sofyan, berang dia memarahi kedua anak buahnya karena berhenti tidak jadi menghajar Pak Alan.
"Kenapa berhenti, cepat habisi dia !" titah juragan Sofyan pada kedua anak buahnya.
"Tunggu, kalau kalian melakukan ini, kalian akan menyesal, aku punya kabar bagus untuk juragan." Ujar Pak Alan mengangkat sebelah tangan meminta kedua anak buah juragan berhenti.
Juragan Sofyan langsung mendekat pada Pak Alan saat mendengar Pak Alan berkata punya kabar bagus untuknya.
"Kabar apa Alan, aku tidak akan tertipu lagi oleh mu, kamu jangan beralasan lagi." Juragan Sofyan sudah muak dengan semuanya dari Pak Alan.
"Tidak semudah itu memberi tahu, aku sudah tau dimana April, kalian pasti masih mencarinya 'kan ?, aku bisa memberitahu anda juragan, tapi aku mau kamu membuat surat, jika aku sudah memberitahu kalian, kalian tidak akan mencari aku lagi, aku bebas dari hutangmu." Pak Alan meminta hitam diatas putih, Pak Alan tidak mau juragan Sofyan akan menangkapnya lagi kalau dia gagal mendapatkan April.
Juragan Sofyan ingin menolak, tapi dia Ingan sekali tau dimana April, dan dia ingin sekali menikahi April.
Juragan Sofyan terdiam, otaknya sedang berputar memikirkan menerima tawaran Pak Alan atau tidak, sekian lama berpikir akhirnya juragan Sofyan mendapatkan ide.
"Baiklah, kalian siapkan surat sekarang juga !" titah juragan pada kedua anak buahnya.
Anak buah juragan Sofyan langsung langsung melaksanakan perintah juragannya.
Sementara direstoran, empat orang lelaki bertubuh tegap dan berseragam sama hitam memasuki ruangan kerja Juni.
"Ada apa, kenapa kalian kesini tanya Agus yang juga ada didalam ruangan kerja Juni direstoran.
Setiap restoran milik Juni semuanya ada ruangan, selain untuk istirahat, ruangan itu Juni gunakan untuk menyimpan surat catatan pengeluaran dan kemasukan restoran.
"Maaf Tuan, kami belum berhasil menemukan Ibunya Nyonya, kami sudah mencari keseluruhan kota di Negara ini, tapi beliau tidak kami temukan, sepertinya Ibu Martha sudah tidak di Negara ini." Lapor keempat anak buah Juni dan Agus.
"Tidak mungkin, dia tidak mungkin tidak ada di Negara ini, dia tidak punya saudara lagi, dan dia juga tidak punya uang untuk keluar Negara, kalian terus cari dia Samapi ketemu." Juni tidak percaya kalau Ibu Martha, Ibunya April keluar Negeri, karena Juni tau kalau Bu Martha tidak punya uang.
"Baik tuan, kami laksanakan." Keempat orang itu langsung keluar dari ruangan Juni.
Juni menarik nafas, dan menghembuskan ya kasar, kemudian dia menatap Agus yang duduk didepannya.
"Agus, menurut kamu, apa mungkin kalau mertuaku keluar Negeri, dia kan gak punya uang."
Agus menggeleng. "Tidak mungkin bos, aku yakin Bu Martha masih disini, mereka hanya belum menemukannya. Jawab Agus.
***
"Ini, sekarang tanda tangan !" Ujar juragan Sofyan menyodorkan surat perjanjian kepada Pak Alan untuk ditanda tangani.
Pak Alan langsung antusias, dia tertawa senang karena dia pikir dia akan bebas, dan tidak ada urusan pagi sama juragan Sofyan, Pak Alan sudah tidak mau berurusan sama juragan Sofyan, hidupnya sekarang sudah sangat menderita.
Pak Alan langsung menandatangani surat perjanjian itu, setelah itu juragan Sofyan juga menandatangi.
"Sekarang beri tau, dimana gadis cantik itu ?" Juragan Sofyan nampaknya sudah tidak sabar mendengar dimana April sekarang sudah ini.
Pak Alan langsung memberi tahu pada juragan Sofyan dan kedua anak buah juragan Sofyan.
"Kalian ingat tadi, kalian menangkap ku didepan ruang mewah, nah diruang itu lah April tinggal sekarang." Pak Alan tidak curiga sama sekali, dia langsung memberitahu juragan Sofyan semuanya yang dia ketahui.
Kedua anak buah juragan Sofyan, langsung mengingat rumah yang dikatakan oleh Pak Alan tadi.
Juragan Sofyan, tertawa keras, dia langsung merobek surat perjanjian yang ditanda tangan tadi didepan Pak Alan.
Pak Alan terkejut, dia langsung berdiri. "Kenapa kamu merobeknya ?"
"Hahaha, kamu sudah memberitahu dimana gadis itu sekarang, aku sudah tidak butuh kamu lagi, kamu sudah banyak menipuku, kalian berdua, habisi dia, buang mayatnya ke sungai !" titah juragan Sofyan.
Mendengar itu, Pak Alan langsung berlari keluar, namun kedua anak buah juragan Sofyan langsung mengejarnya.
"Hei jangan lari, berhenti." Ujar anak buah juragan Sofyan sembari mengejar Pak Alan .
Pak Alan tidak mengindahkan mereka, dia terus berlari hingga sampai kejalan raya.
Kedua anak buah juragan Sofyan terus mengejar sambil memanggil nama Pak Alan dan menyuruhnya berhenti.
Pak Alan sesekali melihat kebelakang, dia melihat kedua anak buah juragan Sofyan masih mengejar dirinya dan sudah dekat dengannya.
Pak Alan menjadi panik dan takut, agar kedua anak buah juragan Sofyan tidak bisa menangkapnya dan dirinya juga terbebas dari kejaran, dia langsung menyebrang jalan raya tanpa melihat kiri kanan.
Naas tidak seorangpun bisa menyangkal, sebuah mobil yang melaju kencang dan tidak dapat menekan rem, mobil itu langsung menabrak Pak Alan hingga tubuh Pak Alan terpelanting jauh dari mobil itu.
"Aaaah," teriak Pak Alan tidak dapat menghindar dari mobil yang menabraknya.
Pak Alan tidak sadarkan diri, tubuhnya sudah berlumuran darah, kepalanya pecah tertimpa pembatas jalan.
Kedua anak buah juragan Sofyan mematung, tubuhnya membeku, saat melihat tubuh Pak Alan melayang tertimpa pembatas jalan.
Keduanya tidak berniat mendekat, mereka takut akan disalahkan karena mereka yang mengejar.
Sementara orang-orang yang melihat kejadian itu mendekati Pak Alan yang sudah tidak bergerak sedikitpun.
"Apa dia sudah mati ?" tanya seseorang yang prihatin.
"Tidak tau, coba dicek." Jawab seseorang yang juga sedang melihat Pak Alan.
"Jangan disentuh, lebih baik telepon ambulance, biar nanti mereka yang mengurus, sekarang awasi orang menabrak, jangan sampai dia kabur." Ujar orang lain lagi.
Beberapa orang menghampiri mobil yang menabrak Pak Alan, mereka meminta pengemudi yang menabrak Pak Alan bertanggung jawab.
Lelaki yang menabrak itu, tidak mengelak, dia memang akan bertanggung jawab, makanya dia tidak lari.
Sedangkan kedua anak buah juragan Sofyan langsung pergi dari situ, mereka tidak mau jadi masalah besar.
"Ayo pergi dari sini, jangan sampai orang tau kalau kita yang mengejar Pak Alan, kalau mereka tau bisa jadi masalah kita berdua." Ujar salah satu anak buah juragan Sofyan.
"Iya sebaiknya kita pergi sekarang." Keduanya langsung pergi dari tempat itu.
Tidak lama kemudian ambulance yang sudah ditelepon juga sampai disana.
Dua orang perawat langsung turun dari ambulance, mereka mendekati Pak Alan dan memeriksanya.
Satu orang perawat yang memeriksa Pak Alan nampak menggeleng kepala.
"Bagaimana ?" tanya perawat satu lagi, karena temannya terlihat menggeleng.
"Dia sudah tiada, sebaiknya kita bawa kerumah sakit, dan cepat hubungi polisi." Jawab perawat yang memeriksa Pak Alan tadi.
Bersambung.
kisah nya sama dengan April karena April juga awal nya ditolong sama Juni dan akhirnya mereka menikah ibu Juni pun sosok yang baik dan sayang serta perhatian sama April.. semoga ibu nya Agus pun demikian juga dengan Ayu
Blum y thor..🤣🤣🤣