NovelToon NovelToon
Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Bereinkarnasi Membangun Peradaban Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:39.8k
Nilai: 5
Nama Author: iimnn saharuddin

Novel ini berkisah tentang seorang pemimpin pemerintah bereinkarnasi ke dunia fantasi, namun keadaan di kehidupan barunya yang penuh diskriminasi memaksanya untuk membangun peradaban dan aturan baru...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iimnn saharuddin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 4.3

Di tengah hutan yang jauh dari pusat kota.

"Apakah ini yang kamu inginkan? Ini terdengar aneh jika seseorang ingin berteman harus melakukan duel terlebih dahulu," ucap Lumin.

Orang yang baru ditemuinya itu tertawa kecil dan mengeluarkan empat pisau kecil di sela-sela jarinya sambil mengayunkannya.

"Berhentilah mengatakan itu terus-menerus. Sudah kukatakan, jika kamu bisa mengalahkanku di duel ini, aku akan tunduk dan siap memanggilmu bos. Justru jika yang terjadi sebaliknya, kamu harus berteman denganku."

Syarat bodoh macam apa ini? Aku merasa kalau dia hanya ingin bersamaku. Aku merasa aneh kalau dia adalah orang yang ditugaskan untuk memata-mataiku. Tapi tingkat kepercayaan dirinya itu sedikit lebih nyaman dibandingkan orang yang sudah kukalahkan sebelumnya.

"Ya sudah, jelaskan aturannya," ucap Lumin.

"Tidak ada aturan khusus. Kamu hanya perlu membuat salah satunya tersungkur ke tanah, dan itu saja sudah cukup bagiku," jawab orang itu sambil menjauh, mengambil jarak.

Orang itu mengambil sepotong kayu dan melemparkannya ke udara. Setelah menyentuh tanah, keduanya mulai bertarung.

Orang itu melemparkan satu pisau kecil ke arah Lumin lalu menghilang. Saat Lumin menghindari pisau itu, orang itu muncul dari samping dan memberikan serangan tinju dengan pisau di sela jarinya.

Lumin dengan cepat menyadari itu dan melakukan gerakan berputar, lalu memberikan serangan balasan hingga orang itu mundur beberapa langkah.

"Kamu memiliki refleks yang lumayan juga ternyata," sanjung orang itu.

"Terima kasih atas pujiannya. Kalau boleh kutebak, kamu pasti seorang pembunuh bayaran."

"Aku terkesan kamu bisa menyadarinya. Tapi... bagaimana kamu bisa tahu identitasku?"

Keduanya kembali bertarung. Orang itu mengandalkan kecepatan serangan dan pergerakannya, sementara Lumin hanya menahan, menangkis, dan memberikan serangan balasan.

"Aku hanya menebaknya. Karena salah satu informasi yang kudapatkan di kota ini memiliki kemiripan denganmu."

Lumin terkena goresan pisau di pipinya, dan orang itu langsung menjauh, mengambil jarak.

"Aku penasaran bagaimana kamu bisa mendapatkan informasi tentangku."

"Sepertinya kamu tahu kalau aku bisa membeli apapun. Tapi itu benar-benar menguras isi kantongku dan hanya mendapat informasi yang menurutku tidak terlalu menguntungkan," jawab Lumin sambil menepuk-nepuk kantongnya.

"Asal kamu tahu, aku tipe orang yang membenci orang yang selalu mengandalkan uang untuk mendapatkan sesuatu. Kamu bahkan membeli informasi tentangku dengan uang."

Orang itu kemudian mengeluarkan mana dari tangannya lalu menyelimuti semua pisaunya dengan mana itu.

Dia barusan mengeluarkan mana dari tubuhnya... Aku tidak menyangka dia penyihir tipe fisik, gumam Lumin.

Orang itu kemudian menghilang dalam sekejap di setiap sisi Lumin hingga menciptakan bayangan yang membuat Lumin sedikit terkecoh. Pisau beterbangan ke arahnya dengan cepat, bahkan lebih cepat dan kuat dari serangan sebelumnya.

Seperti itukah caranya dia menggunakan mananya? Dengan kemampuannya itu, pantas saja dia disebut sebagai pembunuh bayaran, walaupun sebenarnya dia sedikit membenci uang.

Orang itu berteriak, "Cuman segitu kah kemampuan yang kamu miliki? Dilihat dari reaksimu, kamu bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menyentuhku!"

Terlalu sombong. Hanya karena memiliki kecepatan seperti itu dia menganggapku tak sebanding dengannya.

"Asal kamu tahu, dibandingkan dengan rekanku lima puluh tahun yang lalu, kamu tidak ada apa-apanya dalam segi kecepatan."

"Tunggu, lima puluh tahun? Rekan?" orang itu kebingungan.

Lumin memunculkan pedang di tangannya dan langsung melempar secara acak ke salah satu bayangan orang itu.

"Bodoh, jangan pikir pedang itu bisa mengenai—"

Orang itu langsung terhempas ke pohon dalam keadaan menggenggam pedang yang dilempar Lumin.

"Hahahah... Kamu pikir bisa mengendalikan pedang itu hanya dengan menggenggamnya?"

Pertarungan dimenangkan oleh Lumin.

•••

Kembali ke cerita awal.

Di malam hari, di sudut kota yang gelap. Terlihat gerombolan budak yang sedang diarahkan oleh sekelompok pedagang budak.

"Bagaimana dengan situasi sekitar? Apakah menurutmu sudah aman?" tanya bos pedagang budak itu.

"Tenang saja, Bos. Di sekitar dan jalur yang akan kita lewati sudah diamankan," jawab anak buahnya.

"Kalau gitu, lakukan dengan cepat sebelum ada yang menemukan kita."

"Baik, Bos."

•••

Lumin dan bawahannya sedang bersembunyi di balik kegelapan hutan, memantau kelompok itu.

"Bos... Apa Anda serius ingin membebaskan para budak itu?"

"Iya. Salah satu tujuanku di sini adalah membebaskan mereka dari pedagang budak. Terus, bagaimana dengan anak buahmu?"

"Semua sudah siap. Tinggal menunggu aba-aba untuk menyerang, Bos."

"Baiklah kalau gitu, pergilah dan lakukan sesuai rencana."

"Baik, Boss."

Bawahannya itu menghilang seperti seorang pembunuh bayaran pada umumnya.

Aku lupa menanyakan namanya.

Beberapa lama kemudian, serangan dimulai di setiap sudut tempat para budak dan kelompok pedagang budak itu berada.

Di dalam tenda kediaman bos pedagang budak.

"Apa yang terjadi di luar sana?!" teriak bos mereka yang sedang duduk bersantai bersama beberapa wanita cantik.

"Tenang lah, Bos. Biarkan aku yang memeriksanya," jawab seorang pria di sampingnya.

Seperti yang diharapkan, rencananya berjalan lancar. Aku memerintahkan yang lain untuk mengalihkan perhatian para pedagang dan tentara bayaran, sementara aku mengambil alih untuk menyelamatkan dan mengarahkan para budak ke jalur hutan menuju tempat yang sudah aku siapkan.

Tiba-tiba... Ledakan api nyaris saja mengenai Lumin.

"Apa yang terjadi?"

Terdengar suara tawa dari belakang. Lumin berbalik dan melihat... dia adalah orang sebelumnya di bar mencoba menggangunya. Orang itu tertawa sambil memainkan bola api di tangannya.

"Kita akhirnya bertemu lagi, Bro. Aku nggak nyangka ini semua ulahmu."

"Sama. Aku juga nggak nyangka kalau yang terlibat dalam perdagangan budak ini adalah kamu," ucap Lumin sambil membersihkan kotoran di jubahnya.

"Budak? Maaf, kami tentara bayaran cuma menjalankan tugas melindungi klien kami dari gangguan."

"Kalau begitu... kamu juga musuhku."

Orang itu tertawa dan meregangkan tubuhnya pertanda siap bertarung. "Yah, seperti yang kamu katakan. Aku adalah musuhmu."

Dia menciptakan bola api lalu menghancurkannya dengan genggaman tangan kanannya. Api itu menyelimuti tangannya, lalu dia mengambil kuda-kuda untuk melompat.

Ternyata dia penyihir tipe spiritual. Memanfaatkan mana dari elemen api untuk memperkuat serangannya. Lumayan jenius juga, pikir Lumin, sedikit mengagumi.

Orang itu melompat ke arah Lumin dengan tinju apinya, namun saat Lumin ingin menahannya tiba-tiba, pisau-pisau kecil beterbangan ke arah bos tentara bayaran, memaksanya menghindar dan membatalkan serangannya.

Lumin melihat ke kejauhan. Itu... bawahannya tadi. Si pembunuh bayaran.

"Yoohhh, orang bodoh si kepala api!" mencoba memprovokasi bos tentara bayaran.

"Kamu sih... pengkhianat!" kata bos tentara bayaran dengan tatapan penuh kebencian.

"Bos, serahkan orang ini padaku," pintanya pada Lumin.

Sepertinya mereka berdua punya masalah pribadi masing-masing.

"Baiklah... Jangan mengecewakanku. Dan tunggu, beritahu aku dulu namamu."

Bawahannya terdiam. "Ehhh... Ho’oh lah, Bos. Panggil aku aja Noir."

"Noir? Baiklah, Noir. Jangan mengecewakanku," pinta Lumin sambil memukul bahunya, lalu pergi.

Sudah dua hari sejak aku menjadikannya bawahanku. Kenapa baru kali ini aku menanyakan namanya? Entah sang penulis sengaja atau gimana... Bodoh.

Saat Lumin menjauh, bos tentara bayaran tidak terima dan menyerangnya dengan bola api. Namun Noir menghancurkannya dengan pisau yang telah dilapisi mana, dan berkata:

"Heh, lawanmu sekarang adalah aku." Tatapan mata Noir ke bos tentara bayaran itu sangat tajam.

1
Kaizen Ishigami
seru bang😹semangat ya
AZZAM KAMIL ROBBANI
next Thor
RyanSote
keinget lempar kunai lagi
Huntersgames Official
BG ada typo disini harusnya tanpa bukan tampa
iimnnwkyy: oke kak.. makasih ya koreksinya 🙏
total 1 replies
ヴァネッサ
aku mau koreksi, aku ingin kita membangun kita desa di sana.
itu typo ya, seharusnya seperti ini, aku ingin kita semua membangun sebuah desa di bagian sana atau belah sana
ヴァネッサ: okey sama sama
iimnnwkyy: makasih koreksinya kak
total 2 replies
KHAI SENPAI
yoo
Manior Lagatuna
"menyerap mengeluarkan mana"?
typo ya bang?
iimnnwkyy: tolong ditandai ya kak. biar aku bisa ubah segera... makasih banyak atas koreksinya 🙏
total 1 replies
Devi Rizki
aku suka~
Huzair Imran
gk bosan , gk seperti novel yg lain lain nya
iimnnwkyy: makasih kak 🙏
total 1 replies
Sena Sena
thor jangan pake "aku" pakai nama mc aja
iimnnwkyy: iyya ka.. makasih sarannya
total 1 replies
Anonim Century
Bagus Banget Ceritanya 😅👍
iimnnwkyy: thanks kak
total 1 replies
Arkara Novel
koreksi ku(jgn tersinggung ya)
emosi nya masih belum terasa, itu membuat pembaca belum menghayati dan mengikuti alur secara mendalam. juga pacing nya terlalu cepat, transisi pergantian tempat dan juga suasana masih terlalu tiba-tiba, dari sampai, antri tiket, sampai gudang, dan juga pergantian siang ke malam terlalu tiba-tiba... jadi tambahkan sedikit emosi dibagian awal cerita agar pembaca memiliki kesan pertama yg bagus, juga pacing yang sedikit di perpanjang
iimnnwkyy: makasih kak koreknya, soalnya aku juga masih belajar buatnya🙏aku usahain🙏
total 1 replies
glorify
makasih udah command tik tok aku
Manior Lagatuna: comment kak bukan command 😭😭
command ituu komandan kak 🤧
iimnnwkyy: semangat ya
total 2 replies
Raditiya Noob
👍
azkar044
ditunggu nextnya thor
iimnnwkyy: siap kak
total 1 replies
KHAI SENPAI
ini kenapa di ganti covernya?
iimnnwkyy: diganti sama noveltoon, ini lagi minta diganti ulang/Frown/
total 1 replies
mfahriiqbal Op
mantap udah dikontrak cuyy/Good//Good/
mfahriiqbal Op: yoi gk cocok sma mc yg umurny msih 15 th,di cover mlah jdi om" si raka/Sob/
iimnnwkyy: malah bikin jengkel, ini covernya diganti/Frown/
total 2 replies
KHAI SENPAI
punya gw hiatus dulu stuck idea 🗿
Mas Putra
budak Ngawi 😹
Mas Putra
budak hideng😹
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!