Seorang agen rahasia wanita yang memiliki kemampuan luar biasa harus mati di tangan musuhnya dengan cara licik. Karena sabotase mobil yang dilakukan oleh orang terdekatnya.
Jiwanya berpindah ke tubuh seorang gadis bertubuh ringkih yang sedang meregang nyawa akibat perbuatan saudaranya.
"Ckkk... Bukankah mobilku masuk jurang? Harusnya aku sudah mati. Lantas kenapa malah berada di tubuh gadis remaja lemah dan bodoh?"
"Aku tidak akan membiarkan ketidak adilan terjadi di depan mataku. Haruskah aku membalaskan dendamku dan pemilik tubuh ini?" Ucap Agen wanita itu di depan cermin toilet Rumah Sakit sambil menatap badan kurus dan tak terurus pemilik tubuh yang dia masuki.
Bagaimana kelanjutan cerita wanita yang terbiasa mengurus dan mengatasi masalah berat menjadi seorang gadis remaja yang selalu hidup dalam kesengsaraan.
Update setiap hari hanya di Noveltoon.
JANGAN MENABUNG BAB, SUPAYA CERITA INI BISA BERUMUR PANJANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengusir Mama Andini Dan Chelsea
Sepertinya kedua wanita beda usia ini sudah kehilangan rasa malu, lihatlah sudah diceraikan tapi Mama Andini masih sibuk memasak makanan kesukaan putri kesayangannya. Katanya semua demi calon cucunya. Sungguh ajaib.
"Kamu harus makan yang banyak, kali ini biarkan cucu Mama tumbuh dalam rahimmu. Nanti setelah lahir, kita besarkan sama-sama."
"Hmm... Tapi ingat Ma, aku harus menikah dengan Axton tidak peduli meski aku sedang hamil anak orang lain." Ucap Chelsea.
"Iya, nanti Mama atur. Mama yakin orang tua Axton lebih menyukaimu sebagai calon menantu. Kamu cantik dan berbakat, kamu cocok bersanding dengan Axton yang gagah dan tampan." Ucap Mama Andini.
Sementara itu Alex sudah selesai mengemasi seluruh pakaian dan barang dari kamar Chelsea ke dalam 1 koper besar. Sedangkan Alexa juga sudah mengeluarkan 2 koper besar barang milik Mama Andini. Keduanya bertemu di atas tangga.
"Kamu tidak apa kan Lex?"
"Ya, aku sudah lebih baik. Maafkan aku ya Lexa." Ucapnya.
"Hmm... Tak masalah, yang penting kamu sadar siapa yang benar dan yang salah. Tidak perlu membenci mereka, karena itu sudah jalan hidup pilihan mereka sendiri."
"Maaf, jika dulu aku terlalu sering menyakitimu hanya karena lebih percaya hasutan Chelsea." Ucap Alex.
"Sudahlah, ayo bawa turun semua koper-koper ini." Ucap Alexa.
Begitu sampai anak tangga paling bawah, pemandangan mengharukan harus Alexa lihat. Ya, mengharukan yang menjijikkan karena Mama Andini dengan sayang mengelus-elus lembut perut Chelsea. Seolah hamil di luar nikah adalah hal wajar yang dibenarkan. Apalagi mendengar Chelsea menginginkan Axton. Pria yang mengajaknya menikah tanpa basa basi. Haruskah Alexa mengalah.
"Axton itu pria kaya yang mahal, tidak mungkin mau bersanding dengan jalan murahan yang lubangnya sudah mirip terowongan Casablanca, horor."
"Dari pada Mama sibuk mencari cara memaksa Axton menikah dengan jalang lebih baik Mama siap-siap pergi dari rumah Papa. Maaf rumah ini tidak menerima para wanita murahan." Ucap Alexa.
"Tapi aku masih Mama kamu Lexa, kamu tidak bisa mengusirku dari rumah suamiku sendiri. Kamu tidak berhak melakukan semua ini."
"Ralat, mantan suami. Aku sudah menalakmu, dan ingat ini rumah milikku sendiri. Rumah peninggalan orang tuaku, jadi aku berhak memilih siapa yang boleh tinggal dan harus pergi dari rumah ini."
"Alex, kamu tidak seperti mereka kan? Ini Mama Lex kamu sebagai putra tertua harusnya lebih membela Mama. Jangan biarkan mereka mengusir Mama. Kasihan Chelsea dia sedang hamil." Ucap Mama Andini.
Alex hanya menatap datar, tanpa berniat untuk membantah atau membela.
"Alex, Lexa tolong lempar koper itu keluar dari rumah sekarang."
"Pergilah kalian, dan jangan membawa apa pun selain yang di dalam koper. Karena kalian tidak berhak mendapatkan harta kekayaanku. Tidak ada harta gono gini atau kopensasi atas perceraian. Kamu masuk rumah ini hanya membawa badan, justru aku yang paling banyak mengeluarkan uang demi perusahaan almarhum orang tuamu." Ucap Papa Darius.
"Mama, aku tidak mau hidup miskin." Teriak Chelsea mulai mengamuk.
"Dasar an jing gila, ngamuk gak jelas." Ucap Alexa menghina.
"CEPAT PERGI DARI SINI!" Teriak Papa Darius, hilang sudah rasa cinta yang dipupuknya bertahun-tahun. Yang tersisa hanya sesal dan kecewa. Apalagi mengingat perbuatan menjijikkan istrinya yang hamil benih selingkuhan.
Rupanya memang Mama Andini dan Chelsea ini bebal, Papa Darius sudah teriak-teriak pun dihiraukan. Akhirnya, jiwa agen Alexa keluar.
Alexa berlari menuju dapur, mengambil apa saja yang bisa dipakai untuk mengancam para benalu tak tahu malu. Hanya ada pisau dapur, obeng, palu dan racun serangga. Ide brilian muncul seketika.
Kalau pisau sudah tentu biasa, Alexa pikir mengusir mereka berdua bagai mengusir serangga. Jadi, sebotol penuh racun itu Alexa ambil. Dan...
Sroottt
"Apa-apaan ini?"
Ya, Alexa menyemprot wajah Chelsea dengan racun untuk kecoa itu. Beruntung, Chelsea langsung menutup mata. Sehingga buliran racun tidak sempat masuk. Tapi tetap saja terhirup.
"Makanya jangan seperti kecoa yang menjijikkan, sudah berulang kali diusir tapi tetap saja tidak mau pergi. Mama, aku masih menghargai Mama sebagai orang yang telah melahirkanku. Meskipun sekarang aku menyesal pernah ada di rahim Mama. Jadi, pergi dengan cara baik-baik supaya Mama tidak bernasib sama seperti dia." Ucap Alexa.
"Durhaka kamu Alexa, aku kutuk hidupmu tidak bahagia." Ucap Mama Andini murka, membuat Papa Darius yang sudah diam kembali meradang.
PLAK
PLAK
PLAK
Tidak cukup satu kali, tiga tamparan Papa Darius layangkan pada wanita yang pernah dicintainya itu. Cukup, kesabarannya habis tak tersisa sedikit pun.
"Bedebah sialan Kamu Andini. PERGI!"
"Jika tidak ingat kamu adalah ibu kandung kembar, sudah ku bunuh kamu sejak tadi. Kamu mengutuk putrimu yang tidak pernah berbuat salah. Tapi, kamu menyayangi putri lain yang bersifat busuk. Pergi sekarang juga, dan jangan pernah kembali. Aku tidak sudi. Dan jangan membawa sesen pun harta milikku. Kembalilah menjadi gembel."
"Butik dan seluruh isinya adalah milikku, tak akan aku biarkan kamu menampakkan kaki kotormu di sana lagi. Aku sudah menyuruh pengacara mengurus surat perceraian kita. Dan butik itu sudah aku tutup mulai hari ini, jika Alexa berminat dia yang akan menggantikanmu. Dan yah, peralihan nama pemilik butik sudah dalam proses."
Ya, tadi saat masih di kamar Papa Darius langsung menghubungi pengacara keluarga Johnson. Selain meminta untuk menguruskan surat cerai, Papa Darius juga meminta pengacara mengambil alih butik sekaligus membalik nama kepemilikan menjadi nama Alexa Johnson.
"Kamu kejam Darius, aku pikir cintamu tulus. Ternyata hanya segini saja. Andai kamu tidak menjeratku..."
"Sudah, tidak perlu dilanjutkan lagi kata-katanya. Pintu sudah terbuka lebar Nyonya Andini tanpa Johnson. Silahkan pergi dan lanjutkan hidup Anda. Mau jadi jalang sekalipun tak masalah, toh Anda janda. Dan tentang sumpah serapah itu, tidak akan mempan untukku. Karena aku bukan Alexa putrimu..." Hampir saja Alexa keceplosan membocorkan rahasia.
Benar kan kutukan Mama Andini untuk Alexa, sedangkan jiwanya sudah pergi jauh entah kemana. Hanya raga saja yang tersisa, jadi kutukan itu akan kembali pada pemberi. Artinya bisa jadi hidup Mama Andini yang akan sengsara.
"Ayo, Mama kita pergi. Masih ada rumah peninggalan ayah Sebastian. Meskipun kecil tapi nyaman ditinggali."
Akhirnya drama pengusiran usai sudah, kini tinggal Alexa yang menatap bingun dua pria yang terdiam dengan mata terpejam di sofa.
"Jika mengantuk, tidur di kamar. Kalian ini seperti tidak ada wanita lain saja. Mati satu tumbuh seribu Bro." Ucap Alexa.
"Kamu bisa berkata karena belum pernah jatuh cinta." Sahut Alex.
"Siapa bilang? Aku pernah jatuh cinta, cinta pada pandangan pertama. Tapi sayang, pertemuan tidak sengaja itu hanya terjadi satu kali. Katanya kalau 3x baru jodoh." Ucap Alexa membayangkan wajah Axton.
"Siapa dia? Aku tidak pernah melihatmu dekat dengan teman pria." Tanya Alex merasa sangat penasaran.
"Ya, karena aku cuma melihatnya."
"Maksudmu, kamu cuma melihat sekali trus jatuh cinta? Tidak tahu dia siapa dan di mana Sekolahnya begitu?" Tanya Alex lagi.
"Dia seorang pengusaha." Jawab Alexa.
Papa Darius yang tadi diam sambil memejamkan mata seketika menegakkan tubuhnya lalu menatap mata putrinya.
"Siapa dia? Apa papa kenal?"
"Hmm... Dia yang kemarin datang."
Ya, sebenarnya jiwa Alana pernah sekali melihat Axton ketika pria itu datang ke kantor tempatnya bekerja sebagai agen rahasia dulu. Axton meminta bantuan pada kantornya untuk menangkap pelaku penggelapan dana perusahaan yang bernilai ratusan milyar. Di karenakan pelaku itu bukan cuma satu tapi berkelompok. Makanya Axton cukup sulit menangkapnya sendiri.
Dan saat itu Alana lah yang diberi tugas oleh pimpinan kantor, tapi Alana yang hanya fokus pada pekerjaan tidak lagi memikirkan Axton. Alana seorang gadis yatim piatu yang belum pernah mengenal cinta hingga bertemu Axton.
Sekarang, ceritanya berubah Axton yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Alexa gadis berusia remaja.
"Jadi tentang lamaran itu, apa Papa akan merestuinya?" Tanya Alexa.
"Dia sudah tua, Lexa tidak cocok denganmu." Ucap Alex sengit.
"Lalu siapa yang cocok denganku?"
"Lebih baik kamu terima saja cinta Keanu Pratama, dia putra tunggal keluarga Pratama." Ucap Alex.
"Tidak, aku tidak mau dengan cowok psikopat sepertinya." Tegas Alexa.
aihhhh ko bisa kecolongan bodyguard ga ada Tah
aku suka..
semangat 😍😍😍
semangat terus nulisnya😍😍😍
musuh bebuyutan kan Thor
wah minta di kirim ke Amazon mereka