Teruslah abaikan dan sakiti aku sampai cinta ini berubah menjadi dendam!.
.......
Jhonson hanya menganggap nya adik , tapi Achilles mencintai nya!.
"Bagaimana pun itu aku akan berjuang untuk mendapatkan cinta kak Jho?" pernyataan Achilles.
" Tapi dek , kakak hanya menganggap kamu adik dan rasa itu tidak akan pernah berubah ." jawab Jhonson.
" Aku mencintai kakak, lihat cinta aku kak, hiks " tangis Achilles menatap punggung Jhonson yang perlahan menghilang ditengah keramaian orang-orang.
yuk baca⬆️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mul_yaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Awal dari semuanya
" Aku bakalan panggil Babee " ucap Achi mengecup pipi Jho dengan malu-malu.
" Ahhhh, itu terdengar manis " ucap Jho yang merasa suka.
............
1 Minggu kemudian.
Malam ini Achi akan menghadiri acara bisnis bersama kedua orang tuanya " Kamu harus dandan yang cantik nak, Kami ingin mengenalkan kamu pada seseorang" ucap Mami yang membantu merapikan rambut Achi .
" Kenapa dandan sampai segini nya sih , Mi" ucap Achi yang heran kenapa sampai dia dirias MUA .
" Soalnya di acara nanti Papi kamu akan mulai memperkenalkan kamu pada publik sebagai pewarisnya dan kamu sengaja dirias seperti ini agar setidaknya nanti kamu masih bisa bebas dari musuh-musuh Papi kamu yang mungkin berniat jahat ketika kamu berpenampilan sederhana agar tidak begitu dikenali" kata Mami menjelaskan alasan nya yang membuat Achi tersenyum lebar karena paham .
" Haaaa, tapi Achi cantik banget Mi " kata Achi yang sudah selesai pakai dress langsung berputar-putar kesenangan karena penampilan nya mirip seperti putri kerajaan .
" Cantik dong sayang " ucap Mami mengecup kening putrinya lalu meminta Achi menunggu dikamar karena mereka akan bersiap-siap juga .
..........
" Mmmm, Pap ke Bee ahh" kata Achi berfoto lalu mengirimkan pada Jho .
" Bee aku cantik kan?" tanya Achi mengetik pesan .
Belum satu menit Jho langsung menelfon Achi lewat panggilan vidio" Mau kemana Baby ?" suara serak Jho yang terlihat baru bangun.
" Mau ke acara bisnis Papi " ucap Achi menatap Jho dengan gemas , wajah baru bangun tidurnya terlihat sangat hot dan tampan sekalipun rambut acak-acakan.
" Kenapa tidak bilang sejak tadi padaku ?" ucap Jho cemberut menutup wajahnya dengan bantal .
" Kan katanya Bee capek pulang kerja pengen tidur , makanya aku nggak ada ganggu lagi " ucap Achi karena tadi Jho memang bilang .
" Terus kenapa telfonnya dimatiin " ucap Jho ngambek .
" Ya kan Bee udah tidur buat apa juga telfonnya nggak di,"
" Jangan menutup telfon , biarkan saja " ucap Jho yang saking bucin nya pokoknya telfon nggak boleh mati .
" Ngapain buang-buang kuota kan nggak ada juga yang diobrolin" ucap Achi .
" Kalau kamu nggak mau rugi , biar aku yang beliin kamu kuota " ucap Jho yang belum 3 menit bicara sudah membelikan Achi kuota sampai 3 juta .
" Astaga Bee , bukan begitu maksud aku " ucap Achi menatap notifikasi masuk di ponselnya.
" Nggak mau telfon nya mati " ucap Jho yang benar-benar sampai seperti ABG alay akhir-akhir ini.
" Terus mau nya apa?" Achi akhirnya tertawa melihat ekspresi wajah Jho yang sangat menggemaskan dan terlihat bad mood.
Sebenarnya diluar semua rencana nya , Achi juga tidak bisa memungkiri kalau dia memang masih sangat mencintai Jho .
" Mmm, kamu ngapain dandan secantik ini hanya untuk pergi ke acara bisnis ?" tanya Jho karena memang tidak biasanya Achi berdandan sampai seperti layaknya putri kerajaan saking cantik nya .
" Biasa Bee, bentuk penyamaran" bisik Achi diakhir kalimatnya.
" Ehhhh, Papi udah manggil aku pergi dulu ya daaa" ucap Achi akan menutup telfonnya.
" Jangan ditutup telfonnya Baby " ucap Jho yang kini sudah duduk tidak lagi berbaring seperti tadi .
" Yaudah tapi dibisukan ya " ucap Achi yang diangguki Jho .
...........
Sesampai diacara bisnis Achi berjalan ditengah antara Papi dan Mami nya .
" Papi ingin mengenalkan kamu dengan seseorang nak " ucap Papi mengajak Achi keruang khusus .
Achi hanya mengikuti kedua orang tuanya memasuki ruangan khusus ketika mereka dijemput bodyguard dan ternyata dalam ruangan itu ada beberapa orang yang menunggu .
" Maaf tuan Jack kami sedikit terlambat ada sedikit kendala dijalan " ucap Papi berpelukan dengan pria yang kira-kira seumuran dengan nya begitupun Mami yang berpelukan dengan istri Om itu .
Setelah berkenalan Achi yang duduk disofa itu diam-diam menatap pria tampan yang duduk di sebelahnya, matanya biru dan berwajah bule .
" Achi , Ini anak Om nama nya Lois" ucap Om itu dan secara bersamaan pria itu mengulurkan tangannya.
" Achi " ucap Achi langsung menunduk takut jatuh cinta lama-lama memandang pria itu karena pesona dan aura nya sangat tidak biasa .
" Boy ajaklah Achi jalan-jalan menikmati pesta , Daddy harus membicarakan beberapa hal penting dengan teman Daddy " ucap Daddy yang diangguki pria itu .
Akhirnya walaupun ragu-ragu Achi berjalan keluar bersama Lois karena disuruh Papi nya .
" Kamu masih terlihat begitu muda , berapa umurmu?" tanya Lois .
" 20 tahun , kalau kamu " ucap Achi terus berjalan sambil mengobrol ringan dengan Lois .
" Aku 24 , berarti kamu sedang kuliah ?" tanya pria itu yang baru ngobrol sebentar saja dengan Achi sudah langsung akrab .
" Iya, kamu orang mana ?" tanya Achi dengan polos yang membuat Lois tertawa seketika.
" Ya orang sini kamu pikir aku dari mana lagi " ucap Lois yang tertawa sampai ngakak mendengar kepolosan Achi .
" Tapi kamu seperti bule " ucap Achi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal .
" Aku keturunan, tapi sepenuhnya besar kota ini " ucap Lois .
" Hooo, kirain jadi bisa dong ngerti bahasa aku ?" tanya Achi dengan lebih polosnya lagi karena Achi sempat berpikir pria itu hanya akan paham bahasa inggris.
" Ya mengerti lah " ucap Lois mengajak Achi duduk disalah satu meja untuk menikmati minuman .
" Jangan berikan dia minuman beralkohol" ucap Lois pada waiters.
Setelah nya mereka duduk dan menikmati minuman dengan obrolan ringan namun perlahan membuat Achi gugup karena Lois terus menatapnya.
Achi mengeluarkan ponsel dari tasnya untuk melakukan aktivitas lain agar tidak terlalu gugup .
Jho langsung tersenyum begitu Achi menatap ponsel sehingga Achi ikutan tersenyum menatap Jho yang sepertinya sedang bekerja.
Jho menyandarkan ponselnya sehingga sambil bekerja dia masih tetap bisa menatap Achi " Berarti selama ponsel aku didalam tas Babee benar-benar tidak menutup telfon dan berharap aku menatapnya" batin Achi menatap Jho yang terlihat sibuk dengan laptop dihadapan nya namun sesekali masih tersenyum menatap Achi .
" Achi aku boleh minta nomer ponsel kamu " ucap Lois tiba-tiba memegang sebelah tangan Achi diatas meja .
" Ehhhh" Achi yang lama terdiam langsung menarik tangan nya ketika sadar kamera menyorot mereka .
" Aku, aku ,"
" Achi " ucap orang tua mereka tiba-tiba datang dan ikut duduk bergabung , sepertinya pembicaraan mereka telah selesai .
" Kami punya rencana untuk membangun sebuah perusahaan atas nama kalian berdua " ucap Daddy Lois yang membuat Achi terkejut mendengarnya.
" Ide bagus Dad , lagian dimasa depan kami juga akan hidup bersama " ucap Lois yang membuat Achi semakin kaget lagi mendengarnya.
" Maksud nya ?" ucap Achi .
" Jalani saja dulu ya nak " ucap Papi yang juga ingin putri kecilnya bahagia , sudah cukup dia selama ini memperjuangkan cinta yang salah .
" Papi tapi aku ," Achi menatap ponselnya dengan perasaan tidak menentu memperhatikan Jho yang sibuk bekerja .