Dua wanita kembar yang menjalani takdir masing masing. Inha dengan karakter pendiam dan terpaksa menikah dengan seorang duda beranak satu dan Inka yang selalu ceria dan mencintai seorang pria yang terlihat tidak menyukainya .Namun, ternyata ia salah karena pria itu selalu menyukai dalam diam.
Apakah pernikahan mereka akan baik-baik saja? Mampukah Inha menerima status sebagai ibu sambung di usia muda nya?
Bisakah Inka keluar dari situasi tersulit di hidupnya?
Selamat membaca.... 🥰😊
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Han_hania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
"Jangan kenceng-kenceng kalau ngomong, nanti Cherry dengar. " Richi sengaja mencari kesempatan padahal Inha bicara tidak terlalu kencang. Memang dia saja yang ingin bersentuhan dengan istrinya.
" Tangan nya dijaga, apa ingin ku patahkan. "Inha mendelik dan bergeser satu jengkal dari suaminya. Ia masih tidak nyaman berdekatan dengan seorang pria.
Richi hanya terkekeh bahkan dia sangat senang saat istrinya ketus. Aneh.
" Pokoknya aku tidak mau kalau harus berakting macam-macam dengan mu. "Inha bangkit dari tempat duduknya ingin segera tidur namun tangan Richi menahan nya.
" Apa kau tidak ingin tahu alasan kenapa aku menikahimu? "
Gadis itu menatap kembali suaminya, benar juga Richi pasti punya alasan kenapa hanya aku yang ingin dia nikahi. Inha dengan cepat duduk kembali di sisiNya.
"Penasaran ya? " Pria itu justru terkekeh
"Apaan sih!, ayo bilang sama aku. Apa alasan kenapa kamu menikahiku. "
"Panggil aku Aa, baru aku akan cerita. " Pria itu makin menjadi-jadi mengerjai Inha.
"Sudahlah, tidak usah cerita. Malas aku , kamu banyak mau nya. " Inha begitu geregetan, ingin rasanya menendang pria yang berstatus suaminya itu.
"Semakin kamu marah, aku semakin terpesona. " Godanya sembari tersenyum.Richi melepaskan kacamata dan mulai serius menatap gadis itu. Inha hanya menatap malas, tidak luluh dengan pujian suaminya. Menjengkelkan.
" Alasan aku menikahimu yang pertama karena aku menyukaimu, aku menyukaimu sejak dulu Ha. " Sorot mata Richi menghangat saat mengatakan nya. Namun tidak dengan Inha, dia hanya diam membisu.
"Alasan kedua karena Cherry butuh sosok ibu dan alasan ketiga karena perjanjian aku dengan mantan istri ku. "
"Yang terakhir apa maksudmu, perjanjian apa? " Kali ini Inha benar-benar menyimak dan penasaran dengan cerita Richi.
Pov Richi
"Aku memiliki perjanjian dengan mantan istriku jika dalam 5 tahun tidak menikah maka Cherry akan ikut dengan ibunya. Dulu saat perceraian terjadi begitu alot , apapun aku lakukan demi memenangkan hak asuh anak. Saat itu Cherry masih balita dan sudah sepantasnya hak asuh jatuh ke tangan ibunya namun aku enggan melepaskan Cherry. Dan aku melakukan berbagai hal agar cherry tetap bersamaku.
Aku ingin Cherry selalu berada disisiku apapun yang terjadi.
"Kamu terlalu sibuk. Aku kesepian dan sendiri. "
Banyak perdebatan dan membuat kita selalu bertengkar dan tidak harmonis. Untung saja Cherry selalu dititipkan di rumah neneknya. Ada Maya dan Rico yang selalu menjaga anaku disaat ibunya bekerja sebagai model.
"Aku memberikan banyak kebebasan dan selalu mendukung karir nya tapi dia membalas dengan penghianatan. "
" Kesepian ?? Itu hanya alasan, nyatanya setiap hari libur aku selalu ada untuk nya. " Menghela nafas panjang nya, mengingat begitu rumitnya saat menikah dengan sang mantan istri . Yang selalu merasa kurang perhatian darinya.
"Cherry anakku! "
"Dia juga anakku.! "
"Kau tidak berhak memisahkan anak dengan ibunya! "
"Kau pun tidak berhak memisahkan ayah dengan anaknya. "
"Memang nya kau bisa merawat Cherry, aku tidak yakin karena kau selalu sibuk bekerja. "
"Aku sibuk bekerja demi keluarga dan masa depan anakku, sedangkan kau sibuk dengan pria lain! " Richi tak mau kalah, setiap bertemu mantan istri mereka selalu ribut dan saling sindir.
"Kau...!! "
Dan saat di pengadilan Richi memenangkan hak asuh anak.
"Baiklah, Cherry akan ikut dengan mu tapi setelah dia berusia sepuluh tahun maka dia akan ikut dengan ku. Aku ibunya ingin mendidik dan bersamanya juga. Setiap akhir pekan aku akan mengajaknya pergi dan kau tidak boleh menghalangi. "
"Untuk akhir pekan aku ijinkan, tapi aku tidak akan mengijinkan kau membawanya pergi jauh. Cherry milikku selamanya." Richi bicara dengan begitu tegas, bagaimana bisa ia mengizinkan anaknya untuk tinggal di rumah ibunya yang memiliki sifat buruk.
"Baiklah, jika kau menikah dengan wanita lain dan bahagia, dan ibu sambung nya bisa menyayangi cherry seperti anaknya maka aku akan rela cherry bersama mu selamanya. Tapi jika cherry diperlakukan tidak baik oleh istri mu itu maka aku akan mengambilnya dengan cara paksa. Kuberi waktu hingga cherry berusia sepuluh tahun jika kau tidak menikah aku akan pergi bersamanya. Tidak mungkin kan cherry hidup dengan ayah yang single parent, aku ingin melihat dia tumbuh dengan keluarga yang utuh dan bahagia. "
Richi masih selalu ingat perkataan sang mantan. Dan kini sudah saatnya ia melangkah kedepan dan menikah lagi.
***
"Bahkan dia sudah bercerai dua kali. " Lirih nya. Mungkin hati nya terlalu kecewa hingga malas menyebut nama sang mantan istri. Dan hanya hembusan nafas panjang yang ia lakukan.
Inha hanya bisa mendengar keluh kesah pria itu tanpa memberi tanggapan.
"Aku tidak bisa kehilangan Cherry, apapun akan aku lakukan untuk nya. "
Inha menatap suaminya yang terlihat begitu rapuh, jujur saja disatu sisi Inha merasa kasihan dan disatu sisi ia menolak pria itu.
"Bisakah sementara kau antar jemput Cherry seperti layaknya seorang ibu? Beri dia kasih sayang dan perhatian lebih. "
"Kau pindah lah ke kamarku, aku janji tidak akan macam-macam . Jika perlu aku akan tidur di sofa. Kau dan Cherry di ranjang. "
"Ini dilakukan agar dia percaya kalau kau ibu yang baik dan dia bisa pergi tanpa membawa anakku. Aku yakin dia akan ke apartemen ini seperti biasa, tolong bantu aku. " Pinta nya. Richi melihat Inha sedang berfikir dengan serius
"Ini sebenarnya cerita serius apa modus sih? "
"Kamu pikir aku bercanda untuk urusan anak, huh! " Kali ini Richi yang terlihat kesal.
"Kamu kan tahu aku kerja masuk pagi, tidak sempat mengurus Cherry. "
"Mintalah ijin sama mama, kamu kan bisa masuk shift siang. " Bujuknya
Inha berdecak kesal,enteng sekali Richi memanggil ibunya dengan sebutan mama. Ia merasa geli dan merinding. Dan kenapa juga ia harus terjebak dalam pernikahan konyol ini. Kenapa harus dia yang jadi ibunya Cherry. Rumit sekali.
"Jangan menatap ku seperti itu. " Inha kembali ketus saat melihat Richi yang selalu menatapnya.
"Ternyata istriku tanpa make-up tetap saja cantik tapi jutek dan galak. " Richi berkata sembari tersenyum.
"Sudah tahu aku jutek dan galak masih saja mengejar-ngejar. " Gerutunya
Richi hanya bisa terkekeh saat melihat wajah Inha yang ditekuk. Pemandangan ini membuat dirinya merasa terhibur. Entah kenapa saat melihat wajah gadis itu hatinya selalu menghangat, ada sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Semakin dia cemberut semakin terlihat cantik bagi Richi.
"Nanti kau akan tahu sifat dan karakter ibunya Cherry saat bertemu, dan aku rasa cuma kamu yang bisa melawan nya. Kalau perempuan lain sudah pasti akan kabur dan tidak percaya diri. "
"Memang ibunya Cherry seperti apa? "
"Dia wanita cantik, mandiri dan ramah tapi disatu sisi dia wanita yang keras kepala, susah diatur dan manja. Mungkin dulu aku masih kurang mengisi tangki cinta nya hingga dia berpaling ke lain hati. "
"Ini sudah takdir dari yang Maha Kuasa, memang aku tak berjodoh dengan nya. Dan sekarang istriku jauh lebih cantik dan manis. " Lagi-lagi Richi mengeluarkan jurus gombal nya. Namun Inha hanya melengos dan bergegas masuk ke dalam kamarnya.
wkwkkwkw
🤭🤭