NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Pak GM

Mengejar Cinta Pak GM

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Deche

Penampilan Yanuar yang bersahaja membuat Amanda senang menatap Yanuar. Tanpa sengaja Amanda sering bertemu dengan Yanuar.

Sinta ibu kandung Amanda tidak tahu kalau putri bungsunya sedang jatuh cinta pada seorang duda. Ia mengatur kencan buta Amanda dengan Radit. Sebagai anak yang baik, Amanda menyetujui kencan buta dengan Radit. Namun, alangkah terkejutnya Amanda ternyata kencan buta itu bertempat di restoran hotel tempat Yanuar bekerja.

Akhirnya Sinta mengetahui Amanda sedang dekat dengan seorang duda. Ia tidak setuju putrinya menjalin kasih dengan Yanuar. Sinta berusaha menjauhkan Amanda dari Yanuar dengan cara memperkenalkan orang yang satu tipe dengan Yanuar.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deche, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24.

Amanda terkejut mendengar pertanyaan Reza. Mungkin Reza menganggapnya sebagai perempuan tidak laku karena mau disuruh kencan buta oleh mamanya. Padahal ia mau ikut kencan buta karena ingin menyenangkan hati mamanya.

Amanda menarik napas panjang, lebih baik ia berterus terang agar ia tidak dianggap sebagai perempuan tidak laku.

“Saya sudah punya kekasih,” jawab Amanda.

Reza terlihat terkejut mendengar jawaban Amanda. Mamanya mengatakan kalau Amanda belum memiliki kekasih, tetapi ternyata Amanda sudah memiliki kekasih.

“Mana pacar kamu?” Reza menyapu pandangan ke sekeliling restoran mencari kekasih Amanda.

“Dia tidak ikut. Saya datang ke sini diantar supir papa saya,” jawab Amanda dengan tenang.

Pandangan Reza kembali ke Amanda. Ia melipat kedua tangan di depan dada dan menatap Amanda dengan intens. “Jangan-jangan, kekasih kamu supir papa kamu,” kata Reza.

Amanda terkejut mendengar apa yang dikatakan Reza. ‘Si’alan juga ini orang,’ gerutu Amanda di dalam hati.

Seorang karyawan restoran datang menghampiri mereka. Ia membawa minuman pesanan mereka. Karyawan itu meletakkan minuman di atas meja.

“Terima kasih,” ucap Amanda kepada karyawan restoran.

Amanda mengambil minuman miliknya lalu ia letakkan agak mendekat dengan dirinya. Amanda memajukan badan lalu meminum minuman itu dengan menggunakan sedotan. Minuman itu mendinginkan hatinya yang sedang kesal karena mendengar perkataan Reza.

Reza mengambil gelas minuman lalu meminum minumannya sambil memperhatikan Amanda yang sedang minum. Setelah hatinya merasa dingin, Amanda meletakkan kembali gelas minum ke tengah meja. “Kekasih saya bukan seorang supir. Dia adalah karyawan hotel milik kakak sambung saya,” jawab Amanda.

“Apa kedudukannya? Bellboy? Resepsionis? Housekeeping? Room service?” tanya Reza sambil menatap Amanda dengan tenang.

‘Nih orang bikin kesal aja,’ gerutu Amanda di dalam hati.

‘Sabar Amanda. Sabar. Ingat, dia adalah anak teman Mama. Jangan sampai tali silahturahmi Mama dan temannya putus, hanya karena ulah cecunguk satu ini,’ kata Amanda di dalam hati.

Amanda tersenyum semanis mungkin, menutupi kekesalan hatinya. Reza menunggu jawaban Amanda sambil meminum minuman. Matanya masih tertuju pada Amanda.

“Dia bekerja sebagai General Manager di hotel itu,” jawab Amanda dengan tenang.

“Genaral Manager?” tanya Reza sambil meletakkan gelas ke atas meja.

“Iya.” Amanda kembali mengambil gelas minum miliknya lalu meminum minuman tersebut.

“Berarti kamu pacaran sama suami orang,” ujar Reza.

Tiba-tiba Amanda batuk-batuk karena keselek minuman setelah mendengar ujaran Reza. ‘Bener-bener ngeselin, nih orang.’ Amanda mengambil tissue dari dalam tas lalu mengelap mulutnya yang basah karena minuman.

“Biasanya orang yang menjabat sebagai General Manager usianya di atas 40 tahun dan sudah memiliki istri. Berarti kamu merebut suami orang,” kata Reza tanpa merasa bersalah.

“Saya bukan wanita penggoda,” ujar Amanda dengan kesal. Ia kesal karena dianggap sebagai wanita penggoda.

“Bang Yanuar adalah duda. Istrinya meninggal setelah melahirkan putri pertama mereka,” lanjut Amanda.

“Oh, jadi itu alasan mama kamu menyuruh kamu kencan buta?” tanya Reza.

Amanda mengangkat kedua bahunya. “Mungkin,” jawab Amanda.

“Sekarang saya yang tanya, kenapa kamu mau disuruh mama kamu kencan buta?” Amanda balik bertanya ke Reza.

“Karena saya belum punya kekasih,” jawab Reza dengan tenang.

Amanda terkejut mendengar jawaban Reza. Orang setampan dan semapan Reza belum punya kekasih. “Jangan-jangan, kamu …. .” Amanda langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan dan matanya terbelalak.

“Hei, jangan berpikiran negative. Saya tidak seperti itu. Saya laki-laki normal,” kata Reza.

“Oh ….,” kata Amanda dengan kepala manggut-manggut tanda mengerti.

“Tapi kamu bukan tipe perempuan yang saya suka,” kata Reza terus terang.

“Oh, ya? Tipe perempuan yang kamu suka?” tanya Amanda penasaran.

Reza tidak menjawab pertanyaan Amanda. Ia menyapu pandangannya ke sekeliling ruangan seperti sedang mencari seseorang. Hingga akhirnya …. “Seperti itu.” Reza menunjuk ke belakang Amanda dengan menggunakan dagu. Amanda menoleh ke belakang mencari perempuan yang dimaksud oleh Reza. Ternyata ada banyak perempuan di belakang Amanda dengan berbagai tipe. Ada yang berpenampilan biasa-biasa saja, ada yang berpenampilan seksi, ada yang berpenampilan elegan dan ada yang menggunakan hijab.

Amanda kembali menghadap  ke depan. “Yang mana?” bisik Amanda agar tidak terdengar orang lain.

“Yang menggunakan hijab coklat muda,” jawab Reza tanpa menoleh ke Amanda. Pandangan ke belakang Amanda.

Amanda kembali menoleh ke belakang. Ia menyapu pandangan ke sekeliling belakangnya. Hingga matanya menangkap perempuan yang menggunakan hijab coklat muda. Perempuan itu menggunakan hijab coklat muda dan gamis berwarna senada. Wajahnya terlihat cantik walaupun menggunakan make up yang sederhana.

Amanda kembali menghadap ke depan. “Cantik,” puji Amanda.

“Terus terang saya terkejut kalau selera kamu seperti itu. Saya pikir seorang eksekutif muda seperti kamu menyukai wanita yang.” Amanda tidak melanjutkan kata-katanya.

“Seksi maksud kamu?” tanya Reza. Ia sudah bisa menebak maksud Amanda.

“Iya,” jawab Amanda dengan polos.

“Saya tidak suka wanita seperti itu. Terlalu terbuka sehingga tidak spesial lagi,” jawab Reza.

Seorang karyawan restoran datang membawa makanan pesanan mereka. Makanan itu diletakkan ke atas meja. “Kita makan dulu,” kata Reza sambil mengambil garpu dan pisau yang berada di samping piring lalu mengiris daging rib eye dengan menggunakan pisau.

Amanda juga mengambil garpu dan pisau yang berada di sebelah piringnya lalu mengiris daging steak dengan menggunakan pisau. Setelah daging terpotong ia memakan potongan daging tersebut. Amanda mengunyah daging steak dan menikmati rasanya.

Reza memperhatikan Amanda yang sedang menikmati makanannya. “Bagaimana rasanya?” tanya Reza.

“Lumayan,” jawab Amanda sambil mengunyah makanan.

“Tapi masih enak steak di hotel Sultan tempat Bang Yanuar bekerja,” lanjut Amanda setelah menelan makannya.

“Itu kan hotel milik keluarga kamu. Wajar kalau kamu lebih memuji makanan di sana,” kata Reza sambil memotong steak tanpa melihat ke Amanda.

“Kalau kamu nggak percaya, kapan-kapan saya ajak kamu makan di sana,” ujar Amanda sambil memperhatikan Reza yang sedang makan.

“Nanti pacar kamu marah lihat kita makan berdua,” ujar Reza.

“Jangan makan berdua. Kita makan bertiga sama Bang Yanuar,” jawab Amanda.

“Oke. Nanti kalau saya ke Bandung lagi, saya hubungi kamu,” kata Reza.

Mereka pun melanjutkan makan malam mereka. Setelah selesai makan malam mereka melanjutkan perbincangan mereka. Pukul setengah sembilan Amanda pamit pulang. “Saya pulang, ya. Sudah malam.” Amanda menyelempangkan tali tas ke bahu.

“Saya antar kamu ke depan.” Reza beranjak dari tempat duduk. Mereka pun meninggalkan restoran.

Reza dan Amanda berjalan menuju ke lobby hotel. Mereka menunggu mobil Amanda di depan lobby. Tidak lama kemudian mobil Amanda datang dan berhenti di depan lobby hotel.

“Mobil saya sudah datang. Sampai bertemu lagi, Rez,” pamit Amanda.

“Itu mobil kamu?” Reza menunjuk ke mobil Amanda.

“Iya,” jawab Amanda.

Reza tidak mengatakan apa-apa. Ia melangkah menuju mobil lalu membukakan pintu untuk Amanda. Amanda sedikit terkejut melihat apa yang dilakukan Reza. Ia berjalan menuju ke mobil. “Terima kasih, Reza,” ucap Amanda lalu ia masuk ke mobil.

“Sampai bertemu lagi, Amanda. Senang berkenalan denganmu,” ujar Reza.

Amanda menjawab dengan senyuman. “Dah.” Reza menutup pintu mobil lalu mobil pun meluncur meninggalkan halaman hotel.

.

.

.

Hallo pembaca, maaf beberapa hari Deche nggak update bab karena malas untuk mengetik. Andaikan saja ada alat untuk transfer isi pikiran menjadi tulisan, pasti Deche rajin update. Tapi sayang tidak ada alat seperti itu. 

Kalau tidak malas edit, nanti sore Deche update bab lagi.

Terima kasih masih mengikuti kisah Amanda dan Yanuar.

1
Rahma Inayah
Amanda dilema antara milih Reza dan yanuar
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
emak GK sadar.dr.mending yanuar GK mau manfaatkan Amanda .percuma punya pacar bule tp benalu GK sadar dr sinta
Rahma Inayah
bisa.aja papa Boby becandanya
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
yanuar cemburu
dee
hadeeuuuuhhhh... mama shinta munafik lah. bilang khawatir klo bang yanuar bkalan nyakitin neng manda lah, diduain lah.
lha wong sampeyan aja "samen leven" laki² yg bukan mahrom gitu lho /Sweat/
Rahma Inayah
yanuar ternyata punya rasa jg SMA Amanda tp.takut mengungkapkan ibarat langit dan bumi
Rahma Inayah
lanjut thor
Rahma Inayah
,deche ni cerita baru or ada kaitannyadgn novel sblmnya mkn
Deche: cerita tentang adik sambung Rendi di novel Terjebak Pesona Mamah Muda.
total 1 replies
Rahma Inayah
mampir thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!