"Kehidupan Malik tak pernah mudah. Sebagai pria gay yang miskin, ia telah menderita sejak kecil, dan situasinya bahkan lebih buruk di sekolah. Hingga suatu hari, ia jatuh cinta dan cintanya berbalas. Pacaran dan rencana pernikahan pun berjalan dalam kehidupan dua pemuda itu... Namun, pengkhianatan tak tahu malu dari tunangannya membuat hatinya hancur berkeping-keping.
Sementara kehidupan Dimitri Romanov lebih tragis. Sebagai pemimpin mafia, istrinya diculik, disiksa, dan dilecehkan oleh kelompok mafia saingan. Dahaganya akan balas dendam tumbuh setiap hari, hingga ia membunuh target terakhirnya.
Setelah kematian istrinya, ia tak ingin terlibat hubungan cinta lagi. Namun, ayahnya berpendapat bahwa Dimitri harus menikah lagi untuk menebar teror kepada para pemimpin mafia lainnya.
Sebuah pertemuan tak terduga membawa Malik menyelesaikan masalah salah satu muridnya, dan membuatnya bertemu Dimitri Romanov. Tawaran apa yang akan Dimitri berikan kepada Malik sebagai imbalan?
Bagaimana dengan pernikahan kontrak yang hanya ditujukan untuk mengejek para mafia lain?
Yang akan jadi luar biasa adalah fakta tak terduga bahwa keduanya justru jatuh cinta."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lady Li, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24
Ivan
Mobil itu sunyi senyap, tak seorang pun berani berbicara, tak seorang pun berani menatapnya. Orang-orang itu dipenuhi rasa takut, apa yang mereka lihat, apa yang aku lihat, tak akan pernah kami lupakan.
Dimitri benar-benar di luar kendali, ketika dia mendengar tentang penculikan Malik, dia menjadi gila, pertama dia diam, lalu pergi ke tempat kami berada. Ketika dia melihat Tiago, dia hampir membunuh anak itu, kami membutuhkan 6 orang untuk menariknya dari atas orang itu.
- Ceritakan lagi bagaimana semuanya terjadi.
Ini sudah keempat kalinya Dimitri menyuruh anak itu berbicara, dia ingin memastikan tidak ada yang terlewat.
- Malik berada di perpustakaan, Will mengatakan kepada saya bahwa sebuah van hitam telah berputar dua kali di blok dan diparkir di sudut, Malik bersikeras bahwa semuanya baik-baik saja, saya pergi ke sana dan memeriksa area itu dan tidak menemukan apa pun, mobil itu tanpa pengemudi, saya memberikan beberapa perintah kepada orang-orang dan kembali ke tempat Malik berada, ketika saya tiba pintunya terbuka, buku-bukunya terbuka di atas meja, dan ponselnya tergeletak di lantai dekat pintu, kemudian Will menelepon mengatakan bahwa van itu telah pergi dengan kecepatan tinggi. Saya mengejar van dengan sisa orang, di dalam mobil saya menelepon Ivan dan dia bertemu kami, kami mengejar orang-orang di van ke daerah pedesaan sampai kami berhasil mengepung mereka tetapi mobil itu kosong, tanpa tanda-tanda Malik, orang-orang yang berada di mobil mengatakan bahwa mereka dibayar untuk menyesatkan kami dan menjauhkan kami dari kampus.
- Siapa orang-orang ini?
- Hanya preman, pemabuk, dan pecandu narkoba yang mengira mereka adalah gangster.
Kami membawa Dimitri ke pabrik yang ditinggalkan tempat orang-orang ini biasa berada, dan ketika dia tiba di sana, dia berubah menjadi binatang buas. Aku belum pernah melihat hal seperti itu, dia di luar kendali, dia datang menembak, tetapi bukan untuk membunuh tetapi lebih ke kaki dan tangan, dia pergi memukuli siapa pun yang menghalangi jalannya, mematahkan leher, mematahkan tulang, orang-orang berteriak minta ampun dan satu-satunya hal yang Dimitri ulangi adalah "Di mana dia?"
Setelah menyiksa, memukuli, dan membunuh lebih dari 10 orang, dia membakar tempat itu. Dia keluar dari sana berlumuran darah dengan tatapan keras dan kosong. Semua pembantaian itu dan tidak ada petunjuk, sekarang di dalam van, dia tampaknya bertindak seperti robot, seolah-olah tidak ada yang terjadi. Aku perlu melakukan sesuatu, aku perlu membuatnya berpikir, kembali ke dirinya sendiri.
- Tuan, mungkin itu orang Italia.
- Tidak, mereka terlalu amatir untuk ini, selain itu saya bersama Palermo di dermaga, ingat? Pasti bukan dia.
- Saya telah memantau musuh-musuh kita dan anggota dewan, tak seorang pun dari mereka melakukan sesuatu yang mencurigakan.
Dimitri menyipitkan matanya seolah-olah mengingat sesuatu.
- Jhonson...
- Tuan, dia juga tidak melakukan gerakan apa pun yang menarik perhatian kita.
- Pasti dia, dia menginginkan Malik, dan aku tidak cukup mengenal mereka untuk mengetahui jenis hama menjijikkan apa mereka.
- Apa yang ingin Anda lakukan, Tuan?
- Menyerbu rumah itu dan mengeluarkan suamiku dari sana, mengisi mulut bajingan itu dengan peluru dan pulang.
- Tuan, ini mungkin berisiko, kita tidak punya bukti bahwa itu dia, ini dapat merusak posisi Anda dalam organisasi.
- Persetan dengan organisasi itu, orang yang kucintai hilang, aku tidak akan membiarkan hal yang sama terjadi seperti sepuluh tahun yang lalu, bahkan jika aku mati mencoba.
Aku tahu rasa sakitnya, aku mengikutinya dari dekat.
- Will, ayo pergi ke rumah Keluarga Jhonson.
Aku mencoba segala cara untuk meyakinkannya, bahkan memohon atas nama persahabatan kita.
- Dimitri, tolong jangan lakukan ini...
Sudah bisa diduga bahwa dia tidak mendengarkanku.
Kami berada di gerbang rumah besar Jhonson, tidak butuh waktu lama bagi kami untuk disambut oleh Jhonson yang lebih tua.
Memperhatikan ketegangan di mata semua orang, pria itu segera ingin tahu apa yang sedang terjadi.
- Tuan Romanov, harus saya katakan bahwa saya terkejut, tetapi sungguh suatu kehormatan untuk menerima Anda di sini.
- Di mana putramu?
- Yah, aku tidak tahu, mungkin di kantor...
Dimitri memberi isyarat kepada orang-orang untuk mencari David, ayahnya ketakutan seperti yang diharapkan.
- Tuan Romanov, bisakah Anda memberi tahu saya apa yang sedang terjadi?
Dengan semua kebingungan itu, David muncul, saat dia melihatnya, Dimitri menerjang pria itu dan menjebak orang malang itu di dinding sambil berteriak seperti orang gila.
- Di mana dia, bajingan? Di mana kau menyembunyikannya, bicaralah atau aku bersumpah aku akan membunuhmu, sialan!
- Kau gila! Apa yang kau bicarakan?
- Di mana Malik? Di mana suamiku?
- Maksudmu di mana dia? Bukankah dia bersamamu? Dia suamimu, sial, kau seharusnya menjaganya!
Dimitri membeku, dia tahu David mengatakan yang sebenarnya, jika bukan David, lalu siapa?
Dimitri melemparkan David ke lantai seolah-olah dia bukan apa-apa dan pergi menuju pintu, diikuti oleh teriakan dan ancaman David, mengatakan bahwa dia adalah suami yang buruk. Anda bisa melihat kesedihan di matanya, dan hatiku sakit untuknya.
Ketika kami tiba di rumah besar, dia langsung pergi ke kamar Malik dan mengunci diri di sana.
Aku sedang menuju ke kamarku ketika aku melihat Tiago menyelinap keluar dari rumah besar, aku penasaran dan mengikutinya, dia pergi ke jalan menyeberang dan masuk ke dalam mobil, ada seorang pria di sana, kurasa seumuran denganku, Tiago melemparkan dirinya ke pelukannya dan banyak menangis, pria itu membelai rambutnya, mencium pipinya, dan menggosok punggungnya dengan sayang, menempatkannya di pelukannya seolah-olah dia adalah bayi.
Aku tidak menyukainya, aku sangat tidak menyukainya.
Apa yang aku lihat menggangguku terlalu banyak, sehingga aku tidak bisa tidur mengingat adegan anak itu dipeluk seperti itu.
Tapi sial! Kapan kita akan mendapatkan sedikit kedamaian di sini?!
