Brakkk.... Apa yang kalian lakukan...!! Bentak Bella melihat sang suami yang bernama Alex, tidur bersama sang Adik Arimbi dengan tidak memakai pakaian sehelai benang pun.
"Dasar kau Arimbi...! gaya mu saja yang memakai kerudung, nyatanya kau seorang ja**** tidak malu selingkuh dengan abang iparmu, aku tidak sudi menikah dengan kau, pernikahan kita batal." bentak Bian dengan wajah marahnya, bukan hanya kekasih dan kakaknya saja yang berada di sana, akan tetapi juga orang tua mereka.
"Cih.... Ja**** sialan rupanya kau ini, untung ketahuan sebelum hari pernikahan kalian, mama ngak mau punya menantu mu rahan seperti kau!" bentak calon mertuanya.
"Aku ngak melakukan apa pun, aku juga ngak tau kenapa ada di sini hiks.... hiks..." bela Arimbi, dia sama sekali kenapa bisa ada di kamar sang kakak, dan ada abang iparnya yang juga tidak memakai apa pun.
Mau tau selanjutnya, yuukkkk.... ikutin, jangan lupa like komen dan votenya ya😘😘😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Tak...
Tak...
Hesti datang ke perusahaan Alex dengan angkuhnya, dia ingin menanyakan kebenaran tentang pernikahan Alex itu.
Mita dan Ana melihat Hesti yang masuk tanpa permisi dan dengan dagu mendongakan itu hanya mendengus melihat gaya ibu sambung Alex itu.
"Ya ampun, angkuh sekali, padahal dari gosip yang kita tau dia cuma ibu sambung, yang dari pengsuh naik tingkat jadi ibu sambung, tapi gayanya sudah seperti nyonya besar sesungguhnya."cibik Ana kesal melihat kelakuan mama sambung bosnya itu.
"Namanya juga orang baru melek, harap di maklumi, padahal klau ada pertemuan penting juga di perusahaan dia jarang di ajak sama Tuan Andi, malahan yang suka datang adiknya mama Bos Alena, bu Yura." kekeh Mita tak kalah menggosip, memang karyawan di sana tidak menyukai Hesti yang angkuh itu.
Hesti sudah sampai di pintu ruangan Alex, namun langkhnya terhenti mendengar canda tawa dari dalam sana.
"Sial rupanya wanita kampung itu sudah sampai ke perusahaan ini, dasar anak tidak tau diri, masa orang tua sendiri tidak di kasih tau klau sudah menikah, mana ngak selevel pula sama kita." gerutu Hesti.
Sedangkan di dalam ruangan Alex semakin manja kepada sang istri makan minta di suapin, membuat Satria jengah karena ulah Alex itu, menyesal sudah dia datang sendiri ke perusahaan sahabatnya itu.
"Kamu juga makan Yang, masa kakak doang yang di suapi." ujar Alex merebut sendok di tangan sang istri, dan menyodorkan kemulut istri cantiknya itu.
"Hmm.. Apa kalian tidak bisa menghargai gue." kesal Satria jengah melihat tingkah sepasang suami istri itu.
"Maaf kak, jangan salahkan aku, nih orang manja ini salahin." elak Arimbi.
"Iya dek, kamu benar, bujang lapuk itu jadi alai sejak ketemu kamu." cibir Satria.
"Haiii... loe ngatain diri sendiri, gue mah sudah sold out dan loe masih jomblo." cibir Alex.
"Ya ya... Terserah loe aja." kesal Satria mengunyah makanannya dengan kasar, makanan enak yang di bawa Arimbi itu, terasa hambar di lidah Satria, gara gara kelakuan Alex.
"Apa mama mengganggu?" tanya Hesti datang tiba tiba.
"Haii... Tan..." ujar Satria basa basi, sedikit banyak dia tau siapa Hesti.
"Iya. sedikit mengganggu kami." ujar Alex santai, memang dia dari remaja mulai tidak suka dengan mantan pengasuhnya itu, yang mulai berubah jadi angkuh dan suka memandang rendah orang lain, seperti kura kura lupa daratan.
"Kak," tegur Arimbi yang tidak suka sama ucapan Alex itu.
"Hehehe... Maaf sayang." kekeh Alex mengelus kepala sang istri, membuat Hesti jengah melihat pemandangan itu.
"Bukan sam aku minta maafnya, tapi sama tante." ujar Arimbi.
Alex hanya tersenyum manis kepada sang istri, dan menatap datar mama sambungnya itu.
"Ada perlu apa ke sini?" tanya Alex tanpa basa basi.
"Alex, kok ngomong gitu sih sama mama." ujar Hesti mengiba, tapi gondok di hati.
"Ngak usah basa basi, mama ingin memastikan Vidio yang sedang viral itu kan, dan tanpa saya kasih tau pun mama sudah tau tentang berita itu," cibir Alex.
Hesti di buat geram dengan ucapan Alex itu.
"Astaga Alex, kamu ini selalu berprasangka buruk sama mama, mama ke sini karena kangen sama kamu, sudah lama kamu ngak pulang mama rindu sama kamu." kilah Hesti.
"Hallo... Ponakan tante..." ujar Yura yang juga datang ke perusahaan Alex, karena mendapat kabar dari abang iparnya, klau Alex akan mengadakan pesta pernikahan, dia jauh jauh dari luar negeri pulang demi keponakan tercintanya.
Glek....
Hesti lansung menelan ludah kasar, melihat Yura yang juga datang ke perusahaan anak sambungnya itu.
"Tante... Pekik Alex." lansung beranjak berjalan dan memeluk tantenya itu.
"Dasar manja, sudah punya istri masih saja masih saja manja sama tante." ujar Yura yang ikut memeluk keponakan kesayangannya itu.
"Kangen aku sama tante, yang lain mana?" tanya Alex dia tidak yakin kalau tantenya itu datang sendirian.
"Masih di rumah, paling nanti kamu di suruh pulang sama kakek, biar saudara kamu pada kenal sama istri cantik kamu ini." ujar Yura tersenyum melihat ke arah Arimbi, dia yakin wanita itu adalah istri keponakannya.
Arimbi juga membalas senyum sang tante dengan lembut.
"Siapa nama mu sayang?" tanya tante Yura kepada Arimbi.
"Saya Arimbi tante." ujar Arimbi mencium tangan tante Yura dengan takzim.
"Nama yang bagus sayang, sama seperti orangnya, cantik dan sopan, semoga sifat kamu ngak berubah seiring waktu berlalu sayang, tetap rendah hati dan ngak sombong." ujar tante Yura menyindir Hesti.
Hesti hanya bisa menggerutu dalam hati, sudah tidak di anggap ke datangannya dan sekarang di tambah dengan sindiran, membuat dia kesal setengah mati.
Satria hanya terkekeh melihat wajah kesal Hesti tersebut, dia tau bagaimana Yura terhadap Hesti.
"Apa yang mau di sombongkan tante, harta tahta dan pasangan kita hanya titipan dari Tuhan, kapan pun Tuhan mau mengambil kita bisa apa, bahkan nafas kita ini juga milik Tuhan tante, jadi tidak ada yang patut kita sombongkan, orang kita hanya di kasih titipan." kekeh Arimbi.
"Bagus, tante suka caramu." ujar Tante Yura memeluk Arimbi, dia yakin Arimbi orang baik, dan dia tidak pernah memandang status, sekalipun orang itu tidak sederajat dengan keluarganya, itu tidak penting, yang penting orang itu baik hati dan sopan.
Hesti semakin kesal melihat tingkah Yura yang membela Arimbi itu.
"Hallo Tante... Aku seperti angin aja di sini, tidak di anggap keberadaanku." rajuk Satria.
"Astaga sayang, kamu ada di sini juga, tante sampai lupa, habis melihat menantu tante yang cantik ini, pasti mama Alex senang di atas sana melihat menantu cantiknya ini." ujar tante Yura, semakin melukai perasaan Hesti yang tidak di anggap di sana.
"Iya tante, aku tau kok, bahkan kanebo kering itu bisa berubah jadi kucing anggora bersama Arimbi." kekeh Satria.
Membuat Alex memelototkan matanya kearah Satria.
"Ngapain marah, menyatanya kaya gitu kok, dari tadi loe selalu menepel sama Arimbi, emang salah." acuh Satria.
"Sudah sudah kalian ini, selalu saja bertengkar, ingat umur tau, dan ini, kenapa personil kalian ngak lengkap?" tanya tante Yura.
"Hehehee... Lagi pada sibuk tante." sahut Satria.
"Ehhh... ada kamu juga Hes, tak kirain pantung pancoran pindah tempat." kekeh tante Yura, membuat Hesti semakin gondok.
Yang lain hanya mampu mengulum bibir ke dalam, tante Yura pasti akan begitu terhadap Hesti, dari awal memang tidak suka kepada Hesti, namun bagaimana lagi, demi keponakannya yang butuh perhatian, mau tidak mau terpaksa menerima Hesti sebagai pengganti saudaranya.
"Sayang, kita ke salon yuk..." ajak tante Yura kepada Arimbi.
"Tap...." ujar Arimbi tidak bisa di lanjutkan, karena di potong oleh Yura.
"Ngak ada penolakan, tante ingin memanjakan diri bareng menantu tante, dan juga mau shoping bareng." ujar Yura tidak mau di tolak.
"Tante.. Istri aku itu, kenapa ngak ajak menantu tante aja sih." dengus Alex.
"Arin lagi hamil, jadi ngak boleh ke capek an, dia lagi istirahat di rumah, lagian kenapa sih, orang pengen ajak menantu baru tante ini, kenapa kamu yang sewot." cibir Yura.
Alex hanya mendengus sebal, dan tidak akan bisa menang melawan tantenya itu.
Yang lain hanya terkikik geli melihat Alex kalah sama sang tante.
"Ayo sayang, kita jalan sekarang, keburu sore." ajak Yura.
"Tante Hesti ikut yuk..." ajak Arimbi tidak enak hati.
"Ahhh... Dia ngak usah ikut sayang, dia lagi sibuk, dirumah banyak tamu, dia harus pulang." acuh tante Yura menarik tangan Arimbi keluar dari ruangan Alex.
"Tante jangan lama lama bawa istri aku." pekik Alex.
"Ngak kok, paling besok tante pulangin." sahut tante Yura tidak kalah kencangnya.
"Jangan dong Tan, aku ngak bisa tidur klau ngak ada istri aku." keluh Alex.
"Lebai kamu ah... sehari doang." ujar Yura tanpa peduli.
Alex sudah mencak mencak di buat oleh sang tante.
Bersambung....
Tapi kurang sreg ya panggilan untuk arimbi ke alek Kakak, agak gimana gitu jadinya, seperti terdengar memanggil kakak perempuan 😅