Wajib membaca novel sebelumnya "Suami pengganti (menikah dengan calon kakak ipar).
Karena Kejadian yang tak terduga membuat Rahma harus menerima kenyataan pahit di benci oleh calon suaminya sendiri.
Demi kesehatan sang ayah pria bernama Riko harus tetap menikahi seorang gadis yang di jodohkan oleh ayahnya, meski kenyataannya sehari sebelum pernikahan dirinya memergoki gadis itu di sebuah hotel bersama seorang pria yang tak lain adalah adik sepupunya sendiri.
Akankah Rahma mampu membuktikan kepada Riko jika dirinya tak seburuk pemikiran Riko?? akankah Rahma bisa membuktikan jika dirinya hanyalah korban fitnah keji seseorang???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tante cantik.
Tepat pukul sembilan pagi waktu Indonesia tengah penerbangan domestik yang di tumpangi Riko dan timnya tiba di bandar udara Mutiara sis Al-Jufri palu.
Wajahnya yang tampan dan juga Penampilannya yang Gagah dengan kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya membuat Riko menjadi pusat perhatian, terutama bagi kaum hawa.
Riko memang lebih suka menumpangi penerbangan domestik jika melakukan perjalanan di dalam negeri. walau seringkali ayahnya menyuruhnya untuk menggunakan jet pribadi namun Riko lebih memilih penerbangan domestik, entah apa alasannya.
"Om Riko." suara seorang bocah yang sangat familiar di indera pendengarannya membuat Riko memandang ke sumber suara.
Boy yang tidak sabar berjumpa dengan Pamannya itu pun berlari ke arah Riko.
"Apa kabar anak ganteng??." tanya Riko saat Boy sudah berada di hadapannya.
"Kabar baik dong om." jawabnya dengan penuh percaya diri.
"Bagaimana kabar kakak??." tanya Riko pada Cristi.
"Alhamdulillah kabar baik, kamu sendiri apa Kabar??."
"Seperti yang kakak lihat.". jawab Riko dengan wajah datarnya.
Kini baik Riko, Cristi dan juga boy berjalan menuju mobil Cristi berada, sedangkan Kumala bersama dengan tim lainnya meninggalkan bandara dengan mobil yang berbeda. Cristi menyetir mobil sendiri sebab sudah beberapa bulan terakhir suaminya bekerja di luar daerah hanya sebulan sekali pulang ke rumah jika waktu cuti tiba.
Selama berada di kota tersebut rencananya Riko akan tinggal di kediaman Cristi sesuai dengan permintaan Cristi dan Boy sebelumnya, sementara Kumala dan beberapa orang tim lainnya menempati sebuah vila yang telah di sediakan.
Awalnya Riko menolak permintaan Cristi dengan berbagai alasan, namun karena Boy juga ambil andil dalam rencana mamanya maka pada akhirnya Riko pun pasrah dan bersedia tinggal di kediaman kakak sepupunya itu.
Tiga puluh menit menempuh perjalanan dari bandara kini mobil Cristi telah tiba di rumahnya.
"Selamat datang di rumah Boy, semoga om Riko betah berada di sini." Riko tersenyum melihat tingkah keponakannya itu.
"Terima kasih Boy."
Karena semua Tim tidak bersama dengannya mau tidak mau Riko pun turun tangan sendiri untuk menurunkan kopernya dari mobil Cristi.
Cristi dan juga boy mengantarkan Riko menuju lantai atas di mana kamar yang akan ia tempati berada.
"Ini kamar yang akan kamu tempati, mungkin tidak sebesar kamar kamu di jakarta tapi nyaman kok." tutur Cristi.
"Ini sudah lebih dari cukup kak"
Cristi tersenyum saja mendengar jawaban adik sepupunya itu. "Ya sudah kalau begitu kakak tinggal dulu, kakak mau memasak di dapur karena sore ini ada tamu kakak yang akan berkunjung ke rumah." beritahu Cristi pada Riko, sebelum kemudian beranjak meninggalkan Riko.
Semenjak menikah dengan Tian kehidupan Cristi memang tidak sekaya raya saudara sepupunya yang lain, namun Cristi tetap bersyukur meskipun tidak kaya raya dengan harga namun Tian kaya raya dengan cinta dan kasih sayangnya pada keluarga.
Semenjak mempersunting Cristi, Tian tidak mengizinkan Cristi untuk membawa sepeserpun harta milik keluarganya dan demi menghargai sang suami, Cristi pun menurut.
Memulai kehidupan rumah tangga dari nol membuat Cristi kini bisa menghargai apa itu yang dinamakan perjuangan.
Seperti kata pepatah tak ada hasil yang mengkhianati usaha, begitu lah kini yang di rasakan Cristi dan suaminya. Setelah hampir sebelas tahun membina rumah tangga akhirnya Tian berhasil mendirikan usaha di bidang properti dan kini ia pun bekerja sebagai pengawas di sebuah perusahaan asing yang berada di kabupaten xxx.
Kini di kamar tinggal Riko yang di temani oleh keponakannya, Boy.
"Kenapa kamu senyum senyum sendiri, Boy??" Tegur Riko saat melihat Boy senyum senyum sendiri ketika melihat layar ponsel yang baru kemarin di belikan oleh Cristi sebagai hadiah karena ia berhasil mendapat juara 1 di kelasnya.
"Ada deh om." jawab Boy seolah tidak ingin berbagi cerita dengan pamannya itu.
"Coba sini om Lihat!!." karena penasaran Riko pun meminta Boy untuk meyerahkan ponselnya padanya. namun bukannya menyerahkan ponselnya, Boy justru segera memasukkan ponselnya ke dalam saku celananya.
"Om Riko kepo banget sih." jawab Boy dengan seulas senyum di wajahnya saat Riko menatapnya curiga.
"Kamu masih kecil belum boleh pacar pacaran, Boy." melihat Boy yang langsung menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya membuat Riko berpikir jika keponakannya tersebut tengah merasakan yang namanya cinta monyet.
"Tante cantik bukannya pacarnya boy, Om, Tante cantik itu temannya boy." jawab Boy menepis dugaan Pamannya itu.
"Tante cantik??." Riko mengulang kata yang terlontar dari mulut Boy dengan kening berkerut.
"Iya om, Boy memanggilnya dengan sebutan Tante cantik, habisnya dia cantik banget sih om." jawab Boy apa adanya.
"Haaaah..." Riko melebarkan kedua bola matanya saat mendengar keponakannya itu sudah pandai memuji kecantikan seorang wanita, padahal usianya yang masih menginjak sepuluh tahun.
"Nanti juga Om bisa lihat sendiri secantik apa Tante cantik temannya Boy itu." tutur Boy, teringat akan janji Rahma yang akan berkunjung ke rumahnya sore ini setelah pulang kerja.
*
Boy mengembangkan senyumnya saat melihat sebuah mobil yang sangat di kenalnya memasuki pekarangan rumah.
Boy menyambut kedatangan Rahma dengan menghampiri mobilnya.
"Hai Tante cantik." sapa Boy saat Rahma baru saja turun dari mobilnya.
"Hai juga anak ganteng." jawab Rahma seraya mencubit gemas pipi boy. Dan hal itu membuat boy jadi salah tingkah dibuatnya.
Cristi Yang mendengar suara mobil pun segera keluar dari dalam rumah.
"Apa kabar Ra??." tanya Cristi.
"Alhamdulillah kabar baik mbak."
"Mari silahkan masuk Ra, mbak sudah memasak masakan khusus buat kamu." Cristi mengajak Rahma masuk ke dalam.
Tanpa membuang waktu, Cristi mengajak Rahma menuju meja makan untuk mencicipi masakan buatannya.
Awalnya Rahma merasa sungkan tapi karena Cristi terus memaksa akhirnya Rahma pun menuju meja makan bersama Cristi dan juga boy.
"Gimana rasanya Ra, enak??." tanya Cristi saat Rahma mulai mencicipi masakannya.
"Enak banget mbak, masakan mbak Cristi mengingatkan Rahma pada seseorang." jawab Rahma yang kini teringat akan sosok mama Rika setelah mencicipi masakan Cristi.
"Masakan mbak mengingatkan Rahma pada mama mertua Rahma, mbak." tutur Rahma setelah cukup lama terdiam.
"Oh ya.... Mama mertua kamu pasti orangnya baik." tebak Cristi asal dan Rahma pun membenarkannya dengan anggukan.
"Tante cantik, kenapa Boy tidak pernah bertemu dengan suaminya Tante cantik selama boy main ke rumah Tante cantik??."
Pertanyaan polos boy membuat Rahma terpaku sejenak, bingung harus menjawab apa, untungnya Cristi segera menjawab rasa penasaran bocah itu.
"Suami Tante Rahma sedang bekerja di luar negeri makanya setiap kali boy main ke rumah Tante Rahma, suaminya Tante Rahma nggak ada di rumah. " kini Rahma bisa bernapas lega saat Boy terlihat percaya begitu saja dengan ucapan mamanya.
"Eh ngomong ngomong kemana om kamu boy??." tanya Cristi karena sejak tadi tidak melihat Riko turun dari kamarnya.
"Om lagi di kamar mah, tadi Boy sudah mengajaknya turun tapi katanya lagi sibuk." jawab Boy apa adanya.
"Adik sepupu mbak yang pernah mbak ceritain ke kamu waktu itu, dia baru datang dari Jakarta tadi pagi ada urusan pekerjaan di kota ini." beritahu Cristi dan Rahma pun hanya berohria.
Jangan lupa like, koment, vote and give nya sayang sayangku 😘😘😘😘