NovelToon NovelToon
ADARA Warna Hidupku

ADARA Warna Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:340
Nilai: 5
Nama Author: Red sage

Kevin Xander AdiJaya adalah cowok yang sangat susah mendapatkan kebahagiaan yang tulus dalam hidupnya. Kevin selalu di setir oleh papah angkatnya sehingga membuatnya menjadi sangat muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah.
Namun Kevin masih bertahan sejauh ini karena ada satu wanita di hidupnya, yaitu Adara Syila Alterina. Namun Kevin selalu gengsi menunjukan perasaannya kepada Dara, jadi ia selalu mencari cara agar bisa ribut dengan Dara.
Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai orang tua kandung Kevin, siapakah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red sage, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pagi yang Berbeda

“Eh… , kamu hari ini lahap banget makannya. Tumben, biasanya kan kamu cuma nyendok dua kali terus udah,” ucap Pak Tomo sambil menyisip kopi, nada suaranya penuh kehangatan.

Bu Amira tersentak sedikit, tapi cepat-cepat menutup kegugupannya dengan tawa kecil. “Hehe… iya ya? Mungkin karena cuaca hari ini cerah. Bikin suasana hati ikut cerah juga,” jawabnya sambil tersenyum, meski sorot matanya sempat melirik ke jendela.

Padahal, bukan cuaca cerah yang membuat hatinya ringan. Tapi kemarin... Kevin datang. Anak itu berdiri di depan pintu rumah, menatapnya dengan mata yang rindu dan suara yang sedikit bergetar. Namun itu semua disimpan rapi oleh Bu Amira di balik senyumnya pagi ini.

Pak Tomo mengangguk pelan. “Ya sudah, yang penting kamu sehat dan senang. Aku juga jadi tenang lihat kamu begini.”

"Oh,iya, jujur saja kemarin aku meminta Kevin untuk pulang, namun ia tak mau, anak itu sangat keras kepala!" ucapnya sambil sedikit mengeraskan rahangnya.

"Ohh iya, gak papa, asal dia baik-baik saja."

Pak Tomo sedikit heran, bukan nya kemarin Bu Amira sangat ngotot untuk Kevin pulang kembali?.

Baru saja mereka melanjutkan makan, suara ponsel Pak Tomo berdering. Ia menoleh ke arah layar yang menampilkan nama ‘ Indra’.

“Hari libur, tapi nelpon? Jangan-jangan ada apa-apa…” gumamnya pelan.

Ia sempat ragu mengangkat, tapi akhirnya ditekan juga tombol hijau di layar.

“Halo, Indra?”

“ Tomo,” suara di ujung telepon terdengar tegas. “Saya ingin bicara. Kita ketemu di kafe Langit Sore. Bawa Kevin juga.”

Nada bicaranya dingin dan mengandung tekanan. Ada sesuatu yang disembunyikan, atau mungkin… kemarahan?

Pak Tomo mengerutkan kening. “Eh… soal Kevin, dia—”

“Pokoknya saya tunggu. Segera.”

Klik. Telepon langsung ditutup.

Pak Tomo mematung sejenak. Jantungnya berdetak cepat. Bagaimana ia bisa membawa Kevin, sedangkan anak itu sudah tidak tinggal di rumah mereka lagi?

 

Di sebuah kafe modern bernama Langit Sore, di sudut kota, seorang pria paruh baya duduk bersama seorang gadis belasan tahun yang tampak bosan. Pak Indra menatap layar ponsel dengan gelisah, sementara Tasya—putrinya—mengeluh tanpa henti.

“Pa, mereka kok nggak dateng-dateng sih? Katanya mau ketemu jam sembilan! Ini udah lebih dari sepuluh menit, loh!” Tasya merajuk, memainkan sedotan di gelas minuman dinginnya.

“Sabar, Tasya. Kita tunggu sebentar lagi,” ucap Pak Indra, suaranya datar namun tegas.

Tak lama kemudian, pintu kafe terbuka. Pak Tomo melangkah masuk, mengenakan kemeja kotak-kotak dan celana panjang gelap. Wajahnya penuh keraguan, tapi ia tetap mencoba tersenyum saat menghampiri meja mereka.

“Maaf, saya agak telat. Jalanan sedikit macet,” ucapnya sambil menarik kursi.

Tasya langsung menyipitkan mata dan menatap tajam.

“Kevin mana, Pak? Kenapa nggak ikut?” tanyanya tajam, nyaris seperti interogasi.

Pak Tomo sempat terdiam sejenak. Hatinya panas, tapi ia tetap menjaga sikap. Tasya adalah putri dari calon investor terbesar dalam proyeknya. Tidak bijak membalas dengan nada emosi.

“Kevin… lagi menginap di rumah temannya. Mendadak. Saya juga agak kaget,” jawabnya, disertai senyum kaku.

Pak Indra hanya menatapnya dalam diam, kemudian mengangkat alis. “Kita perlu bicara soal kerja sama ini, Pak Tomo. Dan juga soal Kevin. Ada hal yang perlu saya luruskan.”

Obrolan pun berlanjut dengan nada yang semakin memanas, meski suara mereka tetap dijaga agar tak menjadi perhatian pengunjung lain.

 

Keesokan paginya, di halaman parkir sekolah, Kevin berdiri bersandar pada tiang besi dekat tempat parkir sepeda. Matanya sesekali melirik ke gerbang sekolah. Ada senyum tipis menggantung di bibirnya, seolah sedang menanti seseorang yang sangat penting.

Tak lama, seorang siswa laki-laki hendak memarkirkan sepedanya di tempat kosong itu.

“Eh, bro! Sorry, tempat ini udah ada yang punya,” seru Kevin sambil mengangkat tangannya.

Siswa itu mengerutkan dahi. “Lah? Siapa yang punya? Ini kan umum?”

Kevin tertawa kecil. “Umum sih… tapi pagi ini, khusus. Gue jagain buat seseorang.”

Belum sempat siswa itu protes, sepeda Dara mendekat. Dara muncul dari arah gerbang, mengenakan seragam lengkap dan tas ransel di punggungnya. Wajahnya masih sedikit mengantuk.

Begitu melihat Dara, Kevin langsung berdiri tegak dan melempar senyum ceria.

“Hai! Parkiran VIP-nya udah siap,” godanya sambil menunjuk tempat kosong itu.

Dara berhenti sejenak, menatap Kevin dengan ekspresi aneh. “Lo kenapa sih? Pagi-pagi udah senyum kayak gitu. Bikin merinding tahu nggak.”

Kevin nyengir. “Merinding karena terpesona, mungkin?”

Dara mencibir, tapi tak bisa menyembunyikan senyum geli di bibirnya. Dalam hati ia bertanya-tanya, ada angin apa sampai Kevin berubah jadi seceria ini ketika menyambut Dara di pagi hari.

“Lo sarapan kebanyakan gula ya?” ucap Dara sambil mendorong sepedanya ke tempat parkir yang sudah dijaga Kevin.

Kevin mengangkat bahu. “Gula? Enggak sih… mungkin karena hari ini ada yang bikin manis aja.”

Dara menoleh cepat. “Dasar Lo, tukang gombal.”

Kevin mengernyitkan dahinya "Kok manggilnya Lo-Gue lagi sih, kan kemarin udah sepakat, kalo kita manggilnya, Aku-Kamu."

"Iya-iyaa, iya... Kevin...iyaa..."

Mereka tertawa kecil bersama. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, pagi sekolah terasa hangat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!