NovelToon NovelToon
Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Chased By Love: My Hot Ex'S Uncle

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Menikah Karena Anak / Menikah dengan Kerabat Mantan
Popularitas:606
Nilai: 5
Nama Author: Neogena Girl

Keputusan berlibur selama sebulan penuh untuk memulihkan patah hati sukses besar. Rhea De Santiago tidak lagi menyalahkan dirinya atas perselingkuhan yang dilakukan oleh mantan kekasih. dia benar-benar sudah pulih dan siap menjalani kehidupan baru.

Namun sehari sebelum pulang ke Meksiko, Rhea menghabiskan malam panas tanpa paksaan dengan William Riagen. Paman dari mantan kekasihnya. Setelah bercinta dengan intens, Rhea langsung terbang ke Meksiko dengan anggapan William tidak mungkin peduli dengan hubungan satu malam yang telah terjadi. Dia tidak tahu tentang William yang sudah menaruh rasa sejak lama.

“... Usai bertemu lagi dengan Mu setelah sekian lama, bahkan menghabiskan malam panas bersama, Aku ingin memiliki Mu seutuhnya. Aku ingin Diri Mu. Rhea De Santiago, Aku akan mengejar Mu tidak peduli jika harus sampai ke ujung Dunia sekalipun. Aku akan menangkap Mu dengan kedua tangan ini, dan menjadikan Mu milik Ku. Milik William Riagen!”

=>Kalau suka, Silahkan dibaca♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neogena Girl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 04

Seleste yang di hubungi oleh Rhea langsung menuju ke apartemen secepat mungkin. Setelah sepuluh menit berlalu, sampailah Seleste di depan pintu apartemen Rhea.

Karena Rhea sudah mengganti kata sandi, Seleste kesulitan untuk membuka pintu secepat mungkin. Alhasil Dia pun memencet bel berkali-kali.

Bunyi bel yang ke lima belas, barulah Rhea membuka pintu.

“!” Seleste terperangah. Penampilan Rhea saat ini sungguh berantakan. Sontak Dia langsung mengambil langkah lebar dan memeluk Rhea dengan erat. Dia pun berucap.

“Sorry I’m late. Hahh, Maafkan Aku. Kau pasti kesulitan dalam kesendirian tadi.”

“Ughh...” Bibir Rhea langsung bergetar. “... Seleste.. Hahh... Huwaaa...” Tangis nya kembali pecah saat sudah berada dalam rengkuhan sahabat nya. Rhea merasa sangat amat menunjukkan kelemahan nya di hadapan Seleste.

“Pasti bajingan itu kan ?” Lontar Seleste yang langsung tepat sasaran. Rhea langsung mengangguk lemah dalam tangisnya dan lanjut bersuara.

“What’s wrong with him ? Hahh, wait. Apa ada yang salah dengan Ku ? Apa Aku kurang pada beberapa hal ? Kenapa Dia berselingkuh ? Seleste... Ugh, padahal Aku sudah diperkenalkan pada keluarganya. Bulan depan sudah disepakati bahwa Kami akan bertunangan. Tapi kenapa ? Kenapa Dia melakukan hal itu dengan perempuan lain ? Seleste, please tell me. Apa yang kurang dari Ku ?”

Rhea menyelesaikan perkataan nya dengan sekuat tenaga. Terdengar pilu. Terdengar sangat lelah. Logika nya menyerah memikirkan jawaban ini sejak tadi. Tidak... Bukan logika nya yang tidak bisa memberi jawaban, hanya saja saat ini logika Rhea tidak berfungsi setajam seharusnya. Logika nya kian menumpul setelah mengenal cinta.

Seleste melepaskan pelukan, kemudian memegang kedua lengan Rhea dan menatap lurus iris mata milik sahabat nya itu. Dia pun berkata.

“Tidak ada yang salah dengan Mu, Rhea De Santiago.”

“Then why he-“

“Kau tidak bisa mempertanyakan hal itu pada Ku. Kau dan Aku bukan golongan yang sama dengan manusia-manusia seperti itu. Kita tidak akan pernah mendapatkan jawaban nya sampai Kita mati, bahkan sampai dunia kiamat.” Potong Seleste dengan tegas. “....Tapi satu hal yang pasti, tidak ada apapun yang salah dengan Mu! Kau sempurna dari dalam maupun dari luar tubuh. Berhenti menyalahkan diri Mu sendiri. Paham ?” Tuntas Seleste.

“Ugghh...” Lagi, bibir Rhea bergetar. Liquid bening terus terjun dari iris mata. Kemudian Dia pun berucap, “...Aku paham Seleste. Aku paham. Tapi da*da ini masih terasa sesak. Ada sesuatu yang masih bereaksi pada pengkhianatan yang Ku dapatkan. Di dalam sini masih terasa sakit.” Jawab nya sambil menunjuk da*da. Memberikan keterangan di mana yang terasa sakit dan menyesakkan. Membuat diri nya kesulitan mengambil nafas dan juga terus menangis.

“Itu normal, Rhea. Kau boleh menangis. Kau tidak perlu menyangkal bahwa Kau sedang sakit hati saat ini. Kau berhasil Rhea, Kau telah jujur tentang diri Mu. Mungkin memakan waktu yang cukup lama untuk kembali pada kehidupan normal, tapi it’s okay Rhea. Aku akan selalu di sisi Mu sampai kau benar-benar pulih. Dan jika kehadiran Ku belum cukup, Aku yakin Tuhan akan mengirim Orang lain. Atau lebih spesifiknya mengirim Pria lain untuk mengobati luka hati Mu.”

“...Huwaaaa, Aku tidak ingin laki-laki lagi dalam hidup Ku. Aku hanya membutuhkan diri Mu Seleste.” Rengek Rhea dengan tangis yang makin pecah.

Seleste pun tak bisa menahan tawanya. Sambil terkekeh Dia kembali memeluk Rhea dan berucap, “Anak ini. Kau bertingkah seolah tak paham maksud Ku.”

...***...

Malam itu Seleste tidur di apartemen Rhea. Kupingnya dengan telaten mendengarkan curahan hati tentang pekerjaan maupun tentang asmara nya dengan Rafael Riagen.

“Seleste...” Panggil Rhea dengan suara serak yang terdengar lemah. Kelopak mata nya benar-benar hampir tertutup lantaran sudah lelah menangis dan mengeluarkan unek-unek yang dia tahan sejak tadi.

“Tidurlah. Kau sudah kelelahan. Kita lanjutkan besok, ya ?”

“Um... Di handphone pribadi Ku... Ada rekaman... suara Rafael dan... Um ? Ailen...”

“Oh~ Kau ingin Aku mendengar rekaman itu ?”

“Umm..” Rhea mengangguk lemah dengan mata yang sudah tertutup. “...Tapi pastikan... Aku sudah terlelap....” Sambung Nya.

“Hahaha, Rhea Rhea. Aku kan tinggal memakai earphone agar Kau tidak mendengarkan apa-apa.”

“...Ah... Benar. Kenapa... tidak kepikiran, ya ? Hmm....”

“...”

Hening. Yang patah hati sudah tidak mengeluarkan suara lagi. Sudah di pastikan kesadaran nya sudah ditelan kegelapan.

“Tidurlah yang nyenyak, Rhea. Kau tidak perlu memimpikan apapun. Semoga tidur Mu nyenyak malam ini.” Ucap Seleste dan memakaikan selimut. Dia pun ikut berbaring di sebelah Rhea dan tertidur usai mematikan lampu.

Kedua gadis itu pun terlelap saat jarum jam pendek bertengger di angka dua belas dan jarum jam panjang bertengger di angka lima belas.

...***...

Pukul enam pagi, Seleste sudah bangun lebih dulu. Dia langsung bergegas mandi, membuat sarapan dan makan pagi. Saat Dia pergi ke kamar, Rhea nampak masih terlelap dalam kedamaian. Sehingga Dia pun enggan untuk membangunkan. Biarlah Rhea beristirahat sejenak dalam tidur nya.

“Walaupun tidak terlalu penasaran, tetapi Aku akan mendengar rekaman yang Rhea katakan semalam.” Kata seleste mengambil handphone milik Rhea dan memasang earphone di telinga nya.

“Uwaah, gila. Mereka melakukan hal itu selama tiga puluh menit ? Bagaimana bisa tangan Rhea tidak gatal dan menghancurkan handphone ? Ah! Benar! Sahabat Ku itu tidak memiliki kepribadian seperti Aku.” Monolog Seleste sambil menggelengkan kepala dan langsung mendengarkan rekaman suara.

...***...

Lima belas menit sudah berlalu, dan Rhea sudah mematikan rekaman suara. Sambil melepaskan earphone, Dia pun berkata.

“Hah!! Dasar bajingan! Apa susahnya mengakhiri hubungannya dengan Rhea dan berpindah pada wanita lain ? Kenapa malah memilik utuk selingkuh ? Memang Brengsek! Apa ada yang salah dengan pe*nis nya?” Umpat Seleste yang kini sudah berdiri.

Dia berniat untuk memasak menu makan siang. Karena jika berdiam diri saja, Dia takut emosi akan menguasai mood nya pagi ini sehingga membuat Seleste menemui Rafael dan menghajarnya habis-habisan.

Saat tengah menimang-nimang akan membuat menu apa untuk makan siang di hadapan kulkas yang terbuka, pendengaran Seleste menangkap sesuatu.

Ada yang mencoba masuk ke dalam apartemen milik Rhea dengan memasukkan kata sandi yang salah berkali-kali. Tanpa harus mengerahkan seluruh kemampuan berpikir, Seleste bisa langsung menebak ‘Makhluk’ apa di depan pintu yang mencoba untuk masuk.

“Hah!! Pasti Bajingan itu!” Pekik nya dengan nada rendah dan melangkah ke arah pintu.

Saat membuka pintu, mata Seleste langsung di kotori dengan sosok Rafael Riagen yang berdiri tanpa rasa bersalah.

“You son of a Bit*ch— Hm ?!” Umpatan Seleste terhenti lantaran fokus sang mata menangkap hal menjijikkan yang terpampang dengan jelas di tubuh Rafael Riagen.

Hal menjijikkan itu tidak lain dan tidak bukan adalah bekas cu*pang atau bahasa gaulnya ‘Love Bite’ ataupun ‘Hickey’.

“Apa ? Apa yang Kau—”

BHUKK!!!

“Ugghh!!”

Perkataan Rafael terhentikan dengan satu bogem mentah yang diluncurkan penuh emosi di rahang kanannya. Walau Seleste berjenis kelamin perempuan, pukulannya tidak seperti perempuan pada umunya. Pukulannya terlatih. Bogem yang mendarat sempurna itu bukanlah sebuah kebetulan.

“Kau cari mati ya datang dengan penampilan seperti itu ?!” Tutur Seleste dengan urat rahang yang sudah tercetak jelas.

...***...

...Jangan lupa like dan komen Guys😚. Neo di sini sangat mengharapkan Kalian untuk ninggalin jejak👣. Jadi jangan Cuma mengheningkan cipta dari awal chapter sampai tamat nanti ya🥰🔫. Jatoh nya Kita menjalani hubungan yang Toxic guys. Jangan ya. Neo nggak suka yang kaya gitu🫶✨...

...Sekedar informasi, hari ini Aku up 4 Novel di aplikasi Noveltoon, masing-masing 5 Chapter. Silahkan dibaca kalau tertarik ya♥️ Judul novel nya itu Neo list di bawah👇...

...1. Sang Putri Asli: sandiwara Calista...

...2. Chased by Love: My Hot Ex's Uncle...

...3. Balas dendam Celestia. Cahaya di Kegelapan...

...4. Agen Black VS Pelaku Bullying di tubuh anak SMA...

...Semuanya hasil haluan Neo, jadi jangan coba-coba menuduh yang tidak-tidak ya~ Okay, kalau suka silahkan lanjut ke chapter selanjutnya Guys♥️. Jangan lupa like dan komen juga ya♥️ Thank You♥️...

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!