Bekerja dengan bos yang mengeluarkan peraturan 'Kamu jangan pernah jatuh cinta dengan atasanmu'. Wah gimana ya perasaan Yasmin diworo-woro oleh bos tampan pemilik perusahaan tempat dia bekerja?
Ketika tidak sanggup lagi menghindari perasaan cinta yang tumbuh perlahan terhadap bosnya Yasmin memutuskan untuk resign sebelum bosnya memecat dia terlebih dahulu. Yasmin pergi ke kota lain untuk melupakan cintanya.
Bayu, bos Yasmin baru menyadari bahwa dia telah menaruh hati dengan gadis berjilbab syar'i itu yang telah mengubah hidupnya menjadi lebih religius setelah Yasmin resign tanpa persetujuan darinya.
Akankah Bayu bertemu kembali dan mengungkapkan cintanya kepada Yasmin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rabiha Adzra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24 Will You Be My Wife
Karena sudah pukul 10 malam, Yasmin pun berpamitan pulang. Bayu juga tidak mau kalau Umi Yasmin nanti marah karena dia mengantar Yasmin pulang terlalu malam. Bayu melihat raut wajah Yasmin tampak jutek sekali selama perjalanan mengantarnya pulang ke rumah.
"Ehem...kamu kok diam saja," toleh Bayu sekilas melihat ke arah Yasmin.
"Apa maksud Pak Bayu sewaktu di meja makan tadi? Kenapa tiba-tiba bicara begitu? Pak Bayu mau mempermainkan perasaan saya?," ujar Yasmin menghujani Bayu dengan pertanyaan yang sudah dia siapkan dari rumah Mahendra tadi.
Bayu lalu menghentikan mobilnya. Mereka memang belum bicara berdua tentang masalah itu. Bayu memang belum menyatakan perasaannya tapi sudah langsung mengenalkan Yasmin kepada kedua orang tuanya sebagai calon istri. Wajar saja jika Yasmin kaget tadi.
"Aku serius Yasmin. I love You," ujar Bayu jujur sambil menatap gadis yang duduk di sampingnya itu. Yasmin terkejut tanpa melihat ke arah Bayu. Kemudian dia tertawa kecil.
"Pak Bayu bercanda, kan?," tanya Yasmin tidak percaya. Dia menoleh ke arah Bayu kemudian memalingkan wajahnya setelah bertemu pandang dengan Bayu.
'Ya Tuhan, sejak kapan aku suka bercanda dengannya. Dia kan tahu kalau aku ini orangnya serius,' batin Bayu gemas dengan sikap Yasmin yang tidak peka itu.
"Oke. Kamu punya hutang nyawa denganku, kan?" Bayu balik bertanya. Bayu ingin mengingatkan Yasmin akan peristiwa yang terjadi di Bangka. Di mana gadis itu hampir kehilangan nyawanya. Yasmin pun terdiam melihat Bayu.
"Iya. Lantas dengan apa harus ku bayar?," jawab Yasmin sambil bertanya.
"Berikan hidupmu untukku," pinta Bayu menatap Yasmin sungguh-sungguh.
Yasmin melongo. "Ma...maksud Pak Bayu?," tanya Yasmin masih belum nyambung.
"Will you be my wife, Yasmin Aprillia?," tanya Bayu serius sambil menoleh lagi ke arah Yasmin.
Yasmin hanya tersenyum. Dia tersipu malu mendengarkan pertanyaan Bayu. Pertanyaan yang dinantikan oleh seorang wanita dari laki-laki yang dia cintai.
"Udah malam, Pak. Ayo jalan," ujar Yasmin ingin mengalihkan pembicaraan.
"Yasmin! Please, jawab dulu," pinta Bayu.
"Yes, I will Mr. Bayu...I will," jawab Yasmin tersenyum melihat Bayu sekilas lalu mengalihkan pandangannya ke depan lagi.
Bayu pun tersenyum bahagia mendengarkan jawaban dari Yasmin. Dia pun menyalakan lagi mesin mobilnya. Kemudian melanjutkan perjalanan kembali menuju ke rumah Yasmin dengan hati yang berbunga-bunga.
***
Tiba di rumah
Umi Lusi sudah menunggu Yasmin di teras rumah. Wanita paruh baya itu melihat mobil Bayu sudah berada di depan pagar rumah.
"Umi, sudah nungguin kamu di teras," gumam Bayu melihat Umi Lusi duduk di teras.
Yasmin tersenyum tidak enak. Yasmin melirik jam di tangannya. Pantas saja Uminya sudah khawatir. Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam lebih. Cukup malam untuk gadis seperti Yasmin yang tidak pernah keluar malam.
Yasmin pun turun lalu berjalan dengan diiringi Bayu yang akan mengantarnya sampai ke depan orang tuanya.
"Assalamualaikum," sapa Yasmin dan Bayu kepada Umi Lusi.
"Waalaikumsalam," balas wanita itu tersenyum.
"Maaf Umi, kemalaman," ucap Bayu merasa tidak enak. Umi Lusi hanya mengangguk.
"Baiklah. Aku pulang dulu," lanjut Bayu berpamitan pulang.
Setelah mengucapkan salam, Bayu pun menuju ke mobilnya. Yasmin dan Umi Lusi baru masuk ke dalam rumah setelah mobil Bayu menghilang dari depan rumah.
"Hmm. Kayaknya bahagia sekali anak Umi ini," ujar Umi Lusi melihat wajah putrinya bersinar bahagia.
Umi Lusi menutup pintu rumah lalu menguncinya. Sebelum masuk ke kamarnya, Yasmin pun menoleh ke arah Umi Lusi.
"Umi, barusan aku dilamar Pak Bayu," ucap Yasmin tersenyum.
Umi Lusi tampak kaget. "Apa benar, Yas?," tanya Umi Lusi masih tidak percaya. Yasmin hanya mengangguk.
"Ternyata aku tadi diajak makan malam di rumahnya. Pak Bayu mengenalkan aku kepada kedua orang tuanya sebagai calon istrinya, Mi," jelas Yasmin berbinar sambil mengingat kejadian di mobil tadi. Bayu telah meminta dirinya untuk menjadi istri laki-laki itu.
"Umi ikut bahagia. Lalu kapan orang tuanya ke sini untuk lamaran resminya?," tanya Umi Lusi lagi.
"Ah, Umi. Nanti Umi tanya sendiri dengan Pak Bayu. Aku ngantuk," jawab Yasmin lalu masuk ke dalam kamar.
"Benaran ngantuk, Yas. Mana bisa tidur, orang baru dilamar begitu," ujar Umi Lusi tersenyum, menyindir anaknya sebelum Yasmin menutup pintu kamar. Yasmin pun hanya tersenyum mendengarkan ucapan Uminya.
***
Yasmin tidak menyangka bahwa laki-laki dingin yang merupakan bosnya itu, kini telah menjadi suaminya.
Sejauh apa pun dia menghindari Bayu jika Allah telah mentakdirkan laki-laki itu adalah jodohnya, maka akan bertemu juga.
Dalam bayangan Yasmin tidak mungkin laki-laki seperti Bayu akan memilihnya sebagai istri. Namun kenyataannya cincin berlian yang telah dibeli Bayu bersama Yasmin dulu, kini telah melingkar di jari manisnya.
Yasmin tersenyum sendiri jika mengingat kejadian itu. Rupanya Bayu sengaja mengajak Yasmin ke sana agar gadis yang dia cintai itu bisa memilih sendiri cincin pernikahannya nanti. Apalagi bahan pakaian akad nikah yang Yasmin pilih waktu itu berwarna tosca. Bayu juga sengaja memintanya yang memilih warna apa yang bagus.
'Dasar kau Yasmin tidak peka. Hmm ternyata Pak Bayu sudah lama menyukaiku,' batin Yasmin tersenyum bahagia.
"Sayang. Kita menginap satu malam lagi, ya?" bisik Bayu memeluk Yasmin dari belakang lalu melingkarkan kedua tangannya di perut Yasmin.
Acara resepsi pernikahan mereka telah diadakan di hotel mewah dan di sana lah mereka menginap setelah acara selesai.
"Terserah Mas saja. My bos is my husband," balas Yasmin tertawa kecil kemudian berbalik menghadap ke arah Bayu. Yasmin pun menjawil hidung mancungnya.
Kamar hotel yang nyaman dan tempat tidur yang empuk membuat Yasmin malas untuk beranjak dari sana. Apalagi ada Bayu di sampingnya.
Bayu tersenyum dan menatapnya lama. Hm, tatapan itu membuat Yasmin jadi merinding.
"Aku akan menyekap mu seharian di hotel ini," bisik Bayu mesra.
Yasmin pun membulatkan matanya. Lalu menggelengkan kepala. Kalau begini bagaimana mungkin dia bisa menghindari laki-laki setampan Bayu. Yasmin tersenyum malu.
"Mas Bayu apa nggak lapar?," tanya Yasmin mencoba menghindari tatapan intens Bayu.
Selesai sholat subuh, Yasmin memang meringkuk lagi di atas tempat tidur karena suhu kamar yang begitu dingin. Bayu malah ikut-ikutan juga.
"Ada kamu, kok. Laparnya jadi hilang," jawab Bayu tersenyum nakal lalu menarik Yasmin ke dalam pelukannya.
"Ah, gombal! Emangnya aku ini makanan," ujar Yasmin memanyunkan bibirnya.
"Iya, kamu itu makanan pembukanya," balas Bayu lalu mendaratkan ciumannya ke bibir Yasmin.
'Ah. Sepertinya setelah menikah, Bosku ini akan suka ngegombal deh,' batin Yasmin.
Yasmin tersenyum bahagia. Dia pun kembali menikmati kehangatan dari seorang laki-laki yang dulu selalu memperlihatkan wajah dingin kepadanya.
karya yg sangat bagus n ispiratif
biasanya sy baca ga pernah smpe habis, ini ko malah pengen lagi ❤️