Menikah Dengan Penjahat

Rena masih berada diperusahaan Leon dan berbicara dengan Andrew diruangannya.

“Ini adalah novel yang akan di adaptasi menjadi film dan drama.” Andrew mengeluarkan semua novel yang akan diadaptasi.

Rena melihat novel dan membacanya sekilas.

“Aku sudah membaca semua novel ini,” ucap Rena.

“Semuanya?” tanya Andrew.

“Heh … tentu saja,” ucap Rena bangga.

“Kalau begitu kamu ingin mengikuti audisi yang mana?” tanya Andrew bersemangat.

“Hmmm … semuanya bagus, tidak bisakah aku mengikuti semua?" tanya Rena kecewa.

Total novel yang akan diadaptasi ada 10 tetapi yang paling populer diantara semuanya ada 3 novel. Andrew menyingkiran 7 novel lainnya.

“Baiklah … di antara ketiga novel ini yang mana yang membuatmu tertarik?” tanya Andrew serius.

“Hmmm … “ Rena melihat ketiga novel itu dan berpikir.

“Aku ambil yang ini,” jawab Rena.

Kalau tidak salah drama ini akan memiliki rating yang sangat tinggi dan juga yang memainkan pemeran utama wanita di novel ini adalah wanita itu. Aku harus memperhatikan musuh dan juga ini pertama kalinya aku memakai baju kerajaan. Aku ingin memakai gaun yang cantik.

“Wah … bagus sekali Rena,” teriak Andrew bersemangat.

“ini adalah salah satu novel yang paling terkenal dan terpopuler,” lanjutnya.

“Apa kamu ingin mengikuti audisi pemeran utama wanita?” tanya Andrew.

“Tidak … aku ingin mengambil peran antagonis,” jawab Rena.

“Kenapa?” tanya Andrew kaget.

“Karena antagonis sangat keren,” jawab Rena.

“Tidak masuk akal,” ucap Andrew tidak percaya.

Di novel ini antagonis adalah seorang yang sangat baik awalnya dia sangat mencintai pemeran utama pria dan dijodohkan oleh keluarganya sampai pada akhirnya mereka menikah. Tetapi pemeran utama pria tidak pernah menyentuhnya.

Suatu hari ada seorang wanita muncul yaitu pemeran utama wanita, pemeran utama pria mengatakan kalau wanita itu adalah penyelamatnya dan menyuruh sang antagonis untuk merawat pemeran utama wanita. Tersebar rumor bahwa pemeran utama pria akan menjadikannya selir.

Antagonis yang mendengar rumor tersebut merasa terancam dengan posisinya karena dia selalu melihat suaminya menghabiskan waktu bersama wanita itu ditaman. Sang antagonis sangat sedih dan marah sehingga mulai melakukan hal-hal yang jahat kepada pemeran utama wanita.

Begitulah cerita novelnya. Diakhir cerita pada saat kematian pemeran antagonis, akan diperlihatkan scene-scene yang menunjukkan perhatian dan betapa dia mencintai pemeran utama pria. Pada saat itulah pemeran utama pria sadar bahwa selama ini dia salah menyangka bahwa istrinya bekerjasama dengan keluarganya dan menangis memeluk mayat istrinya.

“Menurutku peran antagonis disini cukup menarik …. “

“dan juga … pemeran utama wanita telah ditentukan,” ucap Rena sambil melihat sampul novel.

“Ha? Bagaimana kamu tahu?” jawab Andrew heran.

“Heh … aku hanya tahu saja,” ucap Rena.

Setelah berdiskusi dengan Andrew. Akhirnya Rena pulang kerumah dan melihat Alex sedang membaca buku menggunakan kacamata.

“Aleeexxx,” teriak Rena berlari kearah Alex dan memeluknya.

Rena duduk dipangkuan Alex dan ingin menceritakan apa yang terjadi hari ini.

“Hah … aku sangat merindukanmu,” ucap Rena sambil mengusapkan pipinya ke pipi Alex.

“Aku juga sangat merindukanmu,” ucap Alex mencium pipi Rena.

Saat ini kontak fisik mereka hanya sebatas itu saja belum sampai ketahap yang lebih serius.

“Hehe … “ Rena tersenyum mendengarnya.

“Oh iya … tadi aku bertemu Rani.”

“Aku tidak tahu kalau dia berada di LN Entertaiment juga,” ucap Rena.

“Yah … dia sudah 2 bulan berada di perusahaan Leon dan telah mengambil peran kecil,” jawab Alex.

Rena turun dari pangkuan Alex dan duduk disebelah Alex.

“Hah … akan sangat merepotkan,” keluh Rena.

“Apa aku menyuruh Leon mengeluarkan wanita itu?” tanya Alex.

“Apa? Tidak jangan … meskipun aku tidak menyukainya tetapi aku tidak ingin melakukan hal seperti itu,” jawab Rena.

Alex melihat Rena dan berpikir bahwa istrinya telah berubah.

“A-apa?” tanya Rena setelah melihat tatapan Alex.

“Sudah aku bilang bahwa aku telah berubah,” ucap Rena kesal.

Alex tersenyum melihat Rena. “Ya ya aku percaya,” jawab Alex.

“Hei ekspresimu seperti tidak percaya,” ucap Rena.

“Memang begini wajahku,” balas Alex.

Rena hanya diam dan pergi berjalan kekamar.

“Hei jangan marah … aku percaya padamu,” teriak Alex.

“Diam … aku akan membuktikannya,” teriak Rena marah.

Melihat ini Alex tersenyum kecil. “Sangat imut.”

Di rumah keluarga Millano. Leon yang jarang pulang kerumah keluarga akhirnya pulang.

“Aku dengar kamu mulai menjalankan perusahaan itu lagi?” tanya seorang pria paruh baya.

Leon hanya meliriknya dan terus berjalan keatas.

“Hei … apa kamu tidak mendengarku?” teriak pria itu marah.

“Anak kurang ajar … Uhuuk uhhuuk,” teriak pria itu hingga batuk.

“Sayang tenanglah … biarkan Leon beristirahat,” ucap seorang wanita cemas.

Mendengar teriakan orang tua itu Leon hanya diam dan menutup pintu kamar.

“Hah … “ Leon menghela nafas dan menatap langit-langit kamar.

Pria paruh baya tadi adalah ayah Leon dan wanita disebelahnya adalah ibu tirinya dan juga sahabat baik ibunya. Tidak lama setelah ibunya meninggal, ayah membawa wanita itu kemari dan memperkenalkannya kepada Leon sebagai ibu barunya. Sejak saat itu Leon sangat membenci ayahnya dan wanita itu. Leon sangat terpuruk dan membenci semuanya. Saat Leon dalam keadaan terpuruk hanya teman-temannya yang dapat menyembuhkan keterpurukannya dan juga wanita itu.

Leon melihat foto di atas meja dan mengambilnya.

“Fany … “ ucap Leon mulai menutup matanya dan tertidur.

Di kediaman keluarga Martinez saat ini.

“Ayah … apa menurutmu Rena akhir-akhir ini sangat tenang?” ucap Reno.

“Hah … bagus kalau dia sudah tenang,” jawab sang ayah.

“Tetapi Rena Akhir-ahir ini jarang mengunjungi rumah,” lanjut Reno.

“Dia adalah wanita yang sudah menikah … untuk apa pulang kerumah,” jawab sang ayah sambil memakan makanan dimeja.

“Mungkin Rena sedang sibuk.”

“Aku kemarin melihatnya di LN Entertaiment,” ucap Rani.

Rani sering mengunjungi rumah keluarganya dan sesekali menginap jika Reza pergi keluar kota.

“Hah? Apa yang dia lakukan disana?”

“Apa dia mengikutimu?” tanya Reno.

“Aku tidak tahu.”

“Tetapi aku rasa Rena masih tidak menyukaiku,” ucap Rani sedih.

Melihat Rani murung, Reno merasa kesal terhadap Rena.

“Sudahlah jangan dipikirkan apa untungnya jika gadis itu menyukaimu,” ucap sang ayah.

“Benar Rani … jangan dipikirkan.”

“Orang seperti Rena tidak pantas,” ucap Reno menyemangati Rani.

“Em … baiklah,” ucap Rani kembali makan.

Saat menundukkan kepalanya, keluarga Martinez tidak sadar bahwa Rani saat ini tersenyum licik.

Keesokan harinya Rena pergi menemui Andrew untuk latihan akting.

“Rena apa kamu sudah menonton drama yang telah aku berikan kepadamu?” tanya Andrew.

“Yah … aku sudah menonton beberapa episode,” jawab Rena.

“Bagus ayo sekarang kita latihan,” ucap Andrew.

Rena belum pernah berakting sebelumnya. tetapi dia sangat percaya diri pada kemampuannya. Karena salah satu bakatnya adalah pekerja keras. Dia telah berlatih dialog antagonis semalaman bersama Alex.

“Mulai … “ teriak Andrew.

Rena memulai dialognya dan membuat Andrew terkesima.

“Rena apakah kamu dulu pernah mengikuti drama musikal atau hal-hal yang berhubungan dengan akting?” tanya Andrew kagum.

“Kamu sangat bagus dalam memerankan antagonis ini,” lanjut Andrew.

“Aku rasa kamu akan berhasil mendapatkan peran antagonis ini,” ucap Andrew.

“Jangan senang dulu.”

“Kita masih belum memasuki perang,” ucap Rena serius.

“Baiklah ayo kita latihan lagi,” ucap Andrew.

Rena dan Andrewpun latihan sampai sore untuk persiapan audisi besok.

Di bandara George International Airport.

CKREK CKREK

“Fany lihat kesini.”

“Fany sebelah sini.”

Terdengar suara kamera dan teriakan beberapa orang. Di tengah-tengah mereka seorang wanita berjalan dengan sangat elegan dan tersenyum kepada semua orang.

Wanita itu membuka kacamatanya dan mulai melambaikan tangannya dengan senyuman.

“Fany kenapa kamu ingin kembali?” tanya seoarng wartawan.

“Apa kamu benar-benar akan menetap disini?” tanya seorang wartawan lagi.

Mendengar ini Fany hanya tersenyum dan menjawab. “Yah aku sangat merindukan kampung halamanku dan juga aku ingin menemui teman lama,” ucap Fany.

Akhir dari Bab 24