NovelToon NovelToon
TAKDIR YANG DIPILIH

TAKDIR YANG DIPILIH

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / CEO
Popularitas:334
Nilai: 5
Nama Author: BbyShaa

Aisha seorang yatim piatu setelah orang tuanya meninggal keluarga sahabat orang tuanya menjemputnya dan merawatnya. Untuk mewujudkan janji kepada mendiang orang tua Aisha Lena dan Toni menikahkan Aisha dengan putranya bernama Refan. Meskipun mereka tau putranya tidak menyukai Aisha namun mereka yakin seiiring berjalannya waktu cinta akan tumbuh dengan sendirinya. Namun mereka salah, meskipun Aisha sangat mencintai Refan tapi sifat dan perlakuan dingin Refan justru malah membuat Aisha tersiksa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

APA AKU HAMIL

Setelah di rumah sakit dan melakukan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan membuat Aisha terkejut.

“Sebenarnya saya kenapa dok? Kenapa akhir\-akhir ini saya sensitif sekali mencium bau\-bau menyengat langsung mual” tanya Aisha.

“Itu sangat wajar bagi ibu hamil” jawab dokter.

“Apa? Ibu hamil?” Ucap Aisha terkejut.

“Iya nyonya Aisha saat ini sedang hamil sudah satu bulan, dan itu masih rentan jadi tolong jaga fikiran dan pola makan anda agar janin tetap sehat” jelas dokter.

Setelah mengobrol dan mendengar penjelasan dokter Aisha berjalan melamun menyusuri koridor rumah sakit.

\(Apa setelah Refan tau aku hamil dia akan baik padaku?\) batin Aisha dan saat ini fikirannya banyak di penuhi kemungkinan\- kemungkinan yang belum tentu terjadi.

Hingga tiba\-tiba terdengar suara yang sangat familiar baginya.

“Dokter dokter cepat” teriak Refan panik memanggil dokter.

“Refan, Sifa tidak akan kenapa\-kenapa kan?” Tanya Maya, melihat putrinya yang sedang di tangani dokter.

“Dia pasti tidak papa” ucap Refan menenangkan Maya dan memeluknya.

“Ini salahku, aku baru saja membawa Sifa kembali karena dia ingin bertemu kamu ayahnya tapi malah aku ceroboh sehingga dia terluka” ucap Maya menangis.

“Bukan salahmu, aku juga salah membiarkanmu sendirian di luar sana membesarkan Sifa 3 tahun ini” ucap Refan.

Sedangkan di balik tembok Aisha menangis mendengar percakapan mereka.

\(Jadi gadis itu adalah Maya mantan pacar Refan saat kuliah dulu bahkan mereka punya anak yang sudah berusia 3 tahun?\) batin Aisha menangis bertanya\-tanya.

\(Lalu aku ini hanyalah orang yang memisahkan mereka? Harusnya aku tidak percaya janji\-janji yang di ucapkan Refan kecil dulu, hahaha Aisha kamu terlalu naif, kamu tau Refan sudah membencimu tapi kamu memaksakannya\) batin Aisha.

Aisha berjalan linglung kembali ke rumah.

“Nyonya anda sudah pulang?” Ucap wang ma melihat Aisha memasuki rumah namun tidak menjawab wang ma Aisha hanya berjalan lemas dengan muka murung.

“Nyonya tuan sudah pulang, belia menunggu anda di kamar” lanjut ucap wangma, tetap tidak mencawab Aisha berjalan menuju kamar.

Baru saja memasuki kamar tiba\-tiba Refan menarik Aisha dan melemparkannya ke kasur, menindihnya dan menciumi tubuhnya, Aisha hanya diam tanpa berontak sedikitpun.

\(Dia terkena obat bius\) batin Aisha memejamkan matanya membiarkan Refan melakukan apa saja, meski sedikit merasa nyeri karena saat ini dia tengah hamil dan Refan melakukannya dengan kasar.

Aisha hanya diam memejamkan mata dan tanpa sadar air mata mengalir di sudut matanya.

\(Apa kamu mengira aku maya kekasihmu itu\) batin Aisha.

Setelah puas melakukan keinginannya Refan bersandar di ranjang dan meraih ponselnya. sedangkan Aisha bangkit dari tidurnya melihat bercak darah di seprainya ia mengambil obat dari tasnya dan meminumnya tanpa sepengetahuan Refan yang sibuk dengan ponselnya lalu menuju kamar mandi untuk berendam.

“Eghhh” lengkuh Aisha membuka matanya.

“Aisha sayang kamu tidak papa?” Tanya Lena Arsenio.

“Mama? Kok aku dikamar ? Bukannya aku lagi berendam?” Tanya Aisha.

“Iya tadi mama niatnya mau mampir lihat kamu ehh saat mama nyari kamu Refan malah nemuin kamu pingsan di kamar mandi, lagian kamu malam\-malam ngapain berendam kamu bisa sakit” ucap Lena Arsenio.

“Dokter Rian sudah datang biarkan dia periksa Aisha dulu” ucap Refan baru datang bersama fokter pribadi keluarga.

Dokter Rian memeriksa Aisha, dan terkejut.

“Nona anda” ucap dokter Rian dihentikan Aisha yang menggeleng.

“Tolong jangan beritahukan mereka tentang kehamilanku dulu” ucap Aisha.

“Tapi kenapa?” Tanya Dokter.

“Saya hanya ingin memberi kejutan pada mereka nanti” ucap Aisha.

“Baiklah, tapi lain kali hati\-hati minta Refan melakukannya perlahan kandungan kamu masih lemah, jika ini terus terjadi kamu bisa kehilangan janin” ucap Dokter.

“Aku mengerti dok” ucap Aisha.

Dokter pun keluar ruangan.

“Dia kenapa?” Tanya Refan dingin.

“Nyonya muda hanya kelelahan, lain kali tuan lebih lembutlah sedikit jangan terlalu kasar” ucap Dokter Rian, membuat mereka yang mendengarnya terkejut.

“Baiklah terimakasih, Leoantar dokter Rian pulang”ucap Refan.

“Wang ma buatkan sup untuk Aisha” ucap Refan lagi.

Wang ma dan Leo patuh mendengarkan perintah tuannya.

\(Apakah tuan dan nyonya sudah baikan? Itu sangat bagus, daripada tuan bersama Maya si licik itu\) batin Leo yang memang tau tentang mereka bahkan tidak menyukai Maya karena licik namun Refan selalu membela Maya karena kekasih pertamanya sejak di universitas dulu.

“Mama masih disini?” Ucap Aisha melihat kedua orang tuanya.

“Iya sayang kami akan menginap disini malam ini, papamu ada urusan yang perlu di bicarakan dengan Refan” ucap mama Lena.

Aisha memang tidak melihat suaminya dan papa mertuanya mungkin mereka sedang berada di ruang kerja.

“Aisha mama lihat kok kamu semakin kurus? Apa kamu tidak makan dengan baik?” Ucap mama.

“Nafsu makanku sedang tidak baik ma, jadi jarang makan” jawab Aisha.

“Iya nyonya, nyonya muda sekarang susah sekali untuk makan terakhir kali makan malah muntah” sahut wang ma yang baru datang membawa semangkuk sup.

“Kamu muntah saat makan? Apa kamu hamil?” Tanya mama.

“Hamil? Siapa yang hamil?” Tanya Refan yang baru datang membuat Aisha terkejut.

\(Sebaiknya aku rahasiakan kehamilaku pada mereka dulu\) batin Aisha.

“Tidak ada, ma aku hanya ada masalah lambung karena akhir\-akhir ini tidak makan dengan baik tapi kedepannya aku akan jaga pola makanku agar tidak terjadi lagi” ucap Aisha.

\(Apa ada yang dia tutupi dari kami\) batin Refan yang menyadari Aisha terlihat gugup.

“Oh ya ma, aku kangen masakan mama boleh ga mama masakin buat aku?” Ucap Aisha bersandar di bahu mama mertuanya.

“Baik baik mama akan memasakan sarapan untuk kalian besok pagi” ucap mama.

“Asik, makasih mama” ucap Aisha senang, karena entah kenapa dia sangat ingin memakan masakan mama mertuanya itu.

“Ya sudah , ini sudah malam kalian istirahatlah dulu” ucap Mama.

“Baik ma, mama dan papa juga istirahatlah” ucap Aisha.

Mama dan papa pergi meninggalkan kamar mereka dan menuju kekamarnya.

“Apa kamu masih merasa tidak nyaman?” Tanya Refan perhatian.

“Aku sudah baik\-baik saja, tidak perlu khawatir, aku tidur duluan” jawab Aisha acuh.

\(Kenapa sikapnya tidak seperti biasanya? Kenapa sekarang acuh? Padahal biasanya dia paling senang saat ku perhatikan begini\) batin Refan merasa kecewa mendengar jawaban Aisha.

Pagi harinya saat bangun tidur Aisha berlaribke kamar mandi karena merasa mual dan ingin muntah tapi tidak mengeluarkan apapun, Refan yang mendengarnya pun menyusulnya ke kamar mandi.

“Apa kamu baik\-baik saja?” Tanya Refan.

“Aku baik\-baik saja, mungkin adam lambungku naik lagi” jawab Aisha alasan.

“Jika sakit pergilah lakukan pemeriksaan menyeluruh jangan sampai terlambat penanganan” ucap Refan.

“Aku mengerti, oh ya aku ke bawah dulu mau bantu mama masak” ucap Aisha berlalu meninggalkan Refan sendirian.

\(Bukankah aku harusnya senang dia seperti ini, daripada berisik seperti sebelumnya mencari perhatian, tapi kenapa aku kecewa dengan sikap dia sekarang\) batin Refan memandangi punggung Aisha yang menghilang di balik pintu.

NEXT>>

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!