Hallo readers kembali ketemu di novel author yang ke 4.
kali ini ceritanya agak lain ya, author lagi pingin bawa cerita yang ada sedikit mistis nya, selamat membaca ....
Dio fandi pradika seorang cassanova yang terjebak di sebuah kampung yang jauh dari keramaian, dia di temukan oleh seorang pria yang misterius di dalam hutan, dan ia di bawa oleh pemuda itu ke luar dari hutan dan di bawa ke sebuah pondok sederhana yang berada di pinggir hutan.
pondok yang di tempati oleh seorang wanita cantik yang berhijab.
next...langsung ke episode satu ya readers
Mohon dukungannya ya ...HAPPY READING
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon S. Mia. t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TDPJP 10
Hanifah berada di dalam kamar sendirian, dia duduk di atas tempat tidur dengannya dan menatap sebuah foto dirinya bersama seorang pria muda.
" Mas hafit maafkan Hani, hani sudah menikah lagi, Hani menghianati pernikahan kita " ucap pelan hani dan kemudian memasukkan kembali foto itu le dalam kotak kayu dan menyimpannya kembali ke dalam lemari, hani menatap dirinya di depan cermin yang menempel di lemari baju, tangannya meraba lehernya yang terdapat kalung pemberian dio sebagai mas kawinnya.
pintu hani di ketuk dari luar dan terdengar suara dio dari luar pintu.
" Hanifah...aku kelaparan, apa kamu tidak ingin memberi makan suamimu ini, dari pagi perutku belum terisi " ucap Dio.
" Astagfirullah.." ucap pelan Hanifah, dan ia bergegas berjalan ke arah pintu dan membukannya.
Hanifah melihat Dio yang berdiri dengan muka di buat sesudah mungkin.
" perutku laper..." ucap dio lemah dengan memegangi perutnya, tapi matanya menatap terpesona saat melihat hani berdiri di depannya tanpa menggunakan hijabnya, rambut hitam panjangnya tergerai bebas, dengan mata yang sedikit sembab, hanifah terlihat sangat cantik.
" maaf ...Tunggulah aku akan memasakkan sesuatu dulu " ucap Hanifah yang langsung bergegas ke dapur, tanpa menyadari bahwa dirinya yang tak memakai hijab.
Dio tersenyum tipis " ternyata ada harta karun yang tersembunyi di daerah yang terpencil " gumam dio.
Dio mengikuti langkah Hanifah ke dapur.
saat di depan kompor Hanifah terkejut sendiri saat ia akan menggelung rambutnya ke atas, ia baru menyadari kalau dirinya tak memakai hijab, spontan ia berbalik dan menatap dio yang bersandar di dinding kayu dan tersenyum tengil.
" cantik..." ucap dio dan terus menatap Hanifah.
Hanifah semakin salah tingkah dan ia berjalan hendak mengambil hijabnya di kamar.
" mau kemana ..." hadang dio di pintu dapur.
" Aku...aku..mau ambil kerudung ku "
" tidak perlu, aku sudah lapar...lagian kamu terlihat cantik saat seperti ini " ..
" fan..."
" Kamu sudah sah menjadi istriku, jadi kamu tidak akan berdosa kalau tak memakai kerudung, malah kamu akan mendapat pahala karena sudah memanjakan mata suamimu dengan kecantikanmu " kata dio.
Hanifah tertunduk malu dan kemudian langsung berbalik ke arah dapur lagi, ia menggelung rambutnya ke atas sehingga terlihat leher jenjangnya yang terlihat putih dan mulus.Dio langsung menelan ludahnya .
" Hadeew...efek tak lama bercocok tanam, sabar sebentar brother..sekarang kita isi perut kita dulu, nanti baru iki isi yang lainnya " gumam dio sambil terkekeh sendiri, membayangkan sesuatu yang akan dia lakukan pada Hanifah.
tapi tiba-tiba udara dingin kembali menerpa wajahnya.
" Cek...dia sudah menjadi istriku..pergi sana, tidak usah menganggu kami " gumam Dio, saat dia tahu pasti arwah suami hanifah yang datang.
Kini mereka duduk di halaman belakang rumah hanifah, mereka duduk di bangku bambu di bawah pohon jambu, setelah makan Dio mengajak hanifah untuk duduk di belakang rumah.
itu adalah tempat favorit dio sejak dia tinggal di rumah hanifah, udara sejuk pedesaan membuat ia suka berlama lama di bawah pohon jambu, bahkan sampai tertidur, hidupnya berbalik 360 derajat, kini dia menjadi pengangguran total tak ada aktifitas selain makan dan tidur, dan menimba air untuk keperluan mereka, dio sangat menikmati hidupnya saat ini.
" kenapa nama panggilanmu di sini banyak sekali, dari wanita murahan, wanita pembawa sial, wanita penyihir, janda gatal, tadi aku juga dengar kamu di sebut pelakor, emang suami siapa yang kamu rebut "
" Aku tak pernah merebut suami orang "
" Sepertinya mereka sangat membencimu "
Hanifah menarik nafasnya dan membuangnya kasar.
" Sekarang aku adalah suamimu, sekarang bisa kamu ceritakan kenapa warga desa sangat membencimu, bahkan mereka ingin menyingkirkanmu dari desa ini "
Hanifah sejenak menatap dio dan kemudian wajahnya tertunduk.
" Semuanya berawal dari kakek..kakekku seorang yang bisa di bilang ahli dalam bidang penyembuhan penyakit lewat pengobatan alternatif, ini adalah pondok yang di gunakan oleh kakek untuk mengobati orang orang, banyak sekali orang orang yang datang ke sini untuk berobat, karena tempat tinggal kami jauh dari kota dan rumah sakit, jadi tempat pengobatan kakek sangat ramai pada waktu itu "
" kakekmu melakukan pengobatan dengan cara apa "
" kakek mengunakan pengobatan akupuntur dan bekam, kakek juga membuat obat obatan herbal, kakek sering mencari bahan obat obatan di dalam hutan sana dan kadang juga menanamnya sendiri di sini " kata hanifah.
"Berarti lahan sini sampai ke sana itu adalah milik kakekmu " hanifah mengangguk.
" tadi aku dengar kalau keluargamu de sebut sebagai keluarga terkutuk, penyihir, dukun santet juga, emang jalannya sekarang ada ilmu ilmu kayak gitu".
Hanifah tersenyum tipis ada bulir air yang keluar dari matanya.
" Suatu hari ada seorang gadis di bawa berobat oleh keluarganya ke sini, gadis itu sudah dalam keadaan sakit parah, saat itu kakek sempat mengobatinya dan berbicara pada keluarganya untuk di bawah kerumah sakit, karena kakek bilang gadis itu butuh perawatan dari rumah sakit, setelah di bawang pulang dua hari kemudian gadis itu meninggal dengan tubuh yang kering karena darahnya seperti habis terhisap, dari situlah rumor kalau gadis itu meninggal karena di jadikan tumbal oleh kekek untuk menambah kesaktiaanya katanya, dan setelah itu banyak pasien kakek yang setelah datang ke kakek meninggal seperti gadis itu, dan pada umumnya yang meninggal adalah anak gadis yang masih perawan, dari situlah kalau kakek di sebut memiliki ilmu hitam dan entah siapa yang memulai hingga suatu malam kekek di datangi oleh beberapa orang dan sebagian dari warga sini, mereka menganiaya kakek hingga terluka parah dan menyeret kakek ke dalam hutan itu, saat itu umurku sekitar 10 tahunan " jelas hanifah.
" Apa kamu melihat semua itu " tanya dio.
hanifah tertunduk dan mengangguk pelan.
" pada malam itu, aku Ayah dan ibu menginap di sini, saat mendengar teriakan orang orang itu, kakek menyuruh ayah membawa kami dan nenek untuk pergi lewat belakang dan saat kami melewati pemayang sawah itu kami melihat kakek sudah di seret mereka ke arah hutan, kami tidak bisa berbuat apa apa, ayah hanya terduduk di tanah menyaksikan semua itu, aku tahu saat itu ayah pasti bingung, ingin menyelamatkan kakek tapi nyawa kita juga akan menjadi taruhannya, mereka akan membunuh kita semua, dan akhirnya kami bersembunyi di gubuk di pinggir hutan yang di sebelah sana " ucap Hanifah sambil menunjuk hutan yang jauh dari rumahnya.
" pagi harinya, ayah mencoba mencari tubuh kakek, sampai tiga hari ayah tak menemukan tubuh kakek walaupun ayah sudah masuk kedalam hutan itu "
" Apa tubuh kakek sampai sekarang belum di temukan "
Hanifah mengangguk dan isaknya semakin keras.
" Ayah juga, tubuh ayah juga belum di temukan di dalam hutan itu "
Dio tersentak dan menatap iba pada istrinya yang sedang menangis.
Perlahan dio membawa tubuh hanifah ke dalam pelukannya.
#####
hanifah kasian banget hidupnya dikelilingin orang" toxic, parahnya lagi mau diusir karena menyebabkan malapetaka/kesialaan bagi warga desa...
tapi dio akan ada selalu bersama hanifah menjadi garda terdepan untuk melindunginya.....
Semoga permasalahan dio cepat selesai bawa pergi hanifah ketempat yang aman....
seru nih pengalaman reyhan dan nino dihutan wingit hahaha berasa uji nyali
lanjutkan Thor, tetap semangat ngajarnya 💪
ternyata apa yang dbilang dio itu benar mama nya penakut...
semoga saja dio bisa kembali bertemu dgn ortuanya dengan membawa hanifah...