I Want Happy Ending

Matahari bersinar terang menerangi alam semesta, dari kejauhan terlihat Athena sedang berjalan menyelusuri trotoar. Langkahnya terhenti tepat di sebuah gedung pencakar langit yang cukup terkenal di kawasan itu.

Gedung tersebut tidak lain adalah tempat di mana Delano bekerja.

"Selamat datang mbak... Mbak ingin menemui tuan Delano?", Tanya salah seorang perempuan yang langsung berdiri menyambut Athena.

"Ah iya, kamu sekretaris baru?", Athena bertanya karena ia tidak pernah melihat perempuan ini sebelumnya.

"Iya mbak... Saya Mawar sekretaris pengganti selama mbak Rosa bekerja di lapangan...", Jawab sekretaris itu sopan.

"Ah begitu... Ya sudah saya masuk dulu", Pamit Athena.

Athena langsung membuka pintu ruangan yang di tempati Delano. Saat itu ia melihat Delano tengah tertidur pulas pada sebuah sofa.

Athena berjalan perlahan mendekati Delano, sejujurnya ia tidak ingin membangunkan pria itu dan akan menunggunya sampai ia bangun sendiri.

Namun saat ia baru saja duduk, Delano langsung terbangun dan begitu kaget ketika melihat Athena.

"Kamu sudah bangun?", Tanya Athena.

"Kamu ngapain kesini?", Delano balik bertanya.

"Aku membawa bekal makan siang...", Athena memperlihatkan tas jinjingan yang ia bawa dari rumah.

"Kamu terlihat tidak senang...", Ucap Athena saat melihat raut wajah Delano.

"Lain kali kalau mau kesini kabarin aku dulu Na..."

"Kenapa? Kamu takut aku memergoki mu sedang berduaan dengan cewek?", Selidik Athena.

"Bukan begitu, bagaimana kalau kamu datang saat aku sedang tidak berada di kantor!", Sanggah Delano yang tidak terima di tuduh macam-macam oleh Athena.

"Iya-iya, lain kali kalau aku datang aku akan mengabarimu lebih dulu", Ucap Athena.

Athena mengeluarkan makanan yang ia bawa, dan meminta Delano untuk memakannya.

"Kamu masak sendiri?", Tanya Delano saat melihat banyaknya bekal yang di bawa Athena.

"Iya, aku memasaknya sendiri"

"Lain kali kamu tidak perlu melakukannya. Aku tidak ingin merepotkanmu"

"Aku tidak merasa di repotkan kok", Jawab Athena enteng.

"Aku merasa senang dengan apa yang aku lakukan, jadi kamu tidak perlu berkata seperti itu", Tutur Athena.

"Oh iya, bagaimana perkembangannya... Apakah kamu sudah menemukan ibuku?", Tanya Athena penasaran.

"Belum... Aku sudah memerintahkan seseorang untuk mencari tahu tentang keberadaan ibumu, tetapi aku belum menerima laporan darinya", Jawab Delano.

"Oh begitu, baiklah..."

"Aku pasti akan menghubungimu jika sudah mendapatkan informasi, jadi kamu tidak perlu repot-repot menemuiku hanya untuk menanyakan informasi itu..."

"Aku menemuimu karena memang ingin menemuimu, bukan ada maksud terselubung seperti ingin menanyakan hal yang baru saja aku tanyakan. Kamu mengerti maksudku bukan!"

"Baiklah, anggap saja memang begitu..."

"Memang begitu kok!", Seru Athena.

"Sebelumnya aku ingin bertanya..."

"Tanya apa?"

"Kenapa tiba-tiba kamu ingin mencari ibumu?", Tanya Delano.

"Aku hanya ingin mengetahui bagaimana keadaan ibuku saat ini... Apakah dia sedang tertawa bahagia bersama keluarga barunya, atau justru menangis dan menyesal karena telah meninggalkanku...

"Kamu hanya ingin mengetahui itu?", Tanya Delano memastikan.

"Tentu saja tidak, aku akan memperlihatkan kepadanya bahwa aku tumbuh dengan baik dan tentu saja baik-baik saja tanpanya...", Ucap Athena berusaha menahan air mata di hadapan lelaki yang di cintainya.

"Kamu sedang tidak baik-baik saja", Delano melihat dengan jelas bahwa Athena berusaha menahan untuk tidak menangis.

"Kalau kamu bertemu dengan ibumu dengan kondisi yang seperti ini, sama saja kamu ingin memberitahunya bahwa kamu tidak baik-baik saja setelah di tinggal olehnya...", Ucap Delano membuat Athena langsung memeluknya.

"Lalu aku harus bagaimana?", Tanya Athena sambil menangis.

"Aku merindukan ibuku...", Ucap Athena kemudian.

"Aku tidak tahu harus bagaimana jika nanti bertemu dengannya"

"Kamu ingin mendengar pendapatku?"

"Iya..."

"Kamu harus mengungkapkan semua perasaanmu kepadanya, katakan bahwa kamu merindukannya. Dan tanyakan kenapa dia meninggalkan keluarganya... Aku yakin dia punya alasan tersendiri. Aku tidak bermaksud membela ibumu, tetapi aku yakin seorang ibu tidak akan tega meninggalkan suami dan anak-anaknya kalau tidak ada alasan yang tepat", Saran Delano kepada Athena yang masih menangis.

"Apa dia akan jujur jika ku tanyakan hal yang seperti itu?", Tanya Athena ragu.

"Menurutku dia akan jujur... Bagaimana mungkin dia masih sanggup berbohong setelah belasan tahun meninggalkan putrinya. Aku sangat yakin bahwa dia juga sangat merindukanmu Athena..."

"Sekarang kamu harus berhenti menangis, dan jangan pernah memikirkan hal ini lagi atau hal apapun yang akan jadi beban pikiranmu. Pernikahan kita akan berlangsung dua minggu lagi, jadi aku harap kamu hanya fokus dengan pernikahan kita. Aku ingin kamu menjaga kesehatanmu... Aku tidak ingin kamu kenapa-napa", Delano merasa khawatir dengan kondisi Athena saat ini.

"Kamu sudah terlihat kurus...", Ucap Delano saat memegangi tangan Athena.

"Nanti orang-orang akan mengatakan bahwa kamu tidak bahagia denganku..."

"Ih... Mereka sok tau kalau sampe ngomong aku gak bahagia pas sama kamu..."

"Ya makanya kamu harus jaga diri kamu dengan baik, nanti pas udah nikah dan kamu terlihat makin kurus, aku di marahin ayah atau kakakmu..."

"Kenapa di marahin"

"Ya mereka bakalan ngira kamu gak ku kasih makan sayang, cubit juga ntar lama..."

"Nih cubit", Athena menyodorkan pipinya ke wajah Delano.

"Muah...", Delano mencium pipi Athena hingga membuat Athena tersipu.

"Kenapa?", Tanya Delano pura-pura tidak tahu.

"Kamu mesum!!!", Tuding Athena dengan suara keras.

Delano langsung membekap mulut Athena agar ocehannya tidak terdengar orang luar.

"Issss lepasin..."

"Suaramu keras banget, kedengaran orang nanti malah di kira aku mau memperkosa kamu"

"Salah siapa berbuat mesum..."

"Mana ada aku berbuat mesum!", Bantah Delano.

"Itu tadi..."

"Gak ada tuh, emang aku ngapain?"

"Kamu cium pipi aku!"

"Gak ada, kapan aku cium kamu", Bantah Delano dengan nada mengejek.

"Isss iya loh, tadi kamu cium aku, sekarang malah gak ngaku..."

"Coba contohin gimana?", Tanya Delano dengan seringai nakal.

"Ihhh Delano!!!"

"Hahahah iya-iya maaf, gak akan ku ulangi lagi"

"Iya gak boleh kan belum halal"

"Kalau udah halal berarti boleh?", Tanya Delano dengan senyum menggoda.

"Iya boleh lah...", Jawab Athena sedikit malu, pipinya kembali merona.

"Boleh ngapain?", Tanya Delano lagi, Delano merasa puas telah menjahili Athena.

"Iya ngapain aja..."

"Ih pipi kamu merah gitu, pasti pikirannya ngeres ini!", Tuduh Delano ketika melihat wajah kekasihnya semakin memerah karena malu.

"Ihhh Lano! Udah ah mau pulang aja", Ucap Athena cemberut.

"Ngambek ya?"

"Gak ngambek kok, aku mau pulang... Kamu makan habis tuh lanjut kerja"

"Kalau gak ngambek cium dulu", Ucap Delano sambil menyodorkan pipinya.

"Muah...", Setelah mencium Delano Athena bergegas keluar dari ruangan kekasihnya.

"Aku cinta kamu Athena...", Teriak Delano saat Athena berlari menjauhinya.