NovelToon NovelToon
Rahasia Sang Menantu Miskin

Rahasia Sang Menantu Miskin

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Perjodohan / Balas Dendam / Menantu Pria/matrilokal / Tamat
Popularitas:24.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: nophie

Season 1.

Kecelakaan mengakibatkan Valendra hilang ingatan membuat ia tidak tahu siapa dirinya maupun keluarganya. Terlunta dijalan dan akhirnya bertemu dengan kakek Arka sebagai sang penolong. Entah ini berita bahagia atau tidak , ketertarikan Valendra pada Anindiya, cucu pertama kakek Arka bersambut. Kakek Arka menjodohkan Valen dengan Anin, walau keluarga yang lain tidak setuju. Sepeninggalnya kakek, hinaan demi hinaan harus ditelan oleh Valen, walau istrinya tetap berusaha menguatkan suaminya itu. Tak dinyana, identitas asli Valen menampar semua orang yang dulu menginjak injak Valen. Bahkan mereka harus bertekuk lutut pada Valen. Siapakah Valen sebenarnya?

Season 2.

Dendam berlanjut? Wilhelmina Chalyondra Weston, anak perempuan satu satunya dari Valendra Weston dan Anindya Bagaskara akan dinikahi oleh Gustav Alexandro Dimitri anak dari Billy Weston dan Tiara Dimitri, apakah karena ingin membalas dendam ? Sesuatu terkuak, silahkan nantikan kelanjutannya!Happy reading!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nophie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RSMM 24.

Flash back

Setelah ia berbincang dengan Revan, Valen langsung menghubungi anak buah yang sengaja ia tanam di rumah sakit, untuk memantau kondisi nenek dan keluarga Bagaskara. Valen juga tidak mau kecolongan sehingga menyebabkan Anin celaka.

Valen merasa belum nyaman karena ia merasa nenek terlalu baik menyerahkan tampuk pimpinan yang dimilki There kepada Anin.

"Kamu sudah menerima WA yang aku kirimkan barusan. Val?" tanya Erik yang merupakan detektip yang ia sewa beberapa waktu yang lalu, Valen dikenalkan dengan Erik oleh Revan, mereka sahabat karib.

Dan ternyata Erik juga cocok dengan Valen sehingga kini ia juga berteman baik dengan si Erik.

"Yup!"

"Suaranya sangat jelas ya?" tanya Erik sambil tertawa terbahak.

"Kamu emang bener bener jenius, itu kamu sendiri yang kesana?" tanya Valen dengan nada kagum dengan kinerja Erik.

"Bukanlah, aku ada mata mata yang ditanam di setiap instasi, kayak semcam undercover person, jadi ketika mereka ada disana pun tidak akan satupun yang akan curiga karena mereka kan memakai seragam rumah sakit dan juga memiliki kartu pengenal, cuman mereka bekerja di dua tempat, gitu!" kata Erik menjelaskan.

"Amazing! Cerdas!" kata Valen memuji.

"Itu emang pekerjaanku sih..gimana? Mau dikasuskan langsung atau mau kamu ikuti dulu permainannya, by the way mereka berarti sudah tahu tentang identitas kamu loh! Jadi apa yang kamu akan lakukan?" tanya Erik dengan nada sedikit menggoda.

"Cih!! Mana sudi aku sama wanita ****** macam There! Bilang aja sama si Revan tutup rapat identitas aku di semua tempat. Sehingga ia tidak bisa mendapatkan info apa apa. Tapi tolong kamu juga selidiki semua kelemahannya, kita akan sikat dia di media beserta buktinya disana. MIsal kisah perselingkuhannya dengan lakii laki lain sebelum bercerai dengan Allan dan itu bisa membantu Allan untuk tidak memberikan kompensasi apap apa sehingga dia akan hancur perlahan." kata Valen dengan nada dingin. Ia sangat membenci keluarga Bagskara, karena mereka menjadi alasaan kakek Arka, penolongnya meninggal. Ia pun cukup curiga dengan nenek, bisa jadi ia ada di balik kematian kakek arka.

"Siap bos!!! Jadi aku dapat tambahan tugas buat menyelidiki wanita gila itu?"

"Yup! Jangan kuatir, kamu bisa minta Revan untuk tambahan operasionalnya." kata Valen dengan suara lirih, ia takut kalau Anin mendengar tentang hal ini.

"Oke, aku juga sudha tahu. Tapi aku akan mengumpulkan bukti bukti dulu aja. Ini pekerjaan gampang buat aku."

"Baiklah aku tunggu hasilnya besok, lebih cepat lebih baik kan?" kata Valen seraya menutup teleponnya karena ia melihat di CCTV depan ruang kerjanya ada Anin yang sedang mondar mandir membawa teh, mungkin istrinya sebentar lagi akan masuk, jadi ia harus menutup sambungan teleponnya bersama Erik.

Dan benar saja itu yang terjadi kemudian.

***

There tidak berpangku tangan, sebelum Anin diangkat menjadi direktur pelaksana ia menghubungi orang kepercayaan nenek Arka agar mengusut tentang kasus  Valen dan mencari tahu tentang jatidiri Valen.

Mereka berjanji bertemu di kafe Au Lait, yang ada di seberang rumah sakit dimana nenek dirawat. Nenek memanggil Vino ini agar bertemu langsung dengan There.

"Saya sudah sampai di kafe.." kata There sambil mengedarkan pandangannya ke seluruh bagian di dalam kafe, ia melihat seseorang yang melambaikan tangan, tanda ia adalah Vino, orang kepercayaan nenek.

Vino ini laki laki yang memilki tinggi badan 182cm, dan berat badan 75kg, cukup proposional, walau wajahnya biasa tapi karena tubuhnya yang atletis, dia tampak menawan, padahal usianya sudah mencapai 35 th.

"Hai saya Vino." kata Vino memperkenalkan diri.

"Ya saya There, cucu nenek Arka."

"Oke, saya sudah menerima perintah investigasi dari nenek. Namanya Valen ya."

" Ini foto dan data data pribadi, kita juga tidak tahu dia bekerja dimana, tapi kami mencurigai seperti yang nenek tadi bilang." kata There dengan cepat.

"Oke akan segera saya lakukan."

"Karena kamu ga terima pembayaran yang tidak tunai, jadi ini 20 jutanya sudah saya ambilkan dalam bentuk tunai, dan sisanya setelah semuanya beres." kata There tanpa basa basi. Ia takut ada orang lain yang mengetahui transaksinya sama Vino ini dan akan jadi viral. Jadi lebih baik semuanya dilakukan dengan cepat saja.

"Saya terima uangnya." kata Vino sambil memasukan itu ke dalam tas kerjanya. There menganggap sudah tidak ada hal lain yang perlu diperbincangkan jadi ia langsung berpamitan kepada Vino dan pergi langsung dari situ.

Tiba tiba ada orang lain yang menghampiri Vino dan menghantam lengannya dengan cukup keras.

"Sakit goblog!!" kata Vino dengan nada keras.

Dia marah dnegan orang yang memukulnya tapi setelah tahu siapa yang menghantamnya, ia meluluh.

"Eh bos! Ada apakah gerangan?" tanya Vino dengan sopan.

"Sudah berani melawan aku?" tanya laki laki itu dengan suara tegas.

"Gak berani dong bos! Tapi maksudnya apa ya? Aku gak pernah melawan dengan bos!" katanya dengan takut takut.

"Kamu menerima job yang berlawanan dengan aku." kata laki laki itu dengan santai dan duduk di hadapan Vino yang menatapnya dengan wajah heran.

"Maksudnya pencarian Valen ini?" tanya Vino sambil menyodorkan amplop yang ia terima, dan laki laki itu hanya mengangguk tanpa mengambil amplop coklat yang disodorkan Vino kepadanya beserta uang yang tadi diberikan oleh There.

" Bos, aku tidak tahu menahu tentang itu. Tapi tenang saja aku akan membatalkan misi ini." kata Vino sambil mengangkat ponselnya hendak menelepon nenek raka untuk membatalkan tugas itu.

"Jangan!! aku malah senang kalau yang terima job ini adalah kamu jadi aku gak perlu susah untuk mendapatkan undercover agen lainnya. Tapi kamu akan bekerja sesuai dengan draft yang aku miliki dan kamu tinggal menuruti skenario yang aku buat, easy kan seperti biasanya? Low risk dan low effort." kata laki laki itu sibuk menekan tombol di ponsel yang ia milki, mungkin ia sedang menghubungi klien yang dimaksud.

"Oke bos! Kirim aja draftnya seperti biasa."kata Vino sambil memasukan amplop berisi uang dan data data dari Valen yang tadi ia terima dari There.

"Enak kan? Kamu dapet kanan dan  kiri kan?" kata laki laki itu sambil tersenyum.

"ha ha ha jelas dong! Jangan lupa kalau selesai bisa langsung dapat tamparan duit dari kanan dan kiri."

"Tenang aja, aku akan mengirim duit itu ke rumah kamu seperti biasa." kata laki laki itu sambil berlalu, tapi tiba tiba sebelum ia mencapai parkiran teleponnya berbunyi.

Ia menatap ID callernya sebelum mengangkatnya langsung. Ini no pribadi tak ada seorang pun yang tahu nomernya ini, kecuali orang orang tertentu, sebenernya ia sudah bisa menebak, lalu dengan senyum mengembang ia mengangkatnya.

"Kebetulan yang mengasyikan!!" kata orang yang diseberang.

"Betul sekali, kita bisa balik menyetir mereka melalui private investigator mereka ini."

"Langkah cerdas!"

"Low risk dan low effort, kan? Sesuai dengan motto aku."

"Kabari setiap perkembangan yang ada."

"Oke!"

.

.

.

TBC

Siapa ya yang memergoki VINO dan THERE? Readers, setiap hari akan up 1, tapi kalau thor pas bisa akan up lebih dari 1, ditunggu komen dan likenya ya. Happy reading!!

1
Agus Soejono
penasaran ah
Agus Soejono
jadi gak lancar urusannya
Agus Soejono
gas gas
Agus Soejono
ramai seru mulai naik alur ceritanya
Agus Soejono
jadi dong namanya juga taruhan yg kalah hrs suportif
Agus Soejono
bangkrutin dikit dikit
Agus Soejono
Tampar tampar Three = BUZZER MULYONO
Agus Soejono
up up up apa isinya penasaran
Agus Soejono
jangan dibuka dulu ben sport jantung si nenek dan three kena parkinson
Agus Soejono
setan = buzzer itu tdk pernah berhenti menggoda
Agus Soejono
menegangkan akan ada perampasan hak disini
Agus Soejono
makin seru dah mau ketauan
Agus Soejono
menghibur dimasa gelap ini
Agus Soejono
semangat selalu membawa berkah
Agus Soejono
permata itu blm diasah
Agus Soejono
keren makin ramai
Agus Soejono
tks you
Agus Soejono
oke keren
Yusup Rahman
opening yang bagus
Wisnu Mahendra
setiap nyebut kontrak, pasti nyebut 1 milyar, bukankah lebih baik kalo disebutkan kontrak kerjasama? lagian 1 milyar kok kayaknya wahhh banget? bagi perusahaan besar, uang segitu mah seiprit
💘Emerald💘: Walaupun komentar kamu enggak enak dibaca, aku setuju sama pendapat kamu.

Kontrak kerja sama antar perusahaan besar itu bisa sampai puluhan atau ratusan miliar bahkan bisa sampai triliunan.

Apalagi kalau perusahaan itu perusahaan internasional, nilai kontraknya bisa lebih tinggi lagi.

Nilai kontrak satu miliar itu rata-rata cuma untuk perusahaan kelas menengah kebawah🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!