Zora terpaksa meninggalkan keluarga setelah dia diceraikan oleh suaminya. Dia disalahkan oleh semua orang karena anak mereka lahir dalam keadaan meninggal. Zora merasakan sakit ganda: kehilangan calon anak mereka dan juga diceraikan setelah melahirkan. Bahkan suaminya mengatakan akan menikahi adik Zora, yang membuat Zora merasa seperti ditikam pisau. Zora menyembuhkan luka-lukanya sendirian dan terpaksa meninggalkan kota kelahirannya
Tapi di kota tempat tinggal Zora dia tidak sengaja mendapat pekerjaan sebagai ibu susu, akankah Zora akan mendapatkan kebahagiaan kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon blcak areng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Panas
"Oh jadi laki-laki itu mantan suami kamu Zora, pantas dari cara dia memandang terlihat ada keanehan!, dari awal aku lihat saja sangat menyebalkan dan menjijikan, Zora aku mau kita menikah besok"
"Aku nggak mau ada laki-laki lain yang mencoba mendekati kamu apalagi dia laki-laki itu adalah mantan suami kamu yang jelas-jelas mau minya dekat dengan kamu Zora!." ucap Kael yang menggebu-gebu
sedangkan Zora menanggapi dengan sangat santai, bahkan tidak terlihat ada rasa ketakutan atau apa dari wajah Zora
"Zora aku bicara serius jika aku ingin menikahi kamu Zora!." ucap Kael lagi
"Kael buat apa menikah jika pada kenyataannya hubungan kita saja sudah seperti suami istri kan?, hanya beda nya kita tidak tidur satu kamar saja, lagian buat apa takut dengan mantan suami aku Kael, toh aku juga bakalan tidak akan pernah kembali dengan dia"
"Kael yakinlah aku akan selamanya ada di sisi kamu, makanya aku mau hubungan kita tetap seperti ini ya, plis aku masih trauma yang namanya pernikahan jadi biarkan hubungan kita mengalir kayak gini saja tanpa status dan tanpa ada ikatan." ucap Zora yang membuat Kael menggelengkan kepala
"Nggak Zora aku maunya kita punya hubungan yang jelas, aku akan bilang sama mama dan aku akan mempersiapkan pernikahan kita Zora, maaf jika kali ini aku egois karena aku benar-benar tidak mau kehilangan kamu Zora!". ucap Kael
"Kael dengerin aku dulu, menikah itu memang perkara mudah yang tidak mudah itu mempertahankan nya, tidak jarang hubungan seseorang setelah menikah bisa baik-baik saja Kael"
"Karena terkadang awal mula hancuran hubungan karena mereka serius dalam hal ini, tolong jangan membuat keputusan sepihak Kael. lagian menikah itu juga atas dasar cinta bukan ambisi." ucap Zora yang membuat Kael menatap tajam kearah Zora
kebetulan memang saat inu kedunya sedang berdebat di dalam mobil yang tentunya sedang berjalan, tapi untungnya ada pak sopir yang membawa mobil mereka jadi mereka bisa berdebat santai di kursi penumpang
"Kamu ragu dengan cinta aku Zora?, lantas selama ini memagnya kamu tidak bisa merasakan cinta dari aku?, apa setrauma ini kamu dengan pernikahan sehingga kamu tidak bisa merasakan cinta yang besar dari aku Zora?"
"Sejak kamu sudah di anggap keluarga dan anak oleh Mama jujur perasaan itu sudah mulai hadir Tapi jika kamu tidak bisa merasakan yang pantas disalahkan siapa masa Lalu kamu atau kamunya?"
"Zora aku menawarkan sebuah pernikahan impian bukan pernikahan yang hanya akan bertahan beberapa tahun, ada prinsip diantara kita dan dia bisa menjadi penguat untuk kita di saat kita egois satu sama lainnya"
"Tolong jangan pernah menolak permintaan aku karena aku tidak akan meminta sekali lagi jika memang kamu menolaknya, Bukan aku tidak mau berjuang tapi terasa sakit itu akan hadir dan sehingga aku tidak mau menolong sebuah pertanyaan yang jawabannya juga bakal terulang kembali." ucap Kael
Zora langsung terdiam sedangkan kaya langsung membuang mukanya ke kaca jendela yang ada di sebelahnya. jujur saat ini Zora sangat bingung dengan permintaan Kael kali ini, belum pernah Kael memberikan sebuah pertanyaan dan sebuah permintaan yang membuat Zora benar-benar pusing tujuh keliling
"aku bakalan bilang sama mama tentang hal ini, tentang menikahi kamu terserah mau dikata pernikahan ini terpaksa atau tidak yang penting aku mau memiliki kamu seutuhnya Zora, walaupun nantinya kita sekedar tidur bersama tanpa melakukan hubungan suami istri"
"cegah ucapan aku saat kamu menolak dan saat itu aku tidak akan pernah ya namanya melihat ke arah kamu lagi, itu sama saja Kamu mematahkan hati aku." ucap Kael yang ucapannya terlihat serius dan juga mantap
Kael bahkan saat ini terlihat Diam seribu bahasa, tidak ada sikap manja yang ditunjukkan di dalam mobil ini, biasanya jika berduaan Kael Apakah keluar sikap manjanya melebihi manjanya Prince kepada Zora
bahkan jika saat seperti ini tangan Zora tidak akan pernah menganggur dan selalu digenggam oleh Kael, tapi Zora juga mau memberikan waktu untuk Kael berpikir barangkali sampai rumah Kael berubah pikiran
Baru kali ini Zora merasakan perjalanan yang sangat membosankan, karena tidak ada aktivitas bayi bajang manja, Zora melihat ke arah Kael yang terlihat memejamkan mata sambil kepalanya disandarkan di jendela mobil
Zora dengan santai langsung memegang tangan Kael. "Maafkan aku jika ucapkan aku melukai kamu Kael, tapi aku mau menikahi itu bukan karena sebuah keegoisan karena nantinya menikah itu dalam waktu panjang"
"yang harus kamu tahu kalian pastikan terlebih dahulu Apakah di hati kamu sudah tergantikan nama mamanya Prince?," tanya Zora
Pertanyaan Zora langsung membuat Kael membuka matanya lalu melihat ke arah Zora. "Apa pertanyaan ini perlu jawaban?, Bahkan kamu tahu sendiri kan jika Mama aku saja nggak pernah setuju dengan hubungan aku dengan mendiang istri aku"
"lalu untuk apa kamu menanyakan hal ini Zora, mendiang istri aku juga sudah meninggal cukup lama kamu tidak perlu menanyakan hal-hal yang tidak penting." ucap Kael
"ini sangat penting Kael, bahkan foto pernikahan kalian yang ada di ruang tamu sampai saat ini belum pernah dilepaskan?, padahal mama selalu bilang lepasin foto itu tapi kamu masih mempertahankan sampai saat ini." ucap Zora
"Zora apa yang kamu permasalahkan itu hanya sebuah foto, foto itu sengaja dipasang supaya Prince bisa mengenal sosok mamanya Kamu lihat sendiri kan Bagaimana Prince selalu senang saat melihat foto Mamanya yang ada di ruang tamu?"
"di sini yang kelihatan egois siapa Kamu atau aku?, itu hanya bingkai sebuah foto yang tidak penting sama sekali untuk aku karena fungsinya memang sudah berbeda, jika dulu aku memajang foto itu memang karena belum bisa move on dari mendiang istri aku, tapi untuk saat ini foto itu dipajang supaya Prince bisa melihat wanita yang melahirkannya." ucap Kael lagi
"tapi akan tidak nyaman jika kamu mempunyai istri baru lalu melihat foto mendiang istri kamu yang masih ada di ruang tamu keluarga, Apa kamu tidak pernah memikirkan bagaimana perasaan seorang wanita yang akan sensitif melihat hal itu?"
"itu memang sebuah foto tapi bisa kan foto Itu disimpan di kamar Prince?, bukankah itu permintaanmu kecil Prince tapi ditolak oleh kamu, Padahal di kamar kamu juga penuh dengan foto mendingan istri kamu"
"bukankah itu bukti jika nama serta posisi istri kamu tidak akan pernah terganti dengan wanita manapun?, lantas apa ini masih bisa disebut sebagai keegoisan?, tolong jika ingin menikahi wanita lain setidaknya sudah selesai dengan masa lalu." ucap Zora
ucapan Zora kali ini malah menampar Kael, Kael jadi ikutan ntar diam dengan ucapan Zora