Bijaklah dalam membaca dan berkomentar ya gaes.
Karena kelalaiannya sudah menabrak dan merusak mobil sang CEO muda yang Arisha sebut sebagai Mr.Arrogant itu,membuat dirinya harus terjebak pada kesepakatan konyol Alvaro.
Dirinya terpaksa mengikuti itu,karena Alvaro sudah memberikan penawaran yang bisa membuat hidupnya aman,meski harus menghadapi sikap Arrogant nya Alvaro.
Hidup Arisha semakin terjebak pada Alvaro,karena mereka harus menikah karena kejadian yang diluar dugaan,terpaksa mereka akan semakin terikat.
Dan seiring berjalan waktu justru Alvaro yang jatuh cinta lebih dulu.
penasaran kisah selanjutnya mereka ?ikuti yuk !!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23. Bercerita
"Makasih Fi..aku masuk ya"
"Iya,besok aku jemput lagi ya,kita ke kampus bareng lagi"
"Tergantung.."
"Tergantung apa ?"
"Tergantung duo kurcaci mengijinkan (anin dan dita)"
"Hahah,tenang mereka mah gampang,aku pulang ya" Fian mengusak rambut Arisha,dan membuat pipi Arisha merona merah,semerah tomat.
"Iya,hati hati Fi.." Arisha melambaikan tangannya.
Fian mengangguk dan melajukan motornya dan menjauh dari sana,Arisha tak berhenti tersenyum sampai ke kamarnya.
"Woii,kesambet apa lu ,ketawa tawa sendiri gitu !!" Seru Anin yang melihat Arisha baru akan membuka pintu kamarnya,disusul Dita.
"Kalian kepo aja,mau tau gak ?apa mau tau banget ?" Sahutnya sambil menaik naikan kedua alisnya.
"Mau tau lah,apa dong..?" Seru Anin lagi.
"Kalau mau tau,kalian tunggu saja disonoh,sekalian nanti kita nonton drakor bareng kan ?aku mau mandi dulu" Arisha menunjuk karpet yang di depannya ada Teve,lalu melangkah ke kamar mandi.
Kedua sahabat yang Arisha sebut kurcaci,sudah bersiap diri duduk dikarpet berkarakter hello kity itu,sambil meraih dua toples berisi camilan..sambil menunggu selesainya Arisha.
Suara telepon berdering ,dan itu pusatnya dari ponsel Arisha,Anin dan Dita sempat mengabaikannya, bagaimana pun itu privasi Arisha,dan mereka tak layak untuk tau.
Namun suara ponselnya terus berdering "Aisshh ,berisik banget sih !!" Gerutu Anin ,namun tak mau untuk mengambilnya.
"Wih,saking keponya kalian sudah manteng aja disonoh" Arisha keluar dengan sudah memakai pakaian tidur lengkapnya.Dia ikut duduk disana.
"Ponsel lu bunyi terus dari tadi,berisik" Rutuk Anin.
Arisha pun meraih ponselnya yang masih didalam tasnya ,keningnya nampak berkerut saat melihat 5 panggilan tak terjawab.
"Ngapain nih orang telepon telepon ,gak ada kerjaan gitu !!" Sunggut nya,dan melemparkan ponselnya ke kasur yang ada disana.
"Siapa Sha ?"
"Tuan menyebalkan.." Sungutnya lagi.
"Hah,maksud kamu Tuan Alvaro ?"
"Ya,siapa lagi yang menyebalkan selain dia,udah ah jangan bahas dia,bikin jadi gak mood tau"
"Bukannya kamu udah putus kesepakatan kan sama dia ?lah napa dia menghubungi kamu lagi ?" Desak Anin
"Lah mana aku tau ,dia memang Tuan aneh tau gak,super super aneh,aku pikir gak akan ketemu dia lagi,dan ternyata malah bertemu,kan ngeselin" Rutuknya kesal dan mengingat pertemuan mereka tadi.
Anin dan Dita saling bertatapan aneh tapi mereka tak saling bertanya lagi.
"Sha,tadi kamu bercerita apa ?"Desak Anin yang super tak sabaran.
"Idih..kalian kepo ya ?" Ledek Arisha,sambil cengeesan
"Lah iyalah kepo,apa atuh Sha,kamu mau bercerita apa,soal Tuan Arrogant itu ?"
"Idih,ngapain aku mau cerita soal dia,udah ah jangan bahas dia" Arisha cemberut.
"Abis lu banyak lama,bikin kita mati penasaran tau !!" Sungut Dita kali ini.
"Hahahaha,keep Calm girls..kalian ini"
"Cepet napa lu,lama amat" Kali ini Anin yang menjitak Kening Arisha
"Aisshh...sabar dulu napa." Arisha mengelus bekas jitakan Anin.
"Aku udah jadian sama Fian," Serunya sambil senyam senyum geli dan wajahnya sudah merona merah.
"Apa !!" Seru keduanya,Anin hanya kaget dan bahagia kalau mereka sudah jadian,berbeda dengan Dita .
Dia sedang memakan kue,saat mendengar Arisha berkata begitu dia menjatuhkan kue itu begitu saja,Entah apa yang dia rasakan senang atau sedih,karena setelahnya raut wajahnya menjadi masam.
"Ihhh..suara kalian bikin telinga aku sesak" Arisha mengusak usakan telinganya.
"Serius Sha ?si Fian udah nembak kamu ?" Desak anin lagi
"Iya,tadi ditaman..aku gak nyangka loh,dia punya perasaan yang sama dengan aku,ahh...kok aku merasa senang banget ya" Masih senyam senyum.
"Wih,Si Fian gercep juga ya dia..Selamat ya Sha,rasa lu terbalas juga akhirnya" Anin memberi selamat pada Arisha dengan suka cita.
"Selamat ya Sha.." Kali ini Dita,dia tersenyum namun senyum yang dipaksakan.
"Makasih sayang sayang ku" Arisha kembali memeluk mereka berdua,dan meneruskan cerita lainnya sambil menonton drakor dikamar Arisha,sampai mereka tertidur bersama.
*
*
*
*
"Arggghhhh kepala aku pusing sekali" Rintih Alvaro,saat hari sudah pagi,dia terbangun sendiri dan dia merasakan pusing dikepalanya.
Dia pun bangun dari tidurnya,dia melirik kesekitar dan melihat kalau dirinya ada diApartement,waktu sudah menunjukan pukul 7 pagi,dia harus segera bersiap siap karena hari ini akan ada meeting penting.Dan lusa dia akan berangkat dinas keluar Negeri mungkin beberapa bulan disana,ada yang harus dia selesaikan disana.
Dan semenjak pertengkaran dengan sang Mom hari hari lalu,Mom Ambar tak pernah menelepon Alvaro,kini dirinya sudah tinggal di luar negeri,rumah kesekian yang mereka punya.
Mom Ambar masih sangat kecewa akan keputusan bulat Alvaro,yang tak mau menikah sama sekali,dia pun selalu merutuki Airish,karena gara gara wanita itu Alvaro sampai tak mau menikah.
Alvaro sudah menyelesaikan acara mandinya,dia pun bersiap namun dia tak sadar,kalau di aprtement itu sudah ada Sam.
"Selamat pagi Pak,silahkan minum ini supaya anda tidak pusing"Sam memberikan sebuah minuman pereda mabuk.
"Pagi juga Sam,dan Thanks ya..semalam kamu yang mengantarkan aku ?"
"Iya Pak,,maaf saya bawa kesini"
"Tak apa,untuk ke depannya aku akan tinggal disini juga" Tegas Alvaro
"Apa semalam aku mabuk berat ?" Ujarnya disela meminum air rebusan pereda mabuk yang Sam berikan.
"Iya Pak,sampai anda meracau tak jelas" Sergah Sam ,dengan menahan tawanya.
"Apa yang aku racaukan ?"
"Anda terus menyebut nama Nona Arisha Pak,apakah anda sedang merindukannya ?"
"Hah !! serius aku meracau seperti itu,kamujangan gila Sam " Decak Alvaro,dan Sam tak bisa menahan tawanya mengingat yang semalam.
"Ayo pergi Sam.." Ajaknya seketika,dia jadi tak nyaman saat itu.
Sam pun mengangguk,dan mereka pergi dari sana menuju ke kantornya.
***
"Ayo Sha.."Seru Fian sambil memasangkan helm pada kepala Arisha.
"Aciecie....kalian jadian juga,heh Fian meski lu udah jadi pacar Arisha,lu jangan lupa sama kita,kita juga ada ikut andil pada lu sama Arisha" Seru Anin.
"Kalian tenang saja,aku akan tetap seperti biasanya,yang berbeda hanya kini aku dan Arisha sudah menjadi pasangan" Fian menarik tangan Arisha dan menggegamnya erat.
Dita hanya menunduk dan tersenyum ala kadarnya,ada yang menusuk dalam hatinya,dan mereka bertiga tak menyadari itu.
"Ya udah sana pergi, sampai bertemu lagi dikampus,dan jangan lupa traktir gue sama Dita" Seru Anin "Ayo Ta.." Dia juga tak lupa menarik tangan Dita.
Fian hanya menunjukan tangannya yang melipat dan membentuk O,tanda Ok dia setuju.
"Ta lu sakit ?" Anin berkata sambil menyentuh Dahi Dita,dia khawatir saat melihat Dita yang diem aja.
"Kagak,aku baik baik saja..ayo ah katanya mau berangkat,tapi malah diem" Decak Dita.
"Wih,kalem Say..yuk" Walaupun merasa ada yang aneh pada sikap Dita,namun Anin tak bertanya lagi.
Anin pun melajukan motornya dengan Dita diboncengannya.
***
...Bersambung...