Roy dan Sela yang sudah menikah selama 3tahun lamanya hingga saat ini mereka belum bisa memiliki momongan, hingga akhirnya mereka menjalani tes kesuburan satu sama lain, hingga satu ucapan seorang dokter membuat Roy cukup terkejut karna iya di diagnosa oleh dokter Mandul atau tidak bisa memiliki keturunan.Akan kah Sela menerima kenyataan pahit itu ? atau malah sebaliknya? lantas bagaimana dengan rumah tangga mereka?
yang mau tau kelanjutannya jangan sampai ketinggalan cerita di stiap ep nya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neng Dita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Roy yang memperhatikan Sesil
Hari yang terus berlalu hingga tak terasa 3 hari berlalu Sesil yang bekerja tanpa di temani Sam yang masih belum terbangun dari komanya, hingga Sesil harus melakukan semuanya sendiri di perusahaan, Semua pekerjaan bisa Sesil handle namun rasanya sangat melelahkan hingga tak terasa kini ia ketiduran di mejanya
" Sesil mana berkas yang sudah di tanda tangani klien ? " Tanya Sam yang baru saja masuk ke ruangan Sam dan tak sengaja ia melihat Sesil yang tertidur pulas di mejanya dengan tangan yang ia buat menjadi bantal
" Astaga dia tidur? "
" Pasti dia capek gak ada Sam "
Dengan perlahan Roy melangkah mendekati Sesil yang tertidur, Rambut yang panjang,wajah yang cantik putih dan hidung yang mancung nya membuat Sesil terlihat begitu cantik di tidur nya hingga Roy tanpa sengaja menatap wajah Sesil
" Rasanya kenapa gue kaya deket banget sama ni cewek, padahal ngobrol aja gue jarang sama dia, tapi entah kenapa rasanya gue kasian sama ni anak " Batin Roy
" Gak, gak, gak!!! Gue gak boleh kasian atau apapun sama cewek lain, gue punya Sela dan gue gak bakal berpaling dari dia " kembali ucap batin Roy Sambil melangkah pergi meninggalkan Sesil yang tertidur
Sesil yang mendengar pintu yang tertutup dari ruangannya seketika membuka matanya menatap pintu tersebut dan ternyata Sesil tidak begitu benar benar tertidur ia sadar akan kehadiran seseorang yang masuk dan suara Roy yang bertanya pada dirinya namun rasa lelah membuat nya lemas hingga tak ingin menjawab pertanyaan Roy dan berpura-pura tertidur
" Maaf kan saya Pak, saya lelah " ucap Sesil yang terlihat kini wajahnya begitu kusut karna semalam ia bergadang menyelesaikan tugas dari Roy yang harus selesai secepatnya
" Kalo aja ada Pak Sam pasti kerjaan aku gak terlalu banyak" kembali ucap Sesil yang melamun memikirkan Sam.
Sementara di sisi lain di ruang inap VVIP terlihat Sam yang masih terbaring di ranjang tempat tidur nya dan mulai menggerakkan jari telunjuknya
" Syukurlah tubuh pak Sam Mulai merespon" ucap seorang dokter yang memeriksanya
" Jangan di paksakan ya pak, sebentar lagi juga bapak bisa pulih " kembali ucap dokter yang berbicara dengan Sam sambil menyuntikkan obat
" Jadi sebentar lagi dia sembuh Dok ? " Tanya Sela yang baru saja masuk ke dalam ruangan inap Sam
" Iya bu Sela, tubuh pak Sam mulai merespon"
" kenapa bisa secepat itu ? " kembali tanya Sela sambil menatap sang dokter
mendengar pertanyaan Sela cukup membuat Dokter itu terkejut dan tak faham dengan maksud Sela
" Justru itu bagus bu, sesuai permintaan Pak Roy saya harus memberikan Pak Sam pengobatan yang terbaik bagi pak Sam "
" Baiklah, biar saya yang berjaga disini dok " ucap Sela yang duduk di samping tempat tidur Sam
" Baiklah kalo begitu saya permisi bu " sahut dokter dan meninggalkan Sela bersama Sam di dalam ruangan itu
Sela yang biasanya terlihat benci dengan Sam entah mengapa kini ia berada di rumah sakit menjenguk Sam dan tanpa di temani Roy
" Sam gue bawakan buah untuk Lo " ucap Sela sambil meletakan buah di meja yang tak jauh dari tempat tidur Sam
" Nasib Lo kasian banget sih Sam harus kecelakaan sampe koma gini " Ucap Sela sambil menatap saluran pernafasan Sam