NovelToon NovelToon
Miss N Detektif Perselingkuhan

Miss N Detektif Perselingkuhan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / Dikelilingi wanita cantik / Misteri / Duniahiburan / Cintapertama / Berondong
Popularitas:137
Nilai: 5
Nama Author: Miss D.N

Naolin Farah Adyawarman, gadis berusia delapan belas tahun yang baru menyelesaikan pendidikan SMA-nya.

Tidak ada yang istimewa dari hidup Naolin, bahkan dia hampir tidak pernah melihat dunia luar.

Karena Naolin adalah anak yang harus disembunyikan, dari khalayak luas. Sebab Naolin adalah anak har*m, sang Papi kandung dengan entah siapa Mami kandungnya.

Hal itu terjadi karena Naolin, diberikan secara sukarela oleh Mami kandungnya yang merupakam gund*k, dari Papinya.

Menurut cerita keluarga Papi, Mami kandungnya Naolin ingin hidup bebas dan belum siap memiliki anak.

Tapi entahlah itu benar atau tidak. Yang jelas, keputusan Maminya itu justru menjerumuskan Naolin ke lembah kesengsaraan!

Karena Naolin akhirnya hidup dengan Mama dan Kakak tiri yang jah*t. Sementara Papi kandungnya selalu berusaha untuk tutup mata, karena katanya merasa bersalah sempat menduakan sang istri sah.

Tapi saat Naolin telah menyelesaikan SMA-nya secara homeschooling, dia dibebaskan dari rumah yang iba

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss D.N, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

Tentu saja aku tidak akan menolak, karena energi makanku tadi sudah habis untuk latihan memanah.

Aku menggendong Nabila, sambil mengikuti Kak Anin dan Bang Rian memasuki rumah mereka.

"Nah, ini soto ayam untuk Kakak Naolin. Dijamin enak ya Nabila, soalnya ini menu makanan kesukaan dia," ucap Kak Anin.

Mataku langsung berbinar, saat melihat ada satu mangkuk soto ayam yang aromanya wangi sekali. Lalu satu piring nasi, yang masih mengepul.

"Aku makan ya Kak, Bismillahirrahmanirrahim," ucapku.

Saat aku mencoba suapan pertama, rasanya enak sekali.

"Naolin, ini sambal, kecap dan jeruk nipisnya. Supaya makin enak makan kamu," ujar Bang Rian.

Aku langsung memeras jeruk nipis, lalu menambahkan sambal dan kecap manis.

"Waahhh, the best ini. Kasih dua jempol ke Mama," pujiku.

"The best," ucap Nabila, sambil menunjukkan dua jempol mungilnya.

Kami semua jadi tertawa melihat betapa lucunya, bocah gemoy satu ini.

Setelah makan, Kak Anin memberikan satu porsi soto ayam lagi untuk aku bawa pulang.

Alhamdulillah, ada tambahan lauk lagi untuk disimpan di kulkas.

Aku langsung pulang, karena mataku mengantuk setelah perut terasa kenyang.

Sesampainya di rumah, aku langsung meletakkan soto ayam ke dalam freezer. Lalu aku mandi, karena tadi baru saja berolahraga.

Selesai mandi, baru aku melihat sosial media Pak Rian. Tapi sepertinya baru dibuat, jadi hanya ada beberapa foto dan video pernikahan dirinya dengan Kak Gina.

Followersnya juga baru Kak Gina dan keluarga. Jadilah aku tidak bisa mendapatkan petunjuk apapun dari akun media sosial Pak Rian.

Karena like saja tidak sampai sepuluh, tidak ada komentar juga.

Lanjut aku beralih ke sosial media Kak Gina dan Kak Giselle, yang ternyata seorang selebgram. Karena followersnya sudah ratusan ribu.

Wajar sih, karena mereka benar-benar cantik dan modis. Keduanya juga sering pergi ke cafe-cafe aesthetics, hanya untuk mengambil foto dan video.

Tapi Kak Giselle, sepertinya suka party ke diskotik-diskotik. Bahkan ada yang di diskotik luar negeri juga.

Kak Giselle masih kuliah, dan baru berusia dua puluh tahun. Jadi dia masih bebas, mau melakukan hal apapun di usianya itu. Karena dia anak orang kaya raya juga.

Sementara akun sosial media Mamanya Kak Gina, tampak sudah enam bulan lebih tidak upload apapun.

Kalau Papanya Kak Gina jangan ditanya, pemilik beberapa hotel ternama itu tidak punya akun sosial media.

Oke, kasus kali ini tidak mendapatkan clue apapun dari sosial media.

Jadilah aku bertekad besok, akan mulai menguntit Pak Rian. Karena dia adalah suspek pertama, yang ingin Kak Gina selidiki.

Hari ini aku mau berleha-leha dulu, dengan mencoba membuat beberapa resep makanan.

Keesokan harinya, aku pergi ke rumah Kak Gina setelah sholat subuh. Karena mau menguntit Pak Rian, selama bekerja.

Ternyata Pak Rian pergi kerja, jam tujuh tepat. Tampak dia membawa mobil sendiri, setelah diantarkan Kak Gina sampai ke mobilnya.

Pak Rian membawa mobilnya dengan santai, tapi tampak dia berhenti dulu di sebuah minimarket.

Karena tidak ingin membeli apapun, jadi aku memilih untuk tidak turun dari mobil.

Tapi setelah ditunggu selama dua jam, entah kenapa Pak Rian tidak kunjung keluar dari dalam minimarket.

Karena penasaran, aku turun dari mobil dan memasuki minimarket. Tentu saja setelah memakai topi dan masker.

Tapi ternyata minimarket sedang dalam kondisi sepi, jadi hanya ada beberapa orang karyawan saja yang sedang bekerja.

Oke, ini benar-benar aneh! Akhirnya aku mencoba bertanya pada seorang wanita yang memakai seragam minimarket, dan sedang menambahkan kopi kalengan.

"Mbak, boleh aku tanya?"

"Ya, kenapa Kak?" tanya Mbaknya ramah.

"Laki-laki ini, kenapa sudah masuk ke minimarket tidak pernah keluar lagi ya?" tanyaku.

Mbaknya melihat foto Pak Rian di handphoneku, lalu dia memberikan wajah bingung.

"Nggak tahu juga Kak, karena aku baru hari ini mulai bekerja. Jadi belum tahu tentang pelanggan. Coba kita tanya ke Bang Anwar, manager cabang di sini."

Aku mengangguk, dan mengikuti langkah Mbaknya mendatangi seorang pria yang terlihat masih lumayan muda.

"Bang, Kakak ini mau tanya-tanya," ucap Mbaknya.

"Ya, kenapa Kak?" tanya Bang Anwar ramah.

"Bapak ini namanya Rian, dan dua jam yang lalu memasuki minimarket ini tapi tidak pernah keluar lagi. Abang tahu nggak, sama orang ini?"

Bang Anwar melihat foto Pak Rian, dan dia tampak berpikir lumayan lama.

"Ohhh, ini Bapak yang beberapa kali hanya beli coklat silverqueen dua batang, lalu permisi mau keluar lewat pintu belakang. Tapi tidak setiap hari sih, makanya saya perbolehkan."

"Karena tidak mengganggu, dan orangnya baik juga. Kami pernah dibelikan beberapa kaleng kopi, dan pernah ditraktir nasi bento yang dijual di sini. Memang kenapa ya Kak?"

Aku jadi kebingungan, karena ada apa di belakang sana?

"Ohh, ng-nggak apa. Aku cuma iseng saja, karena hanya ada satu mobil saja terparkir di depan sini," jawabku.

"Masalah mobil, setelah makan siang akan dijemput oleh orang lain. Sepertinya supir pribadi Bapak itu," ucap Bang Anwar.

"Boleh aku lihat ke bagian belakang minimarket ini, tempat Pak Rian keluar?" tanyaku.

"Boleh Kak, mari saya antar," jawab Bang Anwar.

Kami berdua langsung jalan ke bagian belakang minimarket, yang ternyata hanya ada toilet. Lalu sebuah pintu, untuk menuju keluar.

Saat pintu dibuka, ternyata tidak ada apa-apa. Hanya sebuah tanah kosong, yang dikelilingi pagar.

"Tidak ada apa-apa kan Kak?" tanya Bang Anwar.

Aku mengangguk, karena ya memang tidak ada hal yang mencurigakan. Malah orang-orang minimarket ini, yang jadinya mencurigakan di mataku.

Karena, bagaimana bisa mereka tidak mencurigai orang seperti Pak Rian. Sangat mencurigakan lho, pergi lewat pintu belakang yang tidak ada jalan keluar lainnya.

Tapi aku mencoba untuk terlihat kebingungan. Karena tidak enak hanya tanya-tanya saja, akhirnya aku beli beberapa cemilan dan minuman kemasan yang terlihat menarik di mataku.

Setelah membayar, aku langsung ke gedung apartemen yang ada di sebelah minimarket ini. Karena siapa tahu, Pak Rian lompat pagar ke gedung apartemen ini.

"Selamat pagi Pak," sapaku, pada Bapak satpam.

"Ya, selamat pagi Mbak. Ada yang bisa dibantu?" tanya Bapaknya ramah.

"Bapak pernah lihat orang ini, terlihat loncat dari pagar minimarket sebelah nggak?" tanyaku, sambil memperlihatkan foto Pak Rian di handphoneku.

Bapak satpam tampak berpikir lumayan lama, sambil menatap handphoneku.

"Saya tidak pernah melihat ada orang berani loncat, dari pagar minimarket itu. Tapi orang di foto ini, terlihat sangat familiar bagi saya."

"Seperti pernah lihat, tapi sepertinya bukan dengan penampilan seperti ini. Aduhh, jadi bingung sendiri saya. Maaf ya Mbak, soalnya saya ini pelupa. Maklum, sudah tua juga," ucap Pak satpam.

Aku mengangguk, dan akhirnya kembali menaiki mobil.

Tapi saat hendak pergi, aku melihat ...

1
menhera Chan
Ending yang menghangatkan hati, seperti pelukan. 🤗💕
Nurqaireen Zayani
Asyik nih!
♡お前のペンデハ♡
Menghancurkan hati
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!