Ternyata cinta yang ia terima hanya semu, ternyata selama ini ia hanya cinta sendirian. lalu...
apa yang harus ia lakukan saat ia telah menyerahkan sagalanya sebagai bukti cintanya justru kenyataannya....
ketulusannya hanya di jadikan bahan taruhan.
Azalina Akira Sadewa,
gadis cantik berusia 17 tahun yang cinta mati kepada kekasihnya yang bernama Alexis Arron Megantara hingga bersedia menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk laki laki itu.
namun ternyata....ia hanyalah bahan taruhan Alex dan teman temannya.
Tidak ada cinta bagi Alex untuk Zalina.
apa yang di lakukan Zalina saat ia tahu kenyataan pahit itu.....?!
sementara ia sudah terlanjur menyerahkan miliknya yang paling berharga untuk Alex.
ikuti kisah baru aku ya .....
" LUKA BERSELIMUT CINTA...."
Semoga suka dan tak pernah bosan selalu ngikuti karya aku...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon khitara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 22 merutuki ke bodohan
Sementara itu,
Di sebuah kafe yang ada di area sebuah food court.
Alex baru saja menyelesaikan meetingnya bersama kliennya.
Dan sekarang ia nampak tengah berbincang ringan dengan kliennya itu dengan di dampingi sekretaris pribadinya.
" sebentar pak Yoga..saya pamit ke toilet sebentar " terdengar Alex pamit kepada sang klien.
" silahkan pak Alex...." jawab pria seumuran Alex itu.
" Anita...kau temani pak Yoga berbincang, aku akan segera kembali...." perintah Alex kepada sang sekretaris.
" baik pak...." jawab Anita.
Alex pun segera bangkit dari duduknya dan kemudian berlalu dari tempat itu.
Langkah Alex terlihat sedikit cepat, toilet adalah memang tujuannya saat ini.
Setelah beberapa waktu di dalam toilet dan menyelesaikan hajatnya,
Alex nampak keluar dari ruang toilet, pria tampan dengan postur tubuh tinggi menjulang itu mematut sebentar dirinya di depan cermin sebelum akhirnya ia memutar tubuhnya dan mulai melangkah keluar.
Alex melangkah keluar dari area pintu utama toilet sambil merapikan kemajanya hingga ia tak fokus dengan langkahnya.
Dan akhirnya....
Brugh....
Alex menabrak seseorang di depannya,
" maaf maaf...." pekik Alex pelan dan bersamaan dengan itu.
Plug...
Sesuatu terjatuh kelantai, pandangan mata Alex mengikuti arah sesuatu yang jatuh itu.
Sebuah dompet...
Segera Alex berjongkok hendak memungut dompet itu, namun seketika matanya terbelalak ketika ia melihat selembar foto yang tersimpan di dompet itu.
Dompet itu jatuh dalam posisi terbuka, hingga ia bisa melihat foto yang tersimpan di dompet itu.
" Zalina..." desis Alex lirih sekali dan nyaris tak terdengar,
Alex segera mendongak demi mengetahui siapa pemilik dompet itu.
Seraut wajah tampan namun tak lagi muda juga sedang menunduk menatapnya.
Dan Alex tahu siapa seseorang itu...dia adalah....papa Zalina.
" maaf tuan...dompet saya..." kata orang yang Alex tahu adalah papa Zalina itu.
" ehh..i...i...iya...maaf...." dengan tergagap Alex segera bangkit dari berjongkoknya dan berdiri di hadapan papa Zalina.
" maaf...dompet...pa...e maksud saya...bapak..." kata Alex masih dengan tergagap.
" e..iya..terimakasih tuan, maaf merepotkan " kata papa Zalina sambil menerima dompet yang di ulurkan Alex kepadanya.
" ti...tidak pak...saya yang menabrak bapak, saya yang teledor...maaf..." jawab Alex dengan masih menatap tak berkedip wajah pria baya yang masih terlihat tampan di hadapannya itu.
Pria di hadapannya itu seperti akan kembali berkata kata tetapi seseorang tiba tiba datang dan menghentikan niatnya.
" papa ...kenapa lama sekali ke toiletnya ?! " seorang wanita baya menghampiri papa Zalina, dan wajah wanita baya itu kian membuat Alex tertegun.
Wajah wanita baya itu sangat mirip dengan Zalina, hanya saja ia terlihat lebih tua.
Dan Alex yakin...
Dia adalah mama Zalina.
" sudahkan ke toiletnya ?! " tanya wanita itu dengan lembut kepada papa Zalina.
Alex tak berkedip melihat sikap lembut wanita itu.
Sekarang ia tahu dari mana sikap lembut Zalina berasal.
" iya sudah...." jawab papa Zalina.
" kalau begitu ayo...nanti terlambat, ini sudah mau jam sebelas pa..."
" iya...ayo " jawab papa Zalina.
" oh ya tuan..." papa Zalina kembali menatap Alex.
" Alex...nama saya Alex pa...maksud saya pak..." jawab Alex dan lagi lagi ia hampir salah memanggil papa Zalina dengan sebutan pa.
Entahlah...
Ia merasa seharusnya ia memanggil kedua pasangan paruh baya di hadapannya itu papa dan mama juga kan jika mengingat ia pernah...
Ah..
otak Alex jadi blank tiba tiba.
" oh ya tuan Alex...terima kasih dan maaf sudah merepotkan tuan "
" tidak pak...tidak...sungguh saya tidak merasa di repotkan,
Justru saya yang minta maaf karena sudah menabrak bapak tadi " jawab Alex tulus, sungguh hatinya terasa trenyuh melihat dua sosok baya di hadapannya itu.
Entah apa yang akan mereka lakukan kepadanya jika dua orang itu tahu ia telah merusak putri kesayangan mereka.
" ah tidak...hanya tidak sengaja, mungkin ada jodoh di antara kita...." kelakar papa Zalina sambil tertawa pelan.
Kemudian pria itu pamit dan mengajak sang istri pergi dari tempat itu.
Alex menatap punggung dua pasangan paruh baya itu,
Rasanya ingin sekali ia bertanya tentang Zalina, dimana dia sekarang ?!
Bagaimana keadaannya sekarang ?!
Dan....
Apakah....apakah Zalina memiliki anak darinya.
Tanpa sadar Alex melangkah cepat mengejar papa dan mama Zalina.
Tapi...
Alex menoleh ke kanan dan ke kiri, tapi ia tak lagi melihat dua pasangan paruh baya itu.
" pak..."
Ketika Alex masih nampak bingung mencari keberadaan papa dan mama Zalina, Anita datang menghampirinya.
" ya..ada apa Anita ?! " jawab Alex dengan tatapan yang tak fokus kepada Anita.
" Pak Yoga pamit lebih dulu " jelas Anita,
" oh..." jawab Alex kemudian, tapi kali ini ia sedikit tenang.
Ia mulai fokus menatap Anita.
" kalau begitu apa jadwalku selanjutnya...?! " jawab Alex,
Ia kecewa....ia tak lagi melihat ke dua orang tua Zalina.
" anda ada meeting dengan para manager dan kepala bagian untuk membahas tentang produck baru kita " jelas Anita.
" kalau begitu kita balik ke kantor saja " lanjut Alex sambil mulai melangkah.
" tapi pak...masalahnya anda belum memberikan berkas perencanaan itu kepada saya kembali sejak kemaren "
" apa ?! Maksudmu...berkas berkas itu masih ada padaku sejak kemaren ?! "
" iya pak..."
Alex mengerutkan keningnya mencoba mengingat.
" ya Tuhan...pasti berkas itu tertinggal di rumah Nit..." jawab Alex sambil menepuk keningnya sendiri ketika ia ingat sesuatu.
" jam berapa meeting akan di laksanakan ?! " tanya Alex kemudian.
" kurang dua jam dari sekarang pak ?! " jawab Nita sambil menatap jam di pergelangan tangan kirinya.
" kalau begitu kita masih punya banyak waktu untuk mengambilnya di rumah "
Di dalam mobil,
Alex duduk berisihan dengan Anita sekretarisnya, sejak tadi Alex hanya diam dan sibuk memperhatikan jalan di depannya.
Namun percayalah...saat ini kepalanya tengah penuh dengan ingatannya tentang pertemuannya tadi dengan kedua orang tua Zalina.
Alex tak henti merutuki ke bodohannya sendiri, seharusnya ia bisa berpikir lebih cepat.
Seharusnya ia bertanya lebih awal tentang Zalina dan....
Mungkin juga tentang anaknya yang di bawa Zalina....
( Zalina....di mana kamu sekarang....bagaimana keadaanmu sekarang ?! Apa kau....membawa anakku bersamamu ?! )
Cicit Alex di dalam hati,
kata kata Arthur dan Cello tentang kemungkinan Zalina hamil anaknya dan karena itu orang tua Zalina mungkin mengungsikan Zalina ke tempat lain selalu memenuhi isi kepalanya.
Sudah lama ia tak lagi mencari Zalina, tepatnya setelah perkelahiannya dengan Carlo waktu itu dan kemudian ia menikah dengan Zoya.
( apa sekarang kau sudah menikah ?! Apa suamimu tidak mempermasalahkan kondisimu ?! apa kau menikah dengan Carlo ?! ) cicit Alex lagi masih di dalam hati.
Mengingat kondisi Zalina yang sudah tak perawan di statusnya yang masih gadis Alex menghela nafas,
Ia ingat Zoya juga tak perawan saat ia nikahi, tapi ia tak mau mempermasalahkan itu.
Ia merasa itu adalah karmanya.
Ia merenggut keperawanan wanita lain yang bukan istrinya dan kemudian Tuhan memberinya seorang istri yang juga bukan perawan.
Walau Zoya mengatakan keperawanannya hilang karena insiden kecelakaan saat ia sedang berolah raga.
" ckkk....." tanpa sadar Alex berdecak dan menggelengkan kepalanya membodohkan dirinya sendiri.
" ada apa pak ?! " tanya Anita yang merasa aneh mendengar decakan Alex barusan.
Alex menoleh kepada Anita,
" ada apa ?! "
" ah tidak..saya seperti mendengar pak Alex berkata sesuatu "
" tidak ada...." jawab Alex singkat.
harusnya jika km punya rahasia,ungkapin dan jujurlah..ehh ini malah di sembunyikan.
kasiannya km,jika ini terungkap..di buang Alex,Arthur gak akan Sudi,bahkan Zakia gak akan ngenal km..Mampus!!
sama² egois,yg Alex jg oon.
ternyata yg murah bojo mu Dewe lex,pilihan e papa mu,orang yg ingin km Buat Bangga.
sudah baik Arthur mau tanggung jawab,tapi kembali lagi..mungkin Alex lebih kaya raya di bandingkan Arthur,Cello,dan Marikh.
eeeee tp justru zoya yg sll di prlakukn bak ratu... trnyata parah kelakuannya🤣🤣🤣
pleasee jgn balik k barng bekas
Dan pada akhirnya???Mantan ku jadi guru Anak ku..tapi bukan anak ku🤭🤭🤭
Aihsss..siapa yaa!!Cowoknya Zalinaa,apa jangan² Marik 😍😍 kalau di cermati satu² zalina pernah mengajar di daerah pelosok dan besar kemungkinan Marik yg anak seorang jendral ngikuti jejak bapaknya yg seorang Abdi Negara.
jangan² ketemu pas tugas di pelosok.
lanjut kak,ndk sabar sdh ini,penasaran polll