NovelToon NovelToon
Jodohku Guruku

Jodohku Guruku

Status: tamat
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua / Cinta setelah menikah / Cintamanis / Tamat
Popularitas:220.7k
Nilai: 5
Nama Author: Eli Priwanti

Nurma Zakiyah adalah seorang siswi Sekolah Menengah Umum (SMU) yang ceria, namun hidupnya seketika dilanda tragedi. Sang ayah terbaring sekarat di rumah sakit, dan permintaan terakhirnya sungguh mengejutkan yakni Nurma harus menikah dengan pria yang sudah dipilihnya. Pria itu tak lain adalah Satria galih prakoso , guru matematikanya yang kharismatik, dewasa, dan terpandang.
Demi menenangkan hati ayahnya di ujung hidup, Nurma yang masih belia dan lugu, dengan berat hati menyetujui pernikahan paksa tersebut. Ia mengorbankan masa remajanya, impian kuliahnya, dan kebebasannya demi memenuhi permintaan terakhir sang ayah.
Di sekolah, mereka harus berpura-pura menjadi guru dan murid biasa, menyembunyikan status pernikahan mereka dari teman-teman dan rekan sejawat.
Bagaimanakah kelanjutan rumah tangga Nurma dan Satria?
Mampukah mereka membangun ikatan batin dari sebuah pernikahan yang didasari keterpaksaan, di tengah perbedaan dunia, harapan, dan usia, bisakah benih-benih cinta tumbuh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam yang romantis

Setelah kejadian di ATM, pikiran Nurma dipenuhi oleh satu hal yakni sosok Satria. Selama ini, yang ia tahu, suaminya adalah seorang anggota TNI dan kini menjadi guru. Status pernikahan siri mereka yang belum resmi tercatat negara juga menambah lapisan misteri. Nurma termenung, menyadari betapa sedikitnya ia mengenal suaminya sendiri di luar perannya sebagai 'Pak Guru' yang protektif.

Menjelang pukul tujuh malam, ketika Nurma dan Ibunya, Bu Widia, sudah bersiap-siap dengan pakaian yang sederhana namun anggun, sebuah mobil sedan hitam mewah berhenti di depan rumah.

Sang sopir turun dari mobil, kemudian membungkuk memberikan hormat "Selamat malam, Ibu dan Nona. Saya utusan dari Bapak Letnan Kolonel Prakoso. Beliau meminta saya menjemput Anda berdua untuk makan malam."

"Oh, terima kasih banyak, Bapak. Mari, Nurma."

Nurma sedikit terkejut dengan mobil mewahnya, namun ia tetap mengikuti Ibunya.

 "Baik, Bu."

Tanpa banyak bertanya soal lokasi, Nurma dan Ibunya segera masuk. Mobil melaju, membawa mereka menuju sebuah restoran eksklusif di kawasan Jakarta Pusat yang bahkan tidak mereka ketahui namanya. Rasa gugup Nurma kembali muncul, namun kali ini bercampur dengan rasa penasaran yang mendalam.

Tak lama kemudian, mereka tiba di sebuah restoran mewah dengan desain interior yang elegan dan pencahayaan temaram. Saat memasuki ruangan yang telah dipesan, Nurma langsung melihat Satria dan Letnan kolonel Prakoso sudah berdiri menyambut.

Pandangan Satria terpaku pada Nurma. Ia benar-benar terkesima melihat istrinya malam itu. Meskipun berdandan sederhana, kecantikan Nurma terpancar alami. Satria terus menatapnya dengan senyum bangga dan kagum.

Namun, perhatian Nurma tidak hanya terfokus pada tatapan Satria. Ia juga pangling melihat penampilan suaminya. Satria tidak mengenakan kemeja biasa, melainkan Seragam PDU 1 TNI Angkatan Darat yang gagah, lengkap dengan baret dan lencana pangkat Kapten yang berkilauan.

Nurma berbisik pelan pada Ibunya.

 "Bu... itu beneran Mas Satria? Dia terlihat... sangat berbeda. Benar-benar bukan Pak Guru Satria yang biasa."

Bu Widia tersenyum bangga. "Itu suamimu, Nak. Ayo."

Letkol Prakoso Berjabat tangan dengan Bu Widia "Widia, senang sekali bisa bertemu lagi. Silakan duduk. Nurma, kamu cantik sekali malam ini."

Nurma tersipu malu. "Terima kasih, Om."

Kemudian Satria berjalan mendekati Nurma, matanya tak lepas dari wajah istrinya. "Kamu... luar biasa malam ini, Nurma. Sampai Saya tidak bisa berhenti menatapmu."

Tiba-tiba saja Wajahnya Nurma memerah karena malu."Mas Satria, jangan begitu! Kamu juga... terlihat sangat gagah dengan seragam itu. Aku sampai pangling."

Satria malah tersenyum lembut. "Ini seragamku, Nurma. Sisi lain dari suamimu yang baru kamu kenal."

Makan malam pun akhirnya dimulai. Sambil menikmati hidangan, Pak Prakoso dan Bu Widia terlibat dalam obrolan hangat bernostalgia tentang mendiang Ayah Nurma, Prasetyo. Hal ini memberi kesempatan bagi Nurma dan Satria untuk berbicara berdua di tengah meja.

Nurma mendekat sedikit, berbisik serius kepada Suaminya.

"Mas Satria, ada yang mau aku bicarakan. Soal ATM yang kamu berikan padaku."

Satria malah mengambil tangan Nurma di bawah meja, dan tersenyum menenangkan.

"Ya? Ada apa, Nurma?"

"Tadi siang aku cek saldonya. Mas... kenapa isinya... lima ratus juta rupiah?"

Satria malah tertawa kecil, tidak terlihat terkejut sama sekali.

 "Oh, itu. Jadi kamu sudah lihat, ya?"

"Aku... aku terkejut sekali. Aku hanya mengambil satu juta untuk keperluan rumah. Aku takut mengambil banyak, itu uang yang sangat banyak! Lantas uang dari mana itu, Mas?"

Satria menggenggam tangan Nurma lebih erat, menatap mata istrinya dengan penuh kasih.

 "Dengar, Nurma. Itu adalah uang milikku, dan setelah kita menikah, itu juga uangmu. Semua uang di kartu ATM itu, ada lima ratus juta itu... sepenuhnya milikmu. Kamu boleh menggunakannya kapan pun dan untuk keperluan apa pun yang kamu mau. Tidak perlu takut dan tidak perlu meminta izin dariku."

Kedua bola matanya Nurma membulat, ia terkejut tak percaya

 "Hah...milikku? Tapi... kenapa sebanyak itu?"

"Sebagai suamimu, saya punya tanggung jawab untuk memastikan kamu punya segalanya. Itu dana darurat dan kebutuhanmu, Nurma. Anggap saja itu hadiah kecil dariku."

Nurma menatap Satria, kini makin menyadari bahwa suaminya yang berprofesi ganda sebagai tentara dan guru itu menyimpan begitu banyak rahasia dan kemampuan finansial yang jauh di luar dugaannya. Kepercayaan dan rasa aman yang diberikan Satria mulai menggeser rasa penasaran dan kegugupannya.

Akhirnya acara makan malam telah usai. Letnan Kolonel Gunawan Prakoso, Kapten Satria, Nurma, dan Bu Widia berdiri di lobi restoran. Saat Bu Widia bersiap memanggil taksi, Satria segera menginterupsi.

"Sebentar, Bu Widia. Nurma, malam ini kita tidak pulang ke rumah."

Nurma langsung terkejut."Tidak pulang? Loh Kenapa?"

 "Ayah menginap di sebuah hotel di dekat sini selama seminggu ke depan. Ayah sudah menyiapkan dua kamar. Kalian berdua akan menginap di sana malam ini."

"Tapi, Mas... aku mau pulang saja."

Bu Widia langsung menukas, sedikit memarahi Nurma.

"Hussh! Nurma, tidak sopan menolak ajakan orang yang sudah menjamu kita. Lagipula, kamu ini sudah bersuami. Tidur satu kamar dengan suamimu itu sudah seharusnya! Jangan merepotkan Nak Satria."

Nurma mencicit pelan."Tapi, Bu... aku ingin tidur sekamar dengan Ibu saja."

Letnan Prakoso malah tertawa kecil melihat kepolosan Nurma.

"Hahaha! Nurma ini lucu sekali. Tidak apa-apa, Nak. Jangan malu. Kalian kan suami istri." Pak Prakoso menatap Satria dengan tatapan tajam. "Tapi ingat pesan Ayah, Nak. Jaga batasanmu. Jangan sentuh Nurma melebihi batas sampai dia lulus sekolah. Jelas?"

Satria menghela napas, ia tersenyum pasrah.

"Siap, Ayah. Satria sanggup." Dalam hati, Satria meragukan ucapannya, terutama setelah perasaannya terhadap Nurma mulai tumbuh.

Akhirnya, mereka pergi menuju hotel tempat Letnan Prakoso menginap. Satria dan Nurma masuk ke kamar mereka, sementara Bu Widia masuk ke kamar sebelahnya.

Di dalam kamar hotel yang luas dan mewah, Nurma langsung dilanda kecemasan. Ia berjalan cepat, mencari bantal dan guling yang banyak. Ia berencana membangun 'benteng' di tengah ranjang king size itu, perisai agar Satria tidak macam-macam.

Namun, ia kecewa. Bantal dan guling di hotel hanya berjumlah sedikit, tidak cukup untuk membangun pertahanan yang kokoh.

Satria mendekati Nurma perlahan, ia sengaja ingin menggodanya. Satria berdiri sangat dekat di belakang Nurma, suaranya pelan dan mengalun "Sedang mencari apa, Nurma? Mau membangun istana bantal?"

Nurma terlonjak kaget, langsung berbalik menjauh. "Aku... aku mau tidur!"

Satria tersenyum miring, memojokkan Nurma dengan tatapan intens.

"Mengapa kamu selalu menghindar dan menjauhiku, Nurma? Bukankah kita sudah menikah?"

Satria mendekatkan wajahnya sedikit lagi. "Apakah kau tidak tertarik dengan pria sepertiku, Nurma? Aku berseragam, sudah mapan, dan... jujur saja, banyak wanita yang mengejarku, tapi kamu malah menjauh dan menghindar dariku?"

Nurma menjadi sangat gugup. Detak jantungnya berpacu tak karuan. Ia tidak ingin menjawab godaan Satria. Ia pun memilih jalan keluar yakni pergi ke kamar Ibunya.

 "Aku mau ke kamar Ibu dulu!"

Saat ia hendak berjalan melewati Satria, entah karena panik atau kakinya yang lemas, tiba-tiba kakinya terpeleset di karpet yang halus.

 "Aww!

Secara refleks, Satria sigap menangkapnya. Nurma jatuh tepat dalam pelukan suaminya. Tangan Satria melingkari pinggangnya erat. Keduanya saling memandang dalam diam, jarak wajah mereka kini hanya tinggal beberapa senti saja. Hidung Satria menyentuh kening Nurma.

Wajah Satria perlahan-lahan semakin mendekat, matanya menatap Nurma penuh hasrat. Nurma, alih-alih melawan, malah memejamkan kedua matanya pasrah.

Kali ini, Satria tidak ragu. Bibirnya menyentuh bibir Nurma, dan ciuman itu kini berlangsung lebih lama dari sebelumnya. Satria melu mat lembut, dan Nurma yang sudah tidak lagi takut, mulai berani membalas ciuman lembut suaminya. Mereka seolah larut dalam kehangatan sesaat yang tercipta di kamar hotel yang asing itu.

Setelah napas mereka memburu, Satria melepaskan ciumannya. Ia memeluk Nurma dengan sangat erat ke dadanya.

Dan Nurma bersandar di dada Satria, merasakan debar jantung suaminya yang kencang. Ia tersenyum malu. Bibirnya terasa seperti habis disengat lebah, hangat dan sedikit bengkak.

Lalu Satria mengecup puncak kepala Nurma

 "Aku tidak akan melakukan hal lain, Nurma, Cukup seperti ini saja. Sekarang, ayo tidur."

Malam itu, mereka tidur berdampingan. Nurma merasa aman dalam pelukan suaminya, meskipun janji Satria kepada Ayahnya untuk tidak melampaui batas menjadi ujian besar bagi Satria sendiri.

Bersambung...

1
Rais Raisya
manis bgt shiee thorrrr😍
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏👍
total 1 replies
juwita
mampir
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏
total 1 replies
sumarni marni
terima kasih kakak ditunggu karya selanjutnya 🙏/Heart/
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: sama-sama kak, boleh mampir di karya terbaruku 🙏😊
total 1 replies
Tiyas Dimas
sungguhan tamat ini kakak author? 😭😭ditunggu karya selanjutnya💪💪💪💪
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: sudah tamat kak, boleh mampir di karyaku yang lainnya 🙏😊
total 1 replies
Pitria Pipih
susah move on dari satria dan nurma😍🤭
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aku juga gk bisa move on kak 🙏🤭
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
manisnya kebangetan thor🥰..
susah move on ini🤭..
next kisah satria junior alias Bima
Rais Raisya: boleh tuk lanjut crita satria junior alias bima 😄
total 3 replies
Hasbi Asidiqi
mahakarya masSatria terpampang nyata.....ach jadi malu kaaaaan
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Hasbi Asidiqi
ini udah d unboxingkah......
kok aku gak nyadar ya...gak berasa kak🤭🙏
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: udah kak 🤭
total 1 replies
Hasbi Asidiqi
duch gagal lagi....sabar mas Satria,anda belum d ijinkan Unboxing sama othornya🤭
Hasbi Asidiqi
uuuuh pasangan ini bikin melting.....
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: emang kak, othor aja saat baca ulang, merasa seperti itu🤭
total 1 replies
Hasbi Asidiqi
makin dag dig dug.....penyelamatan Nurma pasti dar der dor menegangkan
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: aku aja dag Dig dug kak🤭
total 1 replies
Hasbi Asidiqi
setelah tdi siang santi yg liat eeech sekarang malah kepergok lagi kiss" d dapur ma Rea...🤭
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Hasbi Asidiqi
eum terciduk lagi ma santi,,,
Hasbi Asidiqi
kan....kan....jadi keinget adegan kiss".....
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/🤭🤭🤭
total 1 replies
Hasbi Asidiqi
kira" siapa yg melewati batas suci...🤭
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: mudah-mudahan 🤣🤣🤣
total 3 replies
Hasbi Asidiqi
akhirnya tidur sekamar juga....🤭
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Facepalm//Facepalm//Facepalm/🤭🤭🤭
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
antara satria dan Rayyan. bungkus keduanya ya thor. sosok suami idaman🥰
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: /Kiss//Kiss//Kiss/
total 3 replies
Nar Sih
kok di ruang oprasi kak ,kan lahir normal yaa,selamat nurma dan satria ya moga ibu dan dedek byi sehat🙏
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: iya kak, soalnya tempat bersalin sekalian di ruangan operasi, jadi kalau ada apa-apa langsung mendapatkan tindakan, gk usah pindah-pindah 🤭
total 1 replies
Rais Raisya
alhmdulilah terharu bgt slmat ya nurma
lanjut terus ya ka
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: terimakasih kak 🙏😄
total 1 replies
Teh Euis Tea
alhamdulilah nurma melahirkan dgn selamat
💕£LI P®iwanti 🦋✍️⃞⃟𝑹𝑨 🐼: iya kak, Alhamdulillah 😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!