NovelToon NovelToon
Love In Blue Shadows

Love In Blue Shadows

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Misteri / Bad Boy / Fantasi
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: dara bluv

"Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 23- dia penyebab nya

Suasana sekolah kembali heboh dengan berita Alaska dan karina.

siswa siswi tampak kaget saat Alaska memperkenalkan karina sebagai calon istrinya. siswa dan siswi yang pernah membully karina merasa ketakutan.

"gila anjir gimana kalo kita jadi korban bully nya alaska?"

"aduh mana kita pernah jahat lagi sama karina" panik geng emak emak lampir yang tak lain shelin, vasha, dan silvi.

vasha yang tengah ketakutan karna dia salah satu penyebab karina masuk rumah sakit.

ia berpikir keras agar tidak terjerat kasus tentang karina.

apalagi ayah nya karina yang tidak tinggal diam ia tengah menyelidiki kasus putri nya.

"sial gua harus gimana" batin vasha yang tengah panik.

tap.. tap...

langkah kaki terdengar semua mata tertuju ke arah karina yang tengah berjalan bersama Alaska.

membuat vasha semakin ketakutan hingga ia terlihat sangat pucat.

"KARINAA LO GAPAPA? LO UDAH SEMBUH KAN? APA PERLU GUA GENDONG?" teriak khawatir Clara yang tengah berlari ke arah karina.

Clara menatap heran melihat Alaska yang berada di samping karina.

"lo mau apa lagi sama karina? ga puas lo udah buat dia di bully satu sekolah hah?" protes Clara yang tengah menatap sinis ke arah Alaska.

"gua cuman mau nebus kesalahan gua"

"lo kira dengan lo memperkenalkan diri sebagai calon suami nya karina bakalan aman? justru itu yang bakal membuat karina semakin banyak yang membenci nya."

Alaska hanya terdiam tanpa kata.

"ayok pergi" ajak Clara yang menarik tangan karina menjauh dari Alaska.

mereka berdua berjalan ke kelas banyak yang menatap ke arah mereka namun mereka tak menghiraukan nya.

"kenapa lo sama alaska?" tanya Clara yang membuka obrolan.

"dia udah mengingat aku"

membuat Clara kaget dan menghentikan langkah kaki nya.

"HAH?!" pekik Clara yang mulut nya langsung di bungkam karina.

"berisik anjir"

"maaf maaf, lo serius rin?"

"apanya?"

"yang Alaska udah mengingat lo?"

"iya"

Clara kembali kaget membuat karina memutar bola mata malas.

"hiks hisk" tiba tiba Clara menangis membuat karina heran.

"lo kenapa?" khawatir karina yang melihat Clara menangis tersedu sedu.

"a-akhir nya yang l-lo impikan terkabul" ucap Clara yang tengah mengelap ingus nya di baju karina.

membuat karina bergidik jijik.

"ih jorok banget si loh"

"maaf gua terharu sama lo" Clara memeluk karina yang pelukan itu di balas oleh karina.

membuat mereka jadi pusat perhatian karna saling peluk.

"ayok kita ke karaoke pulang sekolah" ajak Clara.

"ayok kita ajak rayya juga" mereka berdua bergandengan tangan melanjutkan berjalan menuju kelas.

"RAYYA KAMI ADA KABAR GEMBIRA TAU" teriak Clara menuju bangku rayya.

rayya yang tertidur menundukkan kepala nya tak merespon.

"ray" panggil pelan karina.

namun tidak ada respon.

karina sedikit menggoyang kan bahu nya rayya namun tidak ada respon juga.

membuat karina dan Clara panik.

mereka menarik paksa rayya agar terduduk tegak.

rayya yang tak terbangun juga di gendong Clara menuju uks.

mereka berdua berlari panik menuju uks.

"rin gimana ini rayya kenapa" histeris Clara.

"gua juga gatau ra"

namun uks kosong tidak ada perawat yang menjaga membuat mereka tambah panik.

karina yang ingin minta tolong ke Alaska segera berlari ke markas Alaska.

BRUK...

karina menerobos masuk ke markas geng blackwood membuat ia menjadi pusat perhatian.

"dimana alaska?" tanya karina dengan nafas yang terengah engah.

"ada perlu apa lo?" tanya arga.

"KASIH TAU AKU ALASKA DIMANA SIALAN" teriak marah karina.

angkasa yang melihat ke ributan berjalan menuju arah karina.

"alaska lagi di luar" ucap angkasa.

"ku mohon bawak rayya ke rumah sakit terdekat dia-" karina terduduk lemas karna tak sanggup berdiri lagi.

mendengar nama rayya angkasa berlari menuju uks .

angkasa melihat Clara yang tengah menangis di hadapan rayya.

tanpa basa basi angkasa menggendong rayya menuju ke rumah sakit terdekat.

"ray lo kenapa? plis bangun" gumam angkasa yang tengah menggendong rayya menuju rumah sakit terdekat.

sesampainya di rumah sakit rayya di beri tahu dokter kalo rayya memakan racun yang membuat nya tak sadar kan diri.

"untung saja cepat di lari kan di rumah sakit kalo tidak mungkin pasien sudah kehilangan nyawa nya" ucap dokter yang menangani rayya.

"racun? ga mungkin dia mengonsumsi racun dengan sengaja pasti ada yang ingin mencelakai nya" batin angkasa.

angkasa membuka ponsel nya lalu menelfon seseorang dari seberang sana.

*****

karin? kenapa lo di sini?" heran Alaska yang melihat karina terduduk lemas tak berdaya.

"BAJINGAN KALIAN KENAPA KALIAN BIARIN KARINA TERDUDUK LEMAS?!" murka Alaska yang menggendong karina ke atas sofa.

semua nya terdiam ketakutan melihat Alaska yang emosi.

"alaska" panggil pelan karina tapi masih bisa di dengar alaska.

alaska yang mendengar namanya dj panggil mendekat ke arah karina.

"r-rayya" karina menangis membuat alaska dengan sigap memeluk nya.

"rayya? kenapa dia?" tanya alaska.

"t-tadi r-rayya p-pingsan" jelas karina dengan tangisan nya.

alaska menenangkan karina dengan memeluk nya.

"kalian cari tahu kondisinya rayya" perintah alaska ke anak buah nya.

"gua dimana?" tanya rayya yang tersadar dari pingsan nya.

angkasa yang melihat rayya siuman segera mendekat ke arah nya.

"lo di rumah sakit"

"kenapa gua bisa di rumah sakit?" heran rayya yang melihat tangan nya tengah di infus.

"lo ada ngonsumsi racun?"

"HAH? buat apa gua makan racun anjir gua juga mau hidup kale" heran rayya.

"dah gua duga pasti ada yang sengaja buat lo celaka"

rayya kaget mendengar ucapan angkasa.

"maksudnya lo ada yang pengen gua mati? tapi gua kan gada salah?" panik rayya.

"lo ada nerima sesuatu sebelum lo pingsan?"

rayya mencoba mengingat kejadian sebelum dirinya pingsan.

"oiya tadi gua di kasih roti coklat sama seseorang katanya itu dari lo jadi gua makan deh" ucap rayya yang teringat seseorang memberikan nya roti.

"dari gua? sejak kapan gua ngasih lo roti?" heran angkasa.

"lah trus dari siapa dong?"

"lo ingat orang yang ngasih lo roti itu?"

"gua ngga ingat jelas siapa sih soalnya dia pakek masker gitu trus dia memiliki aroma yang khas tapi gua lupa itu aroma apa.dia juga kek nya bukan perempuan soalnya suara berat" jelas rayya.

angkasa hanya bisa menebak pelaku nya namun ia sedikit ragu sama tebakan nya.

"lo yang bawa gua ke rumah sakit?" tanya rayya.

"iya"

"makasih ya "

angkasa hanya berdehem sebagai jawaban.

"dih apaan jawab begitu kayak ga ikhlas"

"terserah gua"

rayya membuang muka dengan kesal lalu berkomitmen kamit sendiri.

"motor lo keren juga gua boleh pinjam ga?"

"ga" jawab angkasa dengan nada ketus.

"dih pelit amat" julid rayya.

"stop berpenampilan seperti cowok gua ga suka" angkasa berdiri lalu berjalan mendekati rayya.

angkasa memegang rambut rayya yang pendek itu.

"rambut lo bagus jadi jangan di potong jelek kayak gini" ucap angkasa lalu berjalan pergi meninggalkan rayya.

rayya terdiam jantung nya berpacu dua kali lebih cepat dari biasanya seperti ada desiran aneh di tubuh nya.

"gua kenapa ya?" batin rayya yang mencoba menenangkan jantung nya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!