NovelToon NovelToon
Janda Yang Mereka Tertawakan

Janda Yang Mereka Tertawakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Bullying dan Balas Dendam / Janda / Fantasi Wanita
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Surga Dunia

Aprilia, gadis desa yang dijodohkan dengan Vernando, pria tampan dan kaya raya, harus menelan pil pahit kehidupan.

Alih-alih kebahagiaan, ia justru menerima hinaan dan cacian. Vernando, yang merasa memiliki istri "jelek" dan "culun", tak segan merendahkan Aprilia di depan teman-temannya.

Kesabaran Aprilia pun mencapai batasnya, dan kata "cerai" terlontar dari bibirnya.

Mampukah Aprilia memulai hidup baru setelah terbebas dari neraka pernikahannya? Atau justru terjerat dalam masalah yang lebih pelik?
Dan Apakah Vernando akan menceraikan Aprilia?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 23

Zio melesat keluar gerbang sekolah, senyumnya merekah mendapati Aprilia sudah menanti. "Kak April, lama nunggunya?" tanyanya, napasnya sedikit tersengal.

Aprilia tersenyum lembut. "Enggak kok, Zio. Kak April tadi nunggu di kantin."

Matanya kemudian menunjuk mobil Alphard hitam yang terparkir di dekat mereka. "Yuk, pulang."

Sambil menggandeng tangan Zio, Aprilia menghampiri mobil yang dikemudikan oleh Beni, supir pribadi Zio. Belum juga mereka sampai di mobil, Zio sudah merengek. "Kak April, main dulu, ya? Di taman bermain."

Aprilia mendongak, memperhatikan langit yang mulai kelabu. "Tapi, Zio, di luar mendung. Nanti kehujanan."

"Kalau gitu, main di mall aja, Kak! Ya?" rengek Zio lagi, matanya berbinar penuh harap.

Aprilia menghela napas pelan, lalu tersenyum. "Oke, oke. Sebentar, Kak April tanya Papa kamu dulu, ya?" Zio mengangguk cepat, wajahnya kembali ceria.

Aprilia segera menghubungi Yuka. Tidak lama, panggilan itu tersambung. "Pak, Zio minta main di mall," lapor Aprilia.

"Boleh, ajak saja. Di bagasi ada koper kecil berisi pakaian Zio," jawab Yuka dari seberang sana.

"Baik, Pak," sahut Aprilia, lalu mengakhiri panggilan. Ia menoleh ke arah Beni. "Kita ke mall dulu ya, Pak Beni."

"Siap, Mbak," jawab Beni sopan.

"Yesss! Makasih, Kak April!" seru Zio kegirangan.

Aprilia mengangguk sambil tersenyum, lalu mencubit hidung Zio gemas.

Sebenarnya, ada pertanyaan yang mengganjal di benaknya: ke mana ibu Zio? Namun, Aprilia urung bertanya, takut menyinggung perasaan anak kecil itu. Ia memilih memendam rasa penasarannya.

Setibanya di mall, Aprilia segera mengganti pakaian Zio dengan baju yang lebih santai. Setelah itu, mereka berdua berjalan menuju Timezone, tempat impian bagi anak-anak seperti Zio.

Aprilia ikut hanyut dalam keseruan bermain bersama Zio. Baginya, momen ini sangat berharga.

Dulu, ia jarang sekali diajak bermain seperti ini oleh ayahnya, itu pun hanya jika Vini dan rose ibu tirinya, mengizinkannya.

Di desa, Aprilia lebih senang menghabiskan waktu bersama teman-temannya di kebun daripada harus pergi ke kota yang membutuhkan waktu dan biaya.

Di sela-sela permainan, Aprilia menatap Zio dengan senyum tulus. "Makasih ya, Zio," ucapnya.

Zio menoleh, mengerutkan kening. "Buat apa?"

"Kak April senang bisa main sama Zio," jawab Aprilia, hatinya menghangat.

"Ya udah, ayo lanjut main!" seru Zio, semangatnya kembali membara.

Tanpa menunggu, ia menarik tangan Aprilia menuju sebuah ruangan kecil: ruang karaoke. Di sana, mereka bernyanyi bersama, tertawa lepas, dan merasakan kebersamaan yang menyenangkan.

Bagi Zio, ini adalah kebahagiaan yang sudah lama dirindukannya. Selama ini, ia jarang memiliki teman bermain. Biasanya, suster hanya mengawasinya tanpa benar-benar menemaninya bermain seperti yang dilakukan Aprilia saat ini.

Kesenangan bermain membuat Zio ingin menikmati es krim. Aprilia pun dengan senang hati menemaninya. Zio memesan dua es krim, satu rasa vanila untuk dirinya dan satu stroberi untuk Aprilia.

"Ini buat Kakak," kata Zio sambil menyodorkan es krim stroberi.

"Makasih, Zio. Kamu masih ingat rasa kesukaan Kak April?" tanya Aprilia, terharu.

"Ingat dong! Dulu Kak April pernah beliin aku es krim dengan topping irisan stroberi, karena Kak April suka, kan?" jawab Zio dengan polos.

"Iya, maaf ya," ucap Aprilia merasa bersalah.

"Nggak apa-apa. Berkat Kak April, aku jadi bisa ngerasain rasa stroberi lagi. Tapi, ini yang terakhir kalinya. Aku nggak akan makan stroberi lagi," kata Zio sambil tertawa.

Aprilia ikut tertawa. Baru beberapa suap mereka menikmati es krim, tiba-tiba dua orang berdiri di hadapan mereka. Aprilia mendongak, berusaha mengenali siapa mereka.

"Vini? Vernando?" gumam Aprilia terkejut.

"Ngapain kamu di sini? Dan kenapa kamu sama Zio?" tanya Vernando dengan nada sinis.

"Paman?" sahut Zio bingung.

"Zio, kenapa kamu di sini sama gadis jelek ini?" tanya Vernando dengan nada merendahkan.

Zio langsung meradang. Ia meletakkan es krimnya di kursi dan berdiri membela Aprilia. "Dia bukan gadis jelek!" teriak Zio dengan mata berkilat marah.

Aprilia segera menarik Zio ke dalam pelukannya, berusaha menenangkan emosi anak itu. "Aku pengasuhnya!" ucap Aprilia dengan nada tegas.

"Kamu kerja untuk Yuka?!" bentak Vernando.

"Iya," jawab Aprilia singkat.

"Kamu mempermalukan suami kamu sendiri, Kak," ucap Vini dengan nada lembut yang dibuat-buat.

"Benar kata Vini! Kamu mempermalukan aku!" bentak Vernando, emosinya semakin memuncak. "Ayo pulang!" Vernando menarik paksa lengan Aprilia.

Zio dengan sigap mendorong dan memukul kaki Vernando. "Lepasin Kak April!" teriak Zio histeris.

Namun, Vernando tidak menghiraukannya. Zio pun langsung menggigit tangan Vernando agar melepaskan cengkeramannya pada Aprilia.

"Aww!" teriak Vernando kesakitan.

Aprilia segera menarik Zio menjauh, takut Vernando akan lepas kendali dan menyakiti anak itu.

"Kamu sama Papa kamu sama aja! Menyebalkan!" teriak Vernando sambil memelototi Zio dengan tatapan penuh amarah.

"Paman jahat!" balas Zio tak kalah sengit.

Aprilia langsung menggendong Zio dan berlari menjauh dari Vernando.

"Aprilia, berhenti!" teriak Vernando geram.

"Udah, Kak Nando. Malu, banyak yang lihatin kita. Nanti kita kasih pelajaran kalau Kak Lia udah pulang," ucap Vini berusaha menenangkan Vernando.

Vernando mengepalkan tangannya kuat-kuat, rahangnya mengeras menahan amarah. Ia benar-benar kesal dengan Aprilia dan Zio.

Aprilia tiba di area parkir dengan napas tersengal. Ia segera masuk ke dalam mobil. "Pak Beni, cepat jalan, ya," pinta Aprilia dengan nada cemas.

"Ada apa, Mbak?" tanya Beni, menatap Aprilia dari kaca spion.

"Tadi ada Paman Nando," celetuk Zio polos.

"Ssttt," Aprilia memberi kode pada Zio agar tidak melanjutkan pembicaraan itu di depan Beni. Zio mengangguk mengerti, meski raut wajahnya masih menyimpan tanda tanya.

1
partini
kapan Aprila bebas dari vernan kasihan bngt ,,kalau udah bebas bahagia ma yg lain Jangan balikan dong biar beda ceritanya sama novel" di NT
Goresan_Pena421
astaga 😭 sedih banget.
Goresan_Pena421
manusia om 😭😭 takutnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!