NovelToon NovelToon
Transmigrasi Menjadi Gundik

Transmigrasi Menjadi Gundik

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita / Era Kolonial
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: indah yuni rahayu

Kembali hidup setelah dirinya mati terbunuh. Itulah yang dialami gadis jenius bisnis bernama Galuh Permatasari. Ia bertransmigrasi ke era kolonial menjadi seorang gundik dari menheer tua bernama Edwin De Groot. Di era ini Galuh bertubuh gendut dan perangainya buruk jauh dari Galuh yang asli.

Galuh memahami keadaan sekitarnya yang jauh dari kata baik, orang - orang miskin dan banyak anak kelaparan. Untuk itu ia bertekad dengan jiwa bisnisnya yang membludak untuk mengentaskan mereka dari keterpurukan. Memanfaatkan statusnya yang sebagai Gundik.

Disaat karirnya berkembang, datanglah pemuda tampan yang tidak lain adalah anak dari menheer tua bernama Edward De Groot. Kedatangannya yang sekedar berkunjung dan pada akhirnya jatuh cinta dengan gundik sang ayah.

Lantas, bagaimana kisah kelanjutannya ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah yuni rahayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Nyai Galuh Kembali

"Tuan Diederik, saya terlalu lama di Batavia, sudah saatnya saya untuk pulang." ujar nyai Galuh.

Diederik Samson tersenyum dan mengangguk mengerti. "Saya paham, Nyai Galuh. Anda pasti merindukan tanah kelahiran dan keluarga Anda," katanya dengan nada yang sopan. "Saya akan memanggil kereta untuk Anda segera. Apakah Anda memerlukan bantuan dengan barang-barang Anda?" tanya Diederik sambil melihat sekeliling.

"Tidak perlu, Tuan Diederik. Ada Kasminah. Saya juga membawa sedikit barang," jawab Nyai Galuh dengan senyum.

"Baiklah, saya akan membantu Anda naik ke kereta," kata Diederik sambil menawarkan tangannya. Diederik Samson membantu Nyai Galuh naik ke dalam kereta dan memastikan bahwa dia nyaman sebelum kereta berangkat. "Selamat jalan, Nyai Galuh. Semoga perjalanan Anda pulang lancar dan aman," kata Diederik dengan senyum.

Nyai Galuh tersenyum dan mengangguk, "Terima kasih, Tuan Diederik. Saya sangat berterima kasih atas bantuan dan keramahan Anda selama saya di Batavia."

Diederik membungkuk sedikit, "Itu adalah kehormatan bagi saya, Nyai Galuh. Sampai jumpa lagi." Dengan itu, kusir menarik pedati, kereta kuda mulai bergerak, dan Nyai Galuh melambaikan tangan sebagai tanda perpisahan.

Setelah kereta berhenti di pelabuhan, Nyai Galuh menuju ke kapal yang akan membawanya kembali ke Jawa. Dia merasa lega dan puas setelah menyelesaikan urusannya di Batavia. Saat berjalan di sepanjang dermaga, Nyai Galuh menikmati pemandangan laut dan udara segar yang membawakan aroma garam dan ikan segar. Setelah menemukan kapal yang tepat, Nyai Galuh naik ke atas kapal dan mencari tempat yang nyaman untuk duduk sambil menunggu kapal berangkat. Dengan senyum, dia memandang ke arah kota Batavia yang semakin jauh dari pandangan.

Nyai Galuh bertanya kepada Kasminah, "Bagaimana menurutmu tentang Batavia, Kasminah?"

Kasminah menjawab dengan polos, "Batavia memang kota yang besar dan ramai, Nyai. Banyak orang dan banyak bangunan tinggi. Tapi, saya lebih suka suasana desa yang tenang dan damai."

Nyai Galuh tersenyum, "Ya, setiap tempat memiliki keindahannya sendiri-sendiri."

" Batavia mungkin tidak seindah desa, tapi ada banyak hal yang bisa dipelajari dan dilihat di sini." imbuh Kasminah.

Nyai Galuh mengangguk setuju dengan pendapat Kasminah. "Betul sekali, Kasminah. Setiap tempat memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Batavia dengan segala hiruk pikuknya, dan desa dengan keaslian serta keindahannya. Kita harus bersyukur bisa menikmati keduanya."

Kasminah tersenyum, merasa senang bisa berbagi pendapat dengan Nyai Galuh.

Kasminah memperhatikan Nyai Galuh dengan penuh perhatian, "Nyai, sepertinya Anda mulai terlihat sedikit kurus. Apakah Anda baik-baik saja? Apakah ada yang mengganggu kesehatan Anda?"

Nyai Galuh tersenyum lembut, "Ah, Kasminah, aku baik-baik saja. Mungkin aku hanya terlalu sibuk dengan urusan di Batavia sehingga tidak sempat makan dengan teratur."

Kasminah menggelengkan kepala, "Nyai, Anda harus menjaga kesehatan Anda. Saya akan menyiapkan makanan yang lebih banyak dan bergizi untuk Anda setelah tiba nanti."

"Kamu terlalu khawatir, Kasminah. Aku sedang diet," Ujar nyai Galuh

Kasminah menggelengkan kepala, "Diet, Nyai? Tapi Anda tidak perlu kurus seperti itu. Anda terlihat cantik apa adanya."

Nyai Galuh tertawa, "Kamu selalu saja, Kasminah. Aku ingin tampil yang terbaik, itu saja."

Kasminah tersenyum, "Baiklah, Nyonya. Tapi jangan lupa makan yang cukup, ya?"

Nyai Galuh mengangguk, "Jangan khawatir, aku akan menjaga diri."

.

.

Van der Meer menerima kabar tentang kedatangan Nyai Galuh di pelabuhan dan langsung bergegas untuk mencegatnya. Dengan langkah cepat, ia menuju ke pelabuhan, mata tajamnya memindai kerumunan orang-orang yang baru tiba. Saat ia melihat Nyai Galuh turun dari kapal, ia mempercepat langkahnya, siap untuk menghadang. "Nyai Galuh," panggilnya, suaranya keras di tengah hiruk pikuk pelabuhan. Nyai Galuh menoleh, mata mereka bertemu, dan untuk sejenak, ada kilas ketegangan di antara mereka.

Nyai Galuh terkejut saat tiba di pelabuhan dan melihat Van der Meer berseru menyebut namanya, "Tuan Van der Meer! Ada apa ini? Saya tidak mengira Anda berada di sini," kata Nyai Galuh dengan sedikit rasa was-was.

Van der Meer tersenyum tipis, "Saya ingin memastikan bahwa Anda tiba dengan selamat, Nyai Galuh. Dan saya juga ingin membicarakan sesuatu yang penting dengan Anda."

Nyai Galuh mengerutkan kening, "Apa itu?"

Van der Meer tidak menjawab, malah mempersilakan Nyai Galuh untuk mendahului dia. "Silakan, Nyai. Mari kita bicara di tempat yang lebih privat."

Nyai Galuh memberi isyarat pada Kasminah untuk tidak takut. "Apa yang akan tuan Van Der Meer lakukan pada nyai Galuh?" bisik Kasminah pada dirinya sendiri sambil memperhatikan Nyai Galuh yang berjalan menjauh dengan Van der Meer. Kasminah merasa cemas dan tidak tenang, dia tidak suka melihat Nyai Galuh bersama mandor jahat itu. Dengan langkah cepat, Kasminah mengikuti dari jauh, berusaha untuk tetap berada dalam jarak yang aman sambil terus mengawasi situasi.

"Apa yang kamu lakukan, Nyai Galuh, melapor tentangku ke parlemen? Kamu pikir mereka akan percaya pada kata-katamu? Kamu hanya seorang nyai, tidak lebih dari itu. Aku akan pastikan kamu menyesali keputusanmu ini," kata Van Der Meer dengan nada mengancam dan mata yang membara.

Nyai Galuh menatap Van der Meer dengan mata tajam, "Ancaman Anda tidak membuat saya takut, Tuan Van der Meer. Saya tidak akan mundur dari apa yang saya yakini benar."

Van der Meer tersenyum sinis, "Kita lihat saja, Nyai Galuh. Anda belum tahu apa yang saya mampu lakukan."

Nyai Galuh tidak gentar, "Saya sudah siap untuk menghadapi apa pun yang Anda lakukan. Saya tidak akan pernah menyerah."

Van der Meer mengerutkan kening, tidak menyangka Nyai Galuh akan bersikap begitu berani. "Baiklah, Nyai Galuh. Anda ingin bermain seperti itu? Saya tidak keberatan. Tapi, ingatlah, saya selalu mendapatkan apa yang saya inginkan," kata Van der Meer dengan nada dingin.

Nyai Galuh tersenyum, "Saya juga tidak akan kalah, Tuan Van der Meer. Saya akan terus melawan demi apa yang saya yakini benar." Suasana menjadi tegang, dan Kasminah yang memperhatikan dari jauh semakin cemas.

"Ah, Nyai Galuh yang pemberani. Tapi keberanianmu tidak akan menyelamatkanmu. Aku memiliki kekuasaan dan pengaruh di sini. Kamu hanya seorang wanita pribumi yang lemah. Aku akan menunjukkan siapa yang sebenarnya berkuasa," balas Van Der Meer dengan nada mengejek dan ancaman yang nyata.

Nyai Galuh menatap Van Der Meer dengan mata yang penuh keberanian. "Kamu mungkin memiliki kekuasaan, tapi aku memiliki kebenaran di pihakku. Dan kebenaran akan selalu menang pada akhirnya," katanya dengan suara yang tegas.

Van Der Meer tertawa sinis. "Kebenaran? Ha! Di sini, kebenaran adalah apa yang aku katakan. Dan aku akan pastikan bahwa kamu tidak akan pernah bisa berbicara lagi," ancamnya dengan mata yang membara.

Van Der Meer lalu pergi dengan hati kesal.

1
Yusni
mengerikan jmn belanda dulu ...semoga galuh bisa membantu kaum pribumj
Yusni
kapok edwin...hhhrhrhf
Yusni
menunggu aksi galuh yg bikin org melonggo..buat galuh jg nelayani sii edwin thor
Yusni
mgk galuh akan bukin kejutan lainnya
Kam1la
terima kasih, tolong dukungan nya...😍
Yusni
jg smpe ngk tamat thor..asliiii ceritanya kerennnnnnn
Yusni
tambah apik ceritanya
Yusni
suka cerita seperi ini....semangat thor
Yusni
keren ceitanya tpi kok sepi yg baca ...
Yusni
mampir baca semoga semakin menarik
Kam1la
selamat datang reader, semoga terhibur dengan cerita tentang nyai Galuh. sekian lama up, belum ada komentar nih dari kalian. Yuk, dukung terus author tercinta ini dengan memberi like, subscriber, hadiah dan yang paling ditunggu komentar kalian.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!