Terpaksa Menjadi Simpanan Mantan Kekasih

"Jangan kamu yang menyuruhnya, Darl. Lebih baik Bisma,"

Paman Wilson lebih menyarankan Vivian untuk menyuruh Bisma yang memberikan pil K B pada Widuri.

Ada kekhawatiran tersendiri di benak Paman Wilson perihal hubungan Bisma dengan Widuri. Pastinya ia takut jika dalam hubungan wanita simpanan alias pemuas ranjang antara keduanya, ada hati yang berperan alias cinta seiring berjalannya waktu.

Paman Wilson dan Vivian tak tau jika Widuri adalah mantan kekasih Bisma di masa lalu. Dan suami sah dari Vivian itu telah melakukan pernikahan rahasia dengan Widuri.

"Baik, Paman. Nanti setelah pulang dari sini, aku akan menyuruh Bisma melakukan hal itu."

"Apa kamu sudah pernah bertemu dengan wanita simpanan Bisma itu?" tanya Paman Wilson tiba-tiba.

"Sudah, Paman."

"Apa sebelumnya Bisma mengenal wanita itu atau tidak? Mungkin teman atau mantan kekasihnya?"

"Aku rasa tidak," jawab Vivian.

Ia pun meyakinkan Paman Wilson berdasarkan informasi yang memang diketahuinya. Hal ini didukung keyakinan Vivian dari ucapan kedua orang tua Bisma sendiri.

☘️☘️

Ketika pertama kali Bisma memperkenalkan Vivian pada kedua orang tuanya sebagai calon istri.

"Ya ampun, akhirnya anak b0ntot kesayanganku bawa calon istri yang jelas bukan abal-abal. Papa-Mama sangat bahagia, Nak. Akhirnya setelah sekian purnama anak bontotku laku juga," ucap Bening sengaja meledek Bisma.

"Memangnya aku diobral di lapak oyen pakai acara laku segala. Huft !!" omel Bisma dengan nada merajuk manja pada ibunya.

Arjuna dan Bening pun tertawa mendengar sahutan Bisma tersebut.

"Maksudnya abal-abal gimana, Tan? Apa Bisma suka sesama pria alias ho_mo?" cecar Vivian kala itu dengan raut wajah kebingungan usai mendengar ledekan Bening.

"Bukan, Nak. Tenang saja Bisma masih doyan lapis legit kok. Dia enggak suka perang-perangan di atas kasur sesama megalodon," Bisma yang mendengar obrolan ibunya dengan Vivian, semakin mendengus sebal pada Bening yang suka ceplas-ceplos.

Bening pun menjelaskan pada Vivian perihal kehidupan Bisma terutama soal cinta dan para mantan kekasih. Tentu saja dalam pembicaraan tersebut, Bening tak menyinggung nama Widuri.

Bening hanya menceritakan kisah pacaran ala cinta monyet yang pernah dilakukan Bisma.

Putra bungsu Arjuna dan Bening tersebut pernah pacaran dengan kakak kelas ketika Bisma baru saja masuk SMP.

Ketika memasuki masa SMA, Bisma sempat pacaran dengan tante-tante hingga kakak kelas yang kategori playgirl alias gonta-ganti cowok seperti k0lor. Bahkan Bisma menjadi pacar yang ke-100 dari kakak kelasnya itu.

"Ketika kuliah, Bisma gak punya pacar ya Tan?"

"Gak ada sih setahu, Tante." Jawab Bening. "Mungkin di bangku kuliah putra tante ini sudah taubat untuk serius belajar dan kembali ke jalan yang lurus. Sebelumnya soalnya kalau milih pacar suka bikin jantungan Papa-Mama nya,"

"Oh, begitu."

"Setelah lama tinggal di luar negeri, teman Bisma banyak cowoknya. Tante sama Om sempat punya pikiran negatif kalau Bisma mendadak berubah haluan," bisik Bening pada Vivian dengan nada bercanda.

"Terusin, Ma!" seru Bisma. "Aku enggak doyan sesama terong, Ma."

"Lah tadi yang ngabisin terong balado di meja makan siapa hayoo?" sahut Arjuna sengaja menggoda Bisma.

"Itu terong asli, Pa. Tuh terong bisa dimakan. Bukan terong yang dimaksud Mama!" desis Bisma menatap sebal pada Arjuna.

Mereka bertiga pun tertawa bersama yang awalnya membahas urusan percintaan Bisma di masa lalu hingga perkara terong asli vs terong K W. Sedangkan Bisma terus mengomel dan memasang wajah masam karena menjadi sasaran ledekan orang tuanya bersama Vivian kala itu.

☘️☘️

Vivian dan Paman Wilson memutuskan segera pulang. Tentunya Suster Berta pun ikut bersama mereka.

Setibanya di apartemen, Bisma langsung memeluk Vivian walaupun kondisi wanita itu masih berada di atas kursi rodanya.

"Dari mana saja kamu, Vi? Aku kebingungan cari kamu sejak tadi!"

"Maafkan Paman, Bis. Vivian merengek minta jalan-jalan akhirnya kemarin setelah kami selesai dari dokter, istrimu ku ajak ke tempat yang memang dia mau kunjungi. Karena sudah terlalu malam, jadinya kita menginap bertiga bersama Suster Berta."

Paman Wilson juga beralasan karena terlalu capek, jadinya mereka semua tidur lebih awal. Terlebih suasana sedang hujan sehingga mereka lebih banyak istirahat di kamar masing-masing.

Mereka tak menyadari jika ponselnya ternyata mati daya. Paman Wilson sempat meminta maaf akan hal itu pada Bisma.

"Aku bosan di rumah terus!" seru Vivian tiba-tiba. Ia sengaja memasang wajah cemberut di depan Bisma. "Kamu terlalu sibuk urusan kantor jadi melupakanku! Lagi pula kemarin aku udah bilang ke kamu kalau mau jalan-jalan sepulang dari rumah sakit!" imbuhnya.

Kini situasi justru berbalik. Awalnya Bisma ingin marah pada Vivian karena istrinya itu mendadak hilang tanpa kabar, tapi sekarang dirinya yang terpojok dan merasa bersalah.

"Vi, maafin aku. Aku_" ucapan Bisma seketika terpotong.

"Sudah, Vivian! Jangan seperti anak kecil. Kamu sudah menikah dan sekarang kondisimu lagi sakit seperti ini. Jadi kamu harus banyak bersyukur karena Bisma tak menceraikanmu!" desis Paman Wilson yang terkesan justru memarahi Vivian dan membela Bisma. Akting belaka.

"Kenapa Paman membela Bisma? Aku kan keponakanmu!" bentak Vivian.

"Suamimu capek-capek kerja pastinya semua juga demi kamu!" bentak Paman Wilson. "Siapa yang membiayai pengobatanmu kalau bukan suamimu? Kamu pasti tau uang bibi dan paman gak seberapa. Apalagi bisnis keluarga kita lagi surut. Minta maaf ke Bisma!" titahnya.

"Huft !!" keluh Vivian dengan mimik wajah tak terima.

Vivian sengaja berpura-pura menjadi pembangkang dan tak mau minta maaf pada Bisma. Ia segera masuk ke dalam kamarnya dengan kursi rodanya.

"Vivian !!" teriak Paman Wilson memanggil sang keponakan yang notabene selingkuhannya.

Paman Wilson terlihat marah pada Vivian yang tak menuruti permintaannya untuk menjadi istri penurut pada Bisma. Kamuflase.

☘️☘️

BRAKK !!

Pintu kamar utama seketika dibanting oleh Vivian.

"Maafkan Vivian, Bis. Mungkin dia lagi frustasi dengan kondisinya saat ini. Aku harap kamu bersabar menghadapinya terutama emosinya suka naik-turun," tutur Paman Wilson.

"Iya, Paman. Aku mengerti. Maaf jika Vivian jadi merepotkan Paman. Harusnya aku yang mengajaknya liburan untuk menghilangkan stresnya. Tapi, bisnisku sedang sibuk dan susah ditinggal."

"Paman paham sekali dengan situasi usaha. Apalagi kamu menjabat CEO di mana bisnismu lagi naik daun, pasti sangat sibuk. Vivian saja yang terlalu manja," ucap Paman Wilson. "Maklum sejak kecil bibinya dan aku memang terlalu memanjakannya. Apalagi kami tak punya anak. Jadi, Vivian sudah seperti anak kami sendiri. Semoga kamu mengerti," sambung Paman Wilson seraya menepuk pundak Bisma.

"Iya, Paman. Terima kasih banyak sudah menemani dan menghibur Vivian,"

"Itu sudah jadi tugasku sebagai Pamannya. Aku titip Vivian padamu baik-baik. Jangan sakiti hatinya apalagi kamu lukai fisiknya. Sebenarnya ia pura-pura kuat padahal rapuh hatinya,"

"Baik, Paman."

Setelah itu, Paman Wilson berpamitan pada Bisma. Ia juga menolak diantarkan ke stasiun. Akhirnya Bisma hanya mengantarkan Paman Wilson sampai di lobi apartemen.

Setelah laki-laki paruh baya itu pergi dengan menumpangi sebuah taksi, Bisma segera kembali ke unitnya.

Saat akan kembali ke unitnya, tanpa sengaja Bisma berpapasan dengan Widuri yang juga akan masuk ke dalam lift.

"Dari mana kamu?" cecar Bisma dengan tatapan menelisik.

Bersambung...

🍁🍁🍁